0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, infark miokardium, angina, aritmia, dan shock jantung beserta gejala, penyebab, dan pengobatannya. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut adalah diuretika, glikosida jantung, ACE inhibitor, nitrogliserin, beta bloker, dan antagonis kalsium.
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, infark miokardium, angina, aritmia, dan shock jantung beserta gejala, penyebab, dan pengobatannya. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut adalah diuretika, glikosida jantung, ACE inhibitor, nitrogliserin, beta bloker, dan antagonis kalsium.
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit kardiovaskuler seperti gagal jantung, infark miokardium, angina, aritmia, dan shock jantung beserta gejala, penyebab, dan pengobatannya. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tersebut adalah diuretika, glikosida jantung, ACE inhibitor, nitrogliserin, beta bloker, dan antagonis kalsium.
mempertahankan aliran darah ke organ, hal ini disebabkan menurunnya kontraksi miokard
Akibatnya adalah darah terbendung di vena
Terapi Dengan 3 tindakan untuk meniadakan kelebihan cairan : banyak istirahat, pembatasan asupan garam, pengobatan dengan diuretik. Pengobatan ditujukan untuk mencegah memburuknya penyakit karena pada prinsipnya penyembuhan fungsi pompa tidak dapat dicapai Obat – obat yang digunakan : 1. Diuretika untuk pengeluaran cairan sehingga pembebanan jantung berkurang. Contoh obat : furosemid, jika tidak menghasilkan efek yang cukup bisa ditambahkan thiazida misal HCT (hidrochlorothiazida).
2. Glikosida jantung (digoksin) bertujuan untuk
memperkuat daya kontraksi jantung yang lemah, shg memperkuat fungsi pompa. Obat ini mempunyai indeks terapi yang sempit jadi harus berhati – hati dalam penggunaannya, efek samping berupa mual , muntah, anoreksia, diare, aritmia , sakit kepala, pandangan kabur dsb. 3. ACE inhibitor (captopril,enalapril, lisinopril), Obat – obat ini berkhasiat vasodilatasi perifer yakni mengurangi beban darah masing – masing sebelum dan sesudah mencapai jantung
4. Vasodilator koroner, berefek mengurangi kerja
jantung dengan jalan vasodilatasi arteri ,contoh obat adalah nitro prusida (i.v.), prazozin, hidralazin 2. Infark jantung Arteri koroner menjalar di seluruh bagian luar otot jantung dan dapat tersumbat oleh endapan kolesterol – kapur (arterosklerosis). Sekitar tempat penyempitan bagian dalam pembuluh dapat robek yg mengakibatkan pembekuan darah setempat. Bila suatu gumpalan darah beku (trombus) menyumbat aliran darah, maka terjadi infark jantung (trombosis coroner), umumnya disebut serangan jantung. Bagian jantung yang tak menerima lagi darah berangsur – angsur mati karena tak menerima zat gizi dan oksigen. Pada jaringan mati terbentuk parut besar yg mengganggu fungsi pompa jantung. Gejala infark jantung : Nyeri hebat di bagian tengah dada yang bertahan lebih dari lima menit, juga pada keadaan duduk atau berbaring Nyeri menyebar ke leher, punggung, dan ke satu
atau kedua lengan, sering kali ke lengan kiri
Kadang-kadang berkeringat hebat dan gelisah,
sesak nafas, muka membiru, mual dan muntah.
Serangan sering kali terjadi pada keadaan
istirahat, bertahan lama sampai beberapa jam.
Terapi infark jantung Pencegahan infark adalah dengan banyak makan zat alamiah flavonoid (antioksidan alamiah) yang banyak terdapat pada buah dan sayur. Flavonoid yang terpenting adalah quercetin, apigenin, kempferol, luteolin, juga vitamin E dalam dosis tinggi, 400 – 800 UI sehari dapat mengurangi infark Obat – obat yang sering digunakan
1. Trombolitika guna melarutkan trombus
misal streptokinase, alteplase, dan urokinase, reteplase dan stafylokinase, injeksi obat- obat ini akan meniadakan sumbatan dan membuka lagi arteri koroner. Pemberian heparin diberikan untuk mencegah trombus baru. 2. Analgetika narkotik (morfin, petidin atau fentanil ) dan tranquilliser (diazepam dan droperidol) dapat diberikan guna melawan rasa nyeri & takut. 3. Angina pectoris Terjadi karena otot jantung kekurangan oksigen pada pembebanan fisik, emosi juga karena hawa dingin. Penyebabnya adalah penyempitan satu atau lebih arteri koroner shg penyaluran darah ke otot jantung berkurang. Gejala angina berupa serangan nyeri hebat dibawah tulang dada yang seringkali menjalar sampai ke kedua pundak kadang ke leher dan rahang atau ke lengan yang dirasakan sangat berat, terutama jika naik tangga atau mengeluarkan tenaga lain, segera sesudah makan, lama serangan umumnya antara 5- 30 menit. TERAPI Angina Pectoris 1. Vasodilator koroner untuk memperlebar arteri jantung, melancarkan pemasukan darah & O2 shg meringankan beban jantung. pd serangan akut, obat pilihan utama : nitrogliserin (sublingual & oromukosal / spray) dg kerja cepat tapi singkat. nitrogliserin dapat dikombinasi dg analgetik narkotik (morfin, fentanil) untuk melawan nyeri & sbg penenang. E.S. nitrogliserin yg terpenting : nyeri kepala, takikardi, hipotensi, pusing, mual, muka terbakar & pucat. Bila efek terakhir timbul, obat yg tersisa di mulut harus dikeluarkan & segera berbaring.
sama dengan nitrogliserin tetapi bersifat long acting, sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan. 2. Beta blocker, memperlambat pukulan jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen otot jantung (myocard), sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan.
3. Antagonis Ca, mengurangi penggunaan O2 karena
TD arteri turun akibat vasodilatasi perifer & frekuensi jantung menurun sehingga pemasukan darah diperbesar karena vasodilatasi myocard.
Contoh : Nifedipin, verapamil, diltiazem, penggunaan
peroral. sebagai terapi interval untuk mengurangi frekuensi serangan. 4. Aritmia Gangguan ritme/irama jantung dapat berupa kelainan dalam frekuensi denyut jantung dimana serambi atau bilik berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari normal begitu pula penyaluran impuls dapat terganggu hal ini dapat tejadi karena hipertensi atau kebocoran katup jantung
Pengobatan ditujukan untuk memperbaiki frekuenai
& ritme pukulan jantung Terapi aritmia 1. Beta-blockers, mengurangi hiperaktivitas adrenergik di myokard dg menurunkan frekuensi & kontraksi jantung. contoh : atenolol, nadolol. 2. K-channels blockers, menghambat saluran Kalium dalam otot jantung shg memperpanjang aksi potensial. contoh : amiodaron, sotalol, bretylium. 3. Antagonis Ca, menghambat pemasukan ion Ca shg penyaluran impuls AV (atrio-ventrikuler) diperlambat & masa refrakter diperpanjang. contoh : verapamil, diltiazem. 4. Zat-zat stabilisasi membran, mengurangi kepekaan membran sel jantung untuk rangsangan akibat penghambatan pemasukan ion Na ke dalam membran & memperlambat depolarisasinya shg frekuensi jantung berkurang & ritmenya normal. contoh : gol. kinidin (kinidin,disopiramida, prokainamida); gol. lidokain (fenitoin, lidokain, prindin); gol. propafenon (flecainida, propafenon) 5. Shock jantung Adalah komplikasi dari infark jantung, pemasukan darah ke jaringan berkurang, gejalanya kulit pucat dan dingin, rasa takut dan gelisah, denyut jantung cepat dan lemah lalu pingsan. Shock dapat diakibatkan tachycardi yang hebat dan radang otot jantung. Terapi Terapi dilakukan dengan zat – zat yang menaikkan volume menit jantung (cardiac output) & tekanan darah, meliputi : ◦ Stimulan jantung adrenergik (adrenalin 500 mcg i.v. ; isoprenalin 20 mcg/0,1 ml, dobutamin250mg injeksi, dopamin 200 mg/5ml injeksi i.v.) ◦ Obat-obat antiaritmika ◦ Obat-obat antikolinergik (atropin 400/600 mcg i.v.) ◦ Kalsim glukonat (i.v.) bertujuan untuk merangsang otot jantung berkontraksi spontan, mengoreksi gangguan keseimbangan calsium dan kalium miokard (otot jantung) ◦ Natrium bicarbonat 8,4% TERIMA KASIH