Anda di halaman 1dari 14

SOCIOLOGICAL THEORY

BETI (12030120410020)
SYAFWAT HELDA (12030120410026)
YULIA FATRINI (12030120410025)
Teori Konflik Sosial
 Berdasarkan pada gagasan yang awalnya diajukan oleh Karl Marx (1818-1883)
 Marx percaya bahwa kekuatan ekonomi mengarah pada kekuatan politik. Ini
adalah kunci untuk memahami masyarakat
 Perjuangan untuk kekuatan ekonomi berarti bahwa masyarakat tidak statis
tetapi selalu berubah - perubahan sosial adalah hasil dari perubahan yang
dibuat pada sistem ekonomi
 Oleh karena itu, jika kita ingin memahami masyarakat, kita harus memahami
sistem ekonomi yang ada
 Neo-Marxis percaya bahwa sistem ekonomi menciptakan kelas kaya pemilik
dan kelas pekerja miskin
Teori Konflik Sosial

 Teori konflik berkembang sebagai reaksi teori fungsionalisme struktural.


 Teori konflik melihat relasi sosial dalam sebuah sistem sosial sebagai
pertentangan kepentingan.
 Masing-masing kelompok atau kelas memiliki kepentingan yang berbeda.
Perbedaan kepentingan ini ada karena beberapa sebab :
- manusia memiliki pandangan subjektif terhadap dunia
- hubungan sosial adalah hubungan saling memengaruhi atau
orang mempunyai efek pengaruh terhadap orang lain.
- Efek pengaruh tersebut merupakan potensi konflik interpersonal.
Dengan demikian stratifikasi sosial berisi relasi yang sifatnya
konfliktual
Kelemahan Teori Konflik Sosial

 Teori konflik sosial dianggap mengabaikan ketertiban dan


stabilitas dalam masyarakat
 Teori konflik sosial memiliki dasar ideologi radikal
Interaksionisme Simbolik
 Interaksionisme simbolik berfokus pada pola interaksi individu yang
merupakan kegiatan sosial dinamis manusia
 Perspektif ini memandang bahwa individu pada dasarnya bersifat aktif,
reflektif, dan kreatif, menafsirkan, serta menampilkan perilaku yang rumit
dan juga sulit diramalkan
 Menurut perspektif ini, masyarakat dan struktur sosial yang lebih besar harus
dipahami dengan mempelajari interaksi sosial yang didasarkan pada berbagi
pemahaman, bahasa, dan simbol (gerak tubuh, kata-kata, objek, atau
peristiwa)
 Kesimpulannya, interaksi inilah yang dianggap sebagai variabel penting
dalam menentukan perilaku manusia, dan bukannya pada struktur
masyarakat. Struktur masyarakat sendiri dapat tercipta dan berubah
dipengaruhi oleh interaksi manusia.
Kelemahan Teori Interaksionisme Simbolik
 Interaksionisme terlalu memperhatikan kehidupan individu sehari-hari
dan pembentukan sosial dari dirinya. Akan tetapi, mereka cenderung
mengabaikan struktur sosial. Padahal, struktur sosial bagi individu adalah
hal penting.
 Interaksionisme simbolik mengabaikan faktor-faktor psikologis seperti
kebutuhan, motif, dan niat, dan justru lebih memusatkan kajiannya pada
tindakan, simbol serta interaksi. Karenanya, perhatian dari para penganut
teori ini pun tidak bisa terlalu mendalam.
 Teori ini hanya memfokuskan pada kehidupan manusia sehari-hari, dan
tidak melihat hal-hal yang membuat atau melatarbelakangi tindakan itu
terjadi, hingga akhirnya dilakukan.
Menerapkan Paradigma Sosiologi

Paradigma adalah suatu pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dari
suatu cabang ilmu.

Sosiolog menggunakan perspektif teoritis ini sebagai alat dasar untuk menganalisis masalah
sosial.

Perspektif sosiolog menunjukkan asumsi tentang cara kerja dunia dan bagaimana perubahan
terjadi. Ini akan memandu pertanyaan yang diajukan peneliti dan dalam banyak hal, solusi untuk
masalah apa pun itu diidentifikasi.
Perbandingan Paradigma Sosiologis Utama
Paradigma Tingkat Asumsi Pertanyaan Bagaimana
Teoritis analisis perubahan terjadi

Struktural Makro Masyarakat sebagai sebuah keseluruhan Bagaimana masyarakat Evolusi-keseimbangan


Fungsional sistem yang bekerja untuk menciptakan menjalankannya? kembali dari system
tatanan dan stabilitas sosial. Fungsi apa yang dilayani oleh
bagian yang berbeda?

Konflik Sosial Makro Masyarakat terdiri dari hubungan sosial Siapa yang diuntungkan? Revolusi: konflik antara
yang ditandai oleh ketidaksetaraan dan Apakah sumber konflik antar kelompok
perjuangan antar kelompok. kelompok?
Bagaimana menyelesaikannya

Interaksionisme Mikro Masyarakat terbentuk dari interaksi sehari- Bagaimana individu Mendefinisikan ulang
Simbolik hari berinteraksi situasi
Penerapan Paradigma Sosiologi dalam Bidang Medis

Sosiologi medis
Sosiolog menerapkan melibatkan analisis
perspektif mereka sosiologi terhadap
terhadap ilmu kedokteran organisasi dan institusi Tingkat teori sosiologi
dalam mengubah medis; pembuatan medis mencakup teoritis
paradigma medis yang pengetahuan dan dan praktikal. Sangat
menunjukkan pemilihan metode, disadari akan pentingnya
kompleksitas masalah tindakan dan interaksi aspek sosial dalam dunia
sosial, dan menjadikannya pakar kesehatan, dan medis/medis.
sebuah subdisiplin dampak sosial atau
sosiologi medis. budaya dari suatu praktik
medis.
Perspektif Struktural Fungsional dalam Bidang Medis

Dari perspektif fungsional, ilmu medis adalah salah satu bagian yang saling bergantung dari sistem sosial
yang membantu menjaga stabilitas sistem secara keseluruhan.

Fungsional melihat peran dari (orang) sakit sebagai bagian dari sistem medis dan dinamikanya
terhadap masyarakat.

Peran dari hubungan antara orang tua (orang sakit) dengan perawat/dokter sangatlah berpengaruh pada
proses kesembuhan. Begitu pula motivasi yang datang kepada orang yang sakit.

Peran agama supaya mendatangi petugas medis saat sakit menjadi hal yang normatif. Karena itulah hasil
pekerjaannya saat itu berhasil mempromosikan sosiologi medis menjadi hal yang akademis dan teoritis.
Perspektif Konflik Sosial dalam Bidang Medis

 Perspektif konflik tentang perawatan kesehatan berfokus pada masalah yang melibatkan
ketidaksetaraan dan ketegangan dalam sistem layanan kesehatan. 
 Sebagai contoh, satu masalah yang menjadi fokus teori konflik sosial adalah peran
kapitalisme dalam perawatan kesehatan.  
 Teori ini menyumbangkan pemikiran tentang bagaimana sistem layanan kesehatan tersebut
bisa mencapai keseluruhan lapisan kelompok masyarakat. Terutama tentang bagaimana
suatu kelompok berjuang melawan otoritas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
 Contoh masalah dalam sistem yang terkait dengan ketidaksetaraan ini: jumlah masyarakat
yang tidak diasuransikan di Amerika dan kurangnya dokter di daerah masyarakat miskin
Perspektif Simbolik Interaksionisme dalam
Bidang Medis

Interaksionisme simbolik melihat secara mikro perawatan kesehatan: melihat


bagaimana orang menjadi sehat melalui sistem perawatan.

Interaksionisme simbolik berhasil menjawab yang tidak bisa dijelaskan pada


penelitian yang sifatnya kuantitatif. Hal itu adalah masalah emosi.

Emosi yang bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan menjadi hal yang
penting dalam proses penyembuhan orang sakit baik dari sisi pasien maupun
petugas medis.
Kesimpulan

 Tidak ada satu perspektif yang dapat sepenuhnya menjelaskan semua aspek
pengobatan. Masing-masing mengungkapkan informasi penting dan pertanyaan yang
berbeda.
 Menerapkan tiga perspektif ini untuk pengobatan memungkinkan sosiolog untuk melihat
struktur perawatan medis (fungsional), masalah apa saja kekuatan atau ketegangan
(konflik), dan definisi bersama dari situasi tersebut (interpretatif). 
 Menerapkan tiga perspektif ini memberikan banyak cara yang memungkinkan sosiolog
mempelajari ilmu medis dengan pemahaman yang lebih komprehensif tentang
kompleksitas dan masalah yang terkait.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai