Anda di halaman 1dari 15

PKM P

EFEKTIVITAS PAKAN CAKE MAGGOT TERHADAP


PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAUNG (MYSTUS
EMURUS C.S)

Vikram Aris Munandar Ketua


Dedry Pantoni Anggota 1
Ritaningsih Anggota 2
PENDAHULUAN

Ikan air tawar

Prospek untuk
dibudidayakan

Harga jual tinggi

Banyak dijumpai di perairan Sumatera, Jawa dan Kalimantan (Robert, 1989).


Rumusan masalah

1. Apakah pemberian pakan cake maggot


efektiv terhadap pertumbuhan benih ikan
baung ?

2. Bagaimana pengaruh cake


maggot terhadap pertumbuhan
benih ikan baung ?
TUJUAN
 Mempelajari efektivitas pakan cake maggot terhadap
pertumbuhan benih ikan baung.
 menemukan formulasi yang tepat berupa cake maggot sabagai
pakan alternatif yang praktis untuk larva ikan baung. Melakukan
uji biologis pakan alternatis cake maggot terhadap pertumbuhan
benih ikan baung.
LUARAN

 Luaran yang di harapkan dari kegiatan ini adalah artikel


ilmiah yang akan di publikasikan pada jurnal ruaya skala
nasional.
Morfologi ikan Baung

panjang dan tidak bersisik


dada terdapat tulang yang tajam
dan bersengat
memiliki sirip lemak
*Panjang total 5 x tinggi atau 3 sampai dengan 3,5 kali panjang kepala
(Djajadiredja et al.,1977).
HABITAT DAN PENYEBARAN

berada di Indonesia meliputi


pH air lebak atau rawa berkisar 5
Sumatera Barat, Jambi,
sampai dengan 5,5, sedangkan
Sumatera Selatan,
pH air sungai berkisar 5,5
Kalimantan, dan Jawa.
sampai dengan 6,5
(Gaffar, 1983 )

Pada musim hujan


penyebaran ikan sampai
dengan ke rawa lebak
MAGGOT

 Tepung maggot atau tepung larva lalat hijau (Calliphora


sp)

protein sekitar
32,31%-60,2%

lemak yang cukup tinggi


sekitar 9,45%-13,3% tergantung umur dan
kualitas substrat
(Fahmi & Subamia,
2007), sehingga
pemanfaatannya
sebagai bahan pakan
ikan sangat potensial
ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan

Akuarium Benih ikan Baung


Penggiling pakan Tepung maggot
pH tes Tepung tapioka
DO meter Pellet
Thermometer Dll.
Timbangan
Penggaris
Alat dokumentasi
PEMBUATAN PAKAN CAKE MAGGOT

1. memisahkan maggot dari kotoran


2. maggot diblender sampai halus, tambahkan tepung
tapioka sebagai perekat, tambahkan vitamin premix,
kemudian diaduk dalam loyang lalu dikukus selama 10-15
menit, angkat dari pengukus dan disimpan dalam lemari es.
METODE PENELITIAN
 Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan diulang 3
kali ulangan yaitu:
 Perlakuan A :dengan bahan (90 %) maggot (5%) tapioka
sebagai pengikat dan vitamin premix (5 %);
 Perlakuan B : dengan bahan(80%) maggot (5%)tapioka
sebagai pengikat vitamin premix (5%) dan pellet (10%)
 Perlakuan C : dengan bahan (70%) maggot dengan tepung
tapioka sebagai pengikat (5%) vitamin premix (5%) dan
pellet (20%).
 Perlakuan D : dengan bahan ( 60 %) maggot dengan tepung
tapioka sebegai pengikat (5%) dan vitamin premix (5%) dan
pellet (30%).
Perhitungan Oksigen awal

Oksigen awal Oksigen akhir

3,2 ppt  

Dari pengukuran data oksigen awal adalah


3.2 ppt yang di ukur menggunakan DO meter .
Hasil Sampling Pertama
Di lakukan 15 hari sekali

Mengunakan rumus panjang


relatif

panjang 15 hari
Perlakuan WO (gr) berat 15 hari (gr) panjang awal (cm) rata rata (rata-rata) SR
A1 20,3 21,2 6,93 6,94 0,296
A2 20,11 20,15 6,8 6,8 0,013
A3 21,63 21,64 7,05 7,06 0,003
 Rata-rata          
B1 20,27 20,29 7,03 7,03 0,007
B2 19,97 19,12 6,52 6,52 -0,284
B3 19,5 19 6,39 6,39 -0,171
 Rata-rata          
C1 17,9 22 5,67 5,68 1,527
C2 20,79 22 6,94 6,94 0,388
C3 24,27 11 7,36 7,63 -3,645
 Rata-rata          
D1 20,6 20 6,94 6,95 -0,194
D2 19,12 19 6,83 6,83 -0,042
D3 21,75 20 6,49 6,5 -0,536
Rata-rata          
Hasil Analisis Proksimat Pakan

No No Analisis Bahan Protein Lemak Serat K. Abu K. Air

1.   007-19 Pakan A 40,22 0,92 5,87 5,65 75,70

2.  008-19 Pakan B 37,85 1,12 6,56 6,11 73,32

3.  009-19 Pakan C 33,27 0,85 6,89 5,98 73,94

4.  010-19 Pakan D 30,85 0,74 7,18 5,15 74,12


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai