Gemelli
Gemelli
Definisi
Dipengaruhi oleh :
Faktor alamiah : ras, umur, keturunan, partas ibu
Faktor luar :
- Langsung : Obat pemicu ovulasi
- Tidak langsung
• Kembar 2 monozygotic :
Thoracopagus : 40%
Sifo-ompalopagus : 35%
Pigopagus : 16%
Craniopagus : 12%
Ischiopagus : 6%
Variasi Kembar Siam
1. Double Conjunction
Terata Katadidimus : Conjunction pd bagian
bawah tubuh dan double di atas tubuh
- Diprosupus : 2 muka, 1 kepala, 1 tubuh
- Disefalus : 2 kepala, 2 leher, dan 1 tubuh
- Ischiopagus : conjunction pd pinggir bwh os
koksigis & sakrum
- Pigopagus : 1 pd permukaan lateral dan
posterior os koksigis dan sakrum
Terata anadidima : 1 bagian atas dan 2
bagian bawah
- Dipigus : 1 kepala, thorax, dan abdomen dgn
2 pelvis, 2 alat reproduksi, 4 tungkai bawah.
- Sinsefalus : dihubungkan oleh muka. Muka
berpaling ke lateral menjadi kiri dan kanan.
- Kraniopagus : dihubung oleh bagian yang
sama dari rongga tengkorak
Terata Anagatadidima
Dihubungkan bagian tengh tubuh, bagian
atas dan bawah terpisah
- Torakopagus : dinding thorax menjadi satu
- Omfalopagus : melekat pada daerah
antara umbilicus dan kartilago xiphoideus
- Rakhipagus : melekat antara kolumna
vertebralis di atas sakrum
2. Triple Conjunction
Perlekatan pada kembar 3 atau lebih
Kelainan pada Kehamilan
1. Kelainan kongenital
- Sering ditemukan pd kembar monozigotic
- Etiologi :
* Kelainan kromosom
* Mutasi gen
* Faktor lingkungan intrauterin
2. Fetus Acardiacus : Parasitek janin tanpa janin
Kembar monochorionic
- Holocardia ( tanpa jantung )
- Pseudocardia ( jantung yang rudimenter)
3. Fetus Papyraceus
- Terjadi pada ke-2 jenis kembar
- 1 janin mati dan lain hidup
- Janin mati diabsorpsi menjadi mummi atau
perkamen
Etiologi
- Janin kurang mendapat darah meninggal dan
fetus papyraceus
- Infark plasenta akibat solusio plasenta atau
penyakit pembuluh darah decidual
- Insufisiensi plasenta hipertensi kronis dll
- Insersi velamentosa tali pusat
- Penyakit kronis pada ibu
4. Transfusion Syndrome
- Plasenta monochorionic anastomose arteri-
arteri, vena-vena, arteri-vena
- Kejadian 5-30% dari kembar monochorionic
- Ada janin dan ada janin donor
- Janin resipien :
* Tampak plethoric, edema, hipertensi
* Asites, kern icterus, pembesaran jantung, hati,
ginjal
* Hidramnion akibat hipervolemia dan hipertropi
glomerulus renal
* Hipervolemia kematian janin 24 jam H.
failure
- Janin donor :
• Lebih kecil, ringan dan dehidrasi
• Pucat anemia berat
• Oligohidramnion berat Stuck Twin synd.
- Diagnosis : postnatal ditemukan tanda :
• Selisih berat badan > 20 %
• Perbedaan HB > 30 %
• Gambaran pletorik pada resipien dan pucat
pada donor
- Prognosis tergantung umur kehamilan saat di
diagnosis. Diagnosis awal prognosis buruk
• Berat badan Janin
- Lebih rendah dibandingkan kehamilan tunggal
- Perbedaan kedua janin antara 50-1000 gram
* Penyebab:
Salah satu plasenta mendapat vaskularisasi
yang lebih baik.
- Jumlah janin meningkat umur kehamilan dan
berat badan janin menurun
- Penilaian pertumbuhan janin dengan USG
identifikasi discordance antara kedua janin
Presentasi Janin
Terdapat 9 kombinasi letak janin :
1. Vertex -vertex : 42, 5 %
2. Vertex - Breech : 26,0 %
3. Vertex -Transverse : 11,3%
4. Breech - breech : 6,1%
5. Breech - Transverse : 4,7 %
6. Vertex - Oblique : 1,1%
7. Vertex -Transverse : 0,5 %
8. Transverse -Transverse : 0,6 %
9. Breech - Oblique : 0,3 %
Komplikasi
1. Abortus
2. Kematian perinatal
3. Barat lahir redah : prematuritas dan IUGR
4. Malformasi / Kelainan kongenital
5. Fetal – fetal hemorhage, terdiri dari :
- Hipovolemia dan anemia
- Hipervolemia dan hiperviskositas
6. Hipertensi
7. Hidramnion
8. Anemia
- Hilangnya darah yang akut
- Kekurangan zat besi
- Defisiensi asam folat
9. Perdarahan pada ibu atonia uteri
10.Placental Accidents : solusio plasenta,
plasenta previa
11.Pada waktu persalinan : Partus prematur,
partus lama
12. Kelainan presentasi janin
Locked Twins
1. Collision
Kontak bagian janin mencegah engagement
masing-masing janin
2. Impaction
Persinggungan antara 2 baguan janin ke
dua janin serentak engagement tapi tidak
sempurna
3. Compaction
Engagement serentak bagian terbawah janin
penurunan terhalang
4. Interlocking
Kedua dagu janin saling tersangkut erat
Diagnosis
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik : Inspeksi, Palpasi, Auskultasi
• USG
• Radiografi
• Pemeriksaan Laboratorium :
- HCG Lebih tinggi
- HPL lebih tinggi Plasenta lebih besar
- Estriol dan pregnandiol meningkat
- AFP lebih tinggi
Diagnosis Banding
1. Kehamilan tunggal dengan bayi besar
2. Hidramnion
3. Kehamilan dengan mioma/kistoma ovarii
4. Mola hydatidosa
Penatalaksanaan
• Dalam Kehamilan
1. PAN lebih sering
2. Diet tinggi protein, kalori, mineral dan vitamin
3. Istirahat baring
4. Pengawasan persalinan prematur
5. Jika ada perdarahan antepartum atau
hidramnion tunda sampai BB bayi > 2500 g
6. Pengawasan terjadi hipertensi pd kehamilan
7. Pegawasan terjadi gangguan pertumbuhan
Dalam Persalinan
• Saat optimal persalinan : 37-38 mgg
• Persiapan sebelum partus :
- Tentukan gol. Darah dan persiapan darah untuk
mencegah HPP.
- Siapkan bayi Resusitasi dan perawatan bayi
• Persalinan pervaginam :
Prinsip : Jika anak I lahir dgn tindakan maka
anaka II harus dilahirkan dg tindakan juga
• Jarak waktu kelahiran anak I dan II antara 5-15
menit
• Jarak waktu < 5 menit trauma pada bayi
• Jarak waktu > 30 Insufisiensi plasenta
PROGNOSIS
1. Kematian perinatal
- Penyebab utama : prematuritas
- Faktor lain :
* Komplikasi kehamilan : anemia,
preeklampsia, eklampsia, hidramnion,
perdarahan antepartum
• Komplikasi persalinan : KPD, kelainan
presentasi, tali pusat menumbung, solusio
plasenta, distosia
• Tindakan obstetric : versi ekstrasi, ekstrasi
cunam
• Kelainan kongenital
• Tindakan versi ekstrasi anak II menyebabkan
trauma dan hipoksia
• Gangguan sirkulasi plasenta
• Jarak persalinan anak I dan II lama
• Kesempatan hidup anak I 3% lebih tinggi
• Kematian Maternal
- Perdarahan antepartum
- Perdarahan postpartum
- Preeklampsia atau eklampsia