Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 9

Nella Indah Sari


(90400117075)
Muhammad Agung Ishal
(90400117062)
Aswandi
(90400117047)
Analisis Kinerja Laporan Keuangan dan
Pengukuran kinerja
A. Menghitung varians
Sistem yang efektif mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah.
Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan yang dibagi
menjadi varians pendapatan dan varians beban.
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
2. Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci tersebut
3. Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap faktor penyebab
4. Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor
penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya
dianggap konstan
5. Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal
sehat” yang paling mendasar (“mengupas bawang”)
6. Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru
dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab
yang mendasari varians laba keseluruhan.
1. Varians Pendapatan
Varians Baruan
Varians Harga Penjualan
03 Varians bauran = [(total volume
Persentasi pasar dan Volume Industri
penjualan aktual x anggaran proporsi) -
Varians harga penjualanVarians harga 06 Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) -
(volume penjualan aktual)] x kontribusi
penjualan dihitung dengan mengalikan (volume industri)] x penetrasi pasar yang
perunit yang dianggaran
selisih antara harga aktual dan harga dianggarkan x kontribusi anggaran per unit
standar dengan volume aktual.
Varians Volume Varians volume industri = (volume industri
04 aktual) – (volume industri dianggarkan) x
Varians volume = [(total volume penjualan
penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per
aktual) x (persentase anggaran) -
unit dianggarkan.
[(anggaran penjualan) x kontribusi
Varian Harga Volume anggaran per unit)]
02
Varians bauran dan volume = (volume
aktual-volume anggaran) x kontribusi per
unit yang dianggarkan Varians Pendapatan Lainnya
05
Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih
lanjut..
2. Varians Beban

Biaya Tetap Biaya Variabel Rangkuman varians


Varians antara biaya Adalah biaya yang Ada beberapa cara
tetap aktual dengan bervariasi secara dengan mana varians
yang dianggarkan langsung dan dapat dirangkum
didapat dari proporsional dalam suatu laporan
pengurangan, karena dengan volume. bagi manajemen. Ini
biaya-biaya ini tidak Biaya produksi yang digunakan karena
dipengaruhi baik oleh dianggarkan harus jumlahnya dapat
volume penjualan disesuaikan dengan ditelusuri dengan
maupun volume volume produksi mudah.
produksi. aktual.
B. Varians dalam Praktik

1. Periode waktu 2. Fokus pada 3. Standar Evaluasi


dari Perbandingan Margin Kotor

Perbandingan antara Margin kotor per unit Dalam sistem


anggaran tahunan adalah selisih antara pengendalian
dengan perkiraaan saat harga jual dengan biaya manajemen, standar
ini akan kinerja aktual produksi. Analisis formal digunakan dalam
untuk satu tahun penuh varians dilakukan evaluasi laporan atas
menunjukkan seberapa dengan mensubstitusi aktuvitas aktual dan
dekat manajer unit “margin kotor” untuk terdiri atas tiga jenis: (1)
bisnis memperkirakan “harga jual” dalam standar atau anggaran
Text Here akan memenuhi target persamaan yang telah ditetapkan
laba tahunanan pendapatan. Margin sebelumnya; (2)
kotor adalah selisih standar histories; atau
antara harga jual aktual (3) standar eksternal.
dengan biaya produksi
standar.
4. Sistem biaya penuh 5. Jumlah Rincian 6. Biaya Teknik dan biaya
Diskresioner

Jika perusahaan memiliki sistem biaya Varians pendapatan dianalisis pada Varians yang “menguntungkan” dalam
penuh (full-cost system), baik biaya beberapa tingkatan pertama, secara biaya teknik biasanya merupakan
overhead variabel maupun tetap, total; kemudian berdasarkan volume, indikasi dari kinerja yang baik: yaitu
dimasukkan dalam persediaan pada bauran, dan harga; lalu menganalisis semakin rendah biayanya maka
biaya standar per unit. varians volume dan bauran. semakin baik kinerjanya.

Proses dari satu tingkat ke tingkat Sebaliknya kinerja dari pusat beban
Hal yang penting adalah bahwa kebijakan biasanya dinilai memuaskan
yang lainnya ini sering disebut dengan
varians produksi seharusnya dikaitkan apabila beban aktual hamper setara
“mengupas bawang” yaitu lapisan
dengan volume produksi, bukan dengan jumlah yang dianggarkan,
demi lapisan dikupas, dan proses
dengan volume penjualan. tidak lebih tinggi maupun lebih rendah.
tersebut akan terus berlanjut selama
rincian tambahan masih dianggap
berharga.
C Keterbartasan Varians

Walaupun analisis varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut


memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang paling penting
adalah bahwa walaupun analisis ini mengidentifikasikan di mana varians
terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini terjadi atau apa
yang dilakukan mengenainya.

Masalah kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan


apakah suatu varians adalah signifikan. Teknik statistik dapat digunakan
untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan anatara
kinerja aktual dan standar untuk beberapa proses tertentu; teknik-teknik
ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu secara statistik.

Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan


kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat
menyesatkan pembacanya.

Column Style
Tindakan Manajemen Salah satu manfaat utama dari
laporan formal adalah bahwa
Ada satu prinsip utama dalam laporan tersebut memberikan
tekanan yang diinginkan pada
menganalisi laporan keuangan
manajer di tingkat yang lebih rendah
formal: Laporan laba bulanan untuk mengambil tindakan perbaikan
sebaiknya tidak berisi hal-hal atau inisiatif mereka sendiri.
yang tak terduga.
Laporan laba adalah tidak berguna
Laporan formal kecuali laporan tersebut mengarah
pada tindakan. Tindakan tersebut
menginformasikan kesan
mungkin terdiri dari pujian atas kerja
umum bahwa manajer senior yang telah dilakukan dengan baik,
telah mengetahui dari sumber- saran-saran untuk melakukan hal
sumber tersebut. secara berbeda, “memproses,” atau
tindakan ketenagakerjaan yang lebih
yang lebih drastis.
D. Sistem Ukuran Kinerja
Tujuan dari sistem ukuran kinerja adalah untuk membantu menerapkan strategi. Untuk
mengimplementasikan atau menerapkan sistem semacam itu, manajemen senior memilih
ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan.

Keterbatasan Sistem Pengendalian Keuangan


Cita-cita penting dari suatu perusahaan bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian
pemegang saham. Tetapi, mengoptimalkan profabilitas jangka pendek tidak selalu menajmin tingkat
pengembalian yang optimum bagi pemegang saham. Hanya mengandalkan pada ukuran-ukuran
keuangan saja tidaklah cukup dan, faktanya, dapat menjadi disfungsional karena beberapa alasan.

 Pertama, hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan
kepentingan jangka panjang perusahaan.
 Kedua, manager unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka
panjang, guna memperoleh laba jangka pendek.
 Ketiga, menggunakan laba jangka pendek sebagai satu-satunya tujuan dapat mendistori
komunikasi antara manager unit bisnis dengan manajemen senior.
 Keempat, pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manager untuk memanipulasi
data.
 Intinya, mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah tidak mencukupi untuk memastikan
bahwa strategi akan dilaksanakan dengan sukses.
Pertimbangan Umum

Membandingkan sistem ukuran kinerja dengan panel instrument pada dashboard


memberikan wawasan penting mengenai bauran dari ukuran keuangan dan nonkeuangan
yang diperlukan dalam suatu sistem pengendalian manajemen: satu ukuran tidak dapat
mengendalikan sistem yang kompleks, dan terlalu banyak ukuran penting membuat
sistem tersebut menjadi terlalu kompleks.
Balanced Scorecard

Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja.


Menurut pada pendukung pendekatan ini, unit bisnis harus diberikan
cita-cita dan diukur dari empat perspektif berikut ini :
1. Keuangan (contohnya : margin laba, tingkat pengembalian atas
aktiva, arus kas)
2. Pelanggan (contohnya: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
3. Bisnis internal (contohnya: retensi karyawan, pengurangan waktu
siklus)
4. Inovasi dan pembelajaran (contohnya: presentasi penjualan dari
produk baru)
Ukuran Hasil dan Pemicu
Ukuran hasil merupakan “indikator yang Ukuran Internal dan Eksternal
terlambat” ; yang memberitahu Perusahaan harus mencapai
manajemen mengenai apa yang telah keseimbangan antara ukuran-ukuran
terjadi. Sebaliknya, ukuran pemicu eksternal, seperti kepuasan pelanggan,
merupakan “indikator yang mendahului”; dengan ukuran-ukuran dari proses
yang menunjukkan kemajuan dari bisnis internal, seperti hasil produksi.
bidang-bidang kunci dalam
mengimplementasikan suatu strategi.
Sistem Penilaian
kinerja :
Ukuran Keuangan dan Nonkeuangan Pertimbangan
Organisasi telah mengembangkan sistem
Tamabahan Pengukuran Memicu Perubahan
yang sangat canggih untuk mengukur Aspek yang paling penting dari sistem
kinerja keuangan. Sayangnya, selama pengukuran kinerja adalah
tahun 1980-an banyak industri yang dipicu kemampuannya untuk mengukur hasil
oleh perubahan dalam bidang dan pemicu sedemikian rupa sehingga
nonkeuangan, seperti kualitas dan menyebabkan organisasi bertindak
kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya sesuai dengan strateginya.
memengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
Faktor Kunci Keberhasiln
Variabel kunci yang berfokus Variabel Kunci yang Berkaitan
pada pelanggan dengan Proses Bisnis Internal

 Pemasaran  Utulitas kapasitas


 Pesanan tertunda  Pengiriman tepat waktu
 Pangsa pasar  Perputaran persediaan
 Pesanan dari pelanggan  Kualitas
kunci  Waktu siklus.
 Kepuasan pelanggan
 Retensi pelanggan
 Loyalitas pelanggan Suatu sistem just-in-time
memusatkan perhatikan
manajemen pada waktu selain
fokus tradisional pada biaya.
F. Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja
Mengindetivikasi strategi
Scorecard membangun suatu kaitan antara strategi dengan
tindakan operasional. Oleh karena itu, proses mendefinisikan
scorecard dimulai dengan mendefinisikan strategi organisasi.

Mengidentivikasi ukuran dari strategi


Organisasi tersebut harus focus pada sedikit ukuran-ukuran
penting pada titik ini atau manajemen akan dibanjiri dengan
ukuraan.

Mengintegrasikan Ukuran ke Dalam Sistem


Manajemen
Scorecard haruslah diintegrasikan baik dengan struktur formal
maupun informal dari organisasi, budayaa, serta praktik sumber
dayaa manusia.

Meninjau Ukuran dan Hasilnya secara Berkala


Ketika scorecard dijalankan, score card tersebut harus
ditinjau secara konsisten dan terus-menerus oleh
manajemen senior..
G. Kesulitan Dalam Mengimplementasi Pengukuran Kinerja

Korelasi yang Buruk antara Ukuran-ukuran Tidak Kesulitan dalam


Terpaku pada Hasil Terlalu Banyak
Ukuran Non keuangan Dipengaruhi Menetapkan Trade-
Keuangan Pengukuran
dengan Hasilnya Off

Jika jumlahnya
Sederhananya, tidak Beberapa
Banyak perusahaan terlalu sedikit,
ada jaminan bahwa perusahaan
tidak memiliki manajer tersebut
profitabilitas masa menggabungkan
mekanisme formal Tidak hanya bahwa mengabaikan
depan akan ukuran keuangan
untuk para manajer paling ukuran-ukuran yang
mengikuti dan nonkeuangan
memperbaharui senior terlatih dan penting untuk
pencapaian target di dalam satu laporan
ukuran-ukuran terbiasa dengan memantau
bidang non dan memberikan
tersebut agar ukuran keuangan, pelaksanan strategi.
keuangan manapun. bobot pada masing-
selaras degngan tetapi mereka juga Jika ada terlalu
Ini merupakan masing ukuran
perubahan dalam sering merasakan banyak ukuran,
masalah yang serius tersebut. Tetapi,
strategis. Akibatnya, tekanan berkaitan maka manajer
karena ada asumsi kebayakan
perusahaan terus dengan kinerja beresiko kehilangan
yang melekat bahwa scorecard tidak
menggunakan keuangan dari fokus karena
profitabilitas masa memberikan bobot
ukuran-ukuranyang perusahaan mereka. mencoba untuk
depan mengikuti yang eksplisit
di dasarkan pada melakukan banyak
pencapaian ukuran kepada masing-
strategi yang lalu.. hal pada waktu yang
individual. masing ukuran ini.
sama.
H. Praktik-Praktik
Pengukuran
Jenis Ukuran Kualitas dari Ukuran

Studi Lingle dan Schiemann Ukuran-ukuran kinerja


menemukan bahwa 76 persen keuangan merupakan satu-
dari perusahaan responden satunya ukuran yang
memasukkan ukuran-ukuran dianggap berkualitas tinggi,
keuangan, operasi, serta terkini dan dikaitkan
kepuasan pelanggan dalam dengan kompensasi.
tinjauan manajemen regular, Kebanyakan perusahaan
tetapi hanya 33 persen yang responden memiliki ukuran-
memasukkan ukuran-ukuran ukuran operasi dan
inovasi serta perubahan ukuran kepuasan pelanggan.
dalam tinjauan manajemen
reguler.

Hubungan Ukuran dengan Kompensasi


Kebanyakan sistem manajemen mengaitkan ukuran keuangan
dengan kompensasi. Perusahaan kebanyakan menggunakan
kepuasan pelanggan dan selebihnya menggunakan ukuran-ukuran
inovasi dan perubahan untuk memicu keputusan kompensasi.
I. Pengendalian Interaktif
Tujuan utama dari pengendalian interaktif adalah untuk memfasilitasi 05
terciptanya organisasi pembelajaran. Pengendalian interaktif memiliki
Rapat dilaksanakan
karakteristik-karakteristik berikut ini: 04
dalam bentuk debat serta
Atasan, bawahan, dan tantangan terhadap data
03 rekan sekerja bertemu dan asumsi yang
Manajer pada semua untuk mendasari, setra tindakan
tingkatan organisasi menginterpretasikan dan yang sesuai.
tersebut memfokuskan membahas implikasi dan
01 02 perhatiannya pada informasi untuk inisiatif
informasi yang dihasilkan strategis masa depan.
Sekelompok informasi Eksekutif senior menerima
oleh sistem itu.
pengendalian manajemen informasi semacam itu
mengenai ketidakpastian dengan serius..
strategis yang dihadapi
oleh bisnis tersebut $66,800
menjadi titik pusat..
$54,000
$44,600
$39,200
$34,400
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai