Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN

KEPERAWATAN’
pada Lansia dengan
Masalah Gangguan
Integumen
Kelompok 5
Afifah Adawiyah , Dery Septian , Efrida
Mia Siska, Dwi Nurfitriyani, Juli Rini, Nurul
Fatimah, Sena, Pormawan Rizki
Pengertian Sistem
Integumen

sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan


hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Kata ini berasal dari bahasa latin
“integumentum”yang bearti “penutup”.
Sistem integumen pada manusia terdiri darikulit, kuku, rambut, kelenjar
keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu
memperbaiki sendiri apabila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah (self-
repairing) dan mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan
luar tubuh dengan dalam tubuh)
Penyebab Gangguan
Integumen
Gangguan integumen yang biasanya sering ditemui pada lansia
adalah kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit
kering dan kurang elastik karenamenurunnya cairan dan
kehilangan jaringan adiposa, kulit pucat dan terdapat bintik-
bintik hitam akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan
menurunnya sel-sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jari
tangan dan kaki menjadi lebih tebal tebal dan rapuh, pada wanita
usia lebih dari 60 tahun rambut wajah meningkat, rambut
menipis atau botak dan warna rambut kelabu
Macam – Macam Gangguan
Integumen pada Lansia
1. Kandidiasis
2. Herpes Zoster
3. Psoriasis
4. Pruritus
5. Melanoma Ganas
6. Dekubitus
Gangguan Kandidiasis

Kandidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat


akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans
dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku,
bronki, atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septikemia, endokarditis atau
meningitis
Etiologi
Yang tersering sebagai penyebab ialah Candida albicans yang
dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses
orang normal. Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah Candida
parapsilosis dan penyebab kandidosis septikemia adalah Candida
tropicalis. Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk
ke dalam Fungi imperfecti atau Deuteromycota, kelas Blastomycetes
yang memperbanyak diri dengan cara bertunas, famili
Cryptococcaceae. Penyakit ini dapat menyerang semua umur terutama
bayi dan lansia. Karena bayi dan lansia memiliki sistem imun yang
lemah. Sedangkan dalam pengobatannya seperti antibiotik dan
kortikosteroid minum atau hirup.
Patofisiologi

Infeksi candida dapat terjadi apabila terdapat faktor predisposisi


yang meliputi kondisi kulit lokal, status nutrisi, perubahan status
fisiologis, penyakit sistemik, dan penyebab iattrogenik.
Seperti pada pasien dengan penyakit sistemik contohnya
diabetes melitus, dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya kandida.
Kondisi ini dihubungkan dengan perubahan metabolik seperti
hiperglikemi. Hiperglikemia menunjang kolonisasi dan
pertumbuhan dari kandida dan spesies jamur lainnya.
Manifestasi klinis

1. Kandidiasis Intertriginosa
memiliki predileksi berkoloni pada lipatan kulit yang lembab dan lecet
yaitu di wilayah intertriginosa.
Manifestasi klinis

2. Kandidiasis kutis generalista


Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya di lipat payudara,
intergluteal dan umbilicum.
3. Paronikia dan onikomikosis
Terdapat kemerahan, pembengkakan dan nyeri pada area paranichial
dengan retraksi darikutikula kelipatan kuku proksimal.
Pemeriksaan Penunjang

● Pewarnaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 20% atau


gram: ditemukan pseudohifa.
● Kultur dengan agar saboraud: tampak koloni berwarna putih,
tumbuh dalam 2 – 5 hari.
● Jika ada lesi kulit; dari kerokan kulit dapat dilakukan pemeriksaan
histopatologi dan kultur jaringan kulit.
Penatalaksanaan

1. Menghilangkan atau menghindari faktor predisposisi.


2. Kandidiasis Kutis
● Topikal
-Krim imidazol (mikonazol 2%, klotrimazol 1%) selama 14-28 hari.
-Bedak nistatin atau mikonazol selanjutnya dapat untuk pencegahan.
● Sistemik
-Flukonazol 50 mg/hari atau 150 mg/minggu.
-Itrakonazol 100-200 mg/hari.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai