Radikal.
Yaitu berpikir sampai keakar-akarnya, sampai pada hakekat atau sustansi, esensi yang
dipikirkan. Sifat filsafat adalah radikal atau mendasar, bukan sekedar mengetahui mengapa sesuatu
menjadi demikian, melainkan apa sebenarnya sesuatu itu, apa maknanya.
Universal.
Yaitu berpikir kefilsafatan sebagaimana pengalaman umumnya. Misalnya melakukan
penalaran dengan menggunakan rasio atau empirisnya, bukan menggunakan intuisinya.
Konseptual.
Yaitu dapat berpikir melampaui batas pengalaman sehari-hari manusia, sehingga
menghasilkan pemikiran baru yang terkonsep.
Koheren
dan Konsisten. Yaitu berpikir kefilsafatan harus sesuai dengan kaedah berpikir (logis) pada
umumnya dan adanya saling kait-mait antara satu konsep dengan konsep lainnya.
Sistematis.
Yaitu dalam berpikir kefilsafatan antara satu konsep dengan konsep yang lain memiliki
keterkaitan berdasarkan azas keteraturan untuk mengarah suatu tujuan tertentu.
Komprehensif. Yaitu
dalam berpikir filsafat, hal, bagian, atau detail-detail yang dibicarakan harus
mencakup secara menyeluruh sehingga tidak ada lagi bagian-bagian yang tersisa ataupun yang berada
diluarnya.
Bebas. Yaitu
dalam berpikir kefilsafatan tidak ditentukan, dipengaruhi, atau intervensi oleh pengalaman
sejarah ataupun pemikiran-pemikiran yang sebelumnya, nilai-nilai kehidupan social budaya, adat
istiadat, maupun religious.
Bertanggungjawab. Yaitu
dalam berpikir kefilsafatan harus bertanggungjawab terutama terhadap hati
nurani dan kehidupan sosial.