Oleh :
Muhammad Isa Mahendra, S.Ked
NIM: 206100802048
Pembimbing :
dr. Dayang Nurbayati, M.Sc., Sp. PD
Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya
2020
• Anemia terjadi akibat berkurangnya persediaan besi
untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong
(depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan
pembentukan hemoglobin menjadi berkurang. Anemia
defisiensi besi (ADB) ditandai dengan anemia hipokromik
mikrositer dan hasil laboratorium yang menunjukkan
cadangan besi kosong
Epidemiologi
• Prevalensi anemia secara global sekitar 51%.
• Prevalensi anemia di India menunjukkan angka sebesar 45% remaja putri
telah dilaporkan mengalami anemia defisiensi zat besi
• Kemenkes RI menunjukkan anemia secara nasional pada semua kelompok
umur adalah 21,70%. Prevalensi anemia pada perempuan relatif lebih tinggi
(23,90%) dibanding laki-laki (18,40%).
• Anemia lebih sering terjadi pada remaja perempuan dibandingkan dengan
remaja laki-laki
• Berdasarkan tempat tinggal menunjukkan tinggal di pedesaan memiliki
persentase lebih tinggi (22,80%) dibandingkan tinggal di perkotaan (20,60%)
ETIOLOGI
1. Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun
2. Faktor nutrisi
3. Kebutuhan besi meningkat
4. Gangguan absorpsi besi
Proses absorpso besi pada permukaan duodenum
12-24 jam Penggantian enzim besi intraselular, keluhan subyektif berkurang, nafsu
makan bertambah