• Parasit Penyebab:
1. Helminth: Schistosoma
2. Protozoa: T.vaginalis, Plasmodium
3. Jamur: Candida dll
• Sebagai komplikasi dari penyakit primer
(malaria falsiparum).
Infeksi Parasit pada Sistem Urinari
• Schistosomiasis hematobium
Skistosomiasis kandung kemih
Tidak terdapat di Indonesia
Merupakan penyakit endemi Timur tengah
dan Afrika (53 negara)
Mempunyai hospes reservoar: Babon dan
Kera lain.
Hospes perantara: Keong air Bulinus spp
Infeksi Parasit pada Sistem Urinari
• Morfologi
cacing jantan ± 1,3 cm
cacing betina ± 2 cm
selalu hidup berpasangan, berangkulan.
telur mempunyai duri pada salah satu
kutub.
Infeksi Parasit pada Sistem Urinari
Daur Hidup
Selama hidupnya
cacing betina
menghasilkan
Telur 100 butir/hari.
Daur Hidup
Telur keluar bersama tinja, urin → menetas
dalam air → mirasidium → masuk keong
Bulinus (hp) → sporokista I → sporokista II
(banyak) → serkaria (banyak) → keluar dari
keong → air dan menginfeksi manusia →
skistosomula → dewasa dalam hepar →
sepasang cacing ini melalui aliran darah
bermigrasi ke vena di daerah panggul terutama
di vesica urinaria.
Infeksi Parasit pada Sistem Urinari
Diagnosis:
• Menemukan telur dalam tinja atau urin.
• Biopsi jaringan.
Terapi:
1. Niridazole → degenerasi ovarium dan kel
vitellina.
2. Prazikuantel
Infeksi Parasit pada Sistem Urinari
Epidemiologi:
Ada 3 faktor penting untuk penyebaran
1. Kontaminasi air oleh tinja mengandung
telur cacing.
2. Hospes perantara: keong Bulinus spp
3. Manusia kontak dengan air yang
terinfeksi → serkaria bisa masuk.
Trichomonas vaginalis
Ditemukan thn. 1836 oleh Donne
Hospes : manusia
Penyakit : trikomoniasis vagina ( ♀ ) ; prostatitis ( ♂ )
Penyebaran : kosmopolit
www.cdfound.to.it/HTML/gen2.htm
Sedian sekret vagina dengan pewarnaan giemsa Sediaan baah sekret vagina, tampak clue
www.med-life.ru/encyclo002.shtml cells, bakteri dan T. vaginalis
Siklus hidup T. vaginalis
Trichomonas vaginalis
1. Perubahan hemodinamik.
Eritrosit yang terinfeksi bersifat mudah melekat →
Gejala klinis :
1. demam tinggi
2. urin berwarna gelap karena hemolisis intravaskuler
yang masif.
Black water fever = malaria hemoglobulinuria
Sering ditemukan pada penderita defisiensi enzim
G6PD yang di obati dengan primakuin.
Penderita pernah terinfeksi malaria dan di obati
dengan Kina secara tidak adekwat.
Terjadi hemolisis intravaskuler → hemoglubulinuria.
Gejala klinis :
1. demam tinggi
2. urin berwarna gelap
3. Jaundice
4. Anemia
Nefrotik sindrom
Terjadi sebagai komplikasi dari malaria
kuartana/malaria malariae.
Sering ditemukan pada anak di Afrika, jarang pada
penderita non imun.
Kelainan ginjal bersifat menahun dan progresif.
Terjadi kerusakan pada endotel kapiler glomerulus
→ lesi mula mula bersifat fokal → sklerosis fokal
dan segmental glomerulus → sklerosi difus
glomerulus .
Sindroma nefrotik → 3 – 5 tahun gagal ginjal kronik.
Terima kasih
9 Juni 2014