Anda di halaman 1dari 26

TOKSIKOLOGI FORENSIK

BY : DR . SURJIT SINGH SP.F (K) DFM


Definisi
• Toksikologi Forensik
ilmu yang mempelajari tentang penerapan ilmu toksikologi,
yang berguna untuk membantu proses peradilan

• Toksikologi
ilmu yang mempelajari sumber, sifat serta khasiat racun,
gejala gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan
yang didadapatkan pada korban yang meninggal

• Racun
setiap bahan atau zat yang dalam jumlah relatif kecil, bila
masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi
yang akan menyebabkan penyakit atau kematian
Penggolongan
• Sumber
– tumbuh – tumbuhan
– hewan
– mineral
• Tempat
– alam bebas
– rumah tangga
• Pertanian
• Makanan/Minuman
• Industri
Penggolongan
BERDASARKAN MEKANISME KERJA

Racun yang bekerja lokal atau setempat


• zat - zat korosif : lisol,asam kuat, basa kuat
• zat yang bersifat iritan : arsen, HgCl2
• zat yang bersifat anestetik : kokain, asam karbol

Racun yang bekerja secara sistemik


• Narkotika, barbiturat dan alkohol, terutama berpengaruh terhadap
susunan syaraf pusat.
• Digitalis dan asam oksalat terutama berpengaruh terhadap jantung
• CO dan CN, berpengaruh terhadap sistem enzym pernafasan dalam sel
• Insektisida golongan”chlorinated hydrocarbon”, dan golongan fosfor
organik; terutama berpengaruh terhadap hati
Penggolongan
• Strychnine, berpengaruh pada medulla spinalis,
• Cantharides dan HgCl2, berpengaruh terhadap ginjal.

Racun yang bekerja secara lokal dan sistemik


• Asam oksalat
• Asam karbol
• Arsen
• Garam Pb

Racun yang mengikat gugus sulfhidril(-SH)


• Pb, berpengaruh pada ATP-ase
Penggolongan
Racun yang membentuk methemoglobin
• Nitrat
• Nitrit
(nitrat dalam usus oleh flora usus diubah menjadi nitrit)
Beberapa contoh zat dan gejalanya

asam ( HCl, H2SO4) seperti terbakar sekitar mulut, bibir, hidung

aniline ( hypnotic, nitrobenzene ) kulit muka dan leher terlihat gelap

arsenic ( metal, mercuri, tembaga ) berat, diare yang tidak jelas sebabnya

atropine (belladonna) , scopolamine dilatasi pupil

basa seperti terbakar sekitar mulut, bibir, idung

asam karbol bau seperti disinfectan

karbon mono oksida kulit merah terang

cyanida mati cepat, kulit merah, bau seperti buah peach

racun makanan muntah, sakit perut

metal diare, muntah, sakit perut

nikotin Kejang

opiat miosis pupil

asam oksalat bau seperti bawang

natrium fluorida Kejang

strychine kejang, muka dan leher gelap.


Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Keracunan
• Cara masuk
– Ditelan (peroral;ingesti)
– Terhisap bersama udara pernafasan (Inhalasi)
– Melalui penyuntikan (parenteral;injeksi, seperti intravena,
intramuscular, intraperitoneal).
– Penyerapan melalui kulit yang sehat atau yang sakit.
– Melalui anus atau vagina(perektal, pervaginam)

• Berdasarkan kecepatan kerjanya


– inhalasi
– intravena
– intramuscular
– intraperitoneal
– kulit
Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Keracunan
• Umur
– anak – anak
– orang tua

• Kondisi tubuh
– sehat
– Sakit

• Kebiasaan
– alkohol
– Morfin

• Waktu Pemberian
– sesudah makan
– sebelum makan
Pengeluaran Racun
• Urin
• Feses
• Keringat
• Air liur dan melalui kelenjar mukosa atau
serosa
Kriteria Diagnostik
1. Anamnesa adanya kontak antara korban dengan racun
2. Adanya tanda-tanda serta gejala yang sesuai dengan tanda
dan gejala dari keracunan racun yang diduga
3. Dari sisa benda bukti, harus dapat dibuktikan bahwa benda
bukti tersebut memang racun yang dimaksud
4. Dari bedah mayat dapat ditemukan adanya perubahan atau
kelainan yang sesuai dengan keracunan dari racun yang
diduga, dan tidak dapat ditemukan adanya penyebab
kematian lain
5. Analisis kimia atau pemeriksaan toksikologik harus dapat
dibuktikan adanya racun serta metabolitnya, dalam tubuh
atau cairan tubuh korban, secara sistemik
Pemeriksaan
Yang menunjang suatu kasus toksikologi :
• Pemeriksaan di tempat kejadian
• Otopsi
• Analisis toksikologik
Pemeriksaan
Pemeriksaan Luar :
1. Bau yang tercium
2. Busa
3. Bercak
4. Pakaian
5. Lebam mayat
Pemeriksaan
Pemeriksaan Dalam :
1. Darah berwarna lebih gelap dan encer
2. Busa halus dalam saluran nafas
3. Organ dalam tubuh lebih berat, warna gelap,
jika diiris banyak mengeluarkan darah
4. Ptechiae banyak ditemukan
5. Edema paru
Pemeriksaan Toksikologi
Sampel :
• Lambung dengan isinya
• Seluruh usus dengan isinya
• Darah, yang berasal dari sentral(jantung), dan yang berasal
dari perifer (v.jugularis, a.femoralis)
• Hati
• Ginjal, diambil keduanya
• Otak
• Urin
• Empedu bersama-sama dengan kantung empedu
• Limpa
• Paru-paru
• Lemak Badan
Pemeriksaan Toksikologi
Pengawet yang digunakan :
• alkohol absolute
• larutan garam jenuh
• Natrium fluoride 1%
• Natrium fuorida + natrium sitrat
• Natrium benzoate dan phenyl mercuric nitrate
Pemeriksaan Toksikologi
Digunakan minimal 9 wadah, digunakan untuk :

• 2 buah topeles ( 2 liter ) masing-masing untuk hati dan usus


• 3 buah topeles ( 1 liter ) masing-masing untuk lambung
beserta isinya, otak dan ginjal
• 4 buah botol ( 25 ml ) masing-masing untuk darah ( 2 buah ),
urine dan empedu

Wadah harus dibersihkan terlebih dengan mencuci dengan


asam Kromat hangat lalu dibilas dengan Aquades dan
dikeringkan
Pemeriksaan Toksikologi
Berupa :
• Penentuan kadar AchE
• Kristalografi
• Kromatografi Lapisan Tipis ( TLC )
Cara Pengiriman
• Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan
• Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk control.
• Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi label yang
memuat keterangan mengenai tempat pengambilan bahan,
nama korban, bahan pengawet dan isinya
• Disertakan hasil pemeriksaan otopsi secara singkat jika
mungkin disertakan anamnesis dan gejala klinis
• Surat permintaan pemeriksaan dari penyidik harus disertakan
dan memuat identitas korban dengan lengkap dan dugaan
racun apa yang menyebabkan intoksikasi
Cara Pengiriman
• Hasil otopsi dikemas dalam kotak dan harus dijaga agar botol
tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan tumpah atau
pecah pada saat pengiriman. Kotak diikat dengan tali yang
setiap persilangannya diikat mati serta diberi lak pengaman
• Penyegelan dilakukan oleh Polisi yang mana juga harus di
buat berita acara penyegelan dan berita acara ini harus
disertakan dalam pengiriman. Demikian pula berita acara
penyegelan barang bukti lain seperti barang bukti atau obat.
Dalam berita acara tersebut harus terdapat contoh kertas
pembungkus, segel, atau materai yang digunakan
Cara Pengiriman
• Pada pengambilan contoh bahan dari korban hidup, alkohol
tidak dapat dipakai untuk disinfektan local saat pengambilan
darah, hal ini untuk menghilangkan kesulitan dalam penarikan
kesimpulan bila kasus menyangkut alkohol. Sebagai gantinya
dapat digunakan sublimate 1% atau mercuri klorida 1%
Pengobatan
Yang terutama adalah mengeluarkan racun,
dengan memperhatikan kontra indikasi :
- penurunan kesadaran
- racun bersifat korosif
- racun larut dalam minyak
Pengeluaran Racun
• Aspirasi
• Bilas lambung
• Pemberian pencahar
• Kasus inhalasi : keluarkan korban dari ruangan
• Kasus parentral : pasang torniquet
• Kasus topikal : bersihkan dengan air mengalir
Terapi Umum Keracunan
• Muntahkan
• Bilas lambung.
• Pencahar: Na2SO4 30 gr/200cc air.
• Dialise
• Antidotum: Morfin x nalorfin/narcan.
• Demulcen: 3 butir telur/500cc air/susu
• Pengobatan simtomatik dan suportif:
Kejang – kejang benzodizepam,
Edema paru akibat insektisida  sulfas atropine

Anda mungkin juga menyukai