Anda di halaman 1dari 28

KINETIKA REAKSI

Novi Sylvia
LAJU DAN ORDE REAKSI
LAJU ATAU KECEPATAN SUATU REAKSI:
Terjadi penambahan (+) atau pengurangan (-) dC
Konsentrasi C dalam selang waktu dt

dt
dC

dt

CONTOH :
Pada pembentukan etil asetat dari
etil alkohol dan asam asetat

CH3COOH + C2H5OH  CH3C00C2H5 +H2O


d  CH 3COOH  d  C2 H 5OH 
Rf   
dt dt

Rf = laju reaksi ke kanan


sebaliknya

d  CH 3COOC2 H 5  d  H 2 O 
Rr  
dt dt

Rf = laju reaksi ke kiri


 Menurut hukum aksi masa, laju reaksi
kimia sebanding dengan hasil kali dari
konsentrasi molar reaktan yang masing-
masing dipangkatkan dengan angka yang
menunjukkan jumlah molekul dari zat-zat
yang ikut serta dalam reaksi
aA + bB + … = Produk

1 d  A 1 d  B
Laju reaksi adalah … Laju   
a dt b dt
 ....  k  A  B 
a b

K : konstanta laju  (laju berkurangnya masing-masing


Komponen reaksi dlm mol ekivalen masing-masing
Komponen yg ikut serta dlm reaksi)
Orde reaksi
 Orde reaksi adalah jumlah pangkat
konsentrasi-konsentrasi yang menghasilkan
suatu garis lurus

d  CH 3COOH  d  C2 H 5OH 
   k (CH 3COOH )(C2 H 5OH )
dt dt

Maka :
Reaksi adalah orde pertama terhadap asam asetat dan
Orde pertama terhadap etanol ;
Orde reaksi keseluruhan adalah Orde dua
 Jika dianggap asam asetat sebagai pelarut dan
sejumlah kecil etanol sebagai zat terlarut.
 Reaksi tjd antara zat terlarut dan pelarut, etanol
diubah cukup besar, sedangkan asam asetat
dianggap tetap maka :

d  C2 H 5OH 
  k ' (C2 H 5OH )
dt
dim ana
k '  k (CH 3COOH )

Disebut Reaksi orde satu semu


Satuan konstanta laju reaksi
Reaksi orde-nol :
d  A mol / liter
k    molliter 1 det ik 1
dt det ik

Reaksi orde-pertama :
d  A 1 mol / liter 1
k     det ik 1
dt A det ik  mol / liter det ik

Reaksi orde-kedua :
d  A 1 mol / liter liter 1 1
k     litermol det ik
dt A2 det ik   mol / liter  2 mol  det ik
Reaksi orde Nol :
d  A
  k0
dt
At t
A0
dA   k0  dt
0

At  A0   k0t
At  A0  k0t
Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde nol :

Ao
t1 / 2 
2k o
Waktu kadaluwarsa (t90)
 Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal
90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu ,
terurai 10%).
 Untuk orde nol :
0,1  A
t 
90
o
k o
Reaksi orde pertama
dC
  kc
dt
c dC t
c0 c  k 0 dt
ln c  ln c0   k (t  0)
ln c  ln c0  kt
log c  log c0  kt
2,303
Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde pertama :

0,693
t1 / 2 
k
Waktu kadaluwarsa (t90)
 Waktu suatu zat telah terurai sampai tinggal
90% dari konsentrasi mula-mula (yaitu , terurai
10%).
 Untuk orde pertama:
0,105
t90 
k
Plot konsentrasi dan log konsentrasi
terhadap waktu

Log konsentrasi
konsentrasi

Kemiringan
2,303/k

waktu waktu
Reaksi orde kedua
d  A d  B
   k  A B 
dt dt x dx t

0  a  x 2
 k  dt
0
dx
  k  a  x  b  x   1   1 
dt     kt
a x a0
jikaa  b x
 kt
dx a a  x 
 k  a  x
2

dt 1  x 
k  
at  a  x 
jikaa  b
x dx t
0  a  x  b  x   k 0 dt
2,303 b( a  x )
log  kt
a b a (b  x)
2,303 b( a  x )
k log
t ( a  b) a (b  x)
Waktu paruh (t1/2)
 Waktu yang dibutuhkan untuk
meluruh/hilangnya zat, menjadi separuhnya.
 Untuk orde kedua :

1
t1 / 2 
ak
Menentukan Orde reaksi
 Metode substitusi
 Metode Grafik
 Metode waktu paruh
1) Metode substitusi
 Data yang terkumpul dari hasil
pengamatan jalannya suatu reaksi
disubstitusikan ke dalam bentuk integral
dari berbagai orde reaksi.
 Jika menghasilkan k yang konstan , maka
reaksi dianggap berjakan sesuai orde
tersebut
2) Metode Grafik
Plot data pada grafik
 Untuk orde nol :
Konsentrasi diplot terhadap waktu linear
 Untuk orde pertama :
Log konsentrasi diplot terhadap waktu
linear
 Untuk orde kedua :
1/konsentrasi diplot terhadap waktu linear
3) Metode waktu paruh
 Hubungan antara waktu paruh dengan
seluruh konsentrasi jika seluruh reaktan
sama :
1
t1 / 2 n 1
a
n adalah orde reaksi
Pengaruh Temperatur terhadap
Laju Reaksi
 Kecepatan reaksi bertambah dua atau tiga
kalinya tiap kenaikan 10ºC.
 Pengaruh temperatur terhadap laju,
dikemukakan oleh Arrhenius, yaitu :

 Ea
k  Ae RT
Bentuk
logaritma :
Ea 1
log k  log A 
2,303R T
Dimana :
K : konstanta laju reaksi spesifik
A : konstanta, faktor frekuensi
Ea : Energi aktivasi
R : konstanta gas (1,987 kalori/derajat mol)
T : Temperatur absolut (K)
Plot k terhadap 1/T

Log K

Kemiringan
-Ea/2,303R

1/T
 Jika percobaan dilakukan dengan 2 temperatur
yang ber beda yaitu T1 dan T2 sehingga konstanta
keseimbangan menjadi k1 dan k2 maka :
Ea 1
log k1  log A 
2,303R T1
dan

Ea 1
log k 2  log A 
2,303R T2
 Penggabungan 2 persamaan tersebut menjadi :

k2 Ea  T2  T1 
log 
k1 2,303R T1T2
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai