Anda di halaman 1dari 21

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Dosen Pengampu :
Fitriani, ST., MT
GARIS BESAR PERKULIAHAN

 Informasi umum
 Deskripsi dan tujuan

 Materi Kuliah

 Buku Rujukan

 Detail Penugasan dan ujian

 Kehadiran dalam perkuliahan

 Materi Pertemuan I.
DESKRIPSI

Sesudah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan


mampu memahami pengertian dasar tentang perilaku
mikroorganisme dan penerapannya dalam industri
bioproses.

Setelah mengikuti mata kuliah ini,


TUJUAN Mahasiswa semester III mendapatkan ilmu
dan teknologi yang berhubungan dengan
proses produksi skala industri yang
memanfaatkan mikroorganisme.
MATERI KULIAH
 Dasar-dasar mikrobiologi industri
 Mikroorganisme dalam industri

 Kinetika pertumbuhan

 Media fermentasi

 Faktor Lingkungan

 Fermentasi tempe

 Fermentasi tape

 Fermentasi nata de coco

 Kompos

 Produk fermentasi berbasis susu


REFERENSI

 Fobisher, et., al. 1974. Fundamental of Microbiology.


Saunders (Toppan).
 Krieger, et., al. Introduction to Microbiology, volume 13.
churchill Livingstone, Edinburg.
 Prescott, L.M., J.P. Harley, and D.A. Klein. 1999.
Microbiology. 4th ed. WCB. McGraw-Hill, USA.
 Nur Hidayat, dkk. 2008. Mikrobiologi Industri. Penerbit:
Andi Yogyakarta.
SISTEM PENILAIAN
 Kehadiran & Sikap : 20 %
 Tugas dan Quis : 20 %

 UTS : 30 %
 UAS : 30 %

PRESENSI
 Kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan
sekurang-kurangnya 75% dari kehadiran
dosen untuk dapat mengikuti Ujian Akhir
Semester (UAS).
PERTEMUAN I

FERMENTASI
PENDAHULUAN

Apa itu mikrobiologi industri ??

 Mikrobiologi Industri merupakan suatu usaha


memanfaatkan mikroorganisme sebagai komponen untuk
industri/mengikutsertakan mikroba dalam proses.
 Mikroba dalam industri menghasilkan bermacam produk,
diantaranya:
• Zat kimia, seperti asam organik, gliserol, alkohol.
• Antibiotik
• Zat tumbuh
• Enzim
• Makanan dan minuman
• Pengawetan
Fermentasi

 Dalam mikrobiologi industri, yang menjadi


pokok bahasan utama adalah fermentasi.
 Fermentasi dapat didefinisikan sebagai

perubahan oleh enzim beberapa bakteri, khamir


dan jamur.
 Contoh perubahan kimia dari fermentasi

meliputi pengasaman susu, dekomposisi


pati dan gula menjadi alkohol dan
karbondioksida, serta senyawa nitrogen organik.
Faktor yang
mempengaruhi

Industri fermentasi dalam pelaksanaan prosesnya


dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi:
 Mikroba

 Bahan dasar

 Sifat proses

 Pilot-plant

 Faktor sosial ekonomi

 Faktor lingkungan perusahaan


 Murni
Syarat  Unggul
Mikrobia  Stabil

 Bukan patogen

Sifat proses
Syarat bahan
dasar

Kondisinya :
aerob atau Proses produksi :
 Mudah didapat anaerob Bentuk
Proses tertutup
 Jumlahnya besar atau kontinyu
medium : cair
 Murah harganya atau padat
 Bila diperlukan ada
penggantinya
 Men
 Money

Faktor sosial  Materials

ekonomi  Method

 Machines

 market

 Politik
 Hukum

 Sosial
Faktor lingkungan
 Perekonomian

 Kebudayaan
perusahaan
 Pendidikan

 Teknologi

 demografi
Proses-proses fermentasi

 Produksi sel mikrobia : ragi dan protein sel tunggal.


 Produksi enzim mikrobia : enzim lipase, amilase, protease.

 Produksi hasil metabolisme mikrobia : etanol, asam sitrat,


asam glutamat, lisin.
 Proses transformasi : pengubahan alkohol menjadi asam
asetat.
Komponen proses fermentasi

 Susunan medium yang digunakan selama pengembangan


inokulum dan didalam fermentor.
 Sterilisasi medium, fermentor dan peralatan yang lain.

 Aktivitas produksi, pemanfaatan kultur murni, jumlah


inokulum untuk produksi.
 Pertumbuhan mikroba dalam fermentor produksi pada
kondisi optimum untuk pembentukan hasil.
 Ekstraksi produk dan pemurnian.

 Penanganan limbah yang dihasilkan selama proses.


PERKEMBANGAN INDUSTRI
FERMENTASI

 Periode sebelum 1900

 Produk utama: alkohol dan vinegar


 Tanki fermentor dari kayu, tembaga
 Pengendalian proses: thermometer, hidrometer,
 heat exchanger
 Proses: batch dengan kultur murni
 Pelaksanaan: tanpa melalui pilot plant
 tanpa pengendalian kualitas produk
 Periode 1900 – 1940

Produk utama : baker’s yeast, gliserol, asam


sitrat, asam laktat, aseton-butanol.
Tanki fermentor : dari baja dilengkapi alat aerasi
dan pengaduk mekanis.
Pengendali proses : dilakukan kontrol suhu, pH
dengan pH elektroda.
Proses : secara batch dan fed batch dengan
menggunakan kultur murni.
Pelaksanaan: tanpa pilot plant dan pengendalian
kualitas produk.
 Periode 1940 – sekarang

 Produk utama: penisilin, strepomisin dan antibiotik lain,


giberelin, asam amino, nukleoida, enzim.
 Tanki fermentor: dilengkapi dengan fasilitas aerasi
mekanis dan dioperasikan secara aseptis.
 Pengendalian proses: dengan pH dan oksigen elektrode
yang diatur secara computerized.
 Kultur yang digunakan kultur yang dimutasi dan
terseleksi.
 Pelaksanaan: mulai dilakukan pilot plant dan
pengendalian kualitas produk.
 Periode 1960 – sekarang
 Produk utama : SCP dengan sumber hidrokarbon
 Tanki fermentor: dilengkapi pengatur tekanan tinggi, alat pemasukan gas,
pengatur panas yang dikonol komputer sepenuhnya
 Proses : dilakukan secara continue dengan kultur hasil rekayasa genetik
 Pelaksanaan: fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk selalu
dilakukan

 Periode 1979 – sekarang


 Produk utama: senyawa asing yang secara normal tidak diproduksi
mikrobia mis. Insulin interferon
 Tanki fermentor: hasil pengembangan generasi sebelumnya
 Proses: batch, fed batch atau ontinue dengan kultur hasil pemindahan gen
asing de dalam sel mikrobia secara rekayasa enetik
 Pelaksanaan : fasilitas pilot plant dan pengendalian kualitas produk selalu
dilakukan
KELEBIHAN PROSES FERMENTASI
 Membuat produk yang tidak dapat, sulit atau tidak
ekonomis yang diperoleh melalui proses kimia
(enzim  reaksi spesifik)
 Kondisi proses lebih “lunak” (suhu ruang, tekanan
atmosfir, pH netral)
 Efektif  biasanya laju reaksi enzimatis > reaksi kimia
 Bahan baku dapat diperbarui  produk bersifat lebih
ramah terhadap lingkungan
 Dapat mengubah bahan yang murah menjadi produk yang
bernilai ekonomi tinggi
Contoh : pangan  aroma, tekstur, daya cerna & daya
tahan simpan lebih baik
KELEMAHAN PROSES FERMENTASI

 Campuran produk kompleks (camp. sel mikroba, produk,


hasil samping, sisa media) proses hilir sulit.

 Cairanfermentasi bersifat encer & produk sedikit  proses


hilir mahal.

 Resiko kontaminasi selama fermentasi.

 Hasilberagam  sel mikroba cenderung melakukan


mutasi terhadap perubahan lingkungan, sehingga
kehilangan kemampuan berproduksi dapat hilang/menurun.

Anda mungkin juga menyukai