HORMON-ZPT

PERTUMBUHAN
 PENGAMPU MATA KULIAH
Dr. Ir. Gatot Supangkat S,
M.P., IPM
 Program Studi Agroteknologi
 Rumah: Tundan RT 04,
Ngrame, Tamantirto, Kasihan,
Bantul
 HP: 082122715997
 E-mail: supangkat@umy.ac.id;
supangkat@gmail.com
Innaka Ageng Rineksane,
S.P., M.Si., Ph.D
 Program Studi Agroteknologi
 Perum Tangkilan, Sidoarum,
Godean, Sleman
 HP: 082132254854
 E-mail: rineksane@gmail.com;
rineksane@yahoo.com
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
(HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH)

Hormon tumbuhan (phyto hormones):

Senyawa organik (selain nutrien) yg disintesis di
salah satu bag. tumbuhan dan dipindahkan ke bag.
lain, pd konsentrasi rendah mampu mempengaruhi
proses fisiologis
Misal :
Auksin dihasilkan pada titik tumbuh  bergerak ke
bawah dimana tempat kegiatan auksin berlangsung
 ZPT
Zat Pengatur Tumbuh (plant regulators) :
Senyawa organik (selain nutrien) sintetis yg mampu menimbul-
kan respon fisiologis seperti hormon tumbuhan pada kon-
sentrasi yg rendah

Kelompok hormon yg dikenal :

1. Auksin
2. Giberelin
3. Sitokinin
4. Asam absisat
5. Etilen
 Auksin
Auksin adalah segolongan senyawa yg dicirikan
oleh kemampuannya menginduksi pemanjangan
sel-sel pucuk
Auksin alamiah : IAA (Indol Acetic Acid)
Kandungan IAA dalam jaringan tanaman baik pada
fase ttt maupun setiap saat tdk konstan, karena :
1. Biosintesis IAA
2. Perombakan IAA
a. melalui fotooksidasi
b. secara ensimatis oleh IAA oksidase
 Lanjutan auksin
3. In aktivasi IAA, melalui proses :
a. pembentukan senyawa komplek hormon mela-
lui esterifikasi : IAA + etanna  etil ester
b. pembentukan senyawa komplek secara ensi-
matis  IAA asam aspartat
c. pembentukan senyawa komplek antara IAA dan
senyawa gula atau gula alkohol  IA glukosa
4. Transport/distribusi auksin dlm jaringan tumbuhan
Kandungan auksin terbesar pada pucuk (meristem),
makin jauh dr pucuk kandungan IAA makin kecil
 Mekanisme transport auksin
a. Pasif : dari kadar tinggi ke rendah
b. Aktif : memerlukan energi berupa ATP
melalui proses respirasi
Transport auksin : polar basipetal (dr pucuk
ke pangkal)
3 senyawa lain strukturnya mirip IAA :
1. Asam 4-kloroindolasetat (4-kloro IAA), pd
biji muda kacang-kacangan
2. Asam fenil asetat (PAA)  kurang aktif
3. Asam Indol Butirat (IBA), pd daun jagung
dan beberapa jenis tumbuhan dikotil
 Auksin sintetis
Auksin sintetis yg dikenal mampu memberi
kan respon baik seperti auksin alamiah yi :
1. Asam naftalenasetat (NAA)
2. Asam 2,4 diklorofenoksiasetat (2,4 D)
3. Asam 2-metil-4 klorofenoksiasetat (MCPA)

Efek fisiologis auksin :

4. Pembesaran atau pemanjangan sel  ter
jadinya pemanjangan batang
5. Pengendalian tunas samping (tunas lateral)
 dominansi apikal
 Lanjutan efek fisiologis auksin
3. Merangsang pembentukan primordia akar
(stek batang)
4. Fototropisme
5. Geotropisme
6. Partenokarpi
 Giberelin
Sampai saat ini ditemukan 40 macam GA,
yg paling aktif adalah GA3 dan GA7

Efek fisiologis giberelin :

1. Merangsang pemanjangan sel
2. Menghilangkan kekerdilan
3. Pematahan dormansi
a. dormansi biji
b. dormansi kuncup
 Lanjutan giberelin

4. Merangsang pembungaan
5. Merangsang partenokarpi (pembentukan buah
tanpa biji)

Mekanisme kerja giberelin :

1. Pembelahan sel dipacu di apeks tajuk, terutama di
sel meristimatik yg terletak lebih bawah
2. Memacu pertumbuhan sel, karena giberelin
meningkatkan hidrolisis pati, fruktan dan sukrosa
menjadi molekul glukosa dan fruktosa
3. Meningkatkan plastisitas dan permeabilitas
dinding sel
 Sitokinin

Peranan utama : pembelahan sel (sitokinesis)

Efek fisiologis sitokinin :
1. Memacu pembelahan sel dan pemben-
tukan organ
2. Menstimulasi mobilisasi nutrisi dan merang
sang peremajaan sel
3. Memacu perkembangan tunas samping
4. Interaksi dg cahaya/sinar pd pengham
-batan pembelahan sel di tempat gelap
 Lanjutan sitokinin
5. Memacu perkembangan kloroplas dan sin
tesis klorofil
Mekanisme kerja sitokinin :
Sitokinin  memacu pembentukan protein
a.l ensim  diperlukan dlm mitosis (pem
belahan sel)
Tempat sintesis sitokinin : organ muda (biji,
buah, daun) dan ujung akar
Contoh sitokinin : Zeatin (alami)
Kinetin (tiruan)
TERIMA KASIH