Anda di halaman 1dari 13

SUMBER

AKHLAK

Mochamad Alfi Fadhli


Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang
menjadi ukuran baik-buruk atau mulia dan tercela.
Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam. Sumber
akhlak adalah al-Qur'an dan al-Hadits, bukan akal
pikiran atau pandangan masyarakat, sebagaimana
pada konsep etika dan moral.
Dalam konsep akhlak, segala sesuatu dinilai baik-
buruk, terpuji-tercela, semata-mata karena syara‟ (al-
Qur'an dan Sunnah) menilainya demikian. Bagaimana
dengan peran hati nurani, akal dan pandangan
masyarakat dalam menentukan baik dan buruk karena
manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki fitrah
bertauhid, mengakui ke-Esaan-Nya sebagaimana
dalam firman Allah :
    
    
  
   
   
  
 
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah
ٍ ِ‫﴾ َوإِ َّن َك لَ َع َل ٰى ُخلُ ٍق َعظ‬
٤﴿ ‫يم‬
 
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak
yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
kedudukan akhlak dalam agama ini sangat tinggi sekali.
Bahkan Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika
ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan
seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan:
 
‫س ُن ْال ُخلُ ِق‬
ْ ‫َ ت ْقوى ِهَّللا َو ُح‬
 
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak
yang baik.”
(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)
‫إِ َّن ِم ْن أَ ِحبِّ ُك ْم إِلَ َّي َوأَ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِ ًسا يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة أَحْ َسنُ ُك ْم أَ ْخاَل قًا‬

“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku


cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari
kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik
akhlaknya.”
(HR. Tirmidzi)
‫ق‬
ِ ‫اَل‬‫خ‬ْ َ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫ح‬
َ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ص‬
َ ‫م‬ َ
َ ‫ت أِل‬
‫م‬
ِّ ‫ت‬ُ ُ ‫إِنَّ َما بُ ِع ْث‬

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan“


akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari)
َ ‫ُول اللَّـ ِه أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َمن َك‬
َ‫ان يَرْ جُو اللَّـهَ َو ْاليَ ْو َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر اللَّـه‬ َ ‫لَّقَ ْد َك‬
ِ ‫ان لَ ُك ْم فِي َرس‬
٢١﴿ ‫يرا‬ ً ِ‫﴾ َكث‬

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian


contoh yang baik bagi orang yang mengharap
pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat
Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
ْ ُ‫﴾إِنَّ َما ن‬
٩﴿ ‫ط ِع ُم ُك ْم لِ َوجْ ِه اللَّـ ِه اَل نُ ِري ُد ِمن ُك ْم َج َزا ًء َواَل ُش ُكو ًرا‬

“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu


hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan[76]: 9)
َ ‫﴾يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ِ‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ َو ُكونُوا َم َع الصَّا ِدق‬
١١٩﴿ ‫ين‬

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada


Allah dan jadilah kalian bersama dengan orang-orang
yang jujur.” (QS. At-Taubah[9]: 119)
‫ َو َما يَ َزا ُل‬،‫ َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِدي إِلَى ْال َجنَّ ِة‬،‫ق يَ ْه ِدي إِلَى ْالبِ ِّر‬ ِّ ‫ فَإِ َّن‬،‫ق‬
َ ‫الص ْد‬ ِّ ِ‫َعلَ ْي ُك ْم ب‬
ِ ‫الص ْد‬
ِ ِ ‫ب ِع ْن َد هَّللا‬
‫ص ِّديقًا‬ َ َ‫ َحتَّى يُ ْكت‬،‫ق‬َ ‫الص ْد‬
ِّ ‫ َويَتَ َحرَّى‬،‫ق‬ ُ ‫ال َّر ُج ُل يَصْ ُد‬

“Hendaklah kalian selalu jujur karena kejujuran


menghantarkan kepada kebaikan dan sesungguhnya
kebaikan mengantarkan kepada surga dan senantiasa
seorang berjujur dan berusaha untuk jujur sampai
ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur.”
‫ال فَأَبَي َْن أَن يَحْ ِم ْلنَهَا َوأَ ْشفَ ْق َن ِم ْنهَا‬
ِ َ‫ض َو ْال ِجب‬
ِ ْ‫ر‬ َ ‫أْل‬ ‫ا‬‫و‬َ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ َّ
‫س‬ ‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫ع‬َ َ ‫ة‬َ ‫ن‬‫ا‬ ‫م‬
َ َ ‫إِنَّا َع َرضْ نَا اأْل‬
٧٢﴿ ‫ان ظَلُو ًما َجهُواًل‬ َ ‫ان ۖ إِنَّهُ َك‬ ُ ‫﴾ َو َح َملَهَا اإْل ِ ن َس‬

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat


kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh,” (QS. Al-Ahzab[33]: 73)

Anda mungkin juga menyukai