Anda di halaman 1dari 14

TUMOR WILM’S

KELOMPOK 5 :
MARIA LENGKONG (18061119)
GALATIA RASU ( 18061047 )
AGATHA SOPUTAN ( 18061064 ) KELAS B SEMESTER V
CHRISTY TAHULENDING (16061184)
Tumor Wilm’s adalah massa
abnormal yang berkembang diginjal.
Tumor ginjal atau nephroblastoma
DEFINISI adalah jenis tumor yang sering
terjadi pada anak-anak dibawah
umur 10 tahun, jarang ditemukan
pada orang dewasa
Perdisposisi
ETIOLOGI genetik

Dapat dikaitkan dengan


Secara pasti kongenital anomali
belum diketahui
PENENTUAN STADIUM
Stadium 1 : Tumor terbatas pada ginjal dan dapat
disekresi total.

Stadium 2 : Tumor meluas hingga diluar ginjal tetapi


masih dapat disekresi total

Stadium 3 : Tumor non hematogen yang tersisa terbatas


pada daerah abdomen

Stadium 4 : Metastasis hematogen, adanya deposit


tumor diluar stadium III yaitu pada paru, hati, tulang
dan otot

Stadium 5 : Tumor sudah mengenai kedua ginjal (lesi,


bilateral). Pada saat diagnosis.
PATOFISIOLOGI

Wilms tumor terjadi pada parenchyema Akan teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi.
renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat Munculnya tumor wilms sejak dalam perkembangan
dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir.
Pertumbuha tumor tersebut akan meluas atau
menyimpang luar renal. Pertama tama jaringan Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau
ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain.
kemudian diinvasi oleh sel tumor. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi
Tumor ini pada sayatan memperlihatkan nekrosis, cystik dan perdarahan. Terjadinya hipertensi
warna yang putih atau keabu-abuan homogen, biasanya terkait dengan iskemik pada renal. Metastase
lunak dan encepaloid ( mempunyai jaringan tumor secara hematogen dan limfogen; paru, hati, otak
otak ). Tumor tersebut akan menyebar atau dan bone marrow.
meluas hingga ke abdomen dan dikatan sebagai
suatu massa abdomen
MANIFESTASI KLINIS

Tumor abdomen
Infeksi saluran kencing
Hematuri
Demam
Hipertensi
Malaise
Anemia
Anoreksia
Penurunan berat badan
Nyeri perut
KOMPLIKASI

Metastase ke paru-paru,
sum-sum tulang( anemia ),
ginjal kontra lateral dan
Komplikasi dari hati.
Efek samping dari pembedahan
kemoterapi dan terapi
radiasi
PEMERIKSAA
N PENUNJANG
PENATALAKSANAAN
MEDIS

1. Kemoterapi
2. Aktinomisin D
3. Vinkristin
4. Adriamisin
5. Cisplatin
6. Siklofosfamid
Identitas

Riwayat kesehatan (sekarang,


PENGKAJIAN dahulu, keluarga)

Pemeriksaan fisik
Pre operasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan
protein dan penurunan intake
3. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
DIAGNOSA orang tua tentang penyakit dan prosedur pembedahan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kurangnya nutrisi
KEPERAWAT tubuh 

AN
Pasca operasi
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka
operasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

PRE-OPERASI
Perubahan Nutrisi :Kurang dari Kecemasan berhubungan dengan
Nyeri berhubungan dengan efek Kebutuhan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua
fisiologis dari neoplasia peningkatan kebutuhan tentang penyakit dan prosedur
metabolime, kehilangan protein pembedahan 
Intervensi : dan penurunan intake
1. Kaji tingkat nyeri Intervensi :
2.    Lakukan teknik  pengurangan Intervensi : 1. Kaji tingkat kecemasan klien
nyeri nonfarmakologis 1. Catat intake dan output makanan 2.   Gunakan media untuk
3.    Berikanan analgesik sesuai secara akurat menjelaskan mengenai penyakit
ketentuan 2.       Kaji adanya tanda-tanda 3.   Jelaskan tentang pengobatan
4.    Berikan obat dengan jadwal perubahan nutrisi : Anoreksi, yang diberikan dan prosedur
preventif Letargi, hipoproteinemia. tindakan
5.    Hindari aspirin atau 3.       Beri diet yang bergizi 4.   Dorong orang tua untuk
senyawanya 4.       Beri makanan dalam porsi mengungkapkan perasaan dan
keciltapi sering dengarkan dengan penuh perhatian
PASCA-OPERASI

Intoleransi aktivitas berhubungan Nyeri berhubungan dengan Resiko tinggi infeksi berhubungsn
dengan kurangnya nutrisi tubuh  inkontinuitas jaringan dengan adanya insisi pembedahan

Intervensi : Intervensi : Intervensi :


1. Pertahankan tirah baring bila 1. Kaji tingkat nyeri 1. Pantau tanda-tanda vital
terjadi edema berat 2.   Lakukan tehnik  pengurangan 2.   Kaji tanda-tanda infeksi
2.    Seimbangkan istrahat dan nyeri nonfarmakologis 3.   Lakukan perawatan luka dengan
aktivitas bila ambulasi 3.   Berikanan algesik sesuai tekhnik aseptic
3.    Intrusikan pada anak untuk ketentuan 4.   Kolaborasi pemberian antibiotic
istrahat bila anak merasa lelah 4.   Berikan obatdengan jadwal
preventif
5.   Hindariaspirin atau senyawanya

Anda mungkin juga menyukai