Anda di halaman 1dari 35

EVALUASI TEMPAT USAHA (KANTOR KONSULTAN IT)

DI JL. KEUANGAN 6 NO.57


CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN

Study Kasus Tempat Usaha


Mata Kuliah Managemen Bangunan
Fasilitator : Widi Maryani, Ir. MT
Ima Rachima N, Ir, M. Ars
Disusun Oleh : Giyono (16124007)
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tempat Usaha adalah tempat yang digunakan
untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri,
produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan
dokumen yang berkenaan dengan perusahaan,
juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau
pameran barang-barang, termasuk rumah tempat
tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-
kegiatan tersebut. (Pasal 1 Huruf p UU Nomor 2
Tahun 1981 Tentang Metrologi Legal).

Tempat Usaha usaha berikut ini merupakan salah satu yang memanfaatkan rumah untuk dijadikan sebagai
kantor Konsultan IT, yang beralamat di jl. Keuangan 6, no.57, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, yang berdiri
sejak tahun 2005.
1.2 Tujuan dan Sasaran

 Tujuan
• Menjadikan kantor yang nyaman untuk ditinggali
• Kantor ramah lingkungan dan hemat energi

Sasaran
• Penghuni

• Tamu
BAB II. TINJAUAN

Lokasi, bangunan, atau tempat usaha harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Untuk pabrik:
1. Tidak berhubungan langsung dengan bangunan, halaman, atau tempat-tempat lain
yang bukan bagian pabrik yang dimintakan izin.
2. Tidak berhubungan langsung dengan rumah tinggal.
3. Berbatasan langsung dan dapat dimasuki dari jalan umun.
4. Memiliki luas bangunan paling sedikit 200 (dua ratus) meter persegi.

Untuk tempat usaha importir yang berfungsi sebagai tempat penimbunan hasil
tembakau:
5. Tidak menggunakan tempat penimbunanhasil tembakau yang berhubungan langsung
dengan bangunan halaman, atau tempat usaha importir yang dimintakan izin.
6. Tidak berhubungan langsung dengan rumah tinggal.
7. Berbatasan langsung dan dapat dimasuki dari jalan umum.
2. Bersih
Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar rumah bebas kotoran, debu,
asap serta kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan raya jelas
berbeda penangannya dengan rumah yang ada di kompleks persawahan.

3. Aman
Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan peralatan yang aman
bagi penghuni. Konsep ergonomis di setiap piranti hendaknya juga dipikirkan
dengan matang. Sisi keamanan adalah faktor yang penting, demi menghindari
terjadinya kecelakaan di dalam maupun di sekitar rumah.

4. Bebas Kontaminasi
Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunan yang aman dan tidak
mengganggu kesehatan. Jauhi penggunaan formaldehida untuk meminimalisir
kontaminasi anggota keluarga.
5. Memiliki Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar. Standardnya
harus ada di setiap ruangan.

6. Bebas dari hewan pengganggu


Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas dari hewan
pengganggu seperti tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-hewan ini selalu berusaha
untuk mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga anda harus
benar-benar ekstra bekerja keras untuk mengenyahkannya.

7. Terawat
Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawat dan terpelihara
dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk
saling berbagi tugas melakukan tugas ini demi kepentingan bersama.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
829/Menkes/SK/VII/1999, syarat-syarat kesehatan rumah tinggal di antaranya :

1. Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan tidak terbuat dari material yang bisa
melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan dengan kriteria debu total
tidak melebihi 150 µgm3, asbes bebas tidak lebih dari 0,5 fiber/m3/4 jam, dan
timah hitam tidak lebih dari 300 mg/kg. Bahan bangunan ini juga tidak terbuat
dari material yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan organisme-
organisme pantogen.
2. Komponen dan Penataan Ruangan
Komponen-komponen rumah wajib memiliki ciri-ciri meliputi lantai bersifat
kedap air dan mudah dibersihkan, dinding di ruang tidur dan ruang keluarga
harus dilengkapi dengan lubang ventilasi agar sirkulasi udara dapat berjalan
lancar, serta dinding di kamar mandi dan tempat cuci wajib bersifat kedap air
dan gampang dibersihkan. Begitu pun dengan langit-langit yang mesti mudah
dibersihkan dan tidak rawan menimbulkan kecelakaan.

Rumah yang dilengkapi dengan bumbu setinggi 10 meter harus didukung dengan
penangkal petir. Ruangan-ruangan di dalam rumah juga perlu ditata sedemikian
rupa supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Pun demikian halnya dengan
ruangan dapur sebaiknya disertai dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Ada dua macam pencahayaan yang mendukung keberadaan rumah tersebut. Di
antaranya yaitu pencahayaan alami dari sinar matahari dan pencahayaan
buatan dari lampu. Kedua pencahayaan ini harus bisa menerangi seluruh
bagian ruangan dengan minimal intensitas cahaya sekitar 60 lux dan tidak
bersifat menyilaukan mata.

4. Kualitas Udara
Ketentuan kualitas udara di rumah yang baik antara lain suhu berkisar antara
18-30 derajat celsius, kelembaban sekitar 40-70 persen, konsentrasi gas SO2
kurang dari 0,1 ppm/24 jam, sirkulasi lancar, konsentrasi gas CO maksimal 100
ppm/8 jam, dan konsentrasi gas formaldehide paling tinggi 120 mg/m3.
5. Ventilasi
Ukuran luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen setidaknya 10
persen dari total luas lantai di masing-masing ruangan.

6. Binatang Penular Penyakit


Rumah yang sehat juga bebas dari binatang penular penyakit yang bersarang
di dalamnya. sebagai tambahan, contoh binatang-binatang tersebut yakni
tikus, kecoak, lalat, kelabang, dan lain-lain.

7. Air
Air di dalam rumah harus senantiasa tersedia dengan kapasitas minimal 60
liter/hari/orang. Kualitas air yang bersih ini wajib memenuhi semua
persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan perundang-
undangan yang berlaku.
8. Sarana Penyimpanan
Rumah yang mempunyai sarana penyimpanan makanan yang aman, bersih,
dan higienis.

9. Limbah
Limbah cair yang berasal dari rumah harus dikelola dengan baik supaya tidak
mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari
permukaan tanah. Begitu pula dengan pengelolaan limbah padat wajib
dikerjakan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan bau dan tidak
mencemari lingkungan di sekitarnya.
BAB III. DATA
 Data Lingkungan
 Parkiran

Tempat
parkir motor
karyawan
Luas 39m²
 Ruang karyawan

Ruang karyawan 25m²,


berkapasitas 10 orang.

Sinar matahari
langsung masuk dan
dari jendela kaca,
mengurangi
kenyamanan ketika
beraktifitas.

Toilet ukuran 5m²

Nat keramik mengelupas ,


menyebabkan kesan
kumuh dan cepat kotor.
 Ruang direktur

Ruang direktur ukuran


12 m²

Ruangan terlalu
penuh .
 Ruang admint

Ruang admint
ukuran 9 m²
Ruangan terlalu
penuh .
 Ruang karyawan
Ruang makan
Ruang designer

Perlu penataan dan


pembenahan posisi
ruang kerja designer
dan meja makan
sehingga menjadi
lebih nyaman dan
mempunyai ruang
pemisah sendiri.

Ruang makan
 Ruang tamu dan
Ruang rapat
Ruang rapat
ukuran 9 m²

Ruang tamu
ukuran 6 m²

Letak ruang tamu kurang


strategis, menyulitkan
akses tamu.
 Dapur dan toilet
Toilet ukuran 2,5 m²

Kondisi sangat kumuh


mengurangi rasa nyaman untuk
penggunanya.

Dapur ukuran 4m²

Cat dinding mengelupas dan


plaster acian sudah mulai
menggelembung, maka perlu
perbaikan untuk area ini.
 Mushola Mushola ukuran
4 m²

Kondisi sangat kumuh dan ketika


hujan terkena tampias air hujan,
sehingga mengganggu aktifitas
ketika beribadah.
Talang sering bocor dan
menimbulkan jamur pada dinding.
Perlu pembenahan dan perbaikan
untuk memaksimalkan fungsi dan
kenyamanan pengguna
 Data Umum
• Kondisi lingkungan : Perumahan
• Luas bangunan : 179 m²
• Luas tanah : 218 m²
• Jumlah Ruang :
• Jumlah Penghuni : 2 Orang
1.4 Identifikasi Masalah

• Mengidentifikasi permasalhan permasalahan yang


muncul pada rumah tinggal di wonosobo dan yang
diperkirakan akan menjadi imbas dari
permasalahan yang ada.
• Berbagai masalah dari, pengudaraan dan
pencahayaan.
• Bagaimana mengatasi permasalah pada rumah
tinggal diwonosobo.
1.5 Masalah yang diangkat
• Teras depan lebih rendah 1m dari badan jalan,
menyebabkan penggenakan air hujan menjadi
banjir.
• Ruang tamu, sebagian dinding berembun, seperti
ada resapan air dari dalam dinding.
• Dapur tidak ada fentilasi yang secara langsung
sebagai jalur pembuangan asap kompor,
pencahayaan masih menggunakan sinar matahari
secara langsung.
Teras Depan
Belum lama dibuatkan saluran drainase yang
membantu pembuangan air hujan yang masuk ke
depan rumah, namun masih belum cukup untuk
aliran air hujan.

Dan bagian pinggiran jalan di bikin tanggulan yang


menghalangi aliran air yang langsung masuk ke
teras.

1meter

Dari badan jalan posisi level rumah turun di


kemiringan 1m, sehingga jika hujan air akan
mengalir ke depan teras rumah, kondisi seperti
ini sangat mengganggu, terlebih ketika hujan
datang.
Ruang Tamu
T
S
U
B

Dinding di area ruang tamu


Kondisi saat ini dinding mengembun secara alami, ketika suhu udara dingin,
dinding akan berembun, seperti ada resapan air dari dalam dinding.
Dapur

Dapur tidak ada fentilasi yang secara


langsung sebagai jalur pembuangan
asap kompor.
Pencahayaan masih menggunakan
sinar matahari secara langsung
T
S
U
B
Kamar - Kamar
T
S
U
B

Jendela kamar utama terlalu pendek berjarak


45cm di kamar utama dari lantai teras, dan
untuk kamar anak jendela 50cm dari tanah
sehingga mudah terlihat dari luar.
1.6 Pendekalan Masalah
• Alternatif bagaimanakah mengatasi teras depan supaya
tidak tergenangi air hujan yang menjadikan banjir.
• Bagaimana untuk mengatasi dinding di ruang tamu
yang berembun secara alami.
• Upaya yang bagaimanakah untuk mengatasi dapur yang
tidak ada fentilasi yang secara langsung sebagai jalur
pembuangan asap kompor dan pencahayaan masih
menggunakan sinar matahari secara langsung.
• Pembenahan dinding luar yang belu laster aci
 Pemecaahan Masalah
 Teras Depan
Menambahkan penutup atau saringan yang
akan menahan masunya ssampah dari luar
dan masuknya hewan seperti ular dari
saaluran irigasi.

Penahan aliran air dari badan jalan di


perbesar.

1meter

Untuk mengurangi derasnya air hujan yang


masuk ke teras depan maka perlu di
buatkan overstage yang mampu menahan
air hujaan.
 Ruang Tamu

Alternnatif penanganan dinding yyang lembab :


1. Perhatikan batas ketinggin plestern yang lembab, lalu
berikan tanda
2. Kupas plesteran dari batas lantai s.d ketinggian batas tadi
dan tambahkan sekitar 20cm
3. Setelah plesteran dinding yang terbuka, dengan aqua
scaller atau semen yang dicairkan
4. Plester dinding dengan sepasi kedap air yang berupa
adukan semen dan psir 1:2
5. Mengecat dinding dengan cat waterproof
 Dapur

Penamban jendela buat ventilasi


udara yan akan menjadi aliran
pembuangan udara kompor saat
memasak dan menambah
pencahayaan ruangan.
Kemudian plafon ditutup sehingga
tidak teren radiasi sinar matahari.
KAMAR UTAMA
Untuk mengatasi hal terkait maka jendela kaca
menggunakan kaca bronze (hitam) sehingga tidak
tembus kedalam kamar.
T KAMAR UTAMA
S mengatasi hal terkait maka jendela kaca
Untuk
U menggunakan kaca bronze (hitam) sehingga tidak
tembus kedalam kamar.
B
RUANG PENCUCIAN, KM/WC & R. SERBAGUNA

Dinding bagian luar belum


plaster dan aci, dan bagian
atas masih menggunakan
bahan yang seadanya.

Maka untuk dinding bagian


bawah perlu plaster dan aci,
diteruskan penutupan
donding hingga sofi sofi.
RUANG KELUARGA

Ruang keluarga terasa gelap di siang hari, tanpa menggunakan


lampu dan bukaan pintu secara optimal.
Karena samping gang sempit yang langsung tertutup oleh rumah
tetangga.

Dengan ini jendela bagian kanan di ganti menggunakan panel kaca


fram alumunium yang akan memberikan bukaan untuk cahaya
masuk.

Anda mungkin juga menyukai