Anda di halaman 1dari 28

DIFERENSIAL FUNGSI

SEDERHANA
Oleh :
Ifa firstian
Johani Suryani
KUOSIEN DIFERENSI DAN DERIVATIF
Jika y + f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x
sebesar ∆x (dibaca delta x) maka bentuk
persamaannya :
Y = f(x)
Y + ∆y = f(x + ∆x)
∆y = f(x + ∆x) - y
∆y = f(x + ∆x) – f(x)
Jadi ∆y timbul karena adanya ∆x. apabila ruas kiri
dan ruas kanan persamaan terakhir di atas sama-
samas dibagi ∆x, maka diperoleh :
∆y = f(x + ∆x)- f(x)
∆x ∆x
CONTOH
Tentukan kuosien diferensi dari y = f(x)= 3x2 – x
y = 3x2 – x
y + ∆y = 3(x + ∆x)2 - (x + ∆x)
y + ∆y = 3{x2 + 2x(∆x) + (∆x)2 } – x - ∆x
y + ∆y = 3x2 + 6x(∆x) + 3(∆x)2 } – x - ∆x
∆y = 3x2 + 6x(∆x) + 3(∆x)2 } – x - ∆x – y
∆y = 3x2 + 6x(∆x) + 3(∆x)2 } – x - ∆x – 3x2 + x
∆y = 6x(∆x) + 3(∆x)2 } – ∆x
∆y = 6x(∆x) + 3(∆x)2 – ∆x = 6x + 3∆x - 1
∆x ∆x
Hasil yang diperoleh dari proses diferensiasi tersebut
dinamakan turunan atau derivatif (derivative).
Dengan demikian :
Jika y = f(x)
Maka kuosien diferensinya
∆y = f(x + ∆x)- f(x)
∆x ∆x
Dan turunan fungsinya
lim ∆y = lim f(x + ∆x)- f(x)
∆x →0 ∆x ∆x →0 ∆x
CONTOH
Dari persamaan y = 3x2 – x
Diperoleh kuosien diferensi ∆y/∆x= 6x+3 ∆x-1
lim ∆y = lim (6x + 3∆x-1)= 6x +3(0)-
1=6x-1
∆x →0 ∆x ∆x →0
jadi turunan atau derivatif dari fungsi y = 3x 2 –
x adalah
lim ∆y = 6x-1
∆x →0 ∆x
KAIDAH KAIDAH DIFERENSIASI
1. Andaikan fungsi aslinya ialah y = f(x)
2. Masukan tambahan x dan tambahan y untuk memperoleh
y + ∆y = f(x + ∆x)
3. Manipulasi untuk memperoleh
∆y = f(x + ∆x) - f(x)
4. Bagi kedua ruas dengan ∆xsehingga diperoleh kuosien
diferensinya
∆y = f(x + ∆x)- f(x)
∆x ∆x
5. Tentukan limitnya untuk ∆x →0, sehingga diperoleh
turunan fungsinya
dy lim ∆y = lim f(x + ∆x)- f(x)
dx ∆x →0 ∆x ∆x →0 ∆x
1. Diferensiasi konstanta
jika y = k, di mana k adalah konstanta maka dy = 0
dx
Contoh : y = 5 dy = 0
dx
2. Diferensiasi fungsi pangkat
jika y = xn , dimana n adalah konstanta maka
dy = nxn-1
dx
Contoh : y = x3, dy = nx3-1 = 3 x2
dx
3. Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi
Jika y= kv, dimana v = h(x) maka dy =k dy
dx dx
Contoh : y= 5x3 , dy = 5(3x2 )=15x
dx
4.Diferensiasi pembagian konstanta dengan fungsi
Jika y=k, dimana v= h(x) maka dy =k dy/dx
v dx v2
Contoh : y = 5, dy = _ 5 (3x2 ) = 15x2
x3 dx (x3 ) 2 x6
5. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan)fungsi
Jika y = u + v, dimana u =g(x) dan v =h(x)
Maka dy = du + dv
dx dx dx

Contoh :
Y= 4 x2 + x3 misalkan u = 4 x2 → du/dx = 8x
dy = du + dv v = x3 → dv/dx = 3 x2
dx dx dx
= 8x + 3 x2
6. Diferensiasi perkalian fungsi
Jika y = uv, dimana u =g(x) dan v =h(x), maka
dy = u dv + v du
dx dx dx
Contoh: y= (4 x2 ) (x3 )
dy = u dv + v du
dx dx dx
= (4 x2 ) (x2 ) + (x3 ) (8x) = 12 x4 + 8x4 = 20x4
7. Diferensiasi pembagian fugsi
Jika y = u, dimana u =g(X) dan v =h(x) maka
v
dy = u dv _ v du
dx dx dx
v2
Cotoh : y = 4 x2
x3
= (x3 )(8x) - (4 x2 ) (3x2 ) = 8 x4 - 12x4 = -4 = -4x-2
(x3 ) 2 x6 x2
8. Diferensiasi fungsi
dy = du . dv
dx dx dx
Contoh :
y = (4 x2 + 5)2
= 2u (12 x2 )= 2(4 x3 + 5) (12 x2 ) = 96 x5 + 150 x2
9. Diferensiasi fungsi berpangkat
Jika y = un dimana u= g(x) dan n adalah konstanta
Maka dy = nun-1 . dv
dx dx
Contoh :
y = (4 x2 + 5)2
= 2(4 x1 + 5) (12 x2 ) = 96 x5 + 150 x2
10. Diferensiasi fungsi logaritmik
Jika y = a log x maka dy = 1
dx x in a
Contoh :
y = 5 log 2
= 1 = 1
x in a 2 in 5
HAKEKAT DERIVATIF DAN
DIFERENSIAL
Diferensiasi dari x (dx) mencerminkan
perubahan sangat kecil pada variabel bebas
x.
Diferensiasi dari x : dx = ∆x
Diferensiasi dari y : dy ∆x
dx
Derivatif fungsi linear tak lain adalah kuosien
diferensiasinya, dy/dx = ∆y/ ∆x.
Gambar 9-2, gambar a menunjukan taksiran yang
over- estimated sehingga derivatif (dy/dx) > kuosien
diferensi (∆y/∆x).
Gambar b memperlihatkan lereng taksiran yang
under-estimated sehingga derivatif (dy/dx)< kuosien
diferensi (∆y/∆x).
DERIVATIF DARI DERIVATIF
FUNGSI MENAIK DAN FUNGSI
MENURUN

Dijelaskan bahwa derivatif pertama dari fungsi y = f(x), yakni


f’(x) tak lain adalah lereng taksiran dari kurva yang
mencerminkan fungsi y = f(x) berarti untuk y =f(x) pada
kedudukan tertentu x = a, f’ (a) merupakan lereng kurva y =f(x)
pada kedudukan x = a. Positif negatifnya nilai f’ (a) akan
menentukan menaik atau menurunnya fungsi y = f(x) pada x = a.
UTILITAS MARJINAL
Utilitas marjinal (marginal utility, MU) ialah utilitas
tambahan yang diperoleh konsumen berkenaan satu
unit tambahan barang yang dikonsumsinya.
MU = U1 = d U
dQ
PRODUK MARJINAL
Produk marginal (marginal produk, MP) ialah produk
tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan
faktor produksi yag digunakan.
MP = P1 = d P
dX
ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM

Tingkat produksi yang


memberikan keuntungan
maksimum, atau
menimbulkan kerugian
maksimum, dapat disiddik
dengan pendekatan
diferensial.
PENERIMAAN PAJAK MAKSIMUM
Pajak total yg diterima pemerintah : T = t(Q) =
(c-a)Q- (d+b) Q2
EFEK PEMAJAKAN BAGI
PENUNGGAL
Pajak, disamping merupakan sumber penting pendapatan
negara, dapat pula berfungsi sebagai insrument kendali
atas keuntungan “berlebihan” yang dapat dikeduk oleh
penuggal (monopolist).
Contoh:
Andaikan seorang penunggal atau monopolist menghadapi
menghadapi fungsi permintaan P = 1000-2Q dan fungsi
biaya totalnya C=2000
= 1315Q - 59 Q2 + Q3 . Pemerintah memungut pajak
sebesar 405 atas setiap unit barang yang
diproduksi/dijual. Bandingkan keuntungan maksimum
yang diperoleh penunggal ini antara tanpa dan dengan
pengenaan pajak! Berapa pajak total yang diterima
pemerintah?
Tanpa pengenaan pajak
R = P.Q = 1000 Q – 2 Q2
C = 2000 + 1315 Q – 59Q2 + Q3
∏ = R-C = -2000 – 315Q + 57 Q2 – Q3
∏ maksimum = 13.925
Pe = 1000-2(35) = 930
MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Pengendalian persediaan – baik persediaan bahan
mentah ataupun persediaan barang jadi- berujuan
untuk meminimumkan biaya total persediaan.
Q = √2C1D
C1
HUBUNGAN BIAYA MARJINAL DENGAN BIAYA
RATA-RATA
Pada saat biaya rata-rata mencapai nilai minimumnya
maka biaya marjinal sama dengan biaya rata-rata
minimum tersebut.
MC= AC, d C = C
dQ Q
HUBUNGAN PRODUK MARJINAL
DENGAN PRODUK RATA-RATA
Produk marjinal sama dengan produk rata-rata
pada saat produk rata-rata mencapai posisi
ekstrimnya .
MP= AP, d P = P
dX X

Anda mungkin juga menyukai