Anda di halaman 1dari 47

Liss Dyah Dewi Arini 2020

Pengertian Indera.  Interoreseptor (sel otot,


tendon (jaringan yg
menempelkan otot dg tulang),
ligamentum (jaringan pengikat
 Organ pertama untuk tulang 1 dg lainnya), sendi
menerima rangsangan. (penghubung antar tulang),
dinding pembuluh darah, dinding
saluran pencernaan).
 Memiliki sel2 reseptor
 Fungsi : rasa nyeri di dalam
khusus (mengenali
tubuh, kadar oksigen , kadar
perubahan lingkungan). glukosa, tekanan darah
menurun/naik
 Sel2 reseptor khusus
berdasarkan fungsinya:  Eksoreseptor (indra).
1. interoreseptor (reseptor
yg menerima rangsang dari  Rangsangan /stimulus berupa
: sentuhan, pengecapan,
dalam tubuh)
penglihatan, penciuman dan
2. eksoreseptor suara.
(reseptor yg menerima  Muncul sensasi: silau, rasa
lapar, haus, sakit, panas, dingin,
rangsang dari luar
bising dll.
tubuh)
 Setiap organ indra menerima stimulus tertentu,
mengirimkan impuls, dan interpretasi (penafsiran)
tertentu.

 Klasifikasi organ indera :

1. Organ indera umum (tersebar luas di seluruh tubuh)


cth. Reseptor peraba di seluruh tubuh
2. Organ indera khusus (indera yang memiliki organ2 reseptor
tersendiri) :
cth. Papil lidah (organ pengecap), hidung,
telinga,mata.
 Reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna.
 Mata terdiri dari : bola mata, otot-otot penggerak bola mata,
kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu
mata.
No nama otot Fungsi otot

MUSKULI
1.6. Muskulus OKULI
Levator (OTOT MATA)
Membuka : mata
kelopak
palpebralis

2. m. Orbikularis okuli Menutup mata

3. m. Rektus okuli inferior Mengangkat bola mata ke bawah

4. m. Rektus okuli medial Gerakan mata ke arah tengah

5. m. Rektus okuli lateral Gerakkan mata kearah tepi

6. m. Rektus okuli superior Mengangkat bola mata ke atas

7. m. Oblique inferior Gerakan bola mata ke bawah dan ke


dalam
8. m. Oblique superior Memutar mata ke atas, ke bawah, dan
arah luar
A. BAGIAN BOLA MATA
 Bola mata dikelilingi oleh 3 lapis dinding. Dari
luar ke dalam sbb:

1. Sklera, jaringan ikat dg serat kuat, putih


(tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan
bersifat transparan (kornea).

 Konjungtiva, lapisan transparan yg melapisi


kornea.
Berfungsi melindungi bola mata dari gangguan.
2. Koroid, coklat kehitaman.
berisi pembuluh darah Di bagian depan iris
(Memberi nutrisi dan O2 ke membentuk pupil (anak
retina). mata).
Melalui pupil sinar masuk.
Warna gelap koroid berfungsi
mencegah refleksi Iris berfungsi sbg diafragma,
(pemantulan sinar). yaitu pengontrol ukuran pupil
(mengatur sinar yg masuk).
Di bagian depan, koroid
membentuk badan siliaris yg Badan siliaris membentuk
berlanjut ke depan membentuk ligamentum yg berfungsi
iris yang berwarna. mengikat lensa mata.

Kontraksi dan relaksasi dari


otot badan siliaris akan
mengatur cembung pipihnya
lensa.
3. Retina, lapisan yg peka terhadap sinar.

 Seluruh bagian retina berhubungan dg badan sel-sel


saraf yg serabutnya membentuk urat saraf optik yg
memanjang sampai ke otak.

 Bagian yg dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap


sinar (bintik buta), bagian yg peka (bintik kuning).

 Terdapat 2 sel :
1. Sel kerucut
peka thdp cahaya terang & berwarna.
Mengandung pigmen iodopsin merah, biru &
hijau.
2. Sel batang
Peka thdp cahaya lemah & tidak berwarna.
Mengandung pigmen rodopsin (senyawa antara
vit A dg protein)
 Adanya lensa dan ligamentum
pengikatnya menyebabkan
rongga bola mata terbagi dua.

1. Bagian depan lensa berisi


cairan aqueous humor.
2. bagian belakang lensa
berisi vitreous humor.

Cairan berfungsi menjaga lensa


agar selalu dalam bentuk yg
benar.
 Kotak mata berfungsi  Untuk mencegah
melindungi bola mata dari kekeringan, konjungtiva
kerusakan. dibasahi cairan yg keluar
dari kelenjar air mata
(kelenjar lakrimal) yg
 Selaput transparan yg terdapat di bawah alis.
melapisi kornea dan bagian
dalam kelopak mata
disebut konjungtiva, yg  Air mata mengandung
peka terhadap iritasi. lendir, garam, dan
antiseptik dalam jumlah
kecil.
 Radang konjungtiva disebut
konjungtivitis..
 Air mata berfungsi sbg alat
pelumas dan pencegah
masuknya mikroorganisme
ke dalam mata.
 Ada 8 otot mata yg berfungsi pada sklera.

 4 di antaranya disebut otot rektus (rektus inferior,


rektus superior, rektus eksternal, dan rektus
internal).
 Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke
bawah, atas, luar (tepi) dan dalam (tengah).

 2 lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot


obliq bawah (inferior).

 2 otot lainnya mengangkat (membuka) kelopak mata


dan menutup kelopak mata.
 Cara kerja mata manusia = cara kerja kamera,
kecuali cara mengubah fokus lensa.

 Sinar yg masuk ke mata sebelum sampai di retina


mengalami pembiasan 5 kali yaitu waktu melalui
konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan
vitreous humor.

 Pembiasan terbesar terjadi di kornea (krn ketika


cahaya masuk dr udara ke kornea, perbedaan indeks
udara dan kornea sangat besar).

 Bagi mata normal, bayang-bayang benda akan jatuh


pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka
terhadap sinar.
1. Presbiopi (MATA TUA)
 Penyakit mata karena proses
penuaan.
 Pada anak-anak, umur 11 th titik
dekat mata bisa sangat pendek,
kira-kira 9 cm.
 Makin tua, jarak titik dekat makin
panjang.
 Sekitar umur 40-50 tahun terjadi
perubahan yang mencolok, yaitu
titik dekat mata sampai 50 cm, oleh
karena itu memerlukan pertolongan
kaca mata untuk membaca berupa
kaca mata cembung (positif).
 Hal ini disebabkan karena elastisitas
lensa berkurang.
 Penderita presbiopi dapat dibantu
dengan lensa rangkap.
2. Hipermetropi (RABUN DEKAT)

 Dapat terjadi pada anak-


anak.
 Penyebab : bola mata terlalu
pendek sehingga bayang-
bayang jatuh di belakang
retina.
 Penderita hipermetropi ini
tidak dapat melihat benda
yang dekat atau biasa
disebut rabun dekat.
 Alat bantu : kaca mata lensa
positif (cembung)
3. MIOPI
(RABUN JAUH)
 Cacat mata disebabkan
oleh bola mata terlalu
panjang sehingga
bayang-bayang dari
benda yang jaraknya
jauh akan jatuh di depan
retina.

 Ditolong dengan lensa


cekung (negatif).
HIPERMETROPI, PRESBIOPI, MIOPI
4. ASTIGMATISMA
 Kelainan yang disebabkan bola mata / permukaan
lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak
sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya
bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama.

 Ditolong lensa silindris, yaitu yang mempunyai


beberapa fokus.
5. KATARAK
 Yaitu buram dan berkurang elastisitasnya lensa
mata.
 Terjadi karena adanya pengapuran pada lensa (krn
proses alami metabolismedari radikal bebas).
 Pada orang yang terkena katarak pandangan
menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
 Katarak berkembang secara perlahan & tidak
menimbulkan nyeri.
6. Nyctalopia (RABUN SENJA/ rabun ayam)

 Kelainan yang menyebabkan


penderita menjadi rabun
pada senja hari.
 Penyebab : luka,
kekurangan vit A, sejak
lahir, penggunaan obat
glaukoma.
 Pengobatan : konsumsi vit
A, operasi katarak, hentikan
obat glaukoma.
7. Xeroftalmia (mata kering)
 Gangguan kekurangan vitamin A
pada mata, bayi tdk mendapat ASI
eksklusif,
 Gejala : terjadinya kelainan
anatomi bola mata dan gangguan
fungsi sel retina yang berakibat
kebutaan.
 Sering terjadi pd penderita gizi
buruk.
 Pengobatan : vit A, perbaiki status
gizi, obati penyakit infeksi yg
menyertai.
8. Keratomalasia
 Kelainan pada mata yaitu kornea
menjadi merah dan rusak
(menyerang kedua mata).
 Gejala : spt rabun senja & mata
kering.
 Penyebab : kekurangan vitamin, A,
protein dan kalori.
 Pengobatan : salep atau tetes mata
antibiotik, tambahan vitamin A
perbaikan gizi.
9. Bintik Bitot / Bitot spot
 gangguan yang ditandai
dengan adanya bercak putih
seperti busa pada laipsan
kornea mata bagian luar. 
 Kelanjutan Xeroftalmia
 Penyebab : kekurangan
vitamin A sehingga membuat
bagian konjuntiva serta
kornea mata menjadi kering.
Liss Dyah Dewi Arini
PENDAHULUAN
 Manusia yag baru lahir indera penciumannya lebih
kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini
bayi dapat mengenali ibunya.

 Hidung manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau


yang berbeda.

 Hidung berupa kemoreseptor yang terdapat di


permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir
bagian atas.
 Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas
pengecap (pd lidah).
Anatomi Luar Hidung
STRUKTUR INDRA PEMBAU
BAGIAN2 HIDUNG
 Hidung manusia di bagi menjadi 2 bagian rongga
yang sama besar yang disebut dengan nostril
(rongga hidung).

 Dinding pemisah disebut dengan septum


(tulang yang sangat tipis).

 Nostril dilapisi dengan :


rambut dan membran yang mensekresi lendir
lengket.
RONGGA HIDUNG (NASAL CAVITY / NOSTRIL)

 Fungsi : mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju


paru paru.

 Rongga hidung menghubungkan dengan bagian belakang


tenggorokan (laring & faring).

 Rongga hidung dipisahkan oleh langit2 mulut kita (palate).

 Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor / ujung-


ujung saraf pembau.

 Ujung-ujung saraf pembau ini timbul bersama dengan rambut-


rambut halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga
hidung bagian atas dapat membau dengan baik.
Membran Mukosa
 Fungsi :

1. menghangatkan udara dan melembabkannya.

2. membuat mucus (lendir / ingus) yang


berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan
partikel-partikel kecil lainnya yang dapat
merusak paru-paru.
CARA KERJA HIDUNG
1. Hidung mendeteksi zat yang melepaskan molekul2 di udara.

2. Di atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang


sangat sensitif terhadap molekul2 bau, karena pada bagian
ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors) (10 juta).

4. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di


kirim ke the olfactory bulb melalui saraf olfactory.

5. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan kemudian


diproses oleh otak → bau apakah yang telah tercium oleh
hidung kita.
1. Angiofibroma Juvenil

 Tumor jinak pada hidung bagian belakang / tenggorokan bagian atas (nasofaring), yg
mengandung pembuluh darah.

 Tumor ini paling sering ditemukan pada anak laki2 yang sedang mengalami masa puber.

 Penyebab : kekurangan hormon steroid


2. Papiloma Juvenil

 Tumor jinak pada kotak suara


(laring).

 Papiloma disebabkan oleh virus /


HPV – Human Papiloma Virus.

 Papiloma bisa ditemukan pada


anak usia 1 tahun.

 Akibat : suara serak, suara cukup


berat sehingga anak tidak dapat
berbicara dan bisa menyumbat
saluran udara.
3. Rhinitis Allergica

 Peradangan hidung
karena alergi.

 Penyebab : reaksi alergi


pada hidung karena
masuknya substansi
asing ke dalam saluran
tenggorokan.
4. Sinusitis

 Peradangan / pembengkakan
jaringan di sekitar sinus.
 Di sekitar rongga hidung terdapat
empat sinus:
1.sinus maksilaris (di pipi)
2.sinus etmoidalis ( kedua mata)
3. sinus frontalis (di dahi)
4.sinus sfenoidalis (di belakang
dahi).

Pengobatan :
1. Rhinoskopi
2. Parasetamol
3. Antibiotika
SINUSITIS
 Secara klinis dibagi menjadi :

1. Sinusitis akut: Sebuah kondisi mendadak seperti gejala


seperti pilek, hidung tersumbat dan nyeri wajah yang tidak
hilang setelah 10-14 hari.
Sinusitis akut biasanya berlangsung 4 minggu atau kurang.

2. Sinusitis subakut: Sebuah peradangan yang berlangsung 4-8


minggu.

3. Sinusitis kronis: Suatu kondisi yang ditandai dengan gejala


radang sinus yang berlangsung 8 minggu atau lebih.

4. Sinusitis berulang: Beberapa serangan dalam setahun. 


5. Salesma dan
influenza

 Infeksi pada alat


pernapasan yg
disebabkan oleh virus.

 Umumnya dapat
menyebabkan batuk,
pilek, sakit leher dan
kadang-kadang panas /
sakit pada persendian.
6. Anosmia

 Gangguan pada hidung berupa


kehilangan kemampuan untuk
membau.

 Peyebab : cidera atau infeksi di


dasar kepala, keracunan
timbal, kebanyakan merokok,
atau tumor otak bagian depan.

Anda mungkin juga menyukai