Anda di halaman 1dari 22

PERTUMBUHAN &

PERKEMBANGAN

Disusun oleh :
Veronika
Vivien Evania
XII MIPA 2
Pertumbuhan
dan
Perkembanga
n

Faktor-Faktor
yang
Mememngaruhi
Pertumbuhan dan
Perkembangan

Pertumbuhan
& Penge
Perkembanga
n Pada Hewan rtian

Pertumbuhan Pertumbuhan &


& Perkembangan
Perkembangan Pada
Pada Manusia Tumbuhan
PENGERTIAN
Pertumbuhan Perkembangan
Suatu proses bertambahnya jumlah sel Suatu proses diferensiasi,
tubuh suatu organisme yang disertai organogenesis, dan diakhiri dengan
dengan adanya pertambahan ukuran, terbentuknya individu baru yang lebih
bentuk, berat, dan tinggi. lengkap dan lebih dewasa.
Bersifat irreversible (tidak dapat Bersifat reversibel (dapat balik).
balik).
Bersifat kuantitatif sehingga dapat Bersifat kualitatif sehingga tidak dapat
digambarkan dalam bilangan. digambarkan dalam bilangan.
Dipengaruhi pembelahan sel. Dipengaruhi pengalaman.
Contohnya bertambahnya tinggi Contohnya bayi yang semula tidak
badan. dapat berjalan akhirnya dapat berjalan
seiring bertambahnya usia.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA TUMBUHAN

TAHAP AWAL PERTUMBUHAN


 Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya
bertambah dan menjadi lunak.
 Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
 Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat
perkecambahan berlangsung.
PERKECAMBAHAN
 Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
 Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen,
dan suhu.
 Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, ada dua tipe
perkecambahan, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul
di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

Selanjutnya, tumbuhan mengalami pola-pola pertumbuhan seperti


pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
 Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
meristem apikal.
 Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas pembelahan mitosis pada
jaringan meristem sekunder (meristem lateral)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI

A. Faktor Internal
1) Faktor Intraseluler
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau
berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung lingkungan yang
sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
2) Faktor Interseluler
Faktor interseluler yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon tumbuhan ditemukan
oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani hormalin yang berarti
penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.
Fitohormon tersebut, yaitu:
a) Auksin
 Pusat pembentukannya adalah di bagian koleoptil (titik tumbuh), ujung batang, ujung akar, serta
jaringan lain yang bersifat meristematis.
 Aktivitasnya dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Tanaman yang semula tumbuh tegak jika
direbahkan maka auksin akan terakumulasi pada sisi bawah yang mengakibatkan batang tumbuh
membengkok ke atas karena terjadi ketidakseimbangan sel antara atas dan bawah.
 Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan.
Hal inilah yang menyebabkan batang akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang
tidak terkena cahaya pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
 Fungsi Auksin :
(1) Merangsang aktivitas kambium.
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga, dan buah.
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga.
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel.
(5) Merangsang pemanjangan tunas ujung tanaman.
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi).
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar.
(8) Merangsang dominansi apikal yaitu terhalangnya pertumbuhan tunas lateral oleh adanya
tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tersebut dipotong, tunas-tunas lateral akan tumbuh.
b) Giberelin
 Diproduksi di semua bagian tumbuhan.
 Fungsi Giberelin :
(1) Memacu aktivitas kambium.
(2) Memperbesar ukuran buah.
(3) Merangsang pertumbuhan tunas.
(4) Mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi.
(5) Merangsang pertumbuhan daun dan batang.
(6) Menghasilkan buah tanpa biji.
(7) Mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya.
(8) Merangsang pembentukan enzim amilase yang berperan mengubah makanan cadangan
berupa amilum menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa dioksidasi sehingga menghasilkan
energi yang akan digunakan untuk perkecambahan biji.
c) Sitokinin
 Dapat berinteraksi dengan auksin untuk memacu pembelahan sel (sitokinesis).
 Diproduksi pada jaringan yang aktif membelah, misal akar.
 Fungsi sitokinin :
(1) Menghambat proses penuaan.
(2) Membantu perkecambahan biji.
(3) Merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
(4) Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk.
(5) Menghambat efek dominansi apikal oleh auksin.
(6) Merangsang pertumbuhan memanjang pada akar.
d) Hormon Etilen
 Diproduksi pada jaringan buah yang sudah tua, di ruas batang, dan jaringan daun tua.
 Disebut juga gas etilen karena senyawa etilen pada tumbuhan ditemukan dalam fase gas.
 Fungsi hormon etilen :
(1) Mempertebal pertumbuhan batang.
(2) Memacu proses pematangangan buah.
(3) Merangsang pengguguran daun dan bunga.
(4) Berinteraksi dengan giberelin dapat mengatur perbandingan antara bunga jantan
dengan betina yang terbentuk.
(5) Berinteraksi dengan auksin dapat memacu pembungaan, misal pada nanas dan
mangga.
e) Asam Absisat
 Diproduksi pada batang, daun, dan buah yang masih muda.
 Kerjanya berlawanan dengan auksin dan giberelin.
 Fungsi asam absisat :
(1) Menunda pertumbuhan (dormansi).
(2) Memacu pengguguran bunga dan buah.
(3) Menghambat pembelahan dan pembentangan sel.
(4) Merangsang penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air.
(5) Memacu pengguguran daun pada musim kemarau sehingga mengurangi
penguapan.
f) Asam Traumalin (Hormon Luka)
 Berfungsi merangsang pembelahan sel pada bagian jaringan tumbuhan yang terluka
sehingga jaringan yang rusak akan digantikan dengan jaringan baru.
g) Kalin
 Berfungsi merangsang pembentukan organ pada tumbuhan.
 Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dibedakan menjadi :
(1) Rizokalin : merangsang pembentukan akar
(2) Kaulokalin : merangsang pembentukan batang.
(3) Filokalin : merangsang pembentukan daun.
(4) Antokalin : merangsang pembentukan bunga.
B. Faktor Eksternal
1) Air
 Berfungsi :
a. Sebagai pelarut universal.
b. Menentukan laju fotosintesis.
c. Membantu proses perkecambahan biji.
d. Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
e. Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesis.
2) Cahaya
 Cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
 Jika cahaya yang diterima berlebihan, dapat merusak auksin dan klorofil sehingga
menghambat pertumbuhan pada tanaman.
 Jika tanaman kekurangan cahaya dapat mengalami etiolasi (peristiwa pertumbuhan
tanaman yang cepat di tempat gelap). Ciri-cirinya tanaman berwarna pucat, batang
bersifat lemah dan kurus, batang memanjang lebih cepat, serta daun tidak berkembang
akibat kekurangan klorofil.
3) Kelembapan
 Kelembapaan udara yang rendah dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga
penyerapan air dan unsur hara meningkat yang memacu pertumbuhan tanaman.
 Tanah dengan kelembapan cukup dapat meningkatkan penyerapan air sehingga mampu
mempercepat pertumbuhan tanaman dan membantu perkecambahan biji.
4) Nutrien
 Sebagai sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel.
 Jika kekurangan nutrien tumbuhan dapat mengalami defisiensi yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jika berkelanjutan akan
mengakibatkan kematian.
 Tumbuhan mendapatkan nutrien dari dalam dalam tanah (pada umumnya) dan ada
juga yang mendapatkan nutrien dari serangga yang terjerat di perangkapnya
(insektivora) contohnya kantong semar.
5) Suhu
 Suhu optimum bagi tumbuhan berkisar antara 10°C - 38°C.
 Suhu berpengaruh terhadap proses fotositesis, resprasi, transpirasi, dan reproduksi.
6) Oksigen
 Diperlukan untuk proses respirasi aerob guna memperoleh energi untuk
pertumbuhannya.
 Tumbuhan yang kekurangan oksigen dapat mengalami kematian.
7) Nilai pH Tanah (Tingkat Keasaman Tanah)
 Menentukan kemampuan tumbuhan dalam mengambil unsur hara dalam tanah, jika
nilai pH tidak sesuai tanaman dapat mengalami keracunan.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA HEWAN
A. Fase Embrionik
 Fase pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio
sebelum lahir atau menetas.
 Setelah zigot terbentuk akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui fase-fase
berikut.
1. Tahap Morulasi
Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan mitosis berulang kali menjadi 2, 4, 8,
sampai 64 sel. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan blastomer. Saat berjumlah 64, blastomer
tadi berkumpul dan membentuk bola sel yang tidak berongga seperti buah arbei dan
dinamakan morula.
2. Tahap Blastulasi
Selanjutnya, sel-sel morula terus membelah diri dan akhirnya membentuk suatu bola sel
berongga yang berisi cairan dan kita kenal sebagai tahap blastula. Rongga pada bagian
tengah blastula dinamakan blastosol, sedangkan tahap pembentukan blastula
disebut blastulasi.
3. Tahap Gastrulasi
Pada tahap ini, ditandai dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata, lalu timbul lapisan
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh (gastrosol). Proses ini disebut gastrulasi. Lubang
tempat pelekukan itu kelak akan berkembang menjadi anus yang disebut blastopor. Pada
tahap ini, embrio telah terbentuk dan menghasilkan tiga lapisan embrionik,
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
4. Tahap Organogenesis
Merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan
gastrula.
- Lapisan ektoderm merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berkembang menjadi rambut, kulit,
sistem saraf, dan indra.
- Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang menjadi otot, rangka, alat
reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
- Lapisan Endoderm adalah lapisan terdalam. Lapisan ini berkembang menjadi alat pencernaan
dan alat pernapasan.
B. Fase Pascaembrionik
 Dimulai saat hewan lahir atau menetas.
 Beberapa jenis hewan ada yang mengalami metamorfosis dan metagenesis dalam pertumbuhan
serta perkembangannya.
1. Metamorfosis
 Merupakan perubahan bentuk secara bertahap yang dialami hewan semasa hidupnya.
 Dibedakan menjadi metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna.
a). Metamorfosis Tidak Sempurna
- perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan dan perkembangannya melalui tahap telur,
nimfa (hewan muda), dan imago (hewan dewasa).
- pada tahap ini, nimfa merupakan hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa tetapi
berukuran lebih kecil dengan perbandingan tubuh yang berbeda.
- contohnya belalang, kecoak, capung, jangkrik, laron, kepik, dan sebagainya.
2. Metamorfosis Sempurna
- perubahan bentuk pada hewan yang pertumbuhan dan perkembangan hewannya secara
umum mengalami empat tahap yaitu telur, larva, kepompong/pupa, dan imago (hewan
dewasa).
- hewan yang mengalami mengalami metamorfosis ini mempunyai bentuk yang berbeda
saat muda (larva) dan saat dewasa (imago).
- contohnya kupu-kupu, katak, nyamuk, dan lalat.
2. Metagenesis
 merupakan pergiliran keturunan dari generasi gametofit ke generasi sporofit atau
sebaliknya.
 Hewan yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan yaitu fase
kehidupan yang bereproduksi secara seksual dan bereproduksi secara aseksual.
 Contohnya Obelia dan Aurelia.
a) Metagenesis Obelia
- Pada siklus hidup Obelia, tubuh Obelia terbentuk polip dan medusa.
- Pada fase polip, Obelia hidup berkoloni dan terikat pada suatu tempat.
- Obelia mempunyai dua jenis polip yaitu polip hidrant dan polip gonangium.
- Polip hidrant berfungsi untuk mengambil dan mencerna makanan.
- Polip gonangium berfungsi dalam melakukan perkembanganbiakan aseksual dan
menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
- pada fase medusa, Obelia hidup bebas dan soliter. Fase ini merupakan bentuk generatif
yang menghasilkan gamet.
b) Metagenesis Aurelia
- Aurelia mempunyai alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina.
- Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal di dalam tubuh individu
betina.
- Hasil pembuahan yang berupa zigot akan berkembang menjadi larva bersilia
(planula).
- Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai.
- Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula akan tumbuh menjadi polip muda
(skifistoma).
- Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurelia tampak
seperti tumpukan piring yang disebut strobila.
- Kuncup dewasa paling atas akan berkembang menjadi medusa muda (efira).
- Selanjutnya, efira berkembang menjadi medusa dewasa (Aurelia dewasa).
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA MANUSIA
 Dapat dibedakan menjadi fase embrionik dan fase pascaembrionik.
 Fase embrionik berlangsung dalam uterus. Proses ini berlangsung selama kurang lebih 9
bulan 10 hari yang disebut dengan proses gestasi.
 Selama proses ini, embrio tumbuh dan berkembang menjadi janin. Setelah masa gestasi
berakhir, janin akan dilahirkan.
 Setelah janin lahir ke dunia, manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada
fase pascaembrionik.
 Pertumbuhan akan terus terjadi sampai pada usia tertentu. Secara umum, pertumbuhan dan
perkembangan manusia dibagi menjadi beberapa masa meliputi masa balita, masa kanak-
kanak, masa remaja, masa dewasa, dan masa lanjut usia.
a. Masa Balita (0-5 tahun)
Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Kemampuan fisik berkembang sangat pesat. Anggota tubuh yang semula lemah dan
berukuran kecil menjadi makin besar dan kuat.
2) Kemampuan motorik mulai berkembang dimulai dari tengkurap, merangkak, merambat,
berjalan, dan berlari.
3) Kemampuan komunikasi mulai berkembang, misalnya tertawa, berteriak, melafalkan
suatu kata, mengoceh, dan berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
4) Kemandirian mulai terbentuk, seperti mengambil makanan tanpa bantuan, minum
menggunakan gelas, makan sendiri dengan alat makan, dan memakai baju sendiri.
b. Masa Kanak-Kanak (6-10 Tahun)
Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Mampu merekam dalam ingatan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
2) Mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
3) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
4) Emosi masih berubah-ubah.
5) Keinginan untuk memiliki barang milik orang lain.
6) Mulai mengenal hal-hal yang baik dan buruk.
c. Masa Remaja (11-18 Tahun)
Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Perubahan emosional secara cepat pada awal masa remaja ( masa storm and stress)
akibat dari perubahan hormonal dalam tubuhnya.
2) Perubahan yang cepat secara fisik, misalnya perubahan sistem pencernaan, perubahan
tinggi badan dan berat badan, serta mulai berfungsinya organ-organ reproduksi.
3) Terjadi perubahan dalam ketertarikan terhadap sesuatu. Perubahan ketertarikan
tersebut dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja.
4) Perubahan dalam hubungan dengan orang lain. Pada masa ini, mulai tertarik untuk
bergaul dengan lawan jenis.
5) Bersikap ambivalen (peragu) dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
6) Emosi yang masih labil dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
7) Suka mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya.
8) Memiliki sikap imitating (senang meniru) figur atau tokoh yang dikagumi.
Perbedaan perubahan fisik pada wanita dan pria saat remaja.

Wanita Pria
Mengalami menstruasi. Mengalami mimpi basah.
Suara menjadi lebih lembut. Suara menjadi berat.
Tumbuh rambut di atas kelamin dan Tumbuh rambut di sekitar kemaluan
ketiak. dan ketiak.
Kulit menjadi lebih halus. Kulit lebih kencang dan otot membesar.
Payudara tumbuh membesar. Dada makin lebar dan bidang.
Pinggul melebar dan lapisan lemak Tumbuh kumis dan jambang.
bertambah.
Jakun tidak tumbuh. Jakun membesar.
d. Masa Remaja (19-50 Tahun)
Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Perkembangan otot dan otak telah mencapai puncaknya.
2) Telah matang secara emosional.
3) Mempunyai rasa bertanggung jawab.
4) Dalam mengambil keputusan lebih tenang dan matang.
5) Organ reproduksi telah tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
6) Keadaan fisik relatif stabil.
7) Orientasi ketertarikan terhadap lawan jenis lebih mengarah pada persiapan untuk
berumah tangga dan melanjutkan keturunan.
e. Masa Lanjut Usia (Manula, >50 Tahun)
Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Terjadi penurunan fungsi organ-organ tubuh, misalnya berkurangnya kemampuan
mendengar dan melihat.
2) Gerakan menjadi lambat karena persendian kaku dan tulang keropos
(osteoporosis).
3) Tubuh cepat letih dan daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
4) Kadang bertingkah seperti anak kecil untuk menarik perhatian.
5) Wanita yang telah memasuki masa lanjut usia akan mengalami menopause
(berhentinya haid karena organ reproduksi tidak mampu menghasilkan ovum yang
matang).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
HEWAN SERTA MANUSIA
A. Faktor Internal
1) Gen
 Merupakan substansi atau materi genetik yang diturunkan dari induk kepada
keturunannya.
 Gen memengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi
badan, warna kulit, warna rambut, dan bentuk telinga.
2) Hormon
a) Hormon Pertumbuhan pada Hewan
(1) Hormon tiroksin berfungsi mengendalikan pertumbuhan hewan dan merangsang
dimulainya proses metamorfosis.
(2) Hormon somatomedin berfungsi merangsang pertumbuhan tulang.
(3) Hormon ekdison dan juvenil berfungsi memengaruhi perkembangan fase larva
dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
b) Hormon Pertumbuhan pada Manusia
(1) Hormon tiroksin berfungsi memengaruhi proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
menurunkan kadar kalsium (Ca) dalam darah, dan memengaruhi perkembangan
mental.
(2) Hormon somatotropin (GH/growth hormone) berfungsi merangsang sintesis
protein dan metabolisme lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang dan otot.
(3) Hormon testosteron berfungsi mengatur perkembangan organ reproduksi dan
merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
(4) Hormon estrogen berfungsi mengatur perkembangan organ reproduksi dan
merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
(5) Hormon progesteron berfungsi membantu dalam penebalan dan perbaikan
dinding uterus pada wanita.
B. Faktor Eksternal
1) Nutrien
 Merupakan sumber energi yang digunakan untuk beraktivitas bagi hewan dan
manusia.
 Nutrien yang dibutuhkan oleh hewan dan manusia antara lain karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan mineral.
2) Air
 Merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
 Dalam tubuh hewan dan manusia tersusun atas 70% air.
 Setiap hari, tubuh membutuhkan kurang lebih 2,5 liter air untuk mengganti cairan-
cairan yang hilang.
3) Cahaya Matahari
 Salah satu manfaat cahaya matahari bagi hewan dan manusia yaitu mengaktifkan
provitamin D pada kulit menjadi vitamin D.
 Vitamin D berperan dalam proses pembentukan tulang.
4) Oksigen
 Manusia dan hewan memerlukan oksigen untuk berespirasi.
 Respirasi akan menghasilkan energi berupa ATP (adenosine triphosphat) yang akan
digunakan dalam proses metabolisme, pertumbuhan, dan aktivitas lainnya.
5) Lingkungan
 Faktor lingkungan dapat memunculkan kemampuan adaptasi makhluk hidup
terhadap lingkungan.
 Hewan-hewan yang hidup di daerah beriklim dingin memiliki jaringan lemak yang
lebih tebal daripada hewan-hewan yang hidup di daerah beriklim panas.
 Manusia yang hidup di daerah bersalju, gurun, atau daerah tandus memiliki
keterampilan atau keahlian yang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Anda mungkin juga menyukai