Anda di halaman 1dari 31

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PARITAS

IBU BERSALIN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT


PERSALINAN DI POLINDES PEMANTANG WILAYAH
KERJA
PUSKESMAS KUALA KUAYAN
TAHUN 2019

Profosal Penelitian
Di Ajukan oleh:
Nama: Yuni Wulandari
Nim: 17.11.401.01.0751

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM


TAHUN 2017
Latar Belakang
Upaya terbesar dalam sektor kesehatan yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dengan
target tujuan pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) tahun
2030 yaitu 70 per 100.00 KH dan tidak lebih dari
140, karena untuk negara manapun AKI masih
menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia (WHO,
2015).
Indonesia termasuk salah satu negara berkembang
yang mempunyai masalah AKI yang masih tinggi.
Indonesia memimpin urutan tertinggi AKI di ASEAN
bila dibandingkan dengan AKI di Malasyia
40/100.000/KH, Thailand 20/100.000 dan
Singapura 10/100.000 KH (WHO, 2015).
Walaupun terjadi penurunan namun belum mencapai
target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu
102/100.000 KH yang dicapai pada tahun 2015.
Kematian ibu pada umum nya terjadi pada masa
kehamilan, persalinan dan nifas.
saat persalinan dan segera setelah persalinan sebesar
90%. Faktor utama penyebab kematian ibu
disebabkan oleh penyebab Langsung (77,2%).
seperti perdarahan (37%), infeksi (22%) dan
preeklampsia (14%) dan penyebab tidak langsung
(penyakit kronis dan penyebab lainnya) yaitu
sebesar 22,8% (Riskesdas, 2013).
Sementara Angka Kematian Ibu di Provinsi Kalimantan
Tengah juga masih tinggi, yaitu sebesar 101 per 100.000
KH pada tahun 2014, kemudian turun menjadi 80 /
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dan pada tahun
2016 mengalami penurunan menjadi 74 per 100.000 .
Kabupaten Kotawaringn Timur jumlah AKI pada 5 tahun
terakhir yaitu 2013 adalah 222 kasus, pada tahun 2014
jumlah menurun menjadi turun menjadi 167, pada tahun
2015 masih bertahan pada angka 167 kasus kematian, pada
2016 mengalami peningkatan drastis menjadi 254 kasus
kematian dan pada tahun 2017 mengalami penurunan
menjadi 129 kasus kematian ( Dinkes KOTIM, 2017 ).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013 di Indonesia menunjukkan bahwa 67,2%
persalinan dilakukan di rumah, 14,0 %
persalinan dilakukan di Puskesmas/Pustu, 9,6 %,
dilakukan di Rumah Sakit, 7,7% persalinan
dilakukan di Rumah bersalin/klinik, praktek
dokter/praktek bidan dan 1,5% dilakukan di
Poskesdes/Polindes.
Berdasarkan data profil Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2012-2016 terakhir telah menunjukan
peningkatan dari 42% pada tahun 2012 menjadi 53,2%
pada tahun 2013, terjadi penurunan dari 45,1% pada
tahun 2014 menjadi 36.3% pada tahun 2015 dan
menunjukan peningkatan kembali menjadi 48,9% pada
tahun 2016. Walaupun terjadi peningkatan capain ini
sangat rendah bila dibandingkan dengan target nasional
yaitu 75% persalinan di fasilitas kesehatan dan di tolong
tenaga kesehatan terampil pada tahun 2016 (Dinkes Kal-
Teng, 2017).
Sedangkan untuk Kabupaten Kotawaringin
Timur, cakupan persalinan pada fasilitas
kesehatan pada tahun 2015 yaitu
83,6%,kemudian turun menjadi 73,6% pada
tahun 2016 dan pada tahun 2017 naik menjadi
74,9% ( Dinkes KOTIM, 2017 ).
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan,


maka rumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah ” Adakah Hubungan tingkat
pendidikan dan paritas ibu bersalin dengan
pemilihan tempat persalinan di Polindes Pemantang
wilayah kerja Puskesmas Kuala Kuayan tahun
2019? ”,.
Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
 Mengetahui adanya Hubungan tingkat pendidikan dan paritas
ibu bersalin dengan pemilihan tempat persalinan di Polindes
Pemantang wilayah kerja Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
Tujuan Khusus
 Mengetahui distribusi frekuensi ibu bersalin yang melakukan

persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja Puskesmas Kuala


Kuayan tahun 2019.
 Mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu bersalin dengan

pemilihan tempat persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja


Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
 Mengetahui hubungan paritas ibu bersalin dengan pemilihan

tempat persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja


Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
Ruang Lingkup penelitian (Batasan masalah)

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang


lingkup meliputi objek dan materi penelitian,
yaitu subjek penelitian menggunakan seluruh data
ibu bersalin yang melakukan persalinan di
Polindes Pemantang pada tahun 2019.
Objek penelitian, hubungan tingkat pendidikan dan
paritas ibu bersalin dengan pemilihan tempat
persalinan di fasilitas kesehatan.
Penelitian ini di laksanakan di Polindes Pemantang
wilayah kerja Puskesmas Kuala Kuayan dengan
menggunakan data tahun 2019.
Manfaat penelitian
Bagi Tempat Penelitian
 Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi bahan masukan
untuk tempat penelitian dan petugas kesehatan supaya bisa
memberikan penyuluhan mengenai pentingnya Melakukan
persalinan di fasilitas kesehatan di tolong oleh tenaga
kesehatan terampil dan meningkatkan kwalitas serta
memberikan pelayanan yang efektif.
 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menambah bahan bacaan dan
masukkan untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori serta
keahlian dalam memberi informasi/penyuluhan kepada
masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan dan
melakukan pertolongan persalinan sesuai standar Asuhan
Persalinan yang diperoleh di bangku kuliah.
 Bagi Petugas Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk petugas
kesehatan agar dapat meningkatkan kuwalitas pelayanan yang
diberikan sesuai standar pelayanan yang bermutu dan memberikan
informasi serta edukasi tentang pentingnya melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan di tolong oleh tenaga kesehatan terampil.
 Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan


pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan keluarga
mengenai manfaat persalinan pada fasilitas kesehatan guna mencegah
terjadinya komplikasi persalinan pada ibu bersalin dalam upaya
penurunan Angka kematian Ibu, serta diharapkan ibu dapat
melakukan persalinan pada fasilitas kesehatan sehingga meningkatkan
cakupan persalinan pada fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Landasan Teori

Pendidikan
 Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana


untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan,ahlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan
negara.
Tingkat pendidikan
1. Pendidikan dasar (SD,SMP)
2. Pendidikan Menengah (SMA/Sederajat)
3. Pendidikan Tinggi (Perguruan
tinggi/Akademik)
Paritas

Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari
satu. sucheilitif paritas adalah status seorang wanita sehubungan
dengan jumlah anak yang pernah dilahirkannya (Manuaba, 2013).
Paritas dapat dibedakan menjadi :
Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan
dengan usia kehamilan lebih dari 28 minggu atau belum pernah
melahirkan janin yang mampu hidup diluar rahim, yaitu paritas 0.
Primipara adalah wanita yang melahirkan bayi untuk pertama kalinya
dan anak yang dilahirkan dalam keaadaan hidup, yaitu paritas 1.
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi dua hingga 4 kali
dengan keadaan hidup, yaitu paritas 2 – 4,
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi lebih dari
empat kali dengan keaadan hidup,yang biasaanya disertai dengan
penyulit yaitu paritas lebih dari 4 (Prawirohardjo, 2014).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Derajat kesehatan masyarakat suatu negara


dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan.
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2019 tentang
Kebidanan Pasal 1 ayat 13 menyatakan bahwa
fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat
atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Persalinan

Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang


dimulai secara spontan,beresiko rendah pada awal
persalinan dan tetap demikian selama proses
persalinan,bayi lahir secara spontan dalam presentasi
belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu
lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi berada
dalam kondisi sehat.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2014).
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
Ha : diterima
1. Ada hubungan antara Tingkat Pendidikan ibu bersalin dengan
pemilihan tempat persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja
Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
2. Ada hubungan antara Paritas ibu bersalin dengan pemilihan tempat
persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja Puskesmas Kuala
Kuayan tahun 2019.
Ho : diterima tidak ada
3. Diterima tidak ada hubungan antara Tingkat Pendidikan ibu bersalin
dengan pemilihan tempat persalinan di Polindes Pemantang wilayah
kerja Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
4. Diterima tidak ada hubungan antara Paritas ibu bersalin dengan
pemilihan tempat persalinan di Polindes Pemantang wilayah kerja
Puskesmas Kuala Kuayan tahun 2019.
Jenis Penelitian : Analitik Retrospektif
Tipe Penelitian : Penelitian Kuantitatif
Desain penelitian : Cross sectional
Populasi : Semua Ibu bersalin yang melakukan persalinan
Sampel : 39 orang
Metode Pengambilan Sampel : Teknik Totally Sampling
Definisi Oprasional
Variabel Definisi operasional Alat Skala Hasil ukur
ukur ukur
Variabel Ordinal
tahapan pendidikan Ceklist 1. Pendidikan dasar
independen 2. Pendidikan menengah
Tingkat berkelanjutan, yang sudah 3. Pendidikan tinggi
pendidikan ditetapkan oleh lembaga
terkait berdasarkan kepada
tingkat perkembangan
peserta didik.
paritas ibu status seorang wanita Ceklist Ordinal 1. Nullipara

sehubungan dengan jumlah 2. Primipara


anak yang pernah 3. Multipara
dilahirkannya
4. grandemultipara

Variabel
Dependen
Pemilihan Jumlah ibu yang bersalin di Ceklist Nominal 1. Failitas Kesehatan
2. Non Fasilitas
tempat polindes/faskes Kesehatan
persalinan di
fasilitas
kesehatan
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Polindes Pemantang
wilayah kerja Puskesmas Kuala Kuayan.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juli
2020.
Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder pada penelitian ini berupa buku


KIA, buku profil Polindes Pemantang wilayah
kerja Puskesmas Kuala Kuayan, catatan
dokumentasi (catatan register) di Polindes
Pemantang.
Instrumen Penelitian

Pada instrumen penelitian, untuk mendapatkan


data – data sebelumnya peneliti menggunakan
lembar checklist dari data catatan
dokumentasi (catatan register) di Polindes
Pemantang wilayah kerja Puskesmas Kuala
Kuayan tahun 2019.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada
Bidan yang berdinas di Polindes Pemantang.
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
1. Pengolahan data
a. Editing (Pengeditan data)
b. Coding
 Pendidikan
Dasar (1)
Menengah(2)
Tinggi (3)
 Paritas
Nulipara = 1
Primipara = 2
Multipara = 3
GrandeMultipara = 4
 Pemilihan Tempat Persalinan
Fasilitas kesehatan (1)
Non Fasilitas Kesehatan (2)
c. Entry data (Memasukan data)
d. Tabulasi
 Analisis univariat
 adalah semua data yang sejenis atau mendekati
digabungan, yang kemudian dibuat tabel distribusi
frekuensi untuk dipresentasekan. Analisis ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran/deskripsi
pada masing masing jawaban dengan tanda tertentu.
 Analisis bivariat
 adalah penilitian yang berupa tabulasi silang dari
analisis deskriptif yang digunakan untuk
menganalisa Hubungan tingkat pendidikan dan paritas ibu
bersalin dengan pemilihan tempat persalinan .
Analisis Data
Analisis Univariat
Pengolahan data dapat dilakukan secara manual, dengan menggunakan rumus
yaitu :

Keterangan :
P = persentase
f = frekuensi
N = jumlah seluruh observasi
Analisa Bivariat
Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis, yang diolah dengan
komputer menggunakan rumus SPSS 25, untuk menentukan hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen melalui uji Chi
square.
 Jika nilai < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara faktor yang dihubungkan.
 Sebaliknya, jika nilai > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara faktor yang dihubungkan.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai