Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEWIRAAN

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya
memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah
senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.
Indonesia saat ini sedang dalam status darurat narkoba. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
Komjen Pol. Anang Iskandar menyebutkan, sekitar 50 orang meninggal setiap hari karena penyalahgunaan
narkotika dan obat terlarang itu. Komjen Pol. Anang Iskandar juga mengatakan, bahwa Indonesia sebagai
mangsa pasar Narkoba terbesar di Asia, bahkan sekarang ini termasuk salah satu negara produsen.
Indonesia dinilai menjadi lahan empuk bagi peredaran Narkoba di Asia Tenggara, dan akhir-akhir ini
semakin marak. Bahkan, menurut dia, sasarannya adalah generasi muda dari berbagai kalangan, peredaran
Narkoba juga sudah menyentuh prajurit TNI dan keluarganya.
2.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengaruh hubungan keluarga terhadap pengguna narkoba?


2. Bagaimana hubungan keluarga yang dapat mencegah penyalahgunaan narkoba?
PEMBAHASAN
1.1 PENGARUH HUBUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGGUNA NARKOBA

Masa remaja adalah masa yang dimana seorang sedang mengalami saat kritis sebab ia akan menginjak ke masa
dewasa. Remaja berada dalam masa peralihan. Dalam masa peralihan itu pula remaja sedang mencari identitasnya.
Dalam proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan dirinya, remaja membutuhkan
pengertian dan bantuan dari orang yang dicintai dan dekat dengannya terutama orang tua atau keluarganya.
Fungsi keluarga adalah memberi pengayoman sehingga menjamin rasa aman , maka dalam masa kritisnya
remaja sungguh-sungguh membutuhkan realisasi fungsi tersebut. Sebab dalam masa yang kritis seseorang
kehilangan pegangan yang memadai dan pedoman hidupnya. Masa kritis diwarnai oleh konflik-konflik internal,
pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, cita-cita dan kemauan yang tinggi tetapi sukar ia kerjakan sehingga ia
frustasi dan sebaginya.
Hal ini yang dapat memicu remaja untuk terjerumus ke jalan yang salah , menjadi pecandu narkoba misalnya ,
dengan hal ini dapat di simpulkan peran keluarga sangat penting dan menjadi faktor utama bagi perkembangan
remaja agar tidak terjerumus dalam narkoba.
Faktor-faktor remaja yang terkena narkoba diakibatkan oleh keluarga yang seperti :
a. Orang tua yang bercerai
Perceraian menunjukkan suatu kenyataan dari kehidupan suami istri yang tidak lagi dijiwai oleh rasa kasih sayang dasar-dasar perkawinan yang
telah terbina bersama telah goyah dan tidak mampu menompang keutuhan kehidupan keluarga yang harmonis. Dengan demikian hubungan suami
istri antara suami istri tersebut makin lama makin renggang, masing-masing atau salah satu membuat jarak sedemikian rupa sehingga komunikasi
terputus sama sekali. Hubungan itu menunjukan situas keterasingan dan keterpisahan yang makin melebar dan menjauh ke dalam dunianya sendiri.
jadi ada pergeseran arti dan fungsi sehingga masing-masing merasa serba asing tanpa ada rasa kebertautan yang intim lagi.
 
b. Kebudayaan bisu dalam keluarga
 
Kebudayaan bisu ditandai oleh tidak adanya komunikasi dan dialog antar anggota keluarga. Problem yang muncul dalam kebudayaan bisu
tersebut justru terjadi dalam komunitas yang saling mengenal dan diikat oleh tali batin. Problem tersebut tidak akan bertambah berat jika
kebudayaan bisu terjadi diantara orang yang tidak saling mengenal dan dalam situasi yang perjumpaan yang sifatnya sementara saja. Keluarga yang
tanpa dialog dan komunikasi akan menumpukkan rasa frustasi dan rasa jengkel dalam jiwa anak-anak. Bila orang tua tidak memberikan kesempatan
dialog dan komunikasi dalam arti yang sungguh yaitu bukan basa basi atau sekedar bicara pada hal-hal yang perlu atau penting saja; anak-anak tidak
mungkin mau mempercayakan masalah-masalahnya dan membuka diri. Mereka lebih baik berdiam diri saja. Situasi kebudayaan bisu ini akan
mampu mematikan kehidupan itu sendiri dan pada sisi yang sama dialog mempunyai peranan yang sangat penting. Kenakalan remaja dapat berakar
pada kurangnya dialog dalam masa kanak-kanak dan masa berikutnya, karena orangtua terlalu menyibukkan diri sedangkan kebutuhan yang lebih
mendasar yaitu cinta kasih diabaikan. Akibatnya anak menjadi terlantar dalam kesendirian dan kebisuannya. Ternyata perhatian orangtua dengan
memberikan kesenangan materiil belum mampu menyentuh kemanusiaan anak. Dialog tidak dapat digantikan kedudukannya dengan benda mahal
dan bagus. Menggantikannya berarti melemparkan anak ke dalam sekumpulan benda mati.

c. Perang dingin dalam keluarga

Dapat dikatakan perang dingin adalah lebih berat dari pada kebudayaan bisu. Sebab dalam perang dingin selain kurang terciptanya dialog juga
disisipi oleh rasa perselisihan dan kebencian dari masing-masing pihak. Awal perang dingin dapat disebabkan karena suami mau memenangkan
pendapat dan pendiriannya sendiri, sedangkan istri hanya mempertahankan keinginan dan kehendaknya sendiri.
1.2 HUBUNGAN KELUARGA YANG DAPAT MENCEGAH
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Orang tua atau keluarga yang terdekat dapat melakukan beberapa  langkah-langkah atau program sederhana untuk
dikerjakan para orangtua di rumah.
·Menciptakan keadaan rumah yang bersih, sehat.
·Menciptakan hubungan antar anggotanya yang serasi dan harmonis.
·Menciptakan keluarga yang penuh dengan perhatian,  cinta dan kasih sayang.
·Menciptakan komunikasi terbuka  antara orangtua dan anak.
·Mengasuh, memberikan pendidikan yang baik demi masa depan anak.
·Menjadi panutan (teladan) anak,  orangtua harus sentiasa mengajarkan hal-hal yang baik. Perilaku orangtua sering menjadi
inspirasi anak.
·Menyusun peraturan keluarga yang disepakati bersama untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan
keluarga.
·Mengawasi dan memantau anak dan teman-temannya, dimana mereka berada, melakukan apa disana, dengan siapa saja
mereka melakukankegiatan dan siapa yang bertanggungjawab, dan sebagainya.
·Mengikuti perkumpulan orangtua untuk saling tukar-menukar informasi sehingga terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki mudah
untuk mengatasi atau melakukan pencegahan sebelum terjadi sesuatu yang tidak dinginkan
PENUTUP
1.3 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari hasil wawancara kami membuktikan bahwa pengguna narkoba menggunakan narkoba dikarenakan oleh
ajakan seorang temannya sendiri jadi pengguna narkoba diakibatkan oleh orang-orang teman pergaulannya atau teman-teman di
lingkungan sendiri. walaupun keluarga nya tetap mengkontrol dirinya namun kalau teman-teman sepergaulan dilingkungannya
salah, orang yang tidak menggunakan narkoba jadi menggunakan narkoba.
Peranan keluarga pun sangat penting untuk merubah orang yang pengguna narkoba tadi bisa terlepas dari jeratan
kecanduannya dengan beberapa cara dan hal yang harus dilakukan sebagai keluarga dan selalu mensupport anaknya yang
pengguna narkoba sendiri

Sarannya sebagai orang yang terdekat di pengguna narkoba jangan samoai kita kalah dengan teman-teman para pengguna
narkoba yang telah menjerumuskan keluarga kita sendiri untuk menggunakan narkoba sehingga menjadi pecandu narkoba aktif.
Tetap mensupport keluarga yang terkena narkoba dan merangkulnya sehingga keluarga kita yang sebagai pengguna narkoba
mengetahui jika keluarganya lebih perduli dari pada teman-temannya yang hanya menjerumuskan kepergaulan yang salah.  
•  
DAFTAR PUSTAKA

• (http//www.bkkbn.co.id, diakses pada 12 Maret 2016. pukul 09.20).


• (http//bkkbn.co.id ,diakses pada, 12 Maret 2016. pukul 08.53).
• (
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2012/02/28/315/mencegah-penyalahgunaan-narkoba
-di-rumah-orangtua-harus-bisa-jadi-teman-bagi-anak-anakny
a)
• https://www.scribd.com/doc/305280495/PENCEGAHAN-PENYALAHGUNAAN-NARKOBA

Anda mungkin juga menyukai