Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
 Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi
manusia yang memungkinkan seseorang untuk
menetapkan, mempertahankan, dan
meningkatkan kontak dengan orang lain.
(Potter & Perry, 2005).
 Komunikasi adalah proses interpersonal yang
melibatkan perubahan verbal dan non verbal
dari informasi dan ide.
Tingkatan Komunikasi

1. Komunikasi intrapersonal  terjadi didalam


diri individu, merupakan model bicara
seorang diri atau dialog internal yang terjadi
secara konstan dan tanpa disadari.
Tujuannya :
Kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri
dan perasaan dihargai.
Lanjutan..
2. Komunikasi Interpersonal adalah interaksi
antara dua orang atau didalam kelompok kecil.
 komunikasi interpersonal yang sehat
menimbulkan terjadi pemecahan masalah, ide,
dll.

3. Komunikasi Publik adalah interaksi dengan


sekumpulan orang dalam jumlah yang besar.
 memberikan kuliah, promosi kesehatan.
ELEMEN PROSES KOMUNIKASI
 Referen
atau stimulus memotivasi seseorang untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
Referen dapat berupa objek, pengalaman, emosi, ide atau
tindakan.
 Pengirim (encorder)
adalah orang yang memprakarsai pesan atau komunikasi
interpersonal
 Pesan
adalah informasi yang dikirimkan atau diekspresikan oleh
pengirim.
 Saluran
untuk membawa pesan, seperti melalui sarana visual,
pendengaran.
Lanjutan….

 Penerima (decoder)
adalah orang yang menerima pesan yang
dikirimkan
 Respons
Respon ini membantu untuk
mengungkapkan apakah makna dari pesan
tersebut tersampaikan.
Persyaratan dasar untuk komunikasi
yang efektif (Stuart, 2010) yaitu :

1. Semua komunikasi harus ditujukan untuk


menjaga harga diri pemberi maupun
penerima pesan.

2. Komunikasi yang menciptakan saling


pengertian harus dilakukan lebih dahulu
sebelum memberikan saran, informasi
maupun masukan.
Teknik Komunikasi Terapeutik

a.Mendengarkan dengan penuh perhatian.


Mendengar merupakan dasar utama dalam
komunikasi. Dengan mendengar perawat mengetahui
perasaan klien. Beri kesempatan lebih banyak pada
klien untuk berbicara. Perawat harus menjadi
pendengar yang aktif.
b. Menunjukkan penerimaan.
Menerima tidak berarti menyetujui, menerima
berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain
tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.
c. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
Tujuan perawat bertanya adalah untuk
mendapatkan informasi yang spesifik mengenai
apa yang disampaikan oleh klien.
d. Mengulangi ucapan klien dengan menggunakan
kata-kata sendiri.
e. Mengklarifikasi.
f. Memfokuskan.
g. Menyatakan hasil observasi.
h. Menawarkan informasi.
i. Diam.
Diam memungkinkan klien untuk
berkomunikasi dengan dirinya sendiri,
mengorganisir pikiran dan memproses
informasi.
j. Meringkas.
Meringkas pengulangan ide utama yang telah
dikomunikasikan secara singkat.
k. Memberi penghargaan.
l. Memberi kesempatan kepada klien untuk
memulai pembicaraan.
m. Menganjurkan untuk meneruskan
pembicaraan.
Teknik ini memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengarahkan hampir seluruh
pembicaraan.
n. Menempatkan kejadian secara berurutan.
Mengurutkan kejadian secara teratur akan
membantu perawat dan klien untuk melihatnya
dalam suatu perspektif.
o. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menguraikan persepsinya
p. Refleksi.
Refleksi memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengemukakan dan menerima ide dan
perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Hambatan Komunikasi Yang
Efektif

1.Resisten
Resisten sering merupakan akibat
dari ketidaksediaan klien untuk
berubah ketika kebutuhan untuk
berubah telah dirasakan.
Hambatan Komunikasi Yang
2. Transferens Efektif
Transferens adalah respon tidak sadar dimana
klien mengalami perasaan dan sikap terhadap
perawat yang pada dasarnya terkait dengan
tokoh dalam kehidupannya di masa lalu.

Sifat yang paling menonjol adalah ketidaktepatan


respon klien dalam intensitas dan penggunaan
mekanisme pertahanan pengisaran (displacement)
yang maladaptif.
Ada dua jenis utama reaksi: bermusuhan dan
tergantung.
Hambatan Komunikasi Yang
Efektif
3. Kontertransferens.
Respon emosional spesifik oleh perawat
terhadap klien yang tidak tepat dalam isi
maupun konteks hubungan terapeutik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi.

Reaksi ini biasanya terbentuk salah satu dari tiga


jenis reaksi sangat mencintai, reaksi sangat
bermusuhan atau membenci dan reaksi sangat
cemas sering kali digunakan sebagai respon
terhadap resisten klien.

Anda mungkin juga menyukai