Anda di halaman 1dari 11

EVIDENCE BASED ASUHAN

KEHAMILAN DI MASA PANDEMIC/


AKB

1. Ayang Silmi Dyah (R.19.05.005)


2. Erica Kristina Ramadhani (R.19.05.007)
3. Ira Maya Sofa (R.19.05.010)
4. Iin Indri Agustriani (R.19.05.031)
5. Laela Sari (R.19.05.015)
6. Nabila Arifin (R.19.05.036)
7. Nia Khasanah (R.19.05.037)
8. Rosiana (R.19.05.020)
PENGERTIAN
Enter title

EVIDENCE BASED KEBIDANAN


 
Evidence based kebidanan adalah pemberian informasi kebidanan berdasarkan bukti
dari penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Menurut WHO disarankan untuk
ibu hamil melakukan 4x kunjungan pemeriksaan selama kehamilan (ANC). Terdiri
dari pemeriksaan Trimester I, Trimester II, Trimester III, dan setelah 36 minggu.
JADWAL KUNJUNGAN ANC
Trimester Jumlah Kunjungan Minimal Waktu Kunjungan Yang
Dianjurkan
I 1x Sebelum minggu ke-16
II 1x Antara minggu ke 24-28
III 2x Antara minggu ke 30-32
Antara minggu ke 36-38
LANJUTAN…
Enter title

Memberikan asuhan antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang
penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal. Lebih terfokus pada pilihan praktik yang terbukti
menguntungkan klien (refocusing antenatal). Sesuai standar asuhan maka ibu hamil
disarankan sedini mungkin melakukan kunjungan ANC. Namun pada 13 Desember
2019 dilaporkan penyakit yang telah mewabah diseluruh dunia saat ini yaitu virus
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-COV2). Wabah
pandemic Covid-19 yang berkembang saat ini sudah ditetapkan pemerintah bencana
Non Alam sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2020.
PRINSIP
Enter title

PRINSIP MANAJEMEN COVID-19


PADA IBU HAMIL
Prinsip-prinsip manajemen Covid-19 pada kehamilan meliputi
1. Isolasi awal
2. Prosedur pencegahan infeksi sesuai standar
3. Terapi oksigen
4. Hindari kelebihan cairan
5. Pemberian antibiotic empiris (mempertimbangkan risiko skunder akibat infeksi bakteri).
6. Pemeriksaan SARS-COV-2 dan pemeriksaan infeksi penyerta lainnya, pemantauan janin dan kontraksi uterus,
ventilasi mekanis lebih dini apabila terjadi gangguan pernapasan yang progresif, perencanaan persalinan
berdasarkan pendekatan individual/ indikasi obstetric, dan berbasis tim multidisiplin. (Pogi, 2020).
PELAYANAN
Enter title ANC

PANDUAN PELAYANAN ANC


OLEH BIDAN PADA MASA PANDEMIC COVID-19
1. 3.
Tidak ada keluhan bumil Lakukan pengkajian komperhensif
diminta menerapkan isi buku sesuai standar dengan
KIA dirumah. Segera ke kewaspadaan Covid-19. Dapat
Fasyankes jika ada keluhan berkoordinasi dengan
atau tanda bahaya. RT/RW/Kades tentang status ibu
(ODP/PDP,Covid+).

2. 4.
Ibu membuat janji melalui ANC dilakukan sesui standar
telepon/WA, ANC pada (10T) dengan APD level 1
trimester pertama 1x kolaborasi lakukan skrining faktor resiko.
dengan dokter untuk Jika ditemukan faktor resiko
pemeriksaan kesehatan. rujuk sesuai standar.
PRINSIP
Enter titleUMUM

Pencegahan pada ibu hamil sebagai berikut (Direktorat Kesehatan Keluarga,


2020) :
1. Pemeriksaan kehamilan pertama kali dibutuhkan untuk skrining faktor resiko
(termasuk program pencegahan penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari
ibu ke anak / PPIA).
2. Dilakukan anamnesis dan pemeriksaan skrining kemungkinan ibu menderita
tuberculosis.
3. Pada daerah endemis malaria, seluruh ibu hamil pada pemeriksaan pertama
dilakukan RDT malaria dan diberikan kelambu berinsektisida.
4. Jika ada komplikasi atau penyulit maka ibu hamil dirujuk untuk pemeriksaan
dan tata laksana lebih lanjut.
KENDALA YANG DIHADAPI BIDAN PADA MASA
Enter title PANDEMIC COVID-19

  pemenuhan APD dan bahan pencegahan infeksi sulit


1.  Kesulitan dalam
mendapatkannya dan mahal.
2. Kesadaran pasien untuk perlindungan diri dengan menggunakan masker
dan mencuci tangan masih kurang.
3. Rasa khawatir bidan ketika terdapat pasien terdampak Covid-19 dan
tidak jujur.
4. Alat screening rapid test terbatas.
5. Ibu takut untuk datang ke klinik PMB, PKM maupun RS
6. Sebagian bidan mengalami penurunan jumlah pasien (ANC,KB, dan
Imunisasi).
7. Pasien yang datang masih ada yang tidak memakai masker sehingga
bidan harus menyediakan masker untuk pasien dan pendamping.
TENAGA KESEHATAN
Enter title

1. Tenaga kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Praktik Mandiri, bidan


desa dan kader kesehatan di dalam wilayah kerja memiliki pengetahuan
tentang penularan Covid-19, serta pengetahuan tentang tanda bahaya
kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.
2. Memahami algoritma tatalaksana ibu hamil/bersalin/bayi baru lahir dengat
komplikasi atau kegawatdaruratan serta alur pelayanan kesehatan ibu dan
bayi dalam situasi pandemic Covid-19.
3. Memahami indikasi, pemakaian, melepaskan, dan membuang Alat
Pelindung Diri yang dipakai serta mematuhi penggunaannya dengan benar
sesuai tugas di areanya masing-masing.
4. Mampu memberikan edukasi terhadap keluarga dan masyarakat agar
mendukung ibu hamil, bersalin, menyusui dan pengasuh memahami
penggunaan masker dan etika batuk.
Enter title
STRATEGI-STRATEGI PEMERINTAH

Pengembangan kapasitas untuk mendukung tenaga kesehatan


dalam memberikan layanan kesehatan yang aman, khususnya
bagi tenaga kesehatan di wilayah yang sulit diakses dan sulit
terjangkau.
Peningkatan pemahaman terkait layanan kesehatan esensial di
mana Covid-19 melalui monitoring dan evaluasi yang
berkualitas.
1. Keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan pemanfaatan
layanan anak dan ibu dalam masa pandemic Covid-19.
Enter title

Sumber : (Kementerian Kesehatan RI, 2020) Sumber : (Kementerian Kesehatan RI, 2020)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai