Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS

Pembimbing :
dr. Lipur Riyantiningtyas BS, Sp. F.M.
Rusyad Adi S., S.Sos., M.Hum.
Jasreen – Gavi – Wiwi - Afifah - Ifan
PENDAHULUAN
Identitas

Korban Penyidik

Nama : An. A.P.R Nama : Tn. X


Jenis Kelamin : Perempuan NRP : xxxxxxxx
Usia : 13 tahun Tertanggal : 21 Mei 2019
Pekerjaan : Pelajar Peristiwa : Kekerasan
Alamat : Gedangsari, seksual
Gunung Kidul
Kronologis

21 Mei 2019, 05.00


Klaten
Pasien pulang ke rumahnya.

20 Mei 2019, 19.00 21 Mei 2019, 15.00


Taman Wedi RSST Klaten
Korban dibawa oleh pelaku ke sebuah taman, Pasien datang ke IGD dan dilakukan
lalu diberi pil putih disana. Pasien kemuadian pemeriksaan.
dibawa ke hotel X dan terjadi hubungan
seksual antara korban dengan pelaku.
.
Kelengkapan Administrasi

Surat Permintaan Visum Korban Berita Acara Penyerahan Barang Bukti


01 04

Laporan Wartawan
02 Berita Acara Penyerahan Korban 05

03
Berita Acara Penerimaan Korban 06 Surat Penyertaan Keluarga/Ahli Waris
PERSEBARAN LUKA

8 cm
13 cm 10 cm

Keterangan
: luka memar
: luka robek

PEMERIKSAAN •
Jenis kelamin perempuan
Rambut kelamin persebaran sesuai usia (Tanner III)
KELAMIN • Pada alat kelamin bagian luar, tidak terdapat luka
• Dari lubang kelamin tidak keluar cairan
• Pada selaput dara, arah jam satu, enam, sebelas
terdapat luka robek sewarna dengan selaput dara
Insert Your Image
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Your Picture Here Your Picture Here

Sampel Urin
Pemeriksaan amphetamine: negatif
Sampel Cairan Vagina Pemeriksaan kokain: negatif
Pemeriksaan sperma: negatif Pemeriksaan benzodiazepine: negatif
Pemeriksaan morfin: negatif
Pemeriksaan marijuana: negatif
PEMBAHASAN
MEDIKOLEGAL
Jenis Kelengkapan Pasal
a. Surat permintaan visum korban V Pasal 133 KUHAP ayat 1
Pasal 133 KUHAP ayat 2
b. Berita acara penyerahan korban V Pasal 121 KUHAP Bab XIV
c. Berita acara penerimaan korban V Pasal 121 KUHAP Bab XIV
d. Berita acara penyerahan barang bukti V Pasal 121 KUHAP Bab XIV

e. Surat pernyataan keluarga/ahli waris V Pasal 134 KUHAP, PP No. 18 Tahun 1981

f. Laporan wartawan V Pasal 184 KUHAP


Legal atau tidak?
Prinsip senggama atau persetubuhan yang legal atau tidak melanggar hukum,
meliputi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Ada izin (consent) dari wanita yang disetubuhi. Izin (consent) yang sah
menurut hukum adalah yang sadar (conscious), wajar (naturally), tanpa
keraguan (unequivocal) dan atas kemauan sendiri (voluntary).Izin yang tidak
sah menurut hukum jika diperoleh dengan cara paksaan(force), tipu daya
(fraud) atau dengan menciptakan ketakutan (fear). Kondisi mental juga
dipertimbangkan.
2. Wanita tersebut sudah cukup umur, sehat akalnya, tidak sedang terikat
dengan suatu perkawinan dan bukan anggota keluarga dekat. Batas umur
termuda bagi seorang wanita untuk melangsungkan perkawinan adalah 15
tahun. Sehingga di bawah umur 15 tahun secara hukum dianggap belum
mampu memberikan izin (consent)
untuk bersenggama sebab dinilai belummampu memahami segala risiko
yang timbul dari perbuatan tersebut.
Pada prinsipnya, secara umum
bahwa pemeriksan dokter terhadap siwanita menyangkut hukum
pidana :

1. Persetubuhan (Pasal 284, 285, 286, 287, 288, 293, 294 KUHP).
2. Luka / kekerasan (Pasal 285, 288).
3. Luka berat (Pasal 90, 286, 287, 288).
4. Pingsan / tidak berdaya (Pasal 285, 286).
5. Umur (Pasal 287, 293, 294).
6. Belum pantas untuk dikawin (Pasal 287, 288 KUHP)
Hubungan kelamin

Dalam perkawinan (288) Di luar perkawinan

Setuju (+) Setuju (-)

Ikatan hub. (-) Ikatan hub (+)


Dengan kekerasan / Wanita pingsan/
<15 th. >15 th. ancaman tidak berdaya
<21 th. >21 th.
(287) (284) kekerasan (286)
(285)

Pemberian/janji Asuhan/ Dalam


Bawahan pengawasan
uang/barang pendidikan
(294)
(293) (294) (294)
Aspek penilaian dalam medikolegal
1. Persetubuhan.
a. Persetubuhan pada pemeriksaan memberi 2 kemungkinan.
- Tidak ditemukan spermatozoa
- Ditemukan spermatozoa (keadaan hidup atau mati)
b.Persetubuhan pada pemeriksaan selaput dara.

2.Luka/ kekerasan.

3.Luka berat.
- Jika ada dilakukan pemeriksaan secara teliti merujuk KUHP pasal 90.

4.Pingsan atau tidak berdaya.


- Keadaan ini sering disebabkan oleh obat bius/ tidur/ penenang dan perlu diambilkan contoh darah 
dan urine pada pemeriksaan toksikologi.

5.Umur.
- Berkaitan dengan umur diberi patokan kedewasaan, belum cukup umur dan belum mampu dikawini.
PEMERIKSAAN KEKERASAN
SEKSUAL
PEMERIKSAAN PADA KORBAN PERKOSAAN
 
• Lakukan secara cepat dan diam-diam dalam tempat pemeriksaan terpisah.
• Segera tangani korban dengan keadaan kritis dan lakukan pemeriksaan forensik
setelah keadaan stabil.
• Korban sebisanya tidak ke kamar mandi, mandi, makan, atau minum sampai
pemeriksaan selesai.
• Keluarga, teman, perawat, atau petugas dapat menemani bila perlu. Yang penting,

korban tidak ditinggalkan sendirian, tetapi ditemani orang yang juga berperan sebagai
saksi dalam pemeriksaan.
• Yakinkan korban tentang keamanannya dan jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan

dilakukan
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Anogenital

Deskripsi Luka

Spesimen & Penunjang


KESIMPULAN
KESIMPULAN
Tim Medis sudah melakukan pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan
01 medis lainnya terhadap seorang berjenis kelamin perempuan, usia 13
tahun pada hari Selasa, tanggal 21 Mei 2019 diduga korban kekerasan
seksual.
Pada pemeriksaan ditemukan luka robek pada selaput dara akibat
02
kekerasan tumpul.

Pada pemeriksaan ditemukan luka memar pada dada kanan dan kiri
03
akibat kekerasan tumpul.

Pada pemeriksaan tidak didapatkan sperma dan zat yang diduga


04
narkotik

05 Kelainan yang ditemukan dapat disebabkan oleh yang diriwayatkan.


Referensi

• World Health Organization. (2003). Guidelines for medico-legal care


for victims of sexual violence. Geneva: World Health Organization.
Pp. 30-129.
• Dewi, R., Irianto, M. G., Falamy, R., Ramkita, N. (2017). Buku Ajar
Pemeriksaan Fisik dan Aspek Medikolegal Kekerasan Seksual pada
Anak dan Remaja. Lampung: Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Hal. 3-45.
Terima Kasih
Mohon Asupan

Anda mungkin juga menyukai