Anda di halaman 1dari 13

PDGK 4204

Pendidikan
Bahasa
Indonesia di SD

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

MODUL 3
Pendekatan, Metode, dan
Teknik Pembelajaran Bahasa
A. Hakikat pendekatan, metode,dan teknik
1. Pendekatan
Pendekatan ialah sikap atau pandangan tentang sesuatu yang biasanya berupa
asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan sesuatu.

Adapun prinsip-prinsip pokok aliran ini adalah :


a. Bahasa adalah ujaran, bukan tulisan
b. Bahasa adalah serangkaian kebiasaan
c. Ajarkanlah bahasanya, bukannya tentang bahasanya
d. Bahasa adalah apa-apa yang dikatakan oleh para pemakainya, bukan apa yang
oleh seseorang seharusnya dikataan demikain
e. Tidak ada satu bahasa pun yang persisi sama dengan bahasa yang lain.
2. Metode
Pada umumnya metode diartikan sebagai ‘cara mengajar’. Sebenarnya pengertian
yang tepat untuk cara mengajar adalah teknik mengajar, sendangan metode pada
hakikatnya adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan, yang meliputi hal-hal berikuit.
a. Pemilihan Bahan
b. Urutan Bahan
c. Penyajian Bahan
d. Pengulangan Bahan
Tentang pemilihan bahan atau materi pelajaran dapat digunakan prinsip alamiah
atau random. Prinsip alamiah dalam pemilihan bahan adalah sesuai dengan apa
yang diperlukan, seperti halnya kalau kita mempelajari bahasa sendiri. Pemilihan
bahan secara random, yaitu pemilihan bahasa yang dirasa penting (oleh guru) dan
sesuai pula dengan situasi yang dihadapi.
Baik secara alamiah atau ranbom, pemilihan bahan itu didasarkan kriteria berikut
ini.
a. Bagian-bagian yang paling sering digunakan
b. Paling berguna
c. Paling muda mengerjakannya
d. Gabungan ketiganya.
Kelancaran berbahasa merupakan suatu malasah pengulangan. Ada dua cara untuk
mengulangi bahasa, dengan cara dihafalkan dikepala, atau dengan cara substitusi
(penggantian). Suatu contoh substitusi adalah urutan kegiatan, yaitu berupa
lakukan dan kataan.
Dalam pembelajaran bahasa menurut Mackey (dalam Parera, 1987:19) terdapat
lima belas macam metode, seperti berikut ini.
a. Direct Method g. Translation Method
b. Natural Method h. Grammar Translation Method
c. Psychological Method i. Ecletic Method
d. Phonetic Method j. The Unit Method
e. Reading Method k. Language Control Method
f. Granmnar Language Method m. Practice-theory Method
Adapun fungsi Metode langsung ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu bagi siswa dan bagi
guru. Bagi siswa berfungsi memudahkan siswa untuk mampu berbahasa (lisan) dengan tepat,
memberikan situasi yang menyenangkan, dan mendorong siswa untuk belajar bahasa,
sendangan bagi guru metode ini memudahkan guru untuk mengajar berbahasa tanpa
menggunakan bahasa pengantar bahasa lain selain bahasa sasaran.
b. Natural Method
Natural Method yang disebut Metode Murni atau Metode Alamiah adalah metode yang dalam
pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan
secara langsung dalam aktivitas sehari-hari. Metode Murni atau Metode Alamiah ini
mempunyai ciri-ciri, seperti berikut ini.
1) Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang sudah diketahui siswa
sebelumnya.
2) Makna sesuatu kata yang di ajarkan dengan cara inferensi/menarik kesimpulan dari beberapa
contoh yang diberikan.
3) Kamus digunakan untuk mengingatkan kata-kata yang dilupakan atau mencari makna kata-
kata baru.
4) Tata bahasa dipergunakan untuk membetulkan kesalahan.
5) Penyajian pelajaran mengikuti urutan: Mendengarkan (menyimak), Berbicara, Membaca, dan
menulis, kemudian diajarkan tata bahasa.
c. Reading Method
Reading Method atau Metode Membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun 1929-an baik di
sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah antara lain, untuk memberikan
pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami teks ilmiah yang mereka perlukan dalam
study mereka.
3. Teknik
kata teknik mengandung makna ‘¬cara-cara, dan metode juga mengandung
makna ‘penyajian bahan’ maka kedua istilah ini adakalanya dipakai dalam arti
yang sama. Hal ini dapat kita pada komponen satuan pelajaran yang berbunyi
Metode Teknik.
Adapun macam-macam teknik pembelajaran bahasa (yang dapat juga kita
jumpai pembelajaran mata pelajaran lain), seperti berikut ini (Saliwangi,
1989:56-63).
a. Teknik ceramah
Sampai sekarang teknik ini masih banyak digunakan guru dalam proses
belajar-mengajar. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa mengajar itu adalah
menerapakan dengan berbicara/berceramah. Itulah sebabnya mengapa salah
satu fungsi guru di dalam kelas adalah sebagai informatory, yaotu pemberi
informasi pada siswa-siswanya
c. Teknik Diskusi Kelompok
Tujuan digunakan tekni ini adalah melatih siswa untuk mengeluarkan
pendapat dan mau menerima kritikan kalau pendapatnya memang kurang
benar. Juga melalui diskusi kelompok ini siswa dapat menguji kebenaran
pendapatnya sesuatu hal.
d. Teknik Pemberian Tugas
Teknin Pemberian Tugas ini disebut juga Resitas yang dapat diberikan kapada
siswa secara individu atau kelompok. Dengan teknik ini diharapkan siswa
lebih mendalami materi pelajaran yang diberikan guru. Biasanya pemberian
tugas ini diikuti oleh tugas melaporkan hasil kerja siswa yang disebut resitasi.
e. Teknik Ramu Pendapat (brainstorming)
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-jawab dan Teknik
Diskusi.
f. Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik Simulasi ini tepat sekali untuk
melatih keterampilan berbicara.
KB 2 .Pembelajaran Bahasa Indonesia Terpadu di SD

A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS MATERI


Bermuara dari tema mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD dilaksanakan secara
terpadu keterpaduan ini dapat lintas materi. Artinya materi pembelajaran dari suatu
mata pelajaran dipadukan menjadi satu. Misalnya, materi sastra dalam pelajaran
Bahasa Indonesia dipadukan dengan keterampilan berbahasa, dapat dengan
mendengarkan, membaca, atau menulis.
Pengorganisasian materi dalam Kurikulum 2004 mata pelajaran Bahasa Indonesia di
SD dilaksanakan secara terpadu. Adapun keterpaduan materi tersebut dapat dilihat
pada bagan berikut ini

Membaca : Berbicara:
-Membaca teks bacaan - Mendiskusikan isi teks bacaan
-Mendeklmasikan puisi

Tema Lingkungan

Mendengarkan : Menulis:
-Mendengarkan pembacaan karangan - menulis karangan
- memeriksa pemakaian
tanda baca dalam karanga
B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM
Yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu lintas kurikulum adalah pembelajaran
dengan jalan memadukan beberapa materi dari beberapa mata pelajaran. Misalnya,
materi agama dalam hal ini tentang akhlak dipadukan dengan bahasa Indonesia, atau
materi mata pelajaran sejarah dipadukan dengan materi dari mata pelajaran geografi
begitu seterusnya.
Modul 4. Telaah Kurikulum Dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar Kelas Rendah

KB 1
Hakikat Kurikulum
A. Pengertian Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti jarak yang harus
ditempuh. Dalam
pengertian yang sempit kurikulum adalah rencana pelajaran di sekolah. Secara
luas pengertian kurikulum dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain oleh John
Dewey, Caswell dan Campbell, Hilda Taba, Johnshon, dan lain-lain. Pengertian
kurikulum menurut UU No. 2 tahun 1989 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Adapun pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah seperangkat
rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan dan cara
pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Ragam
kurikulum dapat ditinjau dari beberapa segi. Secara umum Goodlad (dalam Kaber,
1988) membedakan lima jenis kurikulum, seperti berikut ini.
1. Kurikulum Ideal, yaitu kurikulum sebagaimana diharapkan oleh ahli dan guru
yang mencerminkan pengetahuan yang diakumulasikan berzaman-zaman.
2. Kurikulum Formal, yaitu kurikulum yang direstui dan disahkan oleh pemerintah.
3. Kurikulum “Bayangan”, yaitu kurikulum yang ada dalam pikiran yang diinginkan
oleh orangtua dan guru.
4. Kurikulum Operasional, yaitu kurikulum yang dilaksanakan di dalam kelas
5. Kurikulum Pengalaman, yaitu kurikulum yang dialami oleh anak didik.
B. FUNGSI DAN TUJUAN KURIKULUM
Bagi sekolah fungsi kurikulum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Bagi sekolah yang bersangkutan yang berfungsi sebagai :
 Alat untuk mencapai tujuan
 Pedoman bagi guru dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman
belajar siswa, serta sebagai pedoman mengevaluasi perkembangan siswa
 Pedoman supervise bagi kepala sekolah yaitu untuk memperbaiki/menciptakan
situasi belajar yang baik dan membantu guru memperbaiki situasi belajar, serta
sebagai pedoman dalam pengembangan kurikulum.
2. Bagi sekolah tingkat diatasnya, kurikulum befungsi :
 Untuk keseimbangan proses pendidikan
 Penyiapan tenaga baru
C. KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
Hanya menyediakan tiga dokumen utama untuk Kurikulum 2004, yaitu Kerangka
Dasar (1.a) Kompetensi Lintas Kurikulum dan Kompetensi Bahasa Kajian (1.b) Standar
Kompetensi per Mata Pelajaran (1.c) Standar Kompetensi yang mencakup Kompetensi
Dasar, Indikator, dan Materi Pokok untuk setiap mata pelajaran.
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat
komponen, yaitu Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah, Kegiatan Belajar Mengajar,
Penilaian Berbasis Kelas, Kurikulum dan Hasil Belajar
Sundari.2020.1 .Pokjar Bogor
Selatan

Anda mungkin juga menyukai