Anda di halaman 1dari 15

M

U
A
M
A
L
A
T

JUAL BELI
AGENDA  PENGERTIAN JUAL BELI
 DASAR HUKUM JUAL BELI
 RUKUN DAN SYARAT JUAL
BELI
 JUAL BELI YANG SAH TETAPI
TERLARANG
 KHIYAR DALAM JUAL BELI
 HIKMAH SYARIAT JUAL BELI
 PERBEDAAN JUAL BELI DAN
RIBA
OUR
TEAM

KELOMPOK II
AGUS DWI SETIAWAN FAHMI ARDIANSYAH
71190713032 71190713033

GIOVANI PEBRIANSYAH IRA PURNAMA W. TARIGAN RIKY WAHDANA


71190713029 71190713041 71190713030
ETIMOLOGI PENGERTIAN
Dalam bahasa Arab, jual beli disebut
dengan al-bai’, dari segi bahasa berarti
JUAL BELI
 memindahkan hak milik terhadap benda
dengan akad saling mengganti atau menukar
suatu barang dengan barang yang lain FIQIH SUNNAH
(barter).
Jual beli sendiri adalah tukar menukar harta
(apapun bentuknya) yang dilakukan mau
sama mau atau sukarela atau proses
TERMINOLOGI mengalihkan hak milik harta pada orang lain
dengan kompensasi atau imbalan tertentu.
Menurut fiqh sunnah, hal ini boleh dilakukan
Jual beli memiliki arti transaksi tukar asalkan masih dalam koridor syariat. Seperti
menukar barang atau uang yang berakibat harta dan barang yang dijual belikan adalah
pada beralihnya hak milik barang atau uang. halal, bukan benda haram, atau asalnya dari
Prosesnya dilaksanakan dengan akad, baik jalan yang haram.
secara perbuatan maupun ucapan (lisan).
AL-QUR’AN HADITS IJMA’
Dan hadist Nabi Saw yang Secara ijma’, para ulama pun
Hukum melakukan jual
berasal dari Ruf’ah bin Rafi’ sepakat akan halalnya jual beli.
adalah boleh (Jaiz) atau
menurut riwayat al-Bazar Begitu pula berdasarkan qiyas.
(mubah), hal ini sesuai
yang disahkan oleh Al- Manusia tentu amat butuh dengan
dengan firman Allah Swt
Hakim : jual beli. Ada ketergantungan antara
dalam QS. Al-Baqarah ayat
Artinya : “Sesungguhnya Nabi manusia dan lainnya dalam hal
275, Artinya : “…Allah telah
Muhammad Saw, pernah memperoleh uang dan barang. Tidak
menghalalkan jual beli dan
ditanya tentang usaha apa mungkin hal itu diberi cuma-cuma
mengharamkan riba…”
yang paling baik; nabi melainkan dengan timbal balik. Oleh
berkata : Usaha seseorang karena itu berdasarkan hikmah, jual
dengan tangannya dan jual beli itu dibolehkan untuk mencapai
beli yang mabrur” hal yang dimaksud. Hukum asal jual
beli itu hal, namun bisa keluar dari
hukum asal jika terdapat
pelanggaran-pelanggaran syari’at.
Sehingga dikenal ada jual beli yang
terlarang.
DASAR HUKUM
JUAL BELI
RUKUN DAN
SYARAT JUAL BELI
RUKUN JUAL BELI

PENJUAL BENDA (BARANG)


IJAB QABUL
& YANG DIPERJUAL
(TRANSAKSI)
PEMBELI BELIKAN
SYARAT JUAL BELI

Berakal sehat
Orang gila atau bodoh tidak sah PENJUAL Tidak mubazir
jual belinya, sebab ia di bawah & Karena Allah telah melarangnya.
kekuasaan walinya. (Q.S An-Nisa: PEMBELI (Q.S. Al-Isra’: 26-27).
5)

Baligh (dewasa)
Anak kecil tidak sah jual belinya. Atas dasar kemauan sendiri
Dalam sebuah hadist dijelaskan: Menjual atau membeli sesuatu atas
“Ada tiga golongan yang terbebas paksaan orang lain tidak sah
dari hukum: orang yang tidur hukumnya. Dalam sebuah hadist
sampai ia bangun, orang gila dijelaskan: “jual beli itu hanya sah
sampai ia sembuh, dan anak-anak dengan suka sama suka."
hingga ia dewasa.”
SYARAT JUAL BELI

Barang itu milik Kualitas barang


syah si penjual tersebut jelas

Barang itu jelas dan dapat


diserahterimakan
BENDA (BARANG) Barang itu ada manfaatnya
Jual beli yang barangnya tidak jelas
Barang yang tidak ada manfaatnya,
dan tidak dapat diserahterimakan- YANG DIPERJUAL seperti jual beli semut, nyamuk, lalat
seperti menjual ikan di laut—tidak BELIKAN dan sebagainya yang tidak sah
sah. Jual beli seperti ini termasuk
penipuan dan dilarang agama.

Barang itu suci


Barang najis tidak sah diperjual-
belikan, seperti arak, babi darah, dan
benda-benda lain yang termasuk
najis
SYARAT JUAL BELI

Ucapan ijab dan qabul


harus bersambung IJAB QABUL Ada persesuaian antara ijab
Artinya, setelah si penjual (TRANSAKSI) dan qabul 
mengucapkan ijab, si pembeli Jika tidak ada kesesuaian,
hendaklah mengucapkan akad jual-belinya tidak sah.
qabul.

Ijab dan qabul tidak


Ijab dan qabul tidak boleh disangkut-pautkan dengan
memakai jangka waktu yang lain
Misalnya si penjual berkata: Misalnya, si penjual berkata:
“Saya jual barang ini kepada “jika saya jadi pergi, saya jual
Anda dengan harga sekian barang ini sekian”. Atau si
dalam waktu seminggu atau pembeli berkata: “Saya beli
sekian”. barang ini dengan harga
sekian kalau hujan turun”.
Jual beli untuk sarana maksiat : ada
Jual beli untuk ditimbun : praktek
beberapa kegiatan maksiat yang menggunakan
penimbunan biasanya ditujukan untuk
benda yang semula bersifat halal. Contohnya
menaikkan harga. Hal ini dimungkinkan
adalah sabung ayam. Jika ada pedagang yang Memborong agar
karena saat terjadi penimbunan, stok menjadi
memperjualbelikan ayam yang diperuntukkan orang kehabisan
langka dan orang menjadi berani untuk
khusus untuk sabung ayam, maka saat seorang stok : hampir sama
membeli dengan harga yang tinggi. Praktek ini
penyabung ayam membeli ayam pada dengan praktek
dilarang dalam Islam karena merugikan orang
pedagang ini, jual-belinya menjadi terlarang. menimbun. Namun
banyak.
praktek
memborong ini
JUAL BELI YANG SAH bersifat lebih
umum, dimana
TETAPI TERLARANG barang yang
diborong belum
Jual beli pada masa khiyar : masa khiyar tentu dijual lagi.
adalah masa "garansi", dimana pada masa Contohnya adalah
Jual beli dengan informasi yang tidak tersebut si pembeli masih mungkin untuk pemborongan yang
lengkap/penipuan : contoh jual beli semacam melakukan penilaian terhadap barang yang dilakukan untuk
ini adalah penjual yang menyembunyikan dibeli dan memutuskan apakah akan mematikan usaha
cacat barang dagangannya. Ini termasuk mengembalikan barang tersebut atau tidak. pesaing.
penipuan dan dilarang dalam Islam. Membeli barang yang sudah terjual dan masih
dalam masa khiyar termasuk dilarang.
KHIYAR DALAM JUAL BELI

Khiyar, menurut bahasa artinya “memilih yang terbaik”.


Sedangkan pengertian khiyar menurut istilah syara’,
“penjual dan pembeli boleh memilih antara meneruskan
atau mengurungkan jual-belinya”.

Tujuannya, agar kedua orang yang melakukan jual – beli


tersebut dapat memikirkan kemaslahatan masing-masing
lebih jauh, supaya tidak terjadi penyesalan di kemudian
hari, karena masing-masing merasa puas terhadap jual-beli
yang mereka lakukan.
MACAM-MACAM KHIYAR DALAM
JUAL BELI

Khiyar syarat adalah hak memilih


berdasarkan persyaratan. Pada saat Khiyar aib adalah hak pilih karena
Khiyar majlis adalah pemilihan akad jual beli, maka pembeli atau adanya cacat pada barang. Hak ini
yang dilakukan dalam satu majelis penjual dapat memilih atau untuk memilih, bisa membatalkan
akad jual beli. Diantara kedua belah meneruskan atau membatalkan atau meneruskan akad jual beli jika
pihak memiliki hak untuk memilih. proses transaksi jual beli dengan ada kecacatan (aib) pada objek atau
Selain itu juga dapat meneruskan batasan waktu yang ditentukan. barang yang diperjual belikan. Hal
jual beli yang telah disepakati atau Setelah waktu yang ditentukan tiba, ini terjadi karena pembeli tidak
di akadkan dalam majelis tersebut. maka proses transaksi jual beli itu mengetahui adanya kecacatan pada
wajib dipastikan apakah dilanjut saat akad berlangsung.
atau tidak.
Membentuk kepribadian Muslim yang terhindar dari kepemilikan harta
secara batil. (Q.S. An-Nisa: 29).

Membentuk kepribadian Muslim yang terhindar dari kepemilikan harta


secara riba. (Q.S. Al-Baqarah: 275).
HIKMAH
SYARIAT Mendorong untuk saling menolong sesama manusia sehingga
JUAL mempunyai nilai sosial kemasyarakatan. (Q.S. Al-Maidah: 2).

BELI
Melaksanakan hukum yang dihalalkan Allah SWT. Dan menjauhi yang
diharamkan. (Q.S. Al-Baqarah: 275).

Mendidik pihak penjual dan pembeli agar memiliki sifat-sifat tenggang


rasa saling hormat menghormati, lapang dada dan tidak tergesa-gesa.
PERBEDAAN JUAL BELI DAN RIBA

Jual-beli adalah dihalalkan oleh


Allah ta’alaa, sedangkan riba jelas
telah diharamkan-Nya, dan wajib
atas setiap hamba untuk Transaksi jual-beli pasti akan
menerimanaya secara mutlak. menghadapi hal-hal: untung-rugi;
perlu kesungguhan dan
kepiawaian/keahlian, sedangkan
jual-beli dengan cara riba hanya Jual-beli pasti di dalamnya ada
akan mendapatkan keuntungan pertukaran barang dan
dan tidak akan pernah menemui keuntungan diperoleh oleh
kerugian. kedua belah pihak (penjual dan
pembeli), namun riba hanya
memberi keuntungan kepada
satu pihak saja yaitu penjual.
STAY SAFE AND HEALTHY
ALWAYS

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai