Anda di halaman 1dari 37

Akuntabilitas Regulatif, Pengetahuan Dan

Kepatuhan Atas Pengelolaan Dan Pelaporan


Wakaf Uang
Badan Wakaf Indonesia Jakarta

Oleh :
FAIZ ARIF JAMIL
REGULASI WAKAF BERBAGAI NEGARA

Arab Saudi wakaf diatur melaui surat keputusan kerajaan No. 574
tanggal 16 Rajab 1386 H / 1966 M,
Mesir wakaf uang diatur dalam Undang-undang No 80 tahun 1971
dikelola dibawah kementrian wakaf (wazarah al awqaf).
Turki wakaf uang diatur dalam undang-undang tahun 1983 dikelola
oleh Direktorat Jendral wakaf .
Singapura wakaf uang diatur dalam Undang-Undang tahun 1968
dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS).
Malaysia wakaf uang diatur dalam undang undang No 5 tahun 2005
dan dikelola oleh Majelis Agama Islam Negeri (MAIN).
Indonesia wakaf uang yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Wakaf No. 41 tahun 2004, dan dapat dikelola oleh lembaga swasta
PENGELOLAAN WAKAF UANG DI BERBAGAI NEGARA

Arab saudi wakaf uang diinvestasikan KAAW (King Abdul Aziz


Waqf) melalui Sukuk al intifa'a, dalam bentuk properti, sewa, dan
perusahaan.
wakaf uang di Mesir diinvestasikan melalui bank islam dalam
berbagai sektor produktif seperti: properti, pendidikan, dakwah
Islam, dan pembangunan infrastruktur pemerintahan.
Turki wakaf uang diinvestasikan Dirjen wakaf melalui bank wakaf,
dalam bentuk properti, pendidikan, sosial, dan kesehatan.
Singapura melalui Nazhir MUIS wakaf uang diinvestasikan dalam
sektor properti dan dakwah islamiyah.
Di Malaysia wakaf uang diinvestasikan MAIN melalui bank syariah
dalam bentuk properti, saham, deposito dan kesehatan.
Di Indonesia wakaf uang diinvestasikan lembaga secara langsung
(direct investment) dan tidak langsung melalui bank syariah dalam
bentuk properti, pendidikan, kesehatan dan bantuan kemanusiaan.
WAKAF UANG

Wakaf Uang adalah Wakaf berupa bentuk uang rupiah yang memiliki nilai
bentuk materi serta dapat dikelola dan diinvestasikan secara produktif,
hasilnya dimanfaatkan untuk mauquf alaih (orang yang menerima wakaf)
(Syarjaya dan Fahruroji, 2016: 37).

Jenis-jenis Uang

Segi bahan (material): uang logam berupa emas, perak,


dan perunggu. Sedangkan uang kertas adalah kertas itu
sendiri.
Segi nilai: Uang yang bernilai penuh (uang yang
memiliki nominal besar uang sedangkan tidak bernilai
penuh uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari pada
nominalnya (Mubarok, 2008:123).
WAKAF DI INDONESIA

Fatwa MUI wakaf uang berdasarkan surat No Dt.I.III/5/BA.03.2/2772/2002

memfatwakan bahwa uang memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan kemaslahatan


besar yang tidak dimiliki oleh benda lain maka wakaf uang hukumnya jawaz
(boleh) dan hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang
dibolehkan secara syar’i serta nilai pokok wakaf uang tersebut harus dijamin
kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan/atau diwariskan
Teori Institusional
Fungsi Teori Institusional
Teori institusional berfungsi untuk menjelaskan tindakan dan pengambilan
keputusan dalam organisasi (Scott, 2008) dalam Villadsen (2011:3). Selain
itu institutional berfungsi juga sebagai pengontrol bagaimana orang
mengoordinasikan tindakan mereka dan menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi (Jones, 2010:29)

Tujuan Teori Institusional


Tujuan teori institusional adalah untuk mengetahui secara empiris
fenomena-fenomena aturan terhadap proses-proses aliansi suatu obyek
(Tolbert dan Zucker 1996:175).
Teori institusional bertujuan untuk mengetahui budaya, struktural, dan
perubahan yang sedang berlangsung berdasarkan realitas (Hirsch,
1997:1704.
 isomorphis merupakan (kesamaan struktural) lembaga tekait
kesepadanan akuntabilitas lembaga terhadap norma-norma lembaga
guna meningkatkan ketahanan hidup suatu lembaga.

 DiMaggio dan Powell (1983:150), melihat ada tiga bentukan institusional


yang bersifat isomorphis yaitu, pertama; isomorphis koersif yang berasal
dari pengaruh politik dan masalah legitimasi. Kedua; isomorphis mimetik
yang dihasilkan dari respon standar terhadap ketidakpastian. Ketiga;
isomorphis normative, terkait dengan profesi. Karena isomorphis adalah
proses penguatan yang memaksa satu unit dalam populasi menyerupai
(mimicry) unit lain yang menghadapi serangkaian kondisi lingkungan
yang sama.
METODE PENELITIAN

Paradigma Penelitian
Paradigma dalam penelitian ini yaitu paradigma interpretif merupakan
kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang
berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan
moral (Mulawarman, 2010: 157).

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan
Taylor (1975:5) dalam Moleong (2015:4) menjelaskan bahwa prosedur
penelitian kualitatif akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Sejarah Badan Wakaf Indonesia

 Berdirinya Badan Wakaf Indonesia dilatar belakangi lahirnya undang-undang wakaf


no 41 tahun 2004 tentang wakaf. pada saat itu, Badan Wakaf Indonesia belum dapat
berdiri dikarenakan belum ada Peraturan Pemerintah sehingga di buatlah oleh tim
yang sama Undang-Undang No 42 tahun 2006 tentang pelaksanaan UU no 41 tahun
2004 sehingga pihak yang menjalankan wakaf terdiri dari beberapa orang.
 Pembentukan Badan Wakaf Indonesia bermula dari adanya kesepakatan tokoh-tokoh
pengiat ekonomi syariah yang terdiri dari dosen UI, UIN, Bank Indonesia, Badan
Pertanahan Nasional, Kementrian Agama, MUI, Serta ormas pusat PB Nahdlatul
Ulama, PP Mumahammadiya, dan Dewan Dakwah Islamiah. Sebagai realisasi
amanat tersebut pada tanggal 13 Juli 2007 dibentuklah Badan Wakaf Indonesia.
SEJARAH KEPEMIMPINAN

No
1
• Periode
jnnn
2007-2011
Kepemimpinan
Prof. DR. K.H. Muhammad
Program
Menggagas pengembangan aset wakaf
2011-2014 Tholhah Hasan. berupa wakaf uang dan menciptakan ide
kreatif dan terobosan baru wakaf uang (
www.nu.or.id).

2 2014-2016 DR. H. Muhammad Maftuh Proyek wakaf produktif di setiap kota


Basyuni, S.H. besar di Indonesia dan menggagas
penerapan sistem investasi wakaf
berbasis manajemen bisnis dan
manajemen publik (www.bwi.or.id).
3 2016-2017 Drs. H. Slamet Riyanto, Meneruskan program-program masa
M.Si. kepemimpinan Muhammad Maftuh
Basyuni, (www.bwi.or.id).
4 2017-2020 Prof.Dr. Ir. Mohammad Pemetaan potensi wakaf berbasis sistem
Nuh, DEA. informasi wakaf, agar setiap Divisi
dilengkapi dengan Key Performance
Indicator (www.bwi.or.id).
ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

Akuntabilitas pengelolaan wakaf uang


PRAKTIK PENGELOLAAN WAKAF UANG

1 Strategi Pengelolaan Wakaf Uang


• Rapat Kerja Akhir Tahun
• Feasibility Studies

2 Model Pengelolaan Wakaf Uang


a.Mekanisme Pendanaan
Wakif dapat mewakafkan secara langsung pada Badan Wakaf Indonesia
sedangkan tidak langsung dapat melaui media elektronik antara lain ATM,
Phone Banking dan Internet Banking.
b. Mekanisme Investasi
Proyek wakaf di tujukan pada bidang usaha produktif melaui investasi
langsung dan tidak langsung.

.
1) Investasi Langsung
Investasi langsung menggunakan skema mudharabah muqayyadah berupa
pembangunan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi Serang yang
merupakan hasil kerjasama Antara Nazhir BWI dan Dompet Dhuafa
2) Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung melalui Lemabaga Keuangan Syariah (LKS)
berupa deposito mudharabah dan giro wadi’ah berjumlah
Rp.2.000.000.000.
Skema Pengelolaan Wakaf Uang
3 Penyaluran Wakaf Uang:
• Penyaluran hasil investasi wakaf uang secara langsung dengan program
pemberdayaan masyarakat berupa bantuan sosial, ekonomi, pendidikan dan
kesehatan.
No Jenis Wakaf Penerima Wakaf Jenis Bantuan Jumlah
1 Sosial • Posko Moka Disbudpar  Bahan pokok pakaian  Rp. 4000.000
Karawang dan selimut  Rp. 1.000.000
• Yayasan Amal Islami Darul  Khitan massal
Amanah, Bekasi
2 Ekonomi • Koperasi Syariah Al-Amanah  Modal usaha  Rp.7.000.000
Bekasi  Modal usaha usaha  Rp. 1.000.000
• Ibu Darsi dan Ibu Rus dagang
3 Pendidikan • Taman Pendidikan Daarul  Renovasi Gedung dan  Rp.4.000.000
Qur’an Tebet, Jakarta sarana pendidikan  Rp.3.000.000
• Ponpes Jam’iyah Al-Wafa’  Kamus Bahasa Arab-  Rp.4.000.000
Al-Islamiyah Bogor Indonesia
• Yayasan ISCO Jakarta  Media dan alat belajar
4 Kesehatan • Pasien dhuafa Rumah Sakit  Operasi katarak  Rp.1.400.000.000
mata Achmad Wardi Serang
Banten
Total: Rp.1.424.000.000
AKUNTABILITAS PELAPORAN WAKAF UANG

A. Model Pelaporan Wakaf Uang Badan Wakaf Indonesia


Laporan keuangan wakaf dibuat secara berkala mulai dari pelaporan
keuangan harian, pelaporan keuangan bulanan dan pelaporan keuangan
tahunan. Adapun model penyusunannya melalui tiga tahap yaitu:
1. Model Akuntansi Wakaf
Ada dua pendapat mengenai penyusunan laporan keuangan
• Nizar berpendapat bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan
pernyataan standar akuntansi organisasi nirlaba 45. Hal ini disebabkan
informasi ekonomi yang dihasilkan dari akuntansi berguna bagi pihak-
pihak di dalam organisasi (internal) maupun pihak-pihak di luar
organisasi (eksternal).
• Sigit berpendapat dikarenakan operasional Badan wakaf Indonesia
melalui sumber dana APBN, sehingga laporan keuangan wakaf
disusun berdasarkan standar kementrian keuangan.
Skema pelaporan Wakaf Uang Badan Wakaf Indonesia
2. Audit Laporan Keuangan Badan Wakaf Indonesia
-Audit selama tiga tahun terakhir hingga 2017 dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik Jojo Sunarjo & Rekan yang merupakan auditor
independen bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa audit atas
laporan keuangan Badan Wakaf Indonesia.
-Opini yang diberikan atas hasil audit laporan keuangan Badan Wakaf
Indonesia sejauh ini hingga tahun 2017 ialah wajar tanpa pengecualian
(WTP) yang menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara
wajar.
3. Pelaporan Wakaf Uang Badan Wakaf Indonesia
Sumber pembiayaan Badan Wakaf Indonesia berasal dari APBN yang
beralokasikan dibawah Kementerian Agama Republik Indonesia
mengharuskan laporan keuangan wakaf yang sudah diaudit diberikan
kepada stakeholder melalui beberapa cara diantaranya bentuk dokumen
diberikan langsung kepada Kementrian Agama dan ditembuskan kepada
Presiden. Sedangkan kepada wakif dan masyarakat Badan Wakaf
Indonesia memberikan informasi langsung melalui kegiatan-kegiatan
Badan Wakaf Indonesia dan juga melalui layanan telfon.
B. Model Akuntabilitas Pelaporan Wakaf Uang Badan Wakaf
Indonesia

Akuntabilitas vertikal merupakan pertanggungjawaban Badan Wakaf


Indonesia atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
berupa penyerahan laporan keuangan kepada kementrian agama dan
presiden. Berupa laporan secara rutin laporan tahunan yang diadakan
setiap satu tahun sekali mengikuti tahun buku Januari atau Desember..
Akuntabilitas horizontal merupakan bentuk pertanggungjawaban Badan
Wakaf Indonesia terhadap wakif dan masyarakat atas penggunaan
dana wakaf melalui informasi kegiatan-kegiatan yang diadakan Badan
Wakaf Indonesia dan juga media elektroni seperti sambungan telefon.
Akuntabilitas Pengelolaan Dan Pelaporan
Badan Wakaf Indonesia Dalam Timbangan Teori Institusional
1. Akuntabilitas Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal 42 Nazhir wajib
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi,
dan peruntukannya. Adapun Pasal 43 ayat (3) Dalam hal pengelolaan dan
pengembangan harta benda wakaf diperlukan penjamin, maka digunakan lembaga
penjamin syariah.
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Pasal 48 ayat (3) Dalam hal LKS-
PWU menerima wakaf uang untuk jangka waktu tertentu, maka Nazhir hanya
dapat melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf uang pada
LKS-PWU (5) Pengelolaan dan pengembangan atas harta benda wakaf uang yang
dilakukan dalam bentuk investasi di luar bank syariah harus diasuransikan pada
asuransi syariah.

Dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pengelolaan wakaf uang, Badan Wakaf


Indonesia berkewajiban menyusun dan menyampaikan laporan keuangan dengan
benar dan tepat waktu berupa laporan perubahan dana, laporan posisi keuangan,
laporan aset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan pertanggungjawaban laporan keuangan wakaf diatur dalam
Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Pasal 61 (1)
menyebutkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan Wakaf
Indonesia dilakukan melalui laporan tahunan yang diaudit oleh lembaga
audit independen dan disampaikan kepada Menteri: (2) Laporan tahunan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan kepada masyarakat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.42 Tahun 2006
Pasal 13 menjelaskan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pembuatan laporan sebagaimana diatur dengan Peraturan Menteri.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 4 tahun 2009
tentang administrasi pendaftaran wakaf uang Pasal 8 menyebutkan
bahwa laporan keuangan sebagaimana dimaksud disampaikan
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak akhir tutup buku.
2. Akuntabilitas Aturan Eksternal Organisasi
Badan Wakaf Indonesia mengikuti aturan Undang-Undang dan peraturan pemerintah sebagai
self assesment dengan terus menyesuaikan diri dengan standar operasional prosedur dalam
pengelolaan dan pelaporan wakaf uang
a. Praktik Undang-Undang No. 41 tahun 2004
Dalam Praktik pengelolaan dan pengembangan wakaf uang Badan Wakaf Indonesia mematuhi
Undang-Undang Wakaf Pasal 42 dengan mengelola dan pengembangan wakaf uang kedalam
sektor halal dan produktif berdasarkan prinsip syariah dengan tidak melakukan praktik riba,
perjudian (maisir), ketidakpastian (gharar), dan ketidakjelasan (jahalah).
Sedangkan untuk laporan keuangan wakaf, Badan Wakaf Indonesia mengikuti aturan Pasal 61
yang ditetapkan pemerintah yang melaporkan setiap akhir tahun dalam bentuk dokumen yang
sudah di audit oleh akuntan publik independen Jojo Sunarjo & rekan dan di umumkan kepada
Menteri Agama dan Presiden, hanya saja untuk pelaporan kepada masyarakat Badan Wakaf
Indonesia melaporkan risalahnya melaui layanan telfon. Hal ini yang menyebabkan
pelaksanaan undang-undang tentang wakaf masih belum mencerminkan transparan dan
akuntabel karena faktor pemahaman aturan pengelolaan dan pelaporan wakaf uang Badan
Wakaf Indonesia masih belum mau mengikuti aturan Undang-Undang yang ditetapkan oleh
pemerintah secara penuh.
b. Praktik Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006
Dalam pengelolaan dan pengembangan atas harta benda sebagaimana diatur
dalam Peraturan Pemerintah pasal 48 ayat 2 Badan Wakaf Indonesia memiliki
aturan dengan menginvestasikan wakaf uang kedalam Lembaga Keuangan
Syariah berupa deposito mudharabah dan giro wadiah. Hanya saja, dalam
melaksanakan pasal 48 ayat 5 tentang ketentuan investasi diluar Lembaga
Keuangan Syariah harus dijaminkan melalui asuransi syariah, mengalami sedikit
kesalahan, yaitu pembangunan Rumah Sakit Mata Achmad Wardi Serang
dengan tidak menggunakan asuransi syariah.
Adapun dari segi pelaporan Pasal 13, Badan Wakaf Indonesia membuat laporan
keuangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri dengan melaporkan
secara rutin kegiatan pengelolaan wakaf uang melalui laporan tahunan setiap
akhir periode mengikuti tahun tutup buku Januari atau Desember.
Adapun struktur pengelolaan dan pelaporan wakaf uang, Badan Wakaf Indonesia
menyerupai konsep institusi wakaf pada Malaysia, kuwait dan Inggris, yang
digunakan adalah konsep Wakaf Saham (Concept Waqf Shares) yang bertujuan
mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membiayai proyek-proyek bagi
kesejahteraan sosial (Mohsin, 2013:74).
3. Akuntabilitas Aturan Internal Organisasi
Adapun segi aturan internal organisasi Badan Wakaf Indonesia memiliki mekanisme
program pendanaan wakaf uang, standar operasional prosedur dan akuntansi
wakaf:
a.Pendanaan Wakaf Uang
Menurut Sigit Badan Wakaf Indonesia menyediakan dana wakaf untuk program
sosial ekonomi pendidikan dan kesehatan melalui:
Investasi langsung berupa penanaman modal pada program yang menguntungkan
sesuai target wakaf dan risk acceptance criteria berupa pembangunan Rumah Sakit
Mata Acmad Wardi Serang dengan pola kerjasama investasi musyarakah dengan
dompet Dhuafa
Investasi tidak langsung berupa penyediaan dana wakaf untuk dikelola Bank
syariah dengan harapan menekan terjadinya risiko yang bersifat jangka pendek
serta menghindari jatuh tempo pengembalian dan wakaf kepada wakif.
b. Standar Operasional Prosedur
Menurut Sigit standar dan prosedur Badan Wakaf Indonesia terkait
investasi wakaf uang, yaitu mengunakan studi kelayakan berdasarkan
arahan jasa konsultan profesional, dengan pola screening criteria, pola
tersebut dapat digunakan dengan dua pendekatan yaitu: pendekatan secara
kualitatif yang meliputi analisa proyek yang akan dibiayai dan prospek ke
depan proyek tersebut, sedangkan pendekatan kuantitatif diperlukan untuk
mengukur keuangan dana wakaf (account books) yang akan dibiayai
dengan cermat dan teliti yang meliputi: sisi likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas dan aktivitas.
c. Akuntansi Wakaf
Dalam membuat laporan keuangan Badan Wakaf Indonesia mengikuti
pedoman akuntansi wakaf yang mana menggambarkan hubungan elemen
pokok dalam laporan keuangan yaitu: aset, kewajiban, penerimaan,
penyaluran dan saldo dana. Sedangkan tahapan akuntansi dimulai dari
tahap pencatatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan. Proses
tersebut dimulai saat terjadinya sebuah transaksi (Akuntansi Wakaf,
2016:25).
Pengetahuan Aturan Terhadap Akuntabilitas Badan Wakaf Indonesia
1. Pengetahuan Eksternal Badan Wakaf Indonesia
Manajemen Badan Wakaf Indonesia memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah. Namun, Badan Wakaf
Indonesia belum menjalankan secara penuh Peraturan Pemerintah No 42 Tahun
2006 pasal 48. Sehingga masih mengalami perbedaan dalam melakukan
pengelolaan sektor rill menggunakan asuransi syariah yang menyebabkan
akuntabilitas pengelolaan wakaf uang sepenuhnya belum teripta karena Badan
Wakaf Indonesia dan secara regulatif belum mampu melaksanakan kewajiban
pengelolaan sektor rill menggunakan asuransi syariah sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Keterbatasan manajemen Badan Wakaf Indonesia tentang Undang-


Undang No 41 tahun 2004 pasal 61 tentang publikasi laporan keuangan
wakaf kepada masyarakat, berakibat pada rendahnya akuntabilitas
lembaga wakaf terhadap masyarakat. hal ini, disebabkan pelaksanaan
mekanisme pelaporan wakaf uang yang dilakukan belum sepenuhnya
mencerminkan nilai normatif, seperti kejujuran, kebenaran, kelengkapan,
kejelasan dan pertangggungjawaban dalam memenuhi kewajiban.
2. Pengetahuan Internal Badan Wakaf Indonesia
Manajemen Badan Wakaf Indonesia memiliki pengetahuan dalam
menjalankan standar operasional prosedur dan akuntansi wakaf untuk
mengelola dan melaporkan wakaf uang.
•Sebagai lembaga wakaf Badan Wakaf Indonesia berpedoman pada
aturan organisasi, standar operasional prosedur dan akuntansi wakaf yang
dijalankan sebagai parameter aktifitas organisasi dan diadaptasi dari
lingkungan untuk membentuk organisasi inovatif, kompetitif dan
menciptakan daya saing.
C. Tindakan Berakuntabilitas
Dalam mewujudkan tindakan berakuntabilitas Badan Wakaf Indonesia
mengikuti aturan eksternal dan internal organisasi dengan menyesuaikan
diri dengan lingkungan sehingga mampu menciptakan pengelolaan dan
pelaporan yang efektif.
ketidakpatuhan Badan Wakaf Indonesia terhadap undang-undang dan
peraturan pemerintah bukan disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan
dan pemahaman peraturan, melainkan situasi dan kondisi yang
mengharuskan Badan Wakaf Indonesia untuk menjaga akuntabilias profesi
sebagai institusi wakaf. Karena tindakan berakuntabilitas didasari pada
pengetahuan dan kepatuhan terhadap aturan dan bergerak
mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang diamanat kepadanya.
Sehingga hasil dari pengalaman dan pengetahuan mencerminkan nilai-
nilai ketaatan dan patuh pada tujuan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan

•Pertama, secara regulatif tindakan Badan Wakaf Indonesia


menjalankan aturan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dengan
mengelola wakaf uang berdasarkan prinsip syariah. selain itu, untuk
menyesuaikan diri pada lingkungan Badan Wakaf Indonesia
berpedoman pada aturan internal organisasi melaui standar operasional
prosedur dan akuntansi wakaf.
•Kedua, secara normatif badan wakaf indonesia berusaha
menyesuaikan diri dengan aturan yang telah di atur pemerintah dengan
menggambarkan institusi bertindak sesuai dengan norma dan budaya
sebelumnya dengan meniru konsep institusi wakaf pada Malaysia,
kuwait dan Inggris.
• Ketiga. Keterbatasan pengetahuan Badan Wakaf Indonesia terhadap
undang-undang dan peraturan pemerintah belum mencerminkan sikap
patuh terhadap tanggungjawab sesuai aturan dan peraturan yang
berlaku. Hal ini disebabkan keadaan yang mengharuskan Badan Wakaf
Indonesia menjaga akuntabilias profesi sebagai institusi wakaf.
‫‪Sekian & Terimakasih‬‬
‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‬
‫َو ال َّ‬
Sertifikat
Wakaf Uang
Abadi
• Sertifikat dicetak di kertas khusus
dengan no seri (seperti bilyet deposito)
• Terdiri dari 3 rangkap
- 1 lembar untuk LKS-PWU
- 1 lembar untuk BWI
- 1 lembar untuk Nadzir
• No. Registrsi akan didpt secara online
dan realtime pada BWI sebagai secure
keamanan utk SWU yg dibuat BMS
• Menggunakan Pulpen UV pada
penulisan No. Registrasi SWU
• Sertifikat ditandatangani oleh Pejabat
LKS-PWU
Sertifikat
Wakaf Uang
Berjangka
• Sertifikat dicetak di kertas khusus
dengan no seri (seperti bilyet deposito)
• Terdiri dari 3 rangkap
- 1 lembar untuk LKS-PWU
- 1 lembar untuk BWI
- 1 lembar untuk Nadzir
• No. Registrsi akan didpt secara online
dan realtime pada BWI sebagai secure
keamanan utk SWU yg dibuat BMS
• Menggunakan Pulpen UV pada
penulisan No. Registrasi SWU
• Sertifikat ditandatangani oleh Pejabat
LKS-PWU diatas materai
Akta Ikrar Wakaf Uang

Anda mungkin juga menyukai