PREEKLAMSIA PREEKLAMSIA
RINGAN BERAT
Pengertian
(Depkes R 2013; Perry et al,2014)
Preeklamsia Ringan
Tekanan darah ≥ 140/ 70 mmHg pada usia kehamilan >20
minggu
Tes celup urin menunjukan protein urine 1+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil > 300
mg/24
Preeklampsia Berat
1. Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20
minggu
2. Tes celup urin menunjukkan proteinuria ≥2+ atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24
jam
3. Atau disertai keterlibatan organ lain:
Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
Sakit kepala , skotoma penglihatan
Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Klasifikasi Preeklamsi
Eklamsia
Perdarahan subkapsula
uterus
Prematur
hepar
Asfiksia neonatorum
Ablasio retina
Kematian dlm uterus
Gagal jantung hingga
syok & kematian
Penatalaksanaan
manajemen ekspektan boleh dianjurkan, asalkan tidak terdapat hipertensi yang tidak
terkontrol, disfungsi organ ibu, dan gawat janin. Lakukan pengawasan ketat.
Pada ibu dengan preeklampsia berat yang kehamilannya sudah aterm, persalinan dini
dianjurkan.
Pada ibu dengan preeklampsia ringan atau hipertensi gestasional ringan yang sudah
detik detik
Tangan & kelopak mata Seluruh tubuh kaku:
gemetar pernapasan berhenti
Mata terbuka dpt disertai sianosis,
dengan pandangan kosong tangan menggenggam,
Kepala diputar ke kanan kaki diputar ke dalam,
atau ke kiri lidah dapat tergigit
Tingkat Kejang Klonik Tingkat Koma
Sianosis
tambahan
Penanganan Eklamsia
Pengobatan eklamsia dapat mengalami kesulitan dengan
hasil yang tidak memuaskan. Tindakan pencegahan
eklamsia yang dapat dilakukan adalah:
Meningkatkan jumlah dan kualitas tempat pemeriksaan
hamil
Menemukan gejala dini pre-eklamsia serta
mengobatinya
Bila gagal mengobat pre-eklamsia berat kehamilan
diakhiri sehingga eklamsia dapat dicegah
Tujuan Pengobatan Eklamsia
atraumatis
Pengkajian Keperawatan
Umur : sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35
tahun
Riwayat kesehatan ibu sekarang : terjadi peningkatan tensi,
oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur
Riwayat kesehatan ibu sebelumnya : penyakit ginjal, anemia,
hipertensi kronik, DM
Riwayat kehamilan: riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa,
hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau
eklamsia sebelumnya
Pola nutrisi : jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok
maupun selingan
Psikososial spiritual : Emosi yg tidak stabil dpt
menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu
kesiapan moril untuk menghadapi resikonya
Inspeksi : edema yg tidak hilang dlm kurun waktu 24
jam
Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi
edema
Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui
adanya fetal distress
Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai
syarat pemberian SM ( jika refleks + )
Pemeriksaan fisik fokus
Keadaan umum: kejang sampai penurunan kesadaran
Tanda-tanda vital: peningkatan tekanan darah >140/90
mmHg
Kepala: keluhan pusing, stoma penglihatan
Paru & jantung: tanda-tanda odema paru dan gagal
jantung kongesti
Ekstrimitas: odema anasakra
Perkemihan: oligouria
Reproduksi: penurunan DJJ hingga IUFD
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: protein uri dengan kateter atau midstream
(biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada
skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine
meningkat, serum kreatinin meningkat, uric acid biasanya >
7 mg/100 ml
Berat badan: peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
Tingkat kesadaran: penurunan GCS sebagai tanda adanya
kelainan pada otak
USG: untuk mengetahui keadaan janin
NST: untuk mengetahui kesejahteraan janin
Diagnosa Keperawatan