Anda di halaman 1dari 29

MATA KULIAH KEPERAWATAN KELUARGA

‘’ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.


BT DENGAN GOUT ATRITIS DI DESA TORAGET
KEC.LANGOWAN UTARA
KABUPATEN MINAHASA’’

{ By kelompok 4 :
1. Joy wongkar
2. Gabrila kambey
3. Nofriske israel
4. Rosadelima nurmalai
5. Andika loho
KONSEP DASAR MEDIS

 PENGERTIAN
Artritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi
karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi
(tofi). Gout juga merupakan istilah yang dipakai untuk
sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh
meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia).
 ETIOLOGI

Pada hiperurimia dapat disebabkan oleh:


1.Pembentukan asam urat yang berlebihan.
2.Kurangnya pengeluaran asam urat.
3.Diet (pola makan)
4.Berat badan
5.Gaya hidup
 PATOFISIOLOGI

Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang


lebih besar dari 7,0 mg/dl) dapat (tetapi tidak selalu)
menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat.
Serangan gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan
atau penurunan mendadak kadar asam urat serum. Kalau
kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, respons inflamasi
akan terjadi dan serangan gout dimulai. Dengan serangan
yang berulang – ulang, penumpukan kristal natrium urat yang
dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh
seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis urat
(batu ginjal) dengan penyakit renal kronis yang terjadi
sekunder akibat penumpukan urat dapat timbul.
Banyak faktor yng berperan dalam mekanisme serangan
gout. Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah
kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout
akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.

1. Presipitasi kristal monosodium urat.


2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
3. Fagositosis
4.Kerusakan lisosom
5. Kerusakan sel
 GAMBARAN KLINIS
Terdapat empat tahap dari perjalanan klinis penyakit gout yang
tidak diobati :

1. Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Dalam


tahap ini penderita tidak menunjukkan gejala-gejala selain
dari peningkatan asam urat serum.
2. Tahap kedua adalah arthritis gout akut. Pada tahap ini terjadi
pembengkakan mendadak dan nyeri yang luar biasa
3. Tahap ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap
interkritical. Tidak terdapat gejala-gejala pada masa ini yang
dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai tahun.
4. Tahap keempat adalah tahap gout kronik dimana timbunan
urat terus bertambah dalam beberapa tahun jika pengobatan
tidak dimulai. Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam
urat menyebabkan nyeri, sakit, dan kaku, juga pembesaran
dan penonjolan dari sendi yang bengkak.
 PENATALAKSANAAN

1. Serangan Akut
Obat yang diberikan pada serangan akut antara lain :
KOLKISIN,OAINS,ANALGESIK,TIRAH BARING

2. Penatalaksanaan Periode Antara


Bertujuan mengurangi endapan urat dalam jaringan dan menurunkan
frekuensi serta keparahan serangan.
 Diet

 Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia

 Kolkisin secara teratur dindikasikan untuk:

 Penurunan kadar asam urat serum

Ada 2 jenis obat yang dapat digunakan, yaitu:


1. Obat Urikosurik, bekerja mencegah pembentukan tofi yang baru dan
mengurangi ukuran yang telah terbentuk.
2. Inhibitor xantin oksidase atau alopurinol, bekerja menurunkan
produksi asam urat dan meningkatkan pembentukan xantin serta
hipoxantin dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN BT DENGAN GOUT
ATHERITIS DI DESA TORAGET KEC.LANGOWAN UTARA KABUPATEN
MINAHASA
I.Pengkajian

A.Data Umum
1.Nama kepala keluarga : Tn. BT
2.Alamat kepala keluarga : Jaga V, Desa Toraget Langowan Utara
3.Komposisi keluarga
No Nama Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan
(inisial) kelamin

1 Ny. PL Perempu 51 thn Istri SLTA IRT


an
2 An. MT Perempu 27 thn Anak SLTA Swasta
an
3 An. NT Perempu 16 thn Anak SMP Pelajar
an
4 An. GT Perempu 15 thn Anak SMP Pelajar
an
5 An. JT Laki-laki 8 thn Anak TK Pelajar
4.Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. BT adalah nuclear family, di mana terdiri dari suami
istri dan anak
5.Suku bangsa
Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Minahasa.
6.Agama
Seluruh anggota keluarga menganut kepercayaan Kristen protestan.
7.Status sosial ekonomi keluarga
Kepala keluarga Tn. BT bekerja sebagai Tukang ojek dengan
pendapatan sebulan ±1.500.000. Sedangkan Ny. PL fokus untuk
mengurus rumah tangga di rumah.
Keperluan perbulan yang sudah pasti adalah belanja kebutuhan makan
dan minum dan uang sekolah anak. Seluruh penghasilan perbulan
keluarga Tn. BT cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.
Keluarga Tn. BT dalam pandangan pendidikan anggota keluarga
bagus, bukti fisik anaknya sementara dalam proses belajar. Juga
menurut Ny. PL pendidikan tersebut menjamin anak-anaknya di masa
depan nanti.
Kepala keluarga Tn. BT mengatakan tidak ada nilai keyakinan atau
agama yang bertentangan dengan kesehatan
8.Aktivitas Rekreasi Keluarga

•Dalam keseharian Tn. BT bekerja sebagai tukang ojek, Ny.


PL mengurus rumah tangga, anak-anaknya pergi untuk
menimba ilmu. Keluarga Tn. BT mengikuti ibadah kolom
jemaat setiap hari Minggu dan di hari yang sama keluarga Tn.
BT mengikuti ibadah di gereja

•Saat keluarga Tn. BT dalam waktu senggang di rumah,


mereka selalu duduk santai di ruang keluarga sambil saling
berbagi cerita pengalaman.
B.Riwayat Perkembangan
a.Tahap perkembangan saat ini
Keluarga ini berada pada tahap keluarga dengan anak sekolah
b.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi
c.Riwayat keluarga inti
Keluarga mengatakan Tn. BT memiliki riwayat penyakit
hipertensi kadang sakit kepala dan sakit di tengkuk belakang.
d.Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan tidak ada yang pernah menderita penyakit
menular seperti tbc dll, tetapi keluarga mengatakan Tn. BT
memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan
sudah minum obat setiap hari sesuai instruksi dokter, dan Ny.PL
tidak memiliki penyakit keturunan.
C. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah

a) Jenis rumah : Rumah yang ditempati keluarga Tn. BT adalah rumah


permanen.
b) Jenis bangunan : Bangunan keluarga Tn. BT berjenis beton.
c) Status kepemilikan : Rumah keluarga Tn. BT dengan status kepemilikan
milik sendiri
d) Kondisi ventilasi : Baik dengan jenis ventilasi dari jalusi jumlah ventilasi 15
e) Kondisi penerangan : Baik dengan adanya lampu di tiap ruangan
f) Kondisi pencahayaan : Rumah keluarga Tn. BT pada siang hari tidak
dihalangi dengan apapun dari sinar matahari.
g) Kondisi lantai : Dengan keramik sehingga tampak bersih.
jh Kebersihan rumah secara keseluruhan : Rumah keluarga Tn. BT tampak bersih
i) Pembagian ruangan ruang di dalam rumah : Rumah keluarga Tn. BT memiliki
teras depan teras samping ruang tamu, 4 kamar
tidur,keluarga ruang ruang makan ,dapur masak ,toilet dan
tempat cuci piring.
j) Pengelolaan sampah keluarga: Setiap pagi dan sore sampah dibakar oleh Tn.BT
k) Sumber air bersih : Keluarga Tn. BT menggunakan sumber air bersih dari
desa dan pam
l) Kondisi jamban keluarga : Keluarga Tn. BT memiliki jamban jongkok
m) Pembuangan limbah : Menggunakan pipa paralon atau saluran ke tempat
pembuangan.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
 Keluarga Tn. BT tinggal di lingkungan yang didominasi
oleh umat Nasrani dan sebagian besar penghuni
merupakan orang-orang pekerja, baik tukang, petani,
maupun PNS. Ny. PL terkadang berkumpul dengan
tetangga atau kerabat yang berada di dekat rumah.
Hubungan antar tetangga Tn.BT saling menghormati,
kerukunan terjaga, bila ada yang kesusahan akan saling
membantu

c. Mobilisasi Geografi Keluarga


 Keluarga Tn. BT merupakan penduduk tetap Desa
Toraget

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


 Keluarga aktif dalam masyarakat (rukun dan organisasi),
juga dalam jemaat di mana Tn. BT mengikuti kumpulan
pria kaum bapa dan dan Ny. PL mengikuti kumpulan
wanita kaum ibu.
D. Struktur Keluarga

a.Struktur Komunikasi
Cara komunikasi antara Tn. BT, Ny. PL dan anak-anaknya terjalin
baik dan lembut. Dalam komunikasi keseharian, mereka sering
menggunakan bahasa daerah.

b.Struktur Kekuatan
Tn. BT sebagai pengambil keputusan dalam keluarga. dalam
pengaturan keuangan keluarga selalu dilakukan oleh Ny. PL.

c.Struktur Peran
Tn. BT sebagai kepala keluarga dan suami yang setiap hari mencari
nafkah dan menjadi ayah bagi anak, sedangkan Ny. PL sebagai
istri, ibu dan mengurus rumah tangga tidak ada perubahan peran
ataupun konflik ketidak sesuaian peran dalam keluarga

d.Struktur Nilai dan Norma Budaya


Keluarga berkeyakinan Kristen protestan dan mengimani semua
yang terjadi dalam kehidupan merupakan anugerah Tuhan.
E.Fungsi keluarga

a.Fungsi afektif
Keluarga menjalankan fungsi afektif dengan baik terlihat dari
interaksi antar anggota keluarga yang harmonis dan saling
membantu.
b.Fungsi sosialisasi
Keluarga dapat bersosialisasi dengan baik antar anggota keluarga
dan tetangga.
c.Fungsi perawatan keluarga
•Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan:
Keluarga Tn. BT mengatakan kurang memahami penyakit gout
arthritis.
•Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai
tindakan kesehatan:
Tn. BT merupakan kepala keluarga yang mengambil keputusan
untuk dirinya, jadi Tn. BT kalau penyakitnya kambuh akan
pergi ke Puskesmas.
•Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga Tn. BT mengatakan ketika sakit dia akan ke Puskesmas
sendiri tanpa didampingi istri dan anak-anak.

•Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat:


Tn. BT mengatakan rumahnya jarang dibersihkan setiap hari, Tn.
BT mempunyai peliharaan (anjing) yang sering duduk dan tidur
di sofa, tapi Tn. BT membersihkannya hanya dengan cara
mengebas sofa tersebut. Rumah kurang rapih.

•Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan


kesehatan di masyarakat:
Keluarga Tn. BT jika ada anggota keluarga yang sakit, maka
akan menggunakan fasilitas kesehatan, dan juga keluarga Tn.BT
menggunakan BPJS, biaya pengobatan menjadi lebih terjangkau.
F. Stres dan Koping Keluarga

a.Stressor jangka pendek


Keluarga mengatakan bahan pikiran bagi keluarga Tn. BT
adalah biaya pendidikan bagi anak dan kebutuhan sehari-
hari
b.Stressor jangka panjang
Keluarga mengatakan yang menjadi beban pikiran ialah
masa depan anak-anaknya yang sekarang masih sementara
menempuh pendidikan
c.Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga mengatakan jika ada masalah akan ia ceritakan
kepada istrinya dan saling menukar pikiran agar masalah
cepat terselesaikan.
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar tetap dalam keadaan sehat sehingga
dapat beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dan keluarga berharap agar semua anggota keluarga dalam
lindungan Tuhan.

H. Pemeriksaan Fisik
Tn. BT umur 55 Thn
•KU: Baik
•Kes: Compos mentis
•TTV: TD: 110/80 mmHg
N: 80 x/m
R : 18 x/m
SB: 36,3°c
TB: 168 cm
BB: 70 kg
Pemeriksaan Head to Toe Tn. BT

•Kepala:
Rambut berwarna hitam, bentuk kepala bulat, tidak ada lesi, pertumbuhan rambut merata dan
menyeluruh.
•Telinga:
Struktur bentuk telinga kiri dan kanan simetris, kebersihan telinga cukup bersih, tidak ada
serumen, Tn.BT tidak menggunakan alat bantu pendengaran, fungsi pendengaran baik
•Mata:
Fungsi penglihatan baik, konjungtiva tidak anemis, pergerakan bola mata simetris, sklera iterik
•Hidung:
Hidung simetris, kebersihan hidung cukup bersih, tidak ada perdarahan atau peradangan,
fungsi penciuman baik.
•Mulut Dan Gigi:
Kebersihan mulut dan gigi cukup bersih, mukosa bibir lembab, gigi tidak lengkap, tidak
memiliki penyakit pada gigi dan mulut.
•Leher:
Tidak ada pembengkakan dan kelenjar tiroid
•Thoraks:
Bentuk dada simetris, pola nafas teratur, tidak teraba adanya benjolan, tidak terdengar bunyi
suara nafas tabahan, tidak ada nyeri tekan.
•Abdomen:
Abdomen simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, terdengar bising usus.
•Ekstremitas:
Ekstremitas lengkap kedua tangan terlihat simetris tidak ada luka, kedua kaki tidak ada luka.
I. Analisa Data
J. Diagnosa Keperawatan

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d


ketidakmampuan keluarga mengenal karakterisitik penyakit
dan perawatannya.
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d pola koping yang
berbeda diantara klien dan orang terdekat.
K. Skoring Prioritas
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal karakterisitik penyakit dan perawatannya
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 3/3 X 1 = 1 Tn B.T mengatakan memiliki
Ancaman kesehatan (2) penyakit asam urat dan sering
kambuh bila bekerja berat dan
Tidak/kurang sehat (3) kelelahan.

Krisis (1)
2 Kemungkinan masalah dapat   2 2/2 X 2 = 2 Tn. BT mengatakan ingin mengetahui
tentang penyakit asam urat, tapi
sembuh tidak tau makanan pantangan dan
Mudah (2) makanan yang bisa dikomsumsi
Sebagian (1)
Tidak dapat sembuh (0)
3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 X 1 = 2/3 Pencegahan bisa dilakukan dengan
menjaga pola hidup dan pola makan.
dicegah
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah 1 1 1/2 X 1 = 1/2 Tn. BT mengetahui ada keturunan
asam urat, tapi tidak memperhatikan
Masalah berat, harus segera
kesehatannya.
ditangani (2)
Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani (1)
Masalah tidak dirasakan (0)
  Total skor     4,16  
2. Ketidakmampuan koping keluarga b.d pola koping yang berbeda diantara
klien dan orang terdekat.
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat masalah 3 1 3/3 X 1 = 1 Tn BT mengatakan memiliki
Ancaman kesehatan (2) riwayat penyakit hipertensi dan
kadang mengeluh sakit kepala dan
Tidak/kurang sehat (3) terasa sakit ditengkuk leher

Krisis (1)
2 Kemungkinan masalah 1 2 1/2 X 2 = 1 Tn. BT mengatakan ingin
mengetahui tentang penyakit
dapat sembuh hipertensi, tapi tidak tau makanan
Mudah (2) pantangan dan makanan yang bisa
Sebagian (1) dikomsumsi
Tidak dapat sembuh (0)

3 Potensial masalah untuk 2 1 2/3 X 1 = 2/3 Pencegahan bisa dilakukan dengan


menjaga pola hidup dan pola
dicegah makan
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)

4 Menonjolnya masalah 1 1 1/2 X 1 = 1/2 Tn. BT mengetahui ada keturunan


hipertensi, tapi tidak
Masalah berat, harus
memperhatikan kesehatannya.
segera ditangani (2)
Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera ditangani (1)
Masalah tidak dirasakan
(0)

  Total skor     3,16  


II. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
III. Implementasi dan Evaluasi

NO Diagnosa Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluasi


1 Diagnosa I: 13 Agustus 1. Mengukur tanda-tanda vital Tgl 13 Agustus 2020 (jam 10.50)
2020
Manajemen Hasil : TD : 110/80 mmHg
kesehatan 10.00 WITA S : Keluarga mengatakan sudah
keluarga SB : 36,3 C
mengerti yang dijelaskan.
tidak N : 80x/mnt
efektif b.d R : 18x/mnt O : Keluarga tampak mengerti dan
ketidakma
mpuan 2. Memberikan penyuluhan kesehatan termotivasi
keluarga tentang penyakit gout artritis, seperti
mengenal TTV : TD : 110/80 mmHg
karakteristi pengertiannya, tanda dan gejala, penyebab
penyakit dan cara mengatasinya. SB : 36,3 C
dan Hasil : Klien mendengarkan penyuluhan N : 80x/mnt
perawatan
dan tampak mengerti R : 18x/mnt
nya.
3. Memberikan edukasi untuk A : Masalah Teratasi
memperhatikan pola makan dan istirahat P : Intervensi Dilanjutkan untuk
Tn. BT. memantau Perkembangan.
Hasil : Klien tampak mengerti dengan
penjelasan dan tampak mengerti
4. Menjelaskan tentang kepatuhan minum
obat.
Hasil : Keluarga tampak mengerti
2. Diagnosa 13 Agustus 1.Mengidentifikasi respon emosional Tgl 13 Agustus 2020 (jam
II: 2020
10.50)
Ketidak 10.25 WITA terhadap kondisi saat ini.
mampua S: Tn. BT merasa tenang
n koping Hasil: Keluarga tampak tenang.
keluarga 2.Mendengarkan masalah, perasaan, setelah menceritakan
b.d pola keadaan keluarganya ketika
dan pertanyaan keluarga.
koping ia sakit.
yang Hasil: Tn. BT menceritakan
berbeda keadaan keluarga. O: Tn BT tampak tenang.
diantara
klien dan 3.Menunjukan sikap sebagai A: Masalah teratasi.
orang pengganti keluarga untuk
terdekat P: Intervensi dilanjutkan
menenangkan klien.
Hasil: Bapak ingin anak-anak lebih untuk memantau
perhatian. perkembangan.
4.Menginformasikan fasilitas
perawatan kesehatan yang tersedia.
Hasil: Tn. BT mengetahui Puskesmas
terdekat.
Thanks ….

Anda mungkin juga menyukai