WR.WB.
sbs-spm v 1
BAB V
PUSAT-PUSAT TANGGUNG JAWAB
(PUSAT PENDAPATAN & BIAYA)
Oleh :
Suryo Budi Santoso, SE., M.SA.Ph.D.
sbs-spm v 2
PUSAT-PUSAT TANGGUNGJAWAB
sbs-spm v 3
HAKEKAT PUSAT TANGGUNGJAWAB
Pusat tangungjawab
Masukan Keuaran
Proses / kerja
SD yg digunakan Berupa produk/ jasa
Biasanya diukur dg
Besar biaya/ uang Modal
sbs-spm v 4
Pengukuran Masukan & keluaran
TK, BB, dll dlm bentuk besaran kuantitatif
Misal jam kerja, upah buruh, dll.
Dlm SPM, agar lebih mudah digunakan nilai
uang atau biaya.
Masukan adalah sd yang dipakai oleg pusat
tanggungjawab
Keluaran cara pengukurannya jauh lebih sulit
Masing-2 organisasi memiliki kebijakan
pengukuran keluaran yang berbeda (laba,
banyaknya cabang dll)
sbs-spm v 5
Efisiensi & Efektifitas
Dua kriteria tsb digunakan utk menilai prestasi
kerja dr st pusat tanggungjawab tertentu
Efisiensi merupakan perbandingan antara
keluaran dg masukan, atau jumlah keluaran yg
dihasilkan dari satu unit input yg kita
pergunakan.
Pengukuran efisiensi dg membandingkan antara
biaya yang digunakan dg standar pembiayaan
yang telah ditetapkan.
- < bi. Standar ?
sbs-spm v 6
Efektivitas adalah hubungan antara keluaran st
pusat tanggungjawab dg sasaran yang harus
dicapainya.
Semakin besar kontribusi keluaran yang
dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tsb,
maka dapt dikatakan semakin efektif unit tsb.
Sasaran dan keluaran dr st unit kerja sulit
dikuantifikasikan, maka pengukuran biasanya
digunakan scr kualitatif.
Cth. Universitas A berhasil dg baik, akan tetapi
univ B prestasinya agak kurang baik.
sbs-spm v 7
Unit Kerja harus Efektif &
Efisien
Pusat tanggungjawab yg efisien adalah unit
kerja yg mampu mempergunakan sedikit
mungkin bhn masukan (input) utk dapat
mencapai st tingkatan keluaran atau hasil
tertentu.
Akan tetapi seandainya tk keluaran dr unit kerja
tdk mencukupi utk mencapai sasaran yg telah
ditetapkan sbg kontribusi dr unit kerjanya, maka
tetap saja kita katakan bahwa unit kerja tsb
tdk/kurang efektif
sbs-spm v 8
Contoh
sbs-spm v 9
Peranan Laba
Salah satu sasaran penting bagi org yg
berorientasi pd laba adalah menghasilkan
laba, o.k.i jml laba yg dihslkan dp kita pakai
sbg tolok ukur efektifitas.
Karena laba adl selisih antara pendapatan
(ukuran keluaran), dg pengeluaran (ukuran
masukan), maka laba juga mrp ukuran
efisiensi.
Jadi laba dlm org ini mrp ukuran efektifitas
maupun efisiensi.
sbs-spm v 10
Kelemahan cara E&E dari Laba
1. Pengukuran dg sasaran nilai uang, tdk akan
dpt mengukur scr tepat utk keseluruhan aspek
yg berpengaruh baik dr segi masukan ataupun
dr segi keluaran
2. Nilai standar yg dignkan utk membandingkan
tkt laba tsb blm tentu akurat
3. Cara pengukuran tkt laba hanya dpt kita
gunakan utk menilai kegiatan yg telah terjadi
pd st kurun wkt yg relatif pendek, sedangkan
sesungguhnya kitapun berkepentingan jg utk
mengetahui konsekuensi-2 apa yg mungkin
timbul sbg akibat dr keputusan-2 pihak
manajemen utk jangka yg lbh panjang
sbs-spm v 11
Pusat Pendapatan
Tingkat keluaran pusat pendapatan kita
ukur dalam bentuk nilai uang (tdk
dikaitkan antara biaya masuk VS keluar) laba
Biasanya ditemukan pd org pemasaran:
anggaran /target penjualan disiapkan/
direncanakan lbh dulu
Hasil2 dari wiraniaga dibandingkan dg
target2 tertentu yg telah direncaanakan.
sbs-spm v 12
Pusat Pengeluaran
Pusat pengeluaran adalah pusat
tanggungjawab, dimana masukan, atau
biayanya diukur dalam satuan uang,
akan tetapi keluaranya tdk kita ukur dlm
satuan uang.
Secara umum ada 2 pusat pengeluaran:
1. Pusat pengeluaran yg besarnya terukur
2. Pusat pengeluaran yg besarnya kurang
dpt diukur (diskresioner).
sbs-spm v 13
Contoh
Biaya terukur : biasanya merupakan bagian dr
bi keseluruhan dimana jml bi yg “benar” atau
tepat scr relatif hrs dpt diperkirakan scr cukup
dpt diandalkan, misalnya bi Buruh
Bi diskresioner (atau bi Kebijakan)
atas pertimbangan manajer
spt besarnya sumbangan Bencana, dll
sbs-spm v 14
sbs-spm v 15
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
sbs-spm v 16