Anda di halaman 1dari 22

DI MASA ADAPTASI

KEBIASAAN BARU (AKB)


SMPIT ‘IBADURROHMAN
Ponpes ‘Ibadurrohman mencoba menjadi sekolah yang fasilitatif
dan inovatif untuk memulai pembelajaran
di masa transisi

1.Menyiapkan panduan pembelajaran new normal


2. Sekolah dan guru mencoba mengemas bahan ajar baik secara daring (dalam
jaringan) maupun luring (luar jaringan)
3. Memilih saluran media yang digunakan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan orang tua dan anak
Berdasarkan 3 kategori sekolah yanga ada

1.Sekolah yang sudah terbiasa melakukan pembelajaran dengan online


didukung fasilitas dan aplikasi yang memadai
2. Sekolah yang melakukan pembelajaran dengan semi daring misalnya
melalui whatsapp,sms.
3. Sekolah yang tidak dapat melakukan banyak hal karena keterbatasan
infrastruktur pendukungnya
Kolaborasi dengan
1. Dinas kesehatan : mitra Puskesmas Kawalu ….perawat standby
2. Departemen Agama …….pengawas pendidikan
3. Dinas Pendidikan…..pengawas pendidikan
4. Kepolisian…….konsultasi dan pengawasan melekat
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
PASCA DARURAT PENYEBARAN
COVID-19
MEMASUKI
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
(AKB)
PERBEDAAN PEMBELAJARAN PADA ERA NORMAL , MASA DARURAT COVID-
19 DAN MASA AKB
ERA NORMAL MASA DARURAT COVID 19 MASA ADAPTASI KEBIASAAN
BARU
Pada masa sebelum Dengan keluarnya surat Pembelajaran pada masa
penyebaran covid-19 edaran Mendikbud nomor
,pembelajaran di kelas 4 tahun 2020 tentang AKB adalah masa
berjalan sesuai dengan Pelaksanan Kebijakan pemulihan kualitas
target kurikulum yang Pendidikan dalam Masa pembelajaran dengan
sudah ditentukan oleh Darurat Penyebaran Covid-
satuan pendidikan. Pada 19 dimana disebutkan: berbagai penyesuaian
akhir tahun setiap guru “Belajar dari Rumah dalam kurikulum dan
mata pelajaran akan melalui pembelajaran pembelajaran, sehingga
memberikan nilai sikap , daring/jarak jauh
pengetahuan dan dilaksanakan untuk dapat kembali fokus
keterampilan sesuai memberikan pengalaman terhadap target yang
pencapaian siswa. Naik belajar yang harus dicapai sesuai
atau lulus tidaknya bermakna.bagi siswa,
seorang siswa ,tergantung tanpa terbebani tuntutan dengan Standar
dari ketuntasan setiap menuntaskan seluruh Kompetensi Lulusan.
mata pelajaran yang capaian kurikulum untuk
diukur dengan kriteria kenaikan kelas maupun
kenaikan kelas /kelulusan. kelulusan”.
HASIL SURVEI KPAI TENTANG KEMBALI BELAJAR DI KELAS PADA MASA
AKB 20%

SETUJU
ORANG TUA
196.559 responden 80%
TIDAK
SETUJU
80%

SETUJU
SISWA
9.624 responden 20%
TIDAK
SETUJU
60%

GURU SETUJU
18.111 40%
TIDAK
SETUJU
PEMBELAJARAN PADA MASA AKB
Tujuan Pembelajaran di Adaptasi
Kenormalan Baru adalah

1.Memastikan anak mendapat pendidikan


yang berkualitas di satuan pendidikan
2.Mencegah terjadinya penyebaran dan
penularan Covid -19 di satuan pendidikan
PRINSIP PEMBELAJARAN DI ADAPTASI
KEBIASAAN BARU

1. Orientasi pada anak


2.Adaftif
3. Terpadu
4.Pelibatan
5. Umpan balik
PERSIAPAN :

Peningkatan Kompetensi Guru ;


Penyesuaian Silabus dan RPP, inovasi guru dalam
strategi pembelajaran daring maupun luring,
terutama dalam penguasaan dan pemanfaatan IT,
sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didik
PERSIAPAN :
Penataan Program Pembelajaran
Penyusunan jadwal pembelajaran dengan
kombinasi daring maupun luring ; Blended learning

Untuk menjaga physical distancing,


pembelajaran tatap muka diatur sebagai berikut :
• Satu kelas dibagi jadi 2 shift setiap hari
• Meja dan kursi diatur dengan jarak aman physical
distancing
 Lama belajar di sekolah dikurangi dari
waktu seharusnya tanpa waktu istirahat
ALTERNATIF PEMBELAJARAN PADA MASA ADAPTASI
KENORMALAN BARU

• Setiap kelas di bagi ke dalam 2 rombel


• Pembelajaran dilakukan dengan 2 tipe pembelajaran (tatap
muka dan daring)
• Guru mengupayakan pembelajaran dalam kelas dengan
mengurangi aktivitas kerja kelompok ataupun diskusi.
• Bila memang harus maka ketentuan physical distancing
wajib diterapkan
Dalam prosesnya
Pembelajaran harus tetap melibatkan ketrampilan abad 21 yaitu : 4 C
1. kemampuan berfikir kritis,
2. kreatif
3. kolaboratif
4. komunikatif
Dalam evaluasi atau penilaian
Tetap berpedoman pada :
sejauh mana kemampuan berfikir
tingkat tinggi siswa
PELAKSANAAN DENGAN PROTOKOL KESEHATAN

Standar Operasional Prosedur


 Semua warga sekolah menggunakan masker
 Pengecekan suhu tubuh di gerbang sekolah
terhadap seluruh warga sekolah
 Setiap warga sekolah wajib cuci tangan
menggunakan sabun atau hand sanitizer
 Setiap warga sekolah wajib menjaga jarak satu
meter setiap saat di dalam maupun di luar kelas
 Buka/tutup handle pintu hanya dilakukan oleh
guru
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pembelajaran
 Guru menyambut kedatangan peserta didik
minimal 10 menit sebelum pelaksanaan
Pembelajaran dan memberikan hand sanitizer
kepada peserta didik sebelum masuk kelas sambil
mengecek masker serta posisi tempat duduk
 Salam dilakukan tanpa bersentuhan/namaste
 Peserta didik duduk di tempat yang ditentukan (1
bangku 1 peserta didik)
 Guru selalu memastikan aktifitas peserta didik
aman, terkendali dan menjaga jarak
PELAKSANAAN
Pulang Sekolah
Setiap peserta didik wajib membersihkan meja
dan kursinya dengan semprotan desinfektan
(disediakan sekolah)
Guru mengawasi peserta didik cuci tangan
sebelum pulang pada tempatnya dengan
menggunakan sabun
Guru mengikuti peserta didik keluar sampai
peserta didik keluar kelas.
Monitoring dan evaluasi

1.Memastikan kesehatan warga sekolah


terjaga sesuai perencanaan
2. Dilakukan untuk melihat apakah semua yang
rencana berjalan dengan baik
2. Mengetahui kendala apa saja yang terjadi
3. Memastikan setiap kendala PBM diinventaris
untuk dianalisa
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Bila ada kasus kesehatan :otomatis kembali ke masa Pandemi Covid-19
2.Bila ada kendala dalam kedisiplinan adaptasi protocol kita lihat apa solusi
yang bisa dilakukan
3. Bila itu masalah KBM juga kita analisis solusi terbaiknya, misalnya guru
yang belum trampil dalam mengajar menggunakan blended system, maka kita
upayakan adanya up grading bagi guru
Mohon do’a agar yang terbaik
Bagi kami di Pondok Pesantren
‘Ibadurrohman

Anda mungkin juga menyukai