Anda di halaman 1dari 24

MATERI PROLANIS APRIL 2018

HEMOROID (AMBEYEN/WASIR)

Oleh : dr. Wida Adhita


YANG AKAN DIBAHAS KALI INI....
DEFINISI
ANATOMI SALURAN CERNA

ANATOMI REKTUM
PENYEBAB
GEJALA
PENGOBATAN
PENCEGAHAN
1
ANATOMI
SALURAN
PENCERNA
AN
2
ANATOMI REKTUM & ANUS
• Rektum merupakan bagian dari
saluran pencernaan diatas anus,
dimana tinja disimpan sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui
anus.
• Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan dimana
limbah (tinja, kotoran) keluar dari
dalam tubuh.
3 ANATOMI PEMBULUH DARAH

Plexus hemoroid merupakan pembuluh darah normal yang terletak pada


lapisan rektum dan kulit anus. Gangguan pada hemoroid terjadi ketika
plexus ini membesar. 
4
DEFINISI HEMOROID
Hemorrhoid/wa Hemoroid/wasir/am
beyen adalah
sir/ambeien, pembengkakan
berasal dari kata jaringan yang
''haima'' dan mengandung
''rheo''. pembuluh balik
(vena) dan terletak
Haima = darah, di dinding rektum
rheo = mengalir dan anus.
5 PERSEBARAN PENYAKIT
A. DUNIA
- Prevalensi hemoroid diperkirakan 4,4% pada populasi.
- 2008 : >230 jutajiwa
- 2030 : meningkat  350 juta jiwa
B. INDONESIA
- 10 juta orang Indonesia menderita hemoroid.
- Cenderung meningkat diusia 45-65 tahun.
- Prevalensi hemoroid 5,7% populasi
- 2007 : +12,5 juta penduduk
- 2030 : mencapai 21,3 jutaorang.
6 FAKTOR RISIKO TERKENA WASIR
Keturunan

Struktur anatomis dubur

Pekerjaan : duduk lama, mengejan/angkat berat dll

Usia : Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Bisa menyerang pada usia 20-50 tahun baik laki-laki atau perempuan tetapi paling banyak pada usia 45-65
tahun.
7 PENYEBAB
1. Pola buang air besar yang salah (tidak teratur, mengedan, memakai
jamban duduk, lama duduk di jamban sambil membaca, merokok dll)
2. Susah BAB/diare lama
3. Peningkatan tekanan perut karena tumor
4. Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada perut dan perubahan
hormonal)
5. Hubungan seksual peranal
6. Kurang serat (sayur dan buah)
7. Kurang minum
8. Kurang gerak & olahraga
GEJALA
Terdapat
Keluar darah segar
Dubur terasa
saat buangdiair
benjolan
nyeri/panas
terasa
besar gatal
daerah dubur

B
A
B
se
p
er
ti
ti
d
a
k
tu
nt
as
7 POSES PENYAKIT 1. Keturunan 3. Gaya hidup buruk :
2. Anatomis PEKERJAAN + MEKANIS

TEKANAN DALAM
PERUT MENINGKAT

DINDING SALURAN DUBUR LEMAH

HEMOROID PELEBARAN VENA

USIA HORMONAL
8 JENIS
HEMOROID
• INTERNA : Pelebaran pleksus
vena hemorrhoidalis atas
• EKSTERNA : Pelebaran
pleksus vena hemorrhoidalis
bawah
Hemoroid interna dibagi menjadi 4 derajat yaitu :

Derajat IV 
Derajat I  : Derajat II : Derajat III : ● Terdapat
Terdapat perdarahan Terdapat Terdapat perdarahan
merah segar sewaktu perdarahan/tanpa perdarahan/tanpa sewaktu BAB,
BAB perdarahan sewaktu perdarahan  sewaktu ● Benjolan tidak
Tanpa disertai rasa BAB BAB dapat didorong
nyeri Terjadi keluarnya Benjolan tidak dapat masuk (meskipun
Tidak terdapat benjolan yang dapat masuk sendiri jadi sudah dimasukkan
benjolan yang keluar masuk sendiri (bisa harus didorong akan keluar lagi)
anus masuk sendiri) dengan jari/manual ● Benjolan terjepit
otot anus
11 PENEGAKAN DIAGNOSIS

ANAMNESIS/WAWANCARA PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN PENUNJANG


Dilihat : menentukan derajat

Pemeriksaan anoskopi, Untuk
hemoroid, melihat ada tidaknya melihat hemoroid interna
koreng, saluran, fisura,kutil yang tidak menonjol keluar.

Keluhan BAB dengan darah ●
Colok dubur : menentukan ada ●
Sigmoidoskopi dan
segar
tidaknya keluarnya benjolan Kolonoskopi : menyingkirkan

Nyeri di dubur Pemeriksaan colok dubur :

adanya tumor usus besar

Gatal di dubur menilai lokasi nyeri, massa ●
Pemeriksaan laboratorium
tumor, nanah, dan kekuatan darah : Melihat adanya tanda
otot sfingter dubur infeksi/ kadar Hb
12 DIAGNOSIS BANDING/PENYAKIT
YANG SAMA

Prolaps rekti
Kanker usus besar Kolitis ulserosa Polip usus
(rektum keluar)
13 KOMPLIKASI
1. 2. Emboli
Perdarahan septik

3. Radang
Testis

4. Fistula
ani
14 PENGOBATAN
A. KONTROL FAKTOR RISIKO :
1. Modifikasi Gaya Hidup:
a. Kebersihan daerah rektal
b. Cegah sembelit atau diare
c. Hindari mengejan
2. Meningkatkan asupan serat dan cairan
3. Mengatasi penyakit yang meningkatkan tekanan di perut seperti prostat,
batuk dll.
B. KONSERVATIF/NON BEDAH


Rendam air hangat dan sabun selama 15 menit, pagi dan sore

Obat– obatan : salep, anti nyeri, anti perdarahan, anti peradangan, pencahar dll

C. OPERASI


Indikasi operasi : Hemoroid derajat III dan IV, keluhan menahun, Perdarahan berulang
dan anemia, gagal dengan terapi konservatif.

Jenis :Hemoroidektomi, Scleroteraphy, Laser, Fotokoagulasi infra merah dll
PENGOBATAN BERDASARKAN JENIS
DAN GRADE/TINGKATAN

 HEMOROID INTERNA :
1. Grade I: terapi konservatif medis, menghindari makanan pedas dan
berlemak.
2. Grade II: boleh tanpa terapi bedah, hanya terapi konservatif
3. Grade III : boleh konservatif bila perlu dengan hemoroidektomi.
4. Grade IV dengan nekrosis jaringan: wajib tindakan bedah segera.
 HEMOROID EKSTERNA : Kompres hangat, diet tinggi serat bila susah
BAB, antidiare bila diare, kebiasaan baik dalam toilet, dan pencahar, anti
nyeri, bedah bila perlu
15 PENCEGAHAN

1. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat  melunakkan tinja


dan meningkatkan jumlah yang dikeluarkan.
2. Minum banyak cairan. Minumlah enam hingga delapan gelas air
3. Jangan mengejan berlebihan
4. Segera buang air besar jika sudah merasa ingin.
5. Berolahraga.
6. Hindari duduk terlalu lama
7. Hindari mengangkat benda berat.
8. Jika hamil, tidurlah miring.
16 PROGNOSIS/AKHIR PENYAKIT DAN KESIMPULAN

Kebanyakan sembuh spontan/dengan terapi medis konservatif

AKHIR
PENYAKIT
Tingkat kekambuhan dengan teknik non-bedah adalah 10-50% selama periode 5 tahun,
sedangkan hemoroidektomi 2%- 5%

Manajemen untuk hemoroid derajat 1 & 2 adalah menghindari faktor risiko, diet tinggi serat

KESIMP
dan obat-obatan

Sedangkan derajat 3 & 4 menggunakan terapi bedah


ULAN
CUKUP SEKIAN, SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai