Anda di halaman 1dari 27

Skenario

Ferdi seorang laki-laki berusia 30 tahun bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai
petugas transporter batubara. Setiap hari dia bekerja selama 8 jam atau 10 jam lebih bila lembur. Pagi ini
dia mendatangi klinik perusahaan dengan keluhan batuk darah. Batuk darah dirasakan sejak 2 minggu ini,
diawali dengan bercak-bercak sampai pagi tadi berjumlah banyak sekitar ½ gelas. Dokter melakukan
anamnesis mendapati perilaku Ferdi ketika bertugas yaitu tidak disiplin memakai masker respirator saat
mengangkut batubara dengan traktor. Ferdi juga mengatakan kaca pelindung ruang kemudi traktornya
sudah lama hilang disemua sisinya sehingga paparan debu batubara langsung mengenai dirinya. Ferdi juga
mengeluhkan nyeri di lengan dan punggung akibat kemudi traktor yang berat serta tenopat duduk yang
keras. Pemeriksaan fisik dokter menemukan ronki dikedua hemitoraks disertai penurunan saturasi
oksigen darah. Hasil pemeriksaan penunjang radiologi berupa rontgen toraks didapatkan infiltrat perihilar
di kedua hemitoraks. Dokter segera menghubungi manajer K3 perusahaan untuk dilakukan evaluasi
terhadap hygiene industri PLTU tersebut.

Keyword : PLTU, ronkhi, K3, hygiene industry

1
Klarifikasi Istilah
﹡ PLTU: adalah singkatan dari Pusat Listrik Tenaga Uap. Pusat atau Pembangkit
ini memiliki alat pembakaran yang dinamakan dengan Boiler sehingga
dihasilkan uap panas kering (steam) yang akan digunakan untuk memutar sudu-
sudu turbin. Sudu-sudu turbin yang berputar akan memutar poros turbin yang
terhubung langsung dengan poros generator, sehingga akan menghasilkan
energi listrik

2
Klarifikasi Istilah

﹡ Ronkhi: atau rales adalah suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran
udara melalui saluran napas yang berisi sekret / eksudat atau akibat
saluran napas yang menyempit atau oleh oedema saluran napas. Ada dua
jenis ronchi yaitu ronki basah (moist rales) dan ronki kering (dry rales).

3
Klarifikasi Istilah
﹡ K3: Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Keselamatan Kerja
keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Keselamatan Kerja memiliki sifat sebagai berikut.
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
b. Bersifat teknik.

4
Klarifikasi Istilah
Kesehatan Kerja : spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang
bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya, baik fisik atau mental, maupun sosial dengan usaha-usaha preventif
dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan
faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Kesehatan kerja memiliki sifat
sebagai berikut.
a. Sasarannya adalah manusia.
b. Bersifat medis.

5
Klarifikasi Istilah
﹡ Hygiene industry:

Satu ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana melakukan antisipasi, rekognisi,
evaluasi dan pengendalian terhadap faktor-faktor lingkungan yang muncul di tempat kerja
yang dapat menyebabkan pekerja sakit, mengalami gangguan kesehatan dan rasa
ketidaknyamanan baik diantara para pekerja maupun penduduk dalam suatu komunitas.

6
Rumusan Masalah
1. Apakah kesehatan kerja?
2. Bagaimana upaya kesehatan kerja?
3. Apa saja program layanan kesehatan kerja?
4. Apa saja peraturan perundangan mengenai kesehatan kerja?
5. Bagaimanakah prinsip dasar pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja?
6. Apa saja jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja?
7. Macam penyakit akibat kerja dan pencegahannya?

7
Kerangka konsep

KESEHATAN
KERJA

DASAR PENYAKIT ERGONOMI HIGIENE


KESEHATAN AKIBAT KERJA INDUSTRI
KERJA

8
Pembahasan
1. Apakah kesehatan kerja?
Sehat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak
saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

9
2. Bagaimana upaya kesehatan kerja?
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan kerja, bab XII pasal 164-166
Upaya kesehatan kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja
agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
Formal Preventif
SEKTOR UPAYA
Informal Promotif
Kuratif

Rehabilitatif
UU no 23 tahun 1992, pasal 23
1. Kapasitas Kerja : adalah kemampuan fisik mental seseorang untuk melaksanakan
pekerjaan dengan beban tertentu secara optimal. Kapasitas kerja dipengaruhi oleh
kesehatan umum, status gizi pekerja, pelatihan dan pendidikan.
2. Beban Kerja : Beban kerja meliputi kerja fisik dan mental yang dirasakan
oleh pekerja dalam melakukan pekerjaan.
3. Faktor Lingkungan Kerja: Lingkungan kerja yang dimaksud meliputi bangunan,
peralatan, bahan, orang/pekerja yang ditinjau secara fisik, kimia, biologi dan ergonomi.

11
3. Apa saja program layanan kesehatan kerja?

Pelayanan Preventif.
Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit akibat kerja,
penyakit menular dilingkungan kerja dengan menciptakan kondisi pekerja
dan mesin atau tempatkerja agar ergonomis, menjaga kondisi fisik
maupun lingkungan kerja yang memadai dantidak menyebabkan sakit atau
mebahayakan pekerja serta menjaga pekerja tetap sehat.
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Medis
a. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala, khusus dan purna tugas
b. Imunisasi
c. Pembinaan kebersihan lingkungan kerja (tempat alat-alat kerja, mesin, dapur, kantin,
kamar mandi)
d. Kebersihan Pribadi (Higiene Perorangan)
2. Teknis
a. Penerapan ergonomik
b. Substitusi
c. Ventilasi, umum: memasukkan udara segar ke dalam ruang kerja sehingga kadar udara
yang mengandung zat berbahaya berkurang. Lokal: Penyaluran udara keluar (exhausting)
d. Isolasi: menyendirikan alat-alat dari tenaga kerja terhadap pengaruh proses berbahaya.
3. Pemakaian APD
4. Pengendalian, penilaian dan pengukuran lingkungan kerja
Pelayanan Promotif.
Peningkatan kesehatan (promotif) pada pekerja dimaksudkan agar keadaan
fisik danmental pekerja senantiasa dalam kondisi baik. Pelayanan ini
diberikan kepada tenaga kerjayang sehat dengan tujuan untuk meningkatkan
kegairahan kerja, mempertinggi efisiensi dandaya produktifitas tenaga kerja

14
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Pendidikan dan penerangan tentang kesehatan kerja.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kondisi lingkungan kerja yang sehat.
3. Peningkatan status kesehatan (bebas penyakit) pada umumnya.
4. Perbaikan status gizi.
5. Konsultasi psikologi.
6. Olah raga dan rekreasi.

15
Pelayanan Kuratif.
Pelayanan pengobatan terhadap tenaga kerja yang menderita sakit akibat
kerja dengan pengobatan spesifik berkaitan dengan pekerjaannya maupun
pengobatan umumnya serta upaya pengobatan untuk mencegah meluas
penyakit menular di lingkungan pekerjaan. Pelayanan ini diberikan kepada
tenaga kerja yang sudah memperlihatkan gangguankesehatan/ gejala dini
dengan mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh dan mencegah
komplikasi atau penularan terhadap keluarganya ataupun teman kerjanya.

16
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Pengobatan terhadap penyakit umum.
2. Pengobatan terhadap penyakit dan kecelakaan akibat
kerja.

17
Pelayanan Rehabilitatif.
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau
kecelakaan parahyang telah mengakibatkan cacat, sehingga
menyebabkan ketidakmampuan bekerja secara permanen, baik
sebagian atau seluruh kemampuan bekerja yang biasanya
mampu dilakukan sehari-hari.

18
Kegiatannya antara lain meliputi:
1. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat
menggunakan kemampuannya yang masihada secara
maksimal.
2. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara
selektif sesuai kemampuannya.
3. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau
menerima tenaga kerja yangcacat akibat kerja.

19
4. Apa saja peraturan perundangan mengenai kesehatan
kerja?
Dasar Hukum

• Undang – Undang:
 Undang-undang No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
 Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
 Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
Dasar Hukum

• Peraturan Pemerintah
 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
 Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja
Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

21
Dasar Hukum

• Peraturan Kementrian
- Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
- Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.

22
5. Bagaimanakah prinsip dasar pembinaan dan
pengawasan lingkungan kerja?
Pengawasan Kesehatan Kerja
• Serangkaian kegiatan pengawasan dari semua tindakan yang
dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan
• Meliputi: Pelayanan Kesehatan Kerja, Pemeriksaan Kesehatan, P3K,
Gizi Kerja, Ergonomi
• Dilakukan secara komprehensif.
6. Apa saja jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja?

Tujuan
• Menentukan tingkat kesehatan yang sesuai pekerjaan.
• Menilai kondisi kesehatan tenaga kerja.
• Medeteksi pengaruh pekerjaan.
• Data dasar kesehatan tenaga kerja.
Jenis Pemeriksaan
• Prakerja
- Dilakukan sebelum memulai bekerja
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala
- Untuk menilai pengaruh pekerjaan, 1 tahun sekali
• Pemeriksaan Kesehatan Khusus
- Untuk menilai pengaruh pekerjaan terhadap pegawai tertentu.
• Pemeriksan Kesehatan Purnabakti
- Dilakukan 3 bulan sebelum pensiun.

25
7. Macam penyakit akibat kerja dan pencegahannya?

Penyakit Akibat Kerja


• Dapat dibagi berdasar faktor resiko (fisik, kimia, infeksi, fisiologis,
mental)
- Fisik: Hearing loss, Pterigium, Heat stroke, Barotrauma.
- Kimia: Debu dapat menyebabkan pneumokoniosis, keracunan
insektisida
- Infeksi: Infestasi cacing
- Fisiologis: HNP
- Psikis: Depresi, Stress akut.
Thanks!
Any questions?

😂
27

Anda mungkin juga menyukai