H.E.M.O.R.O.I.D
HEMOROID
Pikri Nugraha
A 181 082
Reguler Pagi B
Pendahuluan
Hemorrhoid berasal dari bahasa yunani yang
berarti darah yang mengalir ( haem= darah,
rhoos= mengalir).
Hemorrhoid bukan hanya pelebaran vena
didalam pleksus hemoroidalis saja, tetapi juga
melibatkan pembuluh darah, jaringan lunak,
dan otot kanalis anus.
Anatomi Rektum
Definisi
Hemoroid Interna
Hemoroid Eksterna
Hemoroid Gabungan
Hemoroid Interna
Pelebaran pleksus hemoroidalis interna yang
berada di atas linea dentata dan ditutupi oleh
mukosa
2. Benjolan
Tahap awal : hanya terjadi pada waktu defekasi ,
disusul reduksi spontan post defekasi
Tahap lanjut : perlu didorong kembali post
defekasi
Tahap menetap : tidak bisa didorong masuk lagi ,
ciri : mukus (+) dan faeces (+) pada pakaian
dalam
Lanjutan
3. Gejala Iritatif
Kelembaban + rangsangan mukus iritasi
kulit perianal.
Sekresi mukosa anus + perdarahan sering
defekasi.
Lanjutan
5. Anemia Defisiensi Besi
Akibat perdarahan berulang atau perdarahan
masif
terjadi secara kronis + mekanisme adaptasi → ,
tidak menimbulkan keluhan, walaupun Hb
sangat rendah
Komplikasi Hemoroid
Komplikasi yang dapat terjadi :
Perdarahan
Infeksi
Thrombosis
Emboli septic
Diagnosis Hemoroid
Di diagnosa melalui :
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan faces
Anamnesis Hemoroid
Hemoroid Interna Hemoroid Eksterna
* perdarahan saat - rasa tidak enak di anus
defekasi (darah merah - nyeri (+/-)
segar) - nyeri (+) jika ada
* nyeri (-) trombus
* BAB kadang bercampur - iritasi kronis
lendir
* prolaps pd saat defekasi
* rasa tidak enak di anus
* rasa gatal di anus
* gejala anemia
Pemeriksaan Fisik
Posisi terbaik : posisi miring (sims position) atau posisi
menungging (knee chest).
Inspeksi
Perdarahan atau bekas perdarahan pd anus
kemungkinan ca rektum.
Pemeriksaan Penunjang Hemoroid
1. Anoscopy atau protoscopy
Melihat hemoroid interna derajat I dan II
sekaligus dapat dilihat posisi pangkal
hemoroidnya
Diagnosis Banding
Lanjutan
Penatalaksanaan Non-operatif
pada Hemoroid
Indikasi :
Hemoroid interna grade I dan II (dg
perdarahan minimal)
Penderita yang menolak operasi
dilakukan operasi.
PENATALAKSANAAN
Non-Operatif
Diet tinggi serat – Ligasi dengan gelang
Skleroterapi
karet
Terapi Farmakologis
Protektan
mencegah iritasi area perianal dg menghambat
kontak kulit yang mengalami iritasi,
meredakan iritasi, gatal nyeri dan rasa
terbakar.
Antiseptik
menghambat pertumbuhan bakteri dan
organisme lain.
Lanjutan
Analgesic
dapat meredakan nyeri, rasa gatal dan terbakar
dengan menekan reseptor nyeri.
Kortikosteroid
dapat mengurangi inflamasi dan rasa gatal
Terapi non-operatif pada hemoroid
Terapi minimal invasive
Menimbulkan inflamasi → timbul jaringan parut
→ bantalan mengecil + melekat ke lapisan canalis
ani yang ada dibawahnya → mencegah bantalan
keluar dari kanalis ani.
Tidak membutuhkan anestesi karena tidak
Indikasi : hemoroid
dengan propasus minimal
( grade I-II )
Kontra indikasi :
hemoroid eksterna karena
menimbulkan nyeri
Ligasi gelang karet
( menurut Baron )
Indikasi : hemoroid grade
I-III , terutama I dan II
Komplikasi : nyeri dan
pendarahan
Lanjutan
Krioterapi ( bedah beku )
Indikasi : hemoroid I – IV , tapi tidak digunakan lagi
Fotokoagulasi inframerah / Infra Red
Coagulation ( IRC )
Indikasi : hemoroid yang tidak prolapse ( grade I )
Kerugian : mahal dan resiko pendarahan
Hemorrodial Arteri Ligation ( HAL )
dan prolaps
Hemoroid eksterna dg penyulit (trombosis)
Prinsip Terapi Operatif
Pada Hemoroid