BAB II
OBYEKTIF
Teori penuaan
Perubahan alamiah / fisiologis pada penuaan
Faktor yang mempengaruhi penuaan
Kajian psikososial lansia
Kedudukan Fisioterapi dalam tim interdisipliner
Perlu dipahami
Gaya hidup
Sel Menjadi mengkerut
GENETIK
Jaringan menjadi
rusak
Proses normal
Dewasa sehat “frail”
Cadangan sistem fisiologis berkurang
Menurun kemampuan usia berespon terhadap
stres
Rentan terhadap penyakit
INTERNAL FACTORS
GENETIC
BIOLOGICAL
NORMAL
AGING
EXTERNAL FACTORS
ENVIRONMENT LIFE STYLE
SOCIOCULTURAL
ECONOMIC
Boedhi Darmojo (modified)
Teori Genetik
Teori genetik memfokuskan mekanisme penuaan
yang terjadi pada nucleus sel.
a. Teori Hayflik ( 1961)
penuaan disebabkan karena berbagai faktor :
perubahan fungsi sel, efek kumulatif,
kemunduran sel dalam jaringan
b. Teori kesalahan
dinyatakan bahwa kesalahan dalam proses atau
mekanisme pembuatan protein akan
mengakibatkan beberapa efek
c. Teori DNA lewah (kelebihan DNA)
berhubungan dengan teori kesalahan. Percaya
bahwa perubahan usia biologis merupakan hasil
akumulasi kesalahan dalam memfungsikan gen. jika
kesalahan tidak muncul kesempatan untuk
menjaga hasil akhir produksi gen selama evolusi atau
selama hidup akan berkurang
d. Teori Rekaman
Tahap awal dalam pemindahan informasi dari DNA
ke sintesis Protein, mengacu pada teori Hayflik.
Teori DNA repair
ORGAN PERUBAHAN
Paru-paru Daya pegas dinding dada menurun
Kekuatan otot pernapasan menurun
Kekakuan iga meningkat
Daya pegas jaringan elastik paru menurun
Paru-paru lebih mengembang, namun kaku
Tulang, sendi, otot Keropos, cairan <, massa otot <, cairan sendi <,
tulang rawan mulai rusak
Implikasi Klinik Proses Menua
ADULT BRAIN
AGING BRAIN
1. sistem muskuloskeletal
a). Perubahan terjadi pada jaringan penghubung ( kolagen dan
elastin )→ sbg protein pendukung utama kulit, tendon , tulang,
kartilago
jaringan pengikat → berubah menjadi bentangan cross linking
yang tidak teratur
bentangan ≠ teratur + penurunan tarikan jaringan kolagenn
→ penurunan mobilitas pada jaringan tubuh = proses penuaan
shg tensile strength + kekakuan kolagen
perubahan kolagen merupakan menyebabkan↓ ↓ pd
flesibilitas pada lansia
.
akibat ↓ nya :
- nyeri
- penurunan kemampuan untuk↑kekuatan otot
- kesulitan bergerak duduk → berdiri
- jongkok
- berjalan
- hambatan ADL
→ upaya FT = latihan untuk menjaga mobilitas
b). Kartilago
jaringan kartilago pada sendi → lunak dan
mengalami granulasi → permukaan sendi datar. / rata.
kemampuan regenerasi < degenerasi cenderung
progresif. Matrik kartilago< dan hilang secara
bertahap .→ jaringan fibril pada kolagen
kehilangan kekuatan, akhirnya mengalami fiblilasi,
kalsifikasi di beberapa tempat spt pada tulang
rusuk dan tiroid. Shg fungsinya ≠ tidak efektif,
tidak hanya peredam kejut, ttp juga permukaan
sendi yang berpelumas.
Konsekwensi = kartilago pada persendian menjadi
rentan terhadap gesekan. Dan sering terjadi pada
sendi besar yg menumpu berat badan.
Akibat nya : - mudah mengalami peradangan
- kekakuan
- nyeri
- keterbatasan gerak
- ADL
FT → tehnik perlindungan sendi
C) Tulang → penuaan secara fisiologis
- trabekula longitudinal menipis
- trabekula trasnversal terabsorbsi kembali
- jumlah sponiosa berkurang
- tulang kompakta menjadi tipis
- penurunan estrogen shg produksi osteoklas tak terkendali
- penurunan penyerapan kalsium di usus
- ↑kanal haversi → tulang keropos
- ber< nya jaringan +ukuran tulang secara
keseluruhan→kekuatan+kekakuan tulang↓
Dampak :
Osteoporosis → - nyeri
- deformitas
- frakture
Tindakan FT : latihan fisik pencegahan
osteoporosis
d). OTOT
Perubahan struktur sangat bervariasi meliputi
- ↓jumlah dan ukuran serabut otot
- ↑jaringan penghubung dan jaringan lemak yg berefek negatif
dampak morfologis otot adalah
- penurunan kekuatan
- penurunan fleksibilitas
- peningkatan waktu reaksi
- ↓kemampuan fungsional otot
Pencegahan: exc untuk mempertahankan mobilitas
e) Sendi
- jaringan ikat sendi : tendon , ligamen,
fasia, mengalami ↓ elastisitas.
- ligamen, kartilago, jaringan periartikular
mengalami↓daya lentur dan elastisitas
- terjadi degenerasi, erosi, kalsifikasi pada
kartilago dan kapsul sendi
- sendi kehilangan fleksibilitas → ↓ LGS
Beberapa kelainan akibat perubahan sendi
- Osteoarthritis
- Arthritis Reumatoid
- Gout
- Pseudogout
Menimbulkan : bengkak, nyeri, kekakuan sendi,
keterbatasan LGS, ganguan jalan, ADL
Perlindungan / pencegahan : memberi tehnik
perlindungan sendi dalam beraktifitas
Sistem Saraf
Lansia mengalami ↓koordinasi kemampuan ADL
Penuaan menyebabkan ↓persepsi sensorik dan
respon motorik pada SSP dan ↓reseptor
propioseptif
Terjadi karena Lansia SSP mengalami perubahan
morfologis dan biokimia
Berat otak berkurang berkaitan dengan
berkurangnya kandungan protein dan lemak
pada otak →> ringan
Perubahan tersebut mengakibatkan ↓
- fungsi kognitif
- koordinasi
- keseimbangan
- kekuatan otot
- refleks
- Propioseptik
- Perubahan posture
- Peningkatan waktu reaksi
Pencegahan : latihan koordinasi, keseimbangan, latihan untuk
menjaga mobilitas dan postur
Sistem Kardiovaskuler dan Respirasi
Pendengaran
- Penurunan sel rambut kesulitan mendengar suara
berfrekwensi tinggi
Perubahan telinga dalam penurunan kemampuan mem
bedakan pola titik nada
Degenerasi pusat pendengaran - penurunan kemampuan
dan penerima bicara
Hilangnya fungsi neuro transmiter – penurunan fungsi
membedakan ucapan
Pengecap
Penurunan kemampuan pengecapan – peningkatan nilai ambang
untuk identifikasi benda
Pengidu
Degenerasi sel sensorik mukosa hidung - penurunan
sensitivitas nilai
ambang terhadap BAU
Peraba
penurunan kecepatan hantaran saraf - penurunan respon
terhadap
stimulus taktil
- penyimpangan persepsi nyeri
- Resiko terhadap bahaya
termal yang berlebihan
- Hal yang sering terjadi pada lansia HIGH
PICH, terutama konsonan
- Bila bicara dengan lansia sebaiknya Jelas,
kontak mata, berhadapan, sehingga lansia
dapat melihat gerak bibir sewaktu kita
bicara
Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami : atropi
kendur
tidak elastis
kering dan berkerut
kekeringan kulit disebabkan atrofi glandula
sebasea, glandula sudorifera
Menipisnya kulit tidak terjadi pada epidermisnya,
tetapi pada Dermis karena
terdapat perubahan dalam jaringan kolagen serta
jaringan elastisnya
Faktor yang mempengaruhi Penuaan
Penuaan : Fisiologis
Patologis
Penuaan Fisilogis ( fisiological aging ) → tua dalam keadaaan sehat
( healthy aging )
Penuaan yang sesuai kronologis usia (penuaan primer) dipengaruhi
oleh Faktor endogen yang dimulai dari : sel jaringan sistem tubuh
Penuaan Patologis (patological aging) → penuaan sekunder
- banyak dipengaruhi faktor eksogen
- lingkungan
-sosial budaya
-gaya hidup
Penyebab penuaan sekunder :
- trauma
- sakit kronis
- perubahan degeneratif / stress
→ mempercepat penuaan dalam waktu tertentu
Bagian kecil pada kulit mudah retak,
menyebabkan Cechymosen.
Timbul pigmen pada kulit berwarna coklat
dikenal dengan Liver Spot
Perubahan kulit banyak dipengaruhi oleh
Faktor lingkungan
→ Angin
Matahari, terutama sinar ultra violet
Kajian Psikososial Lansia