Anda di halaman 1dari 26

PROSES PENGOLAHAN

AIR
 Pengolahan ??
◦ Adalah usaha teknis yang dilakukan untuk
mengubah sifat-sifat suatu zat.
◦ Dibagi menjadi 2
 Pengolahan lengkap dan pengolahan sebagian
 Pengolahan lengkap
◦ Pengolahan fisik
◦ Pengolahan yang bertujuan mengurangi atau
menghilangkan kotoran-kotoran yang kasar,
penyisihanlumpur dan pasir, serta mengurangi
kadar zat0zat organik yang ada dalam air yang
akan diolah
◦ Pengolahan kimia
◦ Pengolahan dengan menggunakan zat-zat kimia
untuk membantu proses pengolahan selanjutnya
• Pengolahan bakteriologik
 Pengolahan untuk membunuh atau memusnahkan
bakteri-bakteri yang terkandung dalam air minum,
dengan menggunakan kaporit
◦ Pengolahan sebagian
 Pengolahan air dengan sebagian metodologi saja
 Misal hanya mengutamakan pengolahan kimiawi atau
bakteriologis saja
Cara perbaikan kualitas air
 Netralisasi Ph
◦ upaya agar PH air menjadi normal. Setelah Ph
mendekati normal maka baru akan bisa di lakukan
proses pengolahan air
◦ Fungsi pengaturan Ph pada air minum adalah untuk
mengendalikan korosif perpipaan dalam sistem
distribusi. Jika PH kurang dari 6,5 atau lebih dari
9,5 maka akan menimbulkan efek racun
◦ Diskusikan metode-metode yang dapat digunakan
untuk menetralkan Ph
 Sedimentasi
◦ Proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan atau zat padat karena
pengaruh gravitasi secara alami.
◦ Fungsi sendimentasi adalah : mereduksi bahan-bahan
tersuspensi(kekeruhan ) dari dalam air dan dapat
berfungsi untuk mereduksi kandungan organisme
(patogen) tertentu dalam air.
 Dibedakan menjadi 2,
◦ Sedimentasi alamiah
 Jika bahan-bahan terlarut mengendap dengan sendirinya
karena gravitasi bumi, tanpa penambahan bahan-bahan
kimia.
 Lanjut, Sedimentasi alamiah
terjadi pada danua, waduk atau air sungai yang tidak
terlalu deras
 Sedimentasi dengan bahan kimia
 Penambahan bahan kimia untuk menghilangkan partikel-
partikel padat yang telah menjadi padat karena penambahan
bahan kimia, dan karena pengaruh gaya gravitasi
 Dipengaruhi oleh beberapa faktor :
 Diameter butiran
 Berat jenis butiran
 Berat jenis zat cair
 Kekentalan/viskositas
 Kecepatan cairan
 Koagulasi /flokulasi
◦ Fungsi Proses pengumpulan partikel-partikel halus
yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi,
menjadi partikel yang lebih besar sehingga dapat
diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang
lebih besar sehingga dapat dengan mudah
menambahkan bahan koagulan.
◦ penambahan bahan koagulan akan menyebabkan
partikel-partikel yang tidak mengendap saling
berdekatan dan membentuk flok-flok mikro (yang
ukuranya lebih besar dari ukuran aslinya.)
 Pembentukan mikroflokulasi dipengaruhi
moleh :
◦ Pengadukan, Ph, alkalinitas, kekeruhan, dan suhu
air.
◦ Bahan yang dapat digunakan :
 Tawas,
 Ferro sulfat atau ferreo klorida
 Natrium aluminat
 Kapur
 Coagulantaid
 Aerasi
◦ Merupakan proses pengolahan air dengan cara
mengontakkan ke udara.
◦ Fungsinya adalah :
 Penambahan jumlah oksigen
 Penurunan jumlah CO2
 Menghilangkan H2S, metana, dan berbagai sistem
senyawa organik yang bersifat volatil (menguap) yang
berkaitan dengan rasa dan bau
III. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN PROSES FISIK
III.1. SCREENING
 Guna melindungi peralatan (pompa dan lainnya)
 Saringan Kasar (Bar Screen)  jarak antar bar 23 – 75 mm
 Saringan Halus (Microstrainer)  15 – 64 micrometer

III.2. AERASI
 Tujuan  memperbesar (luas & waktu) kontak air baku dan udara, untuk
menghilangkan senyawa volatil, untuk proses biologi dan untuk DO
 Jenis  aerator air terjun (Spray, Cascade, Multiple tray)
 aerator difusi udara (difuser porous/non porous, U-tube)
 aerator mekanik (impeler)
III.3. MIXING
 Tujuan  proses pencampuran (konsentrasi, reaksi dan temperatur)
 pencampuran koagulan atau disnfektan
 proses biologi
 Jenis  turbin/padle, propeler, pneumatic, hydraulic, static

III.4. FLOKULASI
 Proses  penggabungan partikel kecil menjadi lebih besar (hidrodinamik)
 Variabel  karakteristik air, koagulan, keasaman, temperatur
 Perencanaan  mencegah short circuit (pecah flok)
 waktu tinggal > 30 menit
 0,5 < V < 1,5 ft/mnt
 kecepatan padle = 0,5 – 2,5 ft/sec
 kecepatan aliran = 0,5 – 1,5 ft/sec
III.5. SEDIMENTASI & RANCANGAN BAK SEDIMENTASI
 Kriteria  beban permukaan, kedalaman bak, waktu tinggal

Q
Vo = td = 24 V/Q
A

 Perbandingan panjang : lebar  3 : 1 atau 5 : 1


 Kedalaman = 7 - 8 ft
 Laju overflow = 400 – 800 gpd
 Sistem aliran  up flow

III.6. FILTRASI (PENYARINGAN)


 Tujuan  pemisahan padatan tersuspensi yang belum terendapkan
 Jenis  media granular (pasir = diameter 0,6 – 0,8 mm)
 Laju  kualitas air baku, media filter, jenis pengolahan kimia
 saringan cepat 2 – 5 gpm/sq ft

III.7. ADSORPSI
 Tujuan  penghilangan senyawa yang tidak dikehendaki dengan proses
penyerapan pada interface
 Adsorbent  karbon aktif (luas permukaan 500 – 1500 m2/gr)
Kurva Distribusi pada suatu granular bed
Distribusi tekanan dalam suatu filter bed
Kurva tekanan dalam media homogen
III.8. GAS STRIPPING
 Tujuan  menghilangkan senyawa atau gas yang tidak diinginkan
 Media  unggun tetap
 Proses  cairan mengalir ke bawah – udara bersih ke atas (kontak)
 Efisiensi  distribusi cairan / stripping gas pada media
 luas interface
 kemurnian stripping gas

III.9. FLOTASI
 Proses  pemisahan padatan-cairan / cairan-cairan dengan pengapungan
 alamiah, dibantu, terdorong
 Hukum Stokes

V = g/18 . ( l - g) . d2

III.10. PROSES MEMBRAN


 Prinsip  penyaringan skala molekul dan tekanan osmotik
 Daya dorong  tekanan, konsentrasi, temperatur, listrik
IV. PENGOLAHAN AIR DENGAN PROSES KIMIA

IV.1. DISINFEKSI
 Tujuan  pembunuhan organisme pathogen
 Jenis  kimia, fisik (panas dan cahaya), mekanik, elektromagnetik
 Kimia  khlorinasi , ozon
 Khlorinasi  untuk air limbah 40 – 60 gr/l, sisa khlor (0,5 – 1 ppm)
 hidrolisa (HOCl) dan ionisasi (OCl- )
 khloramin
IV.1.2. OZONISASI
 Ozon  tidak stabil, biru, racun, bau, oksidator kuat
 dapat menghilangkan warna, oksidasi non-biodegradable
IV.1.3. RADIASI ULTRAVIOLET
 UV   = 254 nm, kekeruhan rendah
 Energi  10 = 20 watt/m3/jam
 Kerugian  biaya mahal, tidak ada residu, air baku harus bagus
 Keuntungan  tidak bau/rasa, pemeliharaan minim, tidak overdosis
IV.2. PRESIPITASI
 Prinsip  pemisahan senyawa anorganik melalui
pengendapan
 Variabel  nilai kelarutan, pH, temperatur
 Reaksi presipitasi  Ksp
 Guna  pemisahan metal, pengurangan kesadahan / phosphat
 Proses Kapur Soda

Ca(HCO3) + Ca(OH)2 2 CaCO3 + 2 H2O


Perbaikan kualitas air
 Pengendalian pencemaran air dari jamban
◦ Jamban adalah suatu bangunan yang membuang
kotoran manusia.
◦ Untuk mengendalikan pencemaran yang
diakibatkan dari sumber pencemar, dapat dilakukan
dengan membuat jarak aman antara sumur dengan
jamban yaitu 11 meter
 Pengendalian dari pencemaran air sampah
◦ Semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat
dari aktifitas manusia serta tidak dikehendaki
◦ Upaya pengendalian yang dapat dilakukan :
 Pembuangan sampah harus dilakukan pada
tempat tertentu
 Tempat sampah harus kedap air dan tahan

asam
 Tempat sampah penampungan sementara

tidak boleh lebih dari 3X24 jam


 Jarak dari sumur ke tempat sampah adalah

11 meter
 Perbaikan dari tingkah laku
◦ Tahap pengambilan air bersih
◦ Jika menggunakan timba, timba yang dipakai harus
khusus untuk sumur
◦ Talinya digantungkan pada tempat tertentu, jangan
diletakkan di lantai sumur
◦ Tahap pengangkut Air
◦ Pengangkutan air dapat memakai menggunakan
tempat yang bersih, dan tertutup.
◦ Tahap penyimpanan
◦ Tempat penyimpanan /gentong harus tertutup rapat
 Tahap pemasakan
 Tahap pemasakan berfungsi untuk membunuh
kuman patogen , tidak mudah berkarat serta
tahan api
 Penyimpanan air minum
 Tempat penyimpanan harus selalu tertutup,
bersih dan tidak mudah tercapai oleh serangga
atau binatang.
 Tahap penyajian
 Jangan mengambil air dengan cara di ciduk, tetapi
harus dituangkan.
Kualitas air kemasan dan air isi ulang
 Tugas, untuk presentasi hari kamis

Anda mungkin juga menyukai