Anda di halaman 1dari 16

Riset Keperawatan

Sejarah Riset
Definsi Proses penelitian ilmiah untuk menjawab
Riset masalah secara rasional, sistematis dan logis
dengan memperoleh manfaat bagi masyarakat. 
Metode Ilmiah: Menggunakan serangkaian teori dengan
langkah pendekatan secara berurutan : 
1. Indentifikasi masalah
2. Pengumpulan informasi
3. Analisa data
4. Menarik kesimpulan
• Mengapa perawat harus belajar riset?
1. Peran perawat: Pelaksana, Pendidik, Pemimpin
pengelola, Peneliti dan pengembangan.
2. Masa depan perawat tergantung pada riset karena
perawat sebagai kelompok profesional.
Sejarah Penelitian Keperawatan
100 tahun yang lalu Florence Nightingale menginginkan
perkembangan disiplin keperawatan
a) Membuat catatan-catatan perkembangan
b) Mendorong perawat-perawat untu membiasakan observasi dan
menganasila
Tahun 1900 – 1950: Riset berfokus pada bidang Pendidikan bukan pada prakter keperawtan
• 1920: kebutuhan catatan pengembangan pasien
• 1930: kebutuhan perbedaan peran dokter dan perawat
• 1940: Kerjasama dengan dokter antara lain pencegahan penyakit (Kesehatan masyarakat)
• 1950: kebutuhan perawat tingkat sarjana
• 1952: Edisi 1: “Nursing Research” untuk menyampaikan isu-isu masalah
• 1955: The American Nurses Foundation mendukung dan menyebar luaskan riset keperawatan
• 1993: The National Institute of Nursing Research (NINR) membuat terobosan dalam praktet klinik
Ruang Lingkup Riset Keperawatan

Syarat Syarat Penulisan


1. Menguasai I pengetahuan dengan
masalah yang dibahas 
2. Mampu membedakan antara kenyataan
dan harapan penulis 
Perlindungan keselamatandan martabat sebagai manusia 3. Mampu mengumpulkan data yang valid
bukan sebagai percobaan dokter-dokter, kode etik dan akurat 
penelitian ; “The Nuremberg Code’s” (10 item). Tahun 4. Mampu menganalisa data sesuai dengan
1964 World Medical Association “Deklarasi Helsinki I” teori 
peraturan dalam melakukan penelitian pada manusia : 5. Menghargai penulis terdahulu 
6. Menguasai tata bahasa dengan baik 
Etical Clearence. 
7. Bebas mengemukakan pendapat sesuai
• Tahun 1975 di Tokyo merevisi Deklarasi Helsinki I  dengan fakta dan teori 
• Deklarasi Helsinki II : Penelitian pada manusia harus
ditinjau dulu oleh panitia ( Genetika ) 
• Tahun 1982 FKUI membuat buku pedoman etik
penelitian Kedokteran. 
Jenis - Jenis Penelitian
A. Jenis-Jenis Penelitian Ditinjau dari Cara
1. ACTION RESEARCH (OPERATION RESEARCH)
 Adalah suatu penelitian yang dilakukan seseorang berkaitan dengan tugas yang sedang dilaksanakan tanpa mengubah
sistem. 
2. EKSPERIMENT 
Adalah penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara  dua faktor yang sengaja ditimbulkan. Penelitian
sengaja membangkitkan suatu kejadian kemudian dilihat akibatnya. Eksperimen dilakukan untuk melihat akibat suatu
perilaku. 

B. Jenis-Jenis Penelitian Ditinjau dari Tujuan


1. PENELITIAN EKSPLORATIF 
Adalah penelitian dengan maksud untuk mengetahui sebab-akibat yang mempengaruhi tujuan tertentu. 
2. PENELITIAN DEVELOPMENTAL (PENGEMBANGAN) 
Adalah penelitian untuk meningkatkan mutu dalam skala kecil dulu, bila hasilnya baik, lalu dikembangkan dalam skala besar.
Bagian yang menangani “LITBANG” ( Penelitian dan Pengembangan) atau disebut REASEARCH AND DEVELOPMENT (R & D). 
3. PENELTIAN VERIVIKATIF 
Adalah penelitian yang tujuannya untuk mengechek kebenaran hasil penelitian terdahulu. 
Jenis - Jenis Penelitian
C. JENIS-JENIS PENELITIAN DITINJAU DARI PENDEKATAN 
1. PENDEKATAN LONGITUDINAL (BUJUR) 
Adalah penelitian pada subyek yang sama , yang sifatnya mendalam dan dicatat secara detail, karena sangat berpengaruh
terhadap hasil. Waktu penelitian cukup lama dan memerlukan perhatian secara intensif. 
-> Menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama 
2. PENDEKATAN CROSS SECTIONAL = ONE SHOT METHOD (SILANG) 
Adalah peneltian tidak menggunakan subyek yang sama atau penelitian dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan
subyek yang berbeda-beda. 
-> Menembak satu kali terhadap beberapa kasus 
D. PENELITIAN DITINJAU DARI WAKTU KEJADIAN 
1. PENELITIAN HISTORIK 
Adalah metode penelitian yang mencari penjelasan mengenai masa lampau melalui sumber-sumber dokumen, peristiwa atau
sejarah. 
2. METODA DESKRIPTIF (to desribe = menggambarkan) 
Adalah penelitian yang menjelaskan masalah (memecahkan masalah) pada masa sekarang. 
3. METODA EKSPERIMENTAL 
Adalah penelitian variabel (kejadian) dimasa yang akan datang. 
Jenis - Jenis Penelitian
E. PENELITIAN DITINJAU DARI TEMPAT 
1. PENELITIAN PERPUSTAKAAN 
Adalah menganalisa isi buku atau seing disebut Bedah Buku. 
2. PENELITIAN LABORATORIUM 
Adalah menganalisa percobaan-percobaan, baik didalam ruangan maupun dilapangan/diluar ruangan. 
3. PENELITIAN LAPANGAN = FIELD RESEARCH 
Adalah penelitian dilapangan tanpa percobaan-percobaan. 
• Penelitian Terapeutik: penelitian yang dilakukan pada orang sakit yang berhubungan dengan penyakitnya melalui obat,
pembedahan, sinar X dll. 
• Penelitian Non Terapeutik : Penelitian pada manusia yang “tidak” menyangkut pengobatan secara langsung riset
biomedis. 
• Peneltian Masalah Khusus 
1. Pada manusia hamil dan dependent person (anak-anak dan pasien gangguan jiwa). 
- Peneltian terapeutik diizinkan bila tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan janin. 
- Penelitian non terapeutik “tidak” diizinkan , jangan diikut sertakan. 
2. Persetujuan keluarga pasien gangguan jiwa ,tidak bisa dipercaya 100 %. 
3. Penelitian pada orang-orang dengan status ekonomi lemah harus betul-betul dipertimbangkan. 
Penelitian Klinis Bila berpendapat akan memberi harapan untuk menyelamatkan nyawanya atau mengurangi penderitaan. 
Jenis - Jenis Penelitian
PELAKSANAAN METODE DESKRIPTIF 
1. TEKNIK SURVEY 
a. Pengumpulan data 
b. Jumlah sampel cukup representatif dan valid 
2. TEKNIK STUDI KASUS 
Memusatkan perhatian pada satu kasus dengan penelitian secara intensif , mendalam dan mendatail. 
3. STUDI KOMPARATIF 
Mencari pemecahan masalah melalui hubungan sebab akibat. 
Istilah – Istilah Penelitian
DATA : 
Adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap diketahui hasil pencatatan peneliti). 
Data bisa menggambarkan sesuatu keadaan atau persoalan. 
GUNA DATA : 
1. Untuk memperoleh gambaran tentang suatu persoalan. 
2. Untuk membuat suatu keputusan atau memecahkan persoalan. 
DATA DIPEROLEH MELALUI : 
1. TEST 
2. INTERVIEW – WAWANCARA 
3. OBSERVASI 
4. DOKUMENTER 

 SUMBER-SUMBER DATA : 
1. SUMBER PRIMER 
Sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama (Sumber asli/Dokumen asli). Buku sejarah diperpustakaan
dapat menjadi sumber primer, bila tujuan penyelidikan untuk membahas sejarah pergerakan kemerdekaan atau politik
sejarah Belanda. 
2. DATA SEKUNDER : Sumber kutipan dari seumber lain 
Istilah – Istilah Penelitian
 JENIS DATA 
DATA KUANTITATIF : Berupa angka-angka 
DATA KUALITATIF : Sangat baik-baik-cukup 
DATA SYMBOL : 4 – 3 – 2 – 1 – 0 
FAKTA : Adalah sesuatu yang sudah terjadi 

 SAMPEL ( SAMPLE) 
Adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti 
Teknis Sampling
1. SAMPEL RANDOM = ACAK, CAMPUR 
a. Peneliti mencampur subyek dalam populasi 
b. Peneliti memberi hak yang sama pada setiap subyek untuk kesempatan di pilih sebagai sampel. 
c. Peneliti tidak boleh mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel. 
d. Memberi nomor urut subyek dari no. 1 – dst sebanyak jumlah populasi. 
e. Mengambil jumlah sampel 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % dari jumlah populasi. 
f. Populasi / subyek penelitian harus homogen 

Misal : 
Apabila kita mempunyai populasi 1000 orang, maka sampel diambil 20 % = 200 orang. 
Seluruh subyek penelitian beri nomor urut dari 1 – 1000, maka random dapat dilakukan dengan cara : 
1. UNDIAN 
Ambil 200 gulungan kertas dari nomor urut populasi np. 1 -1000 dengan cara dikocok dulu, seperti : Arisan 
2. ORDINAL 
a. Buat 5 gulungan kertas ( 1000 : 200 = 5 ) 
b. Ambil salah satu dari lima gulungan kertas itu, jika yang terambil no. 3, maka ambil subyek nomor urut 3. 
c. Selanjutnya ambil subyek nomor urut melompat lima dari nomor urut 3, yaitu : No. 8, 13, 18, 23 dst. 
Teknis Sampling
2. SAMPEL BERSTRATA 
Bila peneliti berpendapat bahwa populasi terdiri dari tingkatan (strata). Tiap strata harus diwakili sebagai sampel. 
Misal: Untuk meneliti keluarga-keluarga disebuah kabupaten ada tingkatan (strata) sebagai sub sampel , yaitu : umur, jenis
kelamin, agama, dll. 
a. Buat sampel 15 % dari setiap Kecamatan, bukan 15 % dari seluruh Kabupaten 
b. Katagori umur : 10 – 19, 20 – 29, 30 – 39 dll 
c. Jenis kelamin : wanita dan pria 
d. Agama : Islam, Kristen, Protestan, Hindu, ,Budha 
3. SAMPEL PROPORSI ( SAMPEL IMBANGAN ) 
Digunakan untuk menyempurnakan sampel berstrata dan sampel wilayah. Apabila banyaknya subyek setiap strata atau
wilayah tidak sama, agar seimbang dan representatif dilakukan sampel proporsi. 
Misal : TKT I : 500, TKT II : 250, TKT III : 200 TKT IV : 150 TKT V : 100 
Maka pengambilan sampel untuk TKT I = 2,5 x TKT II atau 5 x TKT V 

4. SAMPEL WILAYAH 
Bila ada perbedaan wilayah yang satu dengann wilayah yang lain 
Contoh : Meneliti keberhasilan KB diseluruh wilayah RI, oleh karena propinsi berbeda keadaannya, maka harus
diambil sampel disetiap wilayah propinsi, sehingga hasilnya mencerminkan keberhasilan program KB diseluruh
Indonesia. 
Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek atau hal-hal, yang diperhatikan (point to be noticed) dalam suatu penelitian. 
1. VARIABEL DISKRIT : ( Nominal /katagorik) 
Hanya mempunyai dua kategori 

2. VARIABEL KONTINUM 
A. VARIABEL ORDINAT (Tingkatan)  Baik – kurang baik – tidak baik 
B. VARIABEL INTERVAL ( Jarak ) 
- Suhu tubuh normal = 360 C 
= Suhu tubuh tidak normal = 390 C 
-> Interval = 30C 
C. VARIABEL RATIO 
Berat ibu A = 60 kg 
Berat Anak = 20 kg 
-> Berat ibu A = 3 x berat anak 
D. VARIABEL INDEPENDENT (Bebas) 
dan VARIABEL DEPENDENT (Terikat) 
Sumber Data dan Populasi Penelitian
SUMBER DATA : 
Adalah subyek dari mana sumber data dapat diperoleh 
SUMBER DATA = RESPONDENT 
Adalah orang yang merespon atau menjawab pertanyaan- 
Pertanyaan peneliti. 

POPULASI : 
Adalah keseluruhan subyek penelitian 
• VARIABEL BEBAS (Variabel X) = VARIABEL INDEPENDENT = VARIABEL YANG MEMPENGARUHI. 
• VARIABEL TERIKAT/TERGANTUNG (Variabel Y) = VARIABEL DEPENDENT ADALAH VARIABEL AKIBAT =
VARIABEL TERIKAT. 
Contoh Variabel Penelitian
2). Pengaruh kualitas Dosen terhadap prestasi
Contoh : 
belajar Mahasiswa. 
1). Apakah susu dapat membuat badan gemuk ? 
Variabel Bebas = Kualitas Dosen 
a) Obyek penelitian/ Variabel penelitian susu =
Sub – Variabel 
Variabel bebas 
a). Pendidikan Dosen (Dokumen) 
(Variabel X). 
b). Pengalaman (Dokumen) 
Berat Badan = Variabel tergantung/akibat ( Variabel
c). Usia (Dokumen) 
Y) 
g). Hubungan Dosen Mahasiswa (Kuesioner, Obs) 
b). Pendekatan Eksperimen 
h). Cara memberi penugasan, UAS (Kuis, Obs) 
Kelompok eksperimen = yang minum susu 
i). Pribadi Dosen (Kuesioner, wawancara, Obs) 
Kelompok kontrol = yang tidak minum susu 
Variabel Terikat = Prestas belajar Mahasiswa 
c). Variabel kontinum (Rasio) = Perbandingan susu
Sub – Variabel 
yang diberikan 
a. Nilai harian (Dokumen) 
ditakar dengan liter 
b. Nilai UTS dan UAS (Dokumen) 
Berat Badan diukur dengan kilogram 
c. Nilai tugas dan catatan (Dokumen) 
Variabel & Definsi Operasional
A. Variabel B. DEFINISI OPERASIONAL 
Menjelaskan semua variabel dan istilah yang dinyatakan dalam penelitian secara
operasional, sehingga mempermudah pembaca untuk mengetahui makna
penelitian. 
Syarat-syarat membuat definisi operasional : 
1. Definisi tidak boleh kata negatif (missal : kepuasan adalah “tidak
senang...........”) 
2. Kata yang didefinisikan tidak boleh masuk dalam definisi (misal : kepuasan
adalah rasa puas yang dirasakan seseorang) 
3. Definisi tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur (ambiguos) (misal :
kepuasan adalah rasa batin) 

Anda mungkin juga menyukai