PENGUKURAN KACAMATA

LAMA
PADA PEMERIKSAAN REFRAKSI
PENGUKURAN KACAMATA LAMA
PENDERITA BERGUNA SEBAGAI
PENDUKUNG DARI PENYELESAIAN
MASALAH KELUHAN PASIEN
HAL YANG DINILAI ADALAH
 DIOPTRI LENSA : MENILAI APAKAH
KELUHAN PASIEN DISEBABKAN KARENA
KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN POWER
DV : APAKAH KETIDAK NYAMANAN PENDERITA
DISEBABKAN KETIDAK TEPATAN LETAK DV
AXIS : APAKAH KETIDAK NYAMANAN PASIEN
KARENA KESALAHAN POSISI AXIS
BASE KURVE : UNTUK MENENTUKAN
KELENGKUNGAN LENSA YANG AKAN DIPAKAI
SETELAH PEMERIKSAAN
 TEKNIK PENGUKURAN
KACAMATA LAMA

PADA DASARNYA PENGUKURAN KACAMATA

LAMA PENDERITA MENGGUNAKAN ALAT
YAITU LENSMETRI TETAPI SEBAGIAN ORANG
TETAP MENGGUNAKAN CARA TRIAL ERROR
 SEBELUM MELAKUKAN
KOREKSI VISUS, TERLEBIH
DAHULU KITA TANYAKAN PADA
PENDERITA APAKAH DIA SUDAH
MEMILIKI KACAMATA ?

BILA PENDERITA MENYATAKAN

TELAH MEMILIKI KACAMATA,
MAKA YANG HARUS ANDA
KETAHUI BERAPA UKURAN
KACAMATA LAMANYA
UNTUK MENGUKUR KACAMATA
LAMA PENDERITA
DAPAT DILAKUKAN DENGAN
BERBAGAI MACAM ALAT
DAN
SALAH SATUNYA ADALAH
DENGAN LENSOMETER
 1
TEKAN SWITCH ON/OFF
 2
PUTAR OCULER BERLAWANAN
ARAH DENGAN PUTARAN JARUM
JAM

BILA DIPERHATIKAN MELALUI OCULER,

PROTAKTOR/TARGET AKAN NAMPAK KABUR
 3
OCULER KEMBALI DIPUTAR SEARAH DENGAN PUTARAN
JARUM JAM, SAMPAI PROTAKTOR NAMPAK JELAS
 4
PUTAR POWER CONTROL SAMPAI MIRES NAMPAK JELAS
 5
PERHATIKAN MELALUI OCULER
APAKAH POWER INDIKATOR MENUNJUKAN ANGKA 0

-3

-2

-1

+1

+2

+3

JIKA MEMANG TERJADI DEMIKIAN, BERARTI ALAT SIAP UNTUK

DIGUNAKAN
SELANJUTNYA …..
LETAKAN LENSA YANG AKAN
DIUKUR PADA LENS TABLE DAN
TEKAN DENGAN LENS HOLDER

YANG PERLU DI INGAT

PERMUKAAN DEPAN LENSA
(FRONT SURFACE LENS) HARUS
MENGHADAP KE ARAH
PEMERIKSA
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI

BERARTI LENSA YANG SEDANG DIUKUR = PLANO
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = PRISMA 1 D BASE UP
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = PRISMA 2 D BASE (IN/OUT) KANAN
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = PRISMA 3 D BASE (IN/OUT) KIRI
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = PRISMA 2 D BASE DOWN
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = S – 1.00
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = S + 2.00
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = S – 1.00 ^ 1  D BASE UP
 -3

-2

-1

+1

+2

+3

BILA DIDAPATKAN GAMBARAN SEPERTI INI BERARTI LENSA YANG

SEDANG DIUKUR = S + 2.00 ^ 2  D BASE DOWN
-1

0 C – 1.00 X 180 -1

+1
-1

0 +1
C + 1.00 X 90
+1
 S + 1.00 ^C + 1.00 X 90

+1 +2
 S – 1.00 ^ C – 3.00 X 180

-1 -4
 S – 1.00 ^ C + 4.00 X 90

-1 +3
120°
30°

-1

C – 1.00 X 30° -1
0

+1
YANG HARUS DIDOKUMENTASIKAN DALAM KARTU
CATATAN MEDIK ADALAH :
1. BERAPA UKURAN KACAMATA JAUHNYA
UNTUK OD DAN OS
2. BERAPA ADD NYA, BILA KACAMATA PENDERITA
BIFOCAL
3. BERAPA DV NYA
DV JAUH SAJA, BILA SINGLE VISION
DV JAUH DAN DEKAT, BILA BIFOCAL
UNTUK KACAMATA BIFOCAL DIDAPATKAN
RUMUSAN SBB:

KB = KJ + ADD
SPOTING DILAKUKAN SAAT MIRES BERADA
DITENGAH PROTAKTOR
SPOTING DILAKUKAN SAAT MIRES BERADA
DITENGAH PROTAKTOR