Anda di halaman 1dari 14

Kelompok : 3

Thalasemia
1. Uswatun Khasanah 1711010005
2. Ade Arrum Rofifah 1711010011
3. Yuli Purwanti 1711010015
4. Indriani 1711010033
5. Kurnia Riyadi 1711010041
6.Hidayati Nur Adina 1711010047
Apa yang akan kita bahas?
1. Apa yang dimaksud dengan thalasemia?
2. Apa penyebab thalassemia?
3. Apa tanda dan gejala dari prnyakit thalasemia?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang bagi penyakit thalassemia?
5. Diagnosa apa saja yang mungkin muncul pada penyakit thalasima?
Thalasemia adalah penyakit kelainan
darah yang ditandai dengan kondisi sel Penyebab thalassemia :
darah merah mudah rusak atau umurnya
• Penyebab primer adalah berkurangnya
lebih pendek dari sel darah normal (120 sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak
hari). Akibatnya penderita thalasemia efektif disertai penghancuran sel-sel
akan mengalami gejala anemia eritrosit intrameduler.
diantaranya pusing, muka pucat, badan • Penyebab sekunder adalah karena defisiensi
sering lemas, sukar tidur, nafsu makan asam folat,bertambahnya volume plasma
hilang, dan infeksi berulang. Thalasemia intravaskuler yang mengakibatkan
terjadi akibat ketidakmampuan sumsum hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh
tulang membentuk protein yang system retikuloendotelial dalam limfa dan
dibutuhkan untuk memproduksi hati. Penelitian biomolekular menunjukkan
hemoglobin sebagaimanamestinya . adanya mutasi DNA pada gen sehingga
produksi rantai alfa atau beta dari
hemoglobin berkurang.
Tanda dan Gejala Thalasemia
Thalasemia Mayor :
• Pucat
• Lemah
• Anoreksia
Thalasemia Minor
• Sesak napas • Pucat
• Peka rangsang • Hitung sel darah merah normal
• Tebalnya tulang kranial
• Kadar konsentrasi hemoglobin
• Pembesaran hati dan limpa
menurun 2 sampai 3 gram/ 100ml di
• Kadar Hb kurang dari 5gram/100 ml
bawah kadar normal Sel darah merah
• Ikterik mikrositik dan hipokromik sedang
• Peningkatan pertumbuhan fasial mandibular;
mata sipit, dasar hidung lebar dan datar
Pathway
Pemeriksaan penunjang
a) Screening test
b) Interpretasi apusan darah
c) Pemeriksaan osmotic fragility (OF)
d) Indeks eritrosit
e) Definitive test
PENGKAJIAN
1. Asal keturunan/kewarganegaraan
2.Umur
3. Riwayat kesehatan anak
4. Pertumbuhan dan perkembangan
5. Pola makan
6. Pola aktivitas
7. Riwayat kesehatan keluarga
8.  Riwayat ibu saat hamil (Ante Natal Core – ANC)
9. Data keadaan fisik anak thalassemia
Kasus
•   Anak N berjenis kelamin perempuan yang berusia 11 tahun dirawat di
RSUD Banyumas dengan keluhan demam dan lemas. Dokter mendiagnosa
thalasemia. Klien mengatakan tidak nafsu makan sejak 5 hari terakhir,tidak
bisa melakukan aktifitas sehari hari sehingga hanya tiduran ditempat tidur
karena lemas. Klien tampak pucat,konjungtiva anemis,perut cembung dan
teraba pembesaran hepar dan lien,kulit tampak kering, N: 80x/menit, S: 37,6
, RR: 22x/menit, TD: 90/70 mmhg. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan kadar Hb: 9 gr%.

1) Identitas
 
Pasien/klien
Nama : An. N
Umur : 11 tahun
Jenis kel : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan: SD
Alamat: Jl. Kepodang No. 56 Banyumas
No.register: 200677
2) Riwayat
Alasan masuk : Demam dan lemas
Riwayat penyakit sekarang : Ny A membawa An.N datang ke IGD RSUD Banyumas pada tanggal 18 Februari 2019, klien
mengeluh demam dan lemas. Dokter menyarankan klien untuk diopname karena An N didiagnosa memiliki penyakit thalasemia
serta perlu untuk transfusi darah. Setelah di TTV, N: 80x/menit, S: 37,6 , RR: 22x/menit, TD: 100/70 mmhg. Terapi IGD dengan
oksigen nasal kanul 2 I/menit. Setelah dipindahkan ke bangsal Edelwiss dengan keluhan demam dan lemas, klien tampak pucat,
konjungtiva anemis, perut cembung dan teraba pembesaran lien dan hepar, kulit tampak kehitaman. Hb : 6 gr%.
Riwayat penyakit dahulu : Anak sejak kecil sudah mengalami anemia.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
No
Analisa data Etiologi Masalah
1.
DS : Pasien mengatakan tidak nafsu Asupan diet kurang Nutrisi kurang dari
makan sejak 5 hari terakhir, pasien kebutuhan tubuh
merasa lemas dengan keadaannya.
DO : Pasien tampak lemas dan tidak
menghabiskan makanan dari rumah
sakit, badan pasien nampak kurus.
didapatkan TD 90/70mmHg, N
80x/menit ,Rr 22x/menit dengan suhu 37.6 C
0

2
Ds : Pasien mengatakan tubuhnya teraba Berkurangnya kapasitas darah Ketidak efektifan perfusi
hangat jaringan perifer
Do : Kulit nampak kehitaman dan kering.
Konjungtiva anemis, dan bibir terlihat pucat.
didapatkan TD 90/70mmHg, N 80x/menit ,Rr
22x/menit dengan suhu 37.60 C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Asupan diet kurang
2) Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer b.d Berkurangnya kapasitas
darah
no Diagnosa
1. Ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan O : monitor intake makanan / cairan dan Untuk mengetahui
tindakan 1x24 jam hitung masukan kalori perhari, sesuai keadaan pasien
kurang dari kebutuhan b.d
pasien dapat
intake inadequat mencapai indikator :
kebutuhan   
 
Indikator Awal Akhi N : motivasi pasien untuk engkonsumsi Agar pasien mau
r
makanan dan minuman yang tinggi makan
kalium sesuai kebutuhan

Intake makanan 3 5 E : anjurkan untuk menghindari Untuk membantu


makanan yang mengandung laktosa pasien
maumakan, dan
untuk
mempercepat
kesembuhan
pasien
Hasrat keinginan 3 5 C : tentukan jumlah kalori dan tipe
untuk makan nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dengan berkolaborasi
bersama ahli gizi, sesuai kebutuhan

Menyenangi makanan 3 5
  
no Hari Evaluasi
tanggal
1 Senin, 12 S : Pasien mengatakan sudah lebih baik setelah dilakukan transfuse darah,
Februari dan sudah mau makan
2019 O : Pasien terlihat menghabiskan makanan nya, Pasien sudah tidak terlhat
lemas, pasien sedikit membaik setelah dilakukan tranfusi darah , masih
bisa di ajak berkomunikasi dengan baik, N 85x/menit TD 95/80 mmhg ,Rr
22x/menit ,S: 36,60C
A:

Indikator Awal Saat Akhir


ini
Intake makanan 2 4 5
Hasrat keinginan untuk makan 2 4 5
Menyenangi makanan 3 4 5
P : intervensi dihentikan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai