Anda di halaman 1dari 21

Menurut Mugniesyah (2006) penyuluhan petanian diartikan sebagai

sistem pendidikan untuk membantu petani dalam memperbaiki


metode dan teknik pertaniannya, guna meningkatkan efisiensi
produksi dan pendapatan mereka, memperbaiki meningkatkan
tingkat kehidupan dan meningkatkan tingkat pendidikan dan sosial
masyarakat desa pada umumnya.
• Pada umumnya, penyuluh merupakan orang yang
berasal dari luar system sebuah masyarakat. Hal ini
menyebabkan masyarakat yang akan menerima
pendidikan relatif sulit untuk mempercayai dan
menerima apa yang diintroduksikan oleh penyuluh.
Sebagai bentuk pendidikan Non formal, maka seorang
penyuluh yang berperan sebagai pendidik (Pembawa
Sumber Informasi) perlu memahami teknik yang
paling tepat yang harus diterapkan dalam sebuah
penyuluhan, sehingga petani sebagai penerima
pendidikan cepat menangkap apa yang diterangkan
oleh penyuluh dan selanjutnya menerima dan
menerapkan apa yang dianjurkan oleh penyuluh.
PERMASALAHANNYA
• Apa yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agar
mampu menerapkan komunikasi yang efektif?
• Apa yang perlu dimiliki oleh subjek penyuluhan
sehingga komunikasi penyuluhan efektif?
• Bagaimana seorang penyuluh mengolah pesan yang
ingin disampaikan agar makna yang dimaksud penyuluh
sama dengan makna yang dimaksud oleh subjek
penyuluh (petani)?
• Saluran apa yang diigunakan untuk menghasilkan
komunikasi yang paling efektif dalam penyuluhan?
1. Apa yang harus dimiliki oleh seorang
penyuluh agar mampu menerapkan
komunikasi yang efektif?
• Penyuluh sebagai Sumber komunikator adalah orang
yang tugasnya menyampaikan pesan, apakah itu pesan
pembangunan dalam artian yang lebih umum ataupun
pesan yang sifatnya pribadi untuk mengubah perilaku
petani. Tugas komunikator/Penyuluh adalah
berkomunikasi kepada komunikan/petani. Yuhana,
dkk. (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat
factor yang ada pada sumber yang dapat
meningkatkan ketepatan komunikasi, yaitu:
Keterampilan Berkomunikasi, Sikap Mental,
Tingkat Pengetahuan, Dan Posisi Dalam
System Social Budaya.
• Soekartawi (2008) menyatakan bahwa sering
dijumpai bahwa penampilan komunikator (Penyuluh
sbg sumber informasi) ditentukan oleh kredibilitas
yang mereka miliki. Seseorang yang mempunyai
gelar di bidang pertanian sering diasumsikan
mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam prioritas
pekerjaan melakukan komunikasi. Di lain pihak orang
yang berpengalaman juga mempengaruhi kredibilitas
dalam sebuah komunikasi. Misalnya, petugas
penyuluh yang sudah berpengalaman bekerja
sebagai penyuluh akan lebih dipercayai sebagai
penyuluh yang handal dibanding dengan orang yang
Belum pernah  melaksanakan penyuluhan atau orang
yang baru pertama sekali melaksanakan penyuluhan.
• Soekarwati (2008) juga menyatakan dalam praktek komunikasi,
komunikator yang mempunyai kredibilitas tinggi dalam melakukan
komunikasi pertanian sering ditentukan oleh berbagai factor, antara lain:
• Latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman.
• Karakter yang dipunyai.
• Cinta dan bangga akan pekerjaan melakukan komunikasi yang diikuti
ketekunan dalam melakukan pekerjaannya.
• Kepribadian yang ia miliki
• Tujuan melakukan komunikasi.
• Cara penyampaian. Penyampaian informasi dengan peraga, atau
menggunakan gerak tangan atau alat lain sehingga mampu memikat
pendengarnya.
2. Apa yang perlu dimiliki oleh subjek
penyuluhan (Komunikan/Petani)
sehingga komunikasi penyuluhan
efektif?
• Yuhana dkk. (2008) menyatakan terdapat paling
tidak empat factor yang mempengaruhi
keefektifan komunikasi. Keempat factor itu
adalah keterampilanberkomunkasi,
sikap, tingkat pengetahuan, dan
system social budaya komunikan.
• Keterampilan berkomunkasi yang perlu
dikuasai oleh penerima adalah keterampilan
mendengarkan dan membaca, berbicara dan
menulis, berpikir dan bernalar. Subjek
penyuluhan dalam hal ini petani biasanya
tidak mengerti akan hal  yang harus dimiliki
seorang komunikan ini dalam sebuah
penyuluhan karena keterbatasan pendidikan
formal. Kebanyakan dari petani belajar
secara autodidak1 di dalam lingkungan
• Sikap : Sikap terhadap diri sendiri, terhadap sumber,
dan terhadap materi atau isi komunikasi juga
mempengaruhi ke-efektifan komunikasi. Dalam hal
ini, bagaimana komunikan menerjemahkan pesan
yang disampaikan oleh komunikator ditentukan oleh
sikapnya terhadap diri sendiri, terhadap sumber dan
sikap terhadap isi pesan. Komunikan sebagai
penerima pesan harus memiliki sikap yang positif
dalam menilai kemampuan diri sendiri, menerima
secara jujur ketidakmengertian apabila pesan yang
diterimanya kurang jelas atau tidak dimengerti sama
sekali dan mengkomunikasikan keadaan mereka
kepada komunikator, sehingga tidak menghasilkan
kesalahan dalam menangkap pesan penyuluhan
dengan baik
• Tingkat pengetahuan : yang harus dimiliki
oleh komunikan adalah tentang sumber
komunikasi, bahasa yang digunakan dalam
komunikasi, tulisan, isyarat yang
dipergunakan komunikator dan
pengetahuan dasar yang menyangkut
materi penyuluhan. Semakin tinggi
pengetahuan tentang materi atau isi
pesan yang ditransaksikan dalam sebuah
penyuluhan akan semakin tinggi ke-
efektifan sebuah komunikasi penyuluhan
• System social budaya komunikan: Status sosial
komunikan, keanggotaannya dalam kelompok,
dan aturan berperilaku mempengaruhi cara
komunikan menerima dan
menginterpretasikan pesan yang diterimanya.
Komunikan juga harus mengetahui budaya
komunikator, sehingga antara komunikator
dan komunikan saling menyesuaikan diri, maka
komunikasi yang partisipatif dapat tercipta
3. Bagaimana seorang penyuluh mengolah
pesan yang ingin disampaikan agar makna yang
dimaksud penyuluh sama dengan makna yang
dimaksud oleh subjek penyuluh (petani)?
• Pesan dalam penyuluhan pertanian adalah
semua informasi yang bertujuan untuk
membantu petani dalam memperbaiki
metode dan teknik pertaniannya, guna
meningkatkan efisiensi produksi dan
pendapatan mereka, memperbaiki
meningkatkan tingkat kehidupan dan
meningkatkan tingkat pendidikan dan social
masyarakat desa pada umumnya.
• “Ada beberapa factor pesan yang
mempengaruhi sebuah komunikasi yang
efektif, meliputi kode pesan, isi pesan,
dan perlakuan terhadap pesan”
(Yuhana, dkk. 2008).
• Kode pesan : “Kode pesan adalah setiap
kelompok symbol yang berstruktur dan
bermakna bagi sejumlah orang. Contohnya
adalah bahasa” (Yuhana dkk. 2008). Symbol ini
dipertukarkan dalam penyuluhan. Tidak
adanya kesamaan makna pengunaan simbol
dalam penyuluhan akan menimbulkan
masalah yang berakhir pada tidak efektifnya
komunikasi.
• Isi pesan: bahan yang telah dipilih oleh penyuluh untuk mengekspresikan
tujuan penyuluhan. Isi pesan berupa informasi tentang penyuluhan. Dalam
penyuluhan, pesan yang cenderung mereka terima dalam penyuluhan adalah
pesan yang berdasarkan kebutuhan mereka. Menurut Soekartawi (1988) isi
pesan dalam komunikasi pertanian dapat berupa informasi tentang:
1. Bagaimana meningkatkan produksi pertanian
2. Bagaimana memlihara lahan agar lahan terhindar dari erosi dan tetap subur
3. Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik
4. Bagaimana adopsi teknologi yang baru harus dilakukan
5. Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok
6. Bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga petani
7. Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan, dan sebagainya.
• Perlakuan terhadap pesan : Keputusan yang
diambil oleh penyuluh dalam memilih dan
menyusun kode  dan isi pesan. Soekartiwi
(1988) menyatakan hal perlu diingat dalam
komunikasi adalah bahwa keberhasilan suatu
komunikasi akan terjadi kalau ada partisipasi
antara kedua belah pihak, komunikator dan
komunikan.
4. Saluran apa yang digunakan untuk
menghasilkan komunikasi yang paling
efektif dalam penyuluhan?
• Saluran komununikasi dalam penyuluhan
pertanian diartikan sebagai media yang
digunakan untuk meneruskan pesan dari
penyuluh kepada petani sebagai subjek
penyuluhan. Dalam komunikasi tatap muka,
indera penglihatan, pendengaran, dan
perabaan adalah tiga indera yang paling sering
menerima rangsangan atau pesan penyuluhan
• Rogers dan Shoemaker dalam Machmud
menyatakan bahwa saluran interpersonal (Tatap
Muka) memungkinkan terjadinya komunikasi
efektif. Hal ini dimungkinkan oleh dua alasan
utama. Pertama, komunikasi interpersonal
memberikan pertukaran komunikasi dua arah, di
mana individu atau partisipan komunikasi dapat
menjamin adanya kejelasan atau bisa memberikan
tambahan informasi tentang inovasi dari orang
lainnya secara langsung melalui suatu jaringan
komunikasi. Kedua, komunikasi interpersonal
mampu membujuk individu untuk membentuk
atau merubah sikap secara kuat, khususnya sikap
positif dan mau mengadopsi inovasi.
Table 1. hubungan Tipe Pendekatan (saluran
komunikasi) dengan Jenis Metode Penyuluhan

Tipe pendekatan Jenis metode penyuluhan


Per-orangan Demonstrasi (demonstrasi hasil, demonstrasi
cara, demplot, demonstrasi area)
Per-orangan dan Ceramah umum, diskusi, informasi dari surat
kelompok kabar, siaran radio dan TV, pameran,
karyawisata, widyawisata, dan demonstrasi.
Massal Informasi dari surat kabar, majalah,poster,
leaflet siaran radio dan TV
Massal dan Ceramah umum, diskusi, informasi dari
kelompok kelompok, majalah, poster, leaflet, siaran radio
dan TV, pameran dan widyawisata.
Sumber: Machmud SM. 2006

Anda mungkin juga menyukai