?
•Thermo Gun menggunakan prinsip rambatan panas melalui radiasi, berbeda
dengan termometer raksa atau termometer digital yang menggunakan
prinsip rambatan panas secara konduksi,
•Dalam prinsip ilmu fisika kedokteran, setiap benda dengan temperatur lebih
besar dari 0 Kelvin akan memancarkan radiasi elektromagnetik atau sering
disebut dengan radiasi benda hitam (Hukum Wien).
•Kisaran suhu tubuh manusia normal (36 – 37,5℃) berada di dalam pancaran
spektrum inframerah jika dilihat dari jangkauan radiasi elektromagnetik.
Energi radiasi dari permukaan
tubuh ditangkap dan kemudian
diubah menjadi energi listrik dan
ditampilkan dalam angka digital
temperatur derajat celcius pada
thermogun.
Perbandingan Jarak
Mempengaruhi hasil Pengukuran.
Click icon to add picture
KESIMPULAN
Alat thermogun untuk skrining temperatur seseorang bekerja dengan menerima pancaran inframerah dari benda,
bukan dengan memancarkan radiasi apalagi LASER,
Thermogun direkomendasikan untuk dikalibrasi minimal 1 tahun sekali.
Kalibrasi diperlukan agar skrining suhu terjaga akurasinya karena informasi yang salah bisa membuat gagal
skrining suhu (positif palsu dan negatif palsu) sehingga membahayakan banyak orang.
Pengukuran temperatur tubuh dengan thermogun tidak bisa dijadikan acuan utama terkait apakah seseorang
menderita COVID-19 atau tidak, karena pasien COVID-19 bisa muncul tanpa gejala demam.
Perhatikan Kembali Manual Book saat menggunakan Thermo Gun.
PUSTAKA
•Astagari Yusuf, Prasandya, Susanto, Anindya Pradipta (Juli 2020). Departemen Fisika Kedokteran/Klaster
Medical Technology IMERI FKUI. Jakarta. Diakses tanggal 22 Juli 2020, dalam
https://fk.ui.ac.id/berita/penjelasan-ilmiah-fkui-terkait-keamanan-penggunaan-termometer-tembak-thermogun-in
framerah-pada-masa-adaptasi-kebiasaan-baru-pandemi-covid-19.html
•https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5103530/thermo-gun-sering-tak-akurat-ini-bagian-tubuh-paling-id
eal-untuk-cek-suhu
TERIMA KASIH