NAMA : yulanda
NIM : 19235101062
A. PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN
1.Benar pasien
2.Benar obat
3.Benar dosis
4.Benar rute pemberian
5.Benar waktu
6.Benar dokumentasi
7.Benar dalam informasi
1. Benar Pasien 2. Benar Obat
• Periksa identitas pasien, cocokkan • Obat yang diberikan sesuai dengan obat
yang
• Perawat harus memastikan identitas
pasien diresepkan
– Tanggal resep
– Nama obat
– Dosis obat
– Rute pemberian
– Frekuensi
kapsul
b) Keterbatasan kognitif
c) Pengaruh budaya
c. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :
a) Penurunan kekuatan
b) Nyeri dan ketidaknyamanan
d. Ansietas yang berhubungan dengan
a) Status kesehatan yang berubah atau terancam
b) Status sosial ekonomi yang berubah atau terancam
c) Pola interaksi yang berubah atau terancam
e. Gangguan menelan yang berhubungan dengan :
a) Kerusakan neuromuscular
3. Planning
Fase perencanaan ditandai dengan penetapan
lingkup tujuan, atau hasil yang diharapkan.
Lingkup tujuan yang efektif memenuhi hal
berikut ini :
a. Berpusat pada klien dan dengan jelas
menyatakan perubahan yang diharapkan.
b. Dapat diterima (pasien dan perawat)
c. Realistik dan dapat diukur
d. Dikerjakan bersama
4. Implementasii
Implementas
Implementasii meliputi tindakan keperawatan yang perlu untuk
Implementas
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penyuluhan dan pengajaran
ab perawat. Dalam beberapa
tanggungjawab
pada fase ini merupakan tanggungjaw
ruang lingkup praktek, pemberian obat dan pengkajian efek obat juga
merupakan tanggung jawab keperawatan yang penting.
Selain itu perawat harus mampu mencegah resiko kesalahan
dalam pemberian obat. Kesalahan pengobatan adalah suatu kejadian
yang dapat membuat klien menerima obat yang salah atau tidak
mendapat terapi obat yang tepat
Perawat sebaiknya tidak
menyembunyikan kesalahan pengobatan.
Pada catatan status klien, harus ditulis
obat apa yang telah diberikan kepada
klien, pemberitahuan kepada dokter, efek
samping yang klien alami sebagai
respons terhadap kesalahan pengobatan
dan upaya yang dilakukan untuk
menetralkan obat. Perawat bertanggung
jawab melengkapi laporan yang
menjelaskan sifat insiden tersebut.
B. CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
2. Pertanyakan
pemberian banyak
tablet atau vial untuk
dosis tunggal
- kebanyakan dosis
terdiri dari satu atau
dua tablet atau vial
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap
berlebihan supaya dokter dapat memantau efek terapeutik dan
responsnya.
Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka
diprogramkan,konsultasi kepada sumbernya risiko pemberian dosis yang tidak akurat menjadi
besar
Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama Banyak dokter menggunakan nama pendek atau
pendek atau singkatan tidak resmi singkatan tidak resmi untuk obat yang sering
diprogramkan. Apabila perawat atau ahli farmasi
tidak mengenal nama tersebut, obat yang diberikan
atau dikeluarkan bisa salah
Jangan berupaya atau mencobamenguraikan dan Apabila ragu, tanyakan kepada dokter. Kesempatan
mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca terjadinya salah interpretasi besar, kecuali jika
perawat mempertanyakan program obat yang sulit
dibaca.
Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Juga Seringkali, satu dua orang klien memiliki nama akhir
minta klien menyebutkan nama lengkapnya. Cermati yang sama atau mirip. Label khusus pada kardeks
nama yang Tertera pada tanda pengenal atau buku obat dapat memberi peringatan tentang
masalah yang potensial.