Anda di halaman 1dari 25

Peran perawat dan hak klien dalam pemberian obat

NAMA : yulanda
NIM : 19235101062
A. PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN

7benar dalam pemberian obat yaitu :

1.Benar pasien
2.Benar obat
3.Benar dosis
4.Benar rute pemberian
5.Benar waktu
6.Benar dokumentasi
7.Benar dalam informasi
1. Benar Pasien 2. Benar Obat

• Periksa identitas pasien, cocokkan • Obat yang diberikan sesuai dengan obat
yang
• Perawat harus memastikan identitas
pasien diresepkan

sebelum memberikan pengobatan_x0000_ • Komponen resep/perintah:

– Tanggal resep

– Nama obat

– Dosis obat

– Rute pemberian

– Frekuensi

– Tanda tangan dokter _x0000_


3. Benar Dosis 4. Benar waktu pemberian

• Benar dosis: • Pemberian sebelum makan, bersamaan

– benar jumlah obat, dan dengan makanan, atau setelah makan

– benar frekuensi pemberian • Pemberian sebagian obat tertentu harus

• Contoh: terpisah dengan obat lainnya (tidak boleh

2 x 1 cth diberikan bersamaan)

3 x 500 mg • Hindari pemberian secara “shotgun”

12 • Khusus pemberian obat antibiotika: harus

frekuensi jumla_x0000_ dalam selang waktu yang sama _x0000_


5. Benar Rute Pemberian

• oral (melalui mulut): cairan, suspensi,


pil, kaplet, atau

kapsul

• sublingual di bawah lidah untuk


Data subyektif
1. Riwayat kesehatan sekarang
Perawat mengkaji tentang Gejala-gejala
yang dirasakan klien.
2. Pengobatan sekarang
Perawat mengkaji informasi tentang setiap
obat, termasuk kerja, tujuan, dosis normal,
rute pemberian, efek samping, dan implikasi
keperawatan dalam pemberian dan
pengawasan obat
3. Riwayat kesehatan dahulu, meliputi
a. Riwayat Penyakit dahulu yang pernah diderita pasien
b. Obat yang disimpan dalam pemakaian waktu lampau
c. Obat yang dibeli sendiri /OTC

4. Sikap dan Lingkungan klien


Untuk mengkaji sikap klien, perawat perlu mengobservasi perilaku
klien yang mendukung bukti ketergantungan obat
a. Anggota keluarga
b. Kemampuan menjalankan Activity of Daily Living (ADL)
c. Pola makan, pengaruh budaya klien
d. Sumber keuangan klien
Data Obyektif
Dapat diketahui dengan beberapa cara,
diantaranya yaitu :
1.pemeriksaan fisik.
2.pemeriksaan diagnostik dan
3.pemeriksaan laboratorium.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan
dibuat berdasarkan hasil
pengkajian.
contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk terapi obat.

a. Kurang pengetahuan tentang terapi obat yang berhubungan dengan :

a) Kurang informasi dan pengalaman

b) Keterbatasan kognitif

c) Tidak mengenal sumber informasi

b. Ketidak patuhan terhadap terapi obat yang berhubungan dengan :

a) Sumber ekonomi yang terbatas

b) Keyakinan tentang kesehatan

c) Pengaruh budaya
 
 
c. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan :
a) Penurunan kekuatan
b) Nyeri dan ketidaknyamanan
 
d. Ansietas yang berhubungan dengan
a) Status kesehatan yang berubah atau terancam
b) Status sosial ekonomi yang berubah atau terancam
c) Pola interaksi yang berubah atau terancam
 
e. Gangguan menelan yang berhubungan dengan :
a) Kerusakan neuromuscular
3. Planning
Fase perencanaan ditandai dengan penetapan
lingkup tujuan, atau hasil yang diharapkan.
Lingkup tujuan yang efektif memenuhi hal
berikut ini :
a. Berpusat pada klien dan dengan jelas
menyatakan perubahan yang diharapkan.
b. Dapat diterima (pasien dan perawat)
c. Realistik dan dapat diukur
d. Dikerjakan bersama
4. Implementasii
Implementas
Implementasii meliputi tindakan keperawatan yang perlu untuk
Implementas
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penyuluhan dan pengajaran
ab perawat. Dalam beberapa
tanggungjawab
pada fase ini merupakan tanggungjaw
ruang lingkup praktek, pemberian obat dan pengkajian efek obat juga
merupakan tanggung jawab keperawatan yang penting.
Selain itu perawat harus mampu mencegah resiko kesalahan
dalam pemberian obat. Kesalahan pengobatan adalah suatu kejadian
yang dapat membuat klien menerima obat yang salah atau tidak
mendapat terapi obat yang tepat
Perawat sebaiknya tidak
menyembunyikan kesalahan pengobatan.
Pada catatan status klien, harus ditulis
obat apa yang telah diberikan kepada
klien, pemberitahuan kepada dokter, efek
samping yang klien alami sebagai
respons terhadap kesalahan pengobatan
dan upaya yang dilakukan untuk
menetralkan obat. Perawat bertanggung
jawab melengkapi laporan yang
menjelaskan sifat insiden tersebut.
B. CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

1. Baca label 0bat


dengan teliti
- banyak produk
yang besedia dalam
kotak, warna, dan
bentuk yang sama.

2. Pertanyakan
pemberian banyak
tablet atau vial untuk
dosis tunggal
- kebanyakan dosis
terdiri dari satu atau
dua tablet atau vial
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap
berlebihan supaya dokter dapat memantau efek terapeutik dan
responsnya.

Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka
diprogramkan,konsultasi kepada sumbernya risiko pemberian dosis yang tidak akurat menjadi
besar

Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama Banyak dokter menggunakan nama pendek atau
pendek atau singkatan tidak resmi singkatan tidak resmi untuk obat yang sering
diprogramkan. Apabila perawat atau ahli farmasi
tidak mengenal nama tersebut, obat yang diberikan
atau dikeluarkan bisa salah

Jangan berupaya atau mencobamenguraikan dan Apabila ragu, tanyakan kepada dokter. Kesempatan
mengartikan tulisan yang tidak dapat dibaca terjadinya salah interpretasi besar, kecuali jika
perawat mempertanyakan program obat yang sulit
dibaca.

Kenali klien yang memiliki nama akhir sama. Juga Seringkali, satu dua orang klien memiliki nama akhir
minta klien menyebutkan nama lengkapnya. Cermati yang sama atau mirip. Label khusus pada kardeks
nama yang Tertera pada tanda pengenal atau buku obat dapat memberi peringatan tentang
masalah yang potensial.

Cermati ekuivalen Saat tergesa-gesa,salah baca ekuivalen mudah


terjadi(contoh, dibaca miligram, padahal mililiter)
1. 5. Evaluasi
Efektivitas pendidikan kesehatan
mengenai terapi obat dan pencapaian
tujuan dinyatakan dalam fase
evaluasi. Jika tujuan tidak tercapai,
perawat perlu menentukan
penyebabnya dan mengkaji ulang
sesuai sebabnya. Bila tujuan terpenuhi
maka rencana keperawatan telah
selesai
Berikut adalah contoh langkah evaluasi untuk
menentukan bahwa ada komplikasi yang terkait dengan
rute pemberian obat :
1.Mengobservasi adanya memar, implamasi, nyeri
setempat atau perdarahan di tempat injeksi.
2.Menanyakan klien tentang adanya rasa baal atau rasa
kesemutan di tempat injeksi.
3.Mengkaji adanya gangguan saluran cerna, termasuk
mual, muntah, dan diare pada klien.
4.Menginspeksi tempat IV untuk mengetahui adanya
feblitis, termasuk demam, pembengkakkan dan nyeri
tekan setempat
2. Hak Klien dalam Pemberian Obat
Hak merupakan kekuasaan/kewenangan yang
dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk
berbuat sesuatu.
Terkait dengan pemberian obat-obatan, pasien memiliki hak
sebagai berikut:

1. Hak klien mengetahui alasan pemberian obat


Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah
mendapatkan informasi (informed concent), yang berdasarkan
pengetahuan individu yang diperlukan untuk membuat suatu
keputusan.
2. Hak klien untuk menolak pengobatan
Klien dapat menolak pemberian pengobatan. Adalah tanggung
jawab perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alasan
penolakan dan mengambil langkah-langkah yang perlu untuk
mengusahakan agar klien mau menerima pengobatan. Jika suatu
pengobatan ditolak, penolakan ini harus segera
didokumentasikan. Perawat yang bertanggung jawab, perawat
primer, atau dokter harus diberitahu jika pembatalan pemberian
obat ini dapat membahayakan klien, seperti dalam pemberian
insulin. Tindak lanjut juga diperlukan jika terjadi perubahan
pada hasil pemeriksaan laboratorium, misalnya pada pemberian
insulin atau warfarin (Taylor, Lillis and LeMone, 1993; Kee and
Hayes, 1996).
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat
pada klien merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan
ketrampilan teknik dan pertimbangan terhadap perkembangan klien.
Perawat yang memberikan obat-obatan pada klien diharapkan
mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip dalam
pemberian obat.
Hak pasien tentang obat
• Berhak untuk diberitahu alasan pemberian
obat
– Penyakit yang diderita, nama obat,
tujuan/khasiat,
dan efek samping yang mungkin terjadi
• Berhak untuk menolak suatu pengobatan
berdasarkan konsekuensi obat _x0000_

Anda mungkin juga menyukai