Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN ISK

PADA IBU HAMIL

KELOMPOK 5
KHAIRUL ANAS
ARNITA
ARYANI
HAJRAH
NURUL IHWANA
DEFINISI
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah
ditemukannya bakteri pada urine di kandung
kemih, yang umumnya steril. Istilah ini dipakai
secara bergantian dengan istilah infeksi
urin,termasuk pula berbagai infeksi disaluran
kemih yang tidak hanya mengenai kandung
kemih (protatitis uretritis).
INSIDEN KEJADIAN
Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan pada
kehamilan ,dengan prevalensi rata sekitar 10%. Infeksi
saluran kemih dibagi menjadi isk bagian bawah
( Bakteriuria asimtomatik, sistitis akut), dan isk bagian
atas (pielonefritis). Isk tidak bergejala (bakteri
asimtomatik). Dan isk bergejala ( sistitis akut dan
pielonefritis)masing-masing ditemukan pada 2-13%
dan 1-2% ibu hamil. Di indonesia, prevalensi
bakteriuria asim-tomatik pada kehamilan adalah 7,3 %
ETIOLOGI
- Bakteri yang terdapat dalam urin (Uropatogen) umumnya
dapat diisolasi pada bakteriuria asimtomatik,sistitis dan
pielonefritis.
Uropatogen persentase

Escherichia oli 86%


Proteus mirabilis 4%
Klebsiella species 4%
Enterobacter species 3%
Staphylococcus saprophyticus 2%
Streptocaccus grup B 1%
PATOFISIOLOGI ISK
• Penyebaran endogen yaitu kontak lansung dari
tempat infeksi terdekat
• Hematogen
• Limfogen
• Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa
kateter atau sistoskopi
Manifestasi Klinis
• Gejala yang sering ditemukan ialah disuria,polakisuria,nyeri
suprapubik dan daerah pelvis. Polakisuri terjadi akibat
kandung kemih tidak dapat menampung urin lebih dari 500
ml karena mukosa yang meradang sehingga sering
kencing.Nokturia ialah cenderung sering kencing pada
malam hari akibat kapasitas kandung kemih menurun.
• Pada ISK bawah : fesika urinary,gejala yang nampak yaitu
karena sistem persarafan terganggu,nyeri abdomen sampai
kebelakang ,nokturia,nanah keluhan pasien biasanya berupa
rasa sakit atau panas di uretra sewaktu kencing dengan air
kemih sedikit,erta asa tidak enak di daerah suprapublik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urinalisis;bakteriologis
2. Kultur urine;hitung koloni
3. Metode tes
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan reaksi
imflamasi pada salurah kemih
2. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada
parenkim ginjal
3. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan
ISK
4. Defisit volume cairan berhubungan dengan
poliuria
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia
INTERVENsi
Hipertermia berhubungan dengan reaksi inflamasi pada saluran
kemih
- Tujuan; setelah dilakukan tindakan keperawatan suhu tubuh normal.
- Kriteria Hasil;suhu tubuh normal
- Intervensi:
- Observasi TTV
- Rasional : suhu 38,9 menunjukkan proses penyakit infeksi akut.
- Berikan kompres air hangat
- Rasional : Membantu mengurangi demam
- Kolaborasi pemberian antipiretik
- Rasional : digunakan untuk mengurasi demam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai