organisme, mulai dari portal entri/imisi, absorpsi, distribusi, metabolism, eksresi, dan efek/respon tubuh terhadap xenobiotic.
• Efek tubuh terhadap xenobiotic tergantung pada dosis,
absorpsi, distribusi, toleransi, nasib/perlakuan/fate, eksresi, sensitivitas, dan kumulasi • Dosis adalah jumlah xenobiotic yang masuk ke dalam tubuh • Dosis mempengaruhi efek atau respon yang timbul dan sangat bervariasi bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, portal entry, frekuensi paparan/pemberian dosis, interval waktu, kecepatan organisme mengekresikan, dan kombinasi dengan zat xenobiotic yang lain Portal entry
• Yaitu pintu masuknya xenobiotic ke dalam tubuh
organisme • Mulut, oral, atau saluran pencernaan (tractus gastro intestinales) • Saluran pernafasan (tractus respitarorius) melalui inhalasi • Kulit (dermal) • Suntik (parenteral) melalui otot (intra muscular), vena (intravena), dibawah kulit (subcutan) Sumber Enzim Zat yang terhidrolisis Kelenjar ludah Alfa amilase Tepung, alfa-1,4- glukosida Getah lambung Pepsin Protein peptide Kelenjar pankreas Tripsin Protein, peptide DNAse DNA RNAse RNA Lipase Ester gliserol asam lemak Fosfatase Ester fosfatase Inhalasi
• Melalui saluran pernafasan terdiri dari: nasofaring
(bag. atas), trachea bronchial, dan alveoli • Xenobiotik paling mudah melalui saluran ini, karena dinding paru-paru yang sangat tipis, selain itu wujud xenobiotic seperti gas dan partikulat • Gas yang larut dalam air (SO2 dan NH3) cepat diserap di hidung sampai trachea • Gas yang larut dalam lemak (hidrokarbon alifatik, aromatic, alohol, keton) mudah masuk ke alveoli dan darah • Gas yang terabsorpsi pada partikulat masuk ke alveoli • Partikulat adalah debu/padatan halus dan aerosol/cairan halus • Banyak terdapat di udara • Ukuran <10 micron masuk ke saluran pernafasan • Ukuran 5-10 micron tersaring di rongga hidung, trachea, dan bronchus • Ukuran 2-5 micron terendapkan di alveoli • Ukuran < 2 micron keluar masuk dengan udah bersama ekspirasi Insang
• Alat pertukaran gas pada organisme akuatik
• Xenobiotik mudah masuk, namun ada enzim P450 yang akan menetralisir. • Insang memiliki komposisi yang menyebabkan zat lipofilik akan lebih mudah diserap dibanding zat hidrofilik. • Koefisien partisi (Kow) misal Kw air-etanol dapat dijadikan ukuran untuk menentukan suatu zat bioakumulasi atau tidak Dermal
• Paparan melalui dermal lebih mudah dibanding
pernafasan • Jika terpapar, kulit akan mengalami iritan primer (kulit setempat), sensitizer (menembus kulit), atau transdermal (menembus peredaran darah) Parenteral • Xenobiotik melalui suntikan • Sangat mempengaruhi fate/jalur xenobiotic di dalam tubuh dan akan masuk ke system metabolism, kemudian dieksresikan yang dapat memberikan efek biologis/efek aditif, efek antagonis, atau efek sinergis • Interaksi toksisitas meliputi: • Metabolism/detoksikasi • Detoksikasi/konyugasi • eksresi/eliminasi Dosis vs Konsentrasi
• Dosis menentukan efek biologis yang timbul
• Dosis letal (Letal Dose)10 (mematikan 10% dari hewan uji) • Konsentrasi letal (Letal Concentration)50 (matikan 50% dari hewan uji) • No observed effect level (NOEL) • No observed adverse effect level (NOAEL) • Low observed effect level (LOEL) • Low observed adverse effect level (LOAEL) Absropsi
• Proses masuknya xenobiotic ke dalam tubuh
organisme dan tersedia untuk menimbulkan efek secara efektif • Ditentukan oleh portal entry, daya larut, sifat fisik- kimia zat, konsentrasi, luas area kontak, dan kondisi sirkulasi pada organisme • Mekanismenya secara difusi (pasif), difusi katalis, dan transport aktif Distribusi
• Distribusi ditentukan oleh afinitas xenobiotic
terhadap organ dan spesifisitas • Distribusi akan cepat jika xenobiotic masuk ke peredaran darah • Xenobiotik lipofilik akan masuk ke jaringan lemak bawah kulit, sumsum tulang belakang, dan otak seperti DDT, DDE atau metil-Hg Metabolisme
• Metabolisme xenobiotic sering terjadi pada hati, kulit,
ginjal, dan paru-paru; sebagian kecil di jaringan atau organ lain. • Xenobiotik akan bertransformasi menjadi lebih polar sehingga mudah dieksresikan melalui ginjal atau empedu. • Xenobiotik didalam tubuh mengalami proses detoksifikasi, hidrolisis, reduksi, oksidasi, dan atau konyugasi • Akibat metabolisme dapat diakumulasi, dieskresikan, dan mengalami perubahan biokimia