Anda di halaman 1dari 20

Biodata

 Nama : Noor Sulistiyono, S.SiT


 NIP : 120 164 739
 Tempat Tgl Lahir : Kudus, 30 April 1973
 Alamat : Rudin BPPTD JL. Sabarjaya 116 mariana Prajin
Banyuasin Sum-Sel
Tlp: 0711-7074602 / Hp : 0813 1977 2104

 Pendidikan :
1. SD  STM di Kudus Jateng
2. D III (AMK-A / ATT III) Akademi Maritim Nasional Indonesia Semarang Tahun
1997
3. D IV (AMK-B / ATT. II) Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta Tahun 2003

 Pengalaman Bekerja :
1. Diperusahaan Pelayaran (Engineer) tahun 1997 s/d 2002
2. Diperusahaan Pelayaran (Engginer) tahun 2003 s/d 2006
3. PNS Badan Diklat Perhubungan 1April 2006 s/d Sekarang
BAHAN PANAS OKSIGEN
BAKAR

1. MATAHARI
1. PADAT 2. LISTRIK
LEBIH DARI
2.
3.
CAIR
GAS
3.
4.
MEKANIK
REAKSI 15 % FIRE
KIMIA
5. KOMPRESI
UDARA
CARA PENGURAIAN
CARA PENDINGINAN

CARA ISOLASI
Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain:
1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat.
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas.
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus
listrik.
4. Api kelas D, bahan yang terbakar
Logam.
KLASIFIKASI KEBAKARAN
1. Klasifikasi sebelum tahun 1970 :
Dimana kelas kebakaran dibagi menjadi 3
- kebakaran kelas A,
- kebakaran kelas B,
- kebakaran kelas C,
2. Klasifikasi sesudah tahun 1970 :
- kebakaran kelas A,
- kebakaran kelas B,
- kebakaran kelas C
- kebakaran kelas D
3. Klasifikasi N.F.P A.(National Fire Protection Assocation)
Klasifikasi NFPA ini dikenal sebagai Klasifikasi Amerika
daratan (sama dengan DP = Dinas Pemadam Kebakarandi
Indonesia)
4. Klasifikasi US coast guard. (Satuan Penjaga Laut &
Pantai USA)
1.Cara penguraian : yaitu cara memadamkan
kebakaran dengan memisahkan atau menjauhkan
bahan/benda-benda yang dapat terbakar
2. Cara pendinginan :
Yaitu cara memadamkan kebakaran dengan
menurunkan panas/suhu. Dalam hal ini bahan
Pemadam air yang paling dominan digunakan,
yaitu dengan cara menyemprotkan atau
menyiramkan air ketitik pusat api.
3. Cara isolasi/Lokalisasi :
Yaitu cara pemadaman kebakaran dengan
mengurangi kadar/prosentase 02, pada lokasi di sekitar
benda-benda yang terbakar
Cara-cara pemadaman kebakaran ini akan lebib efektif,
efisien dan aman, apabila dikaitkan dengan
memperhatikan klasifikasi kebakaran. Dalam suatu
kebakaran untuk memadamkan dapat pula dilakukan
dengan bermacam-macam cara sekaligus. Disamping
cara yang telah dibahas diatas masih ada cara lain
yang dilakukan dalam hal-hal khusus yaitu:

 a. Blasting Effect system; Cara pemadaman


kebakaran dengan memberikan tekanan tinggi,
misalanya dengan jalan meledakan bahan peledak.
 b. Menambahkan bahan lain, sebagdi katalisator.
Pada tabel dibawah ini dapat digunakan sebagai
pemadam dalam menentukan cara pemadaman dan
bahan pernadam kebakaran yang digunakan.
KELAS, SISTEM & BAHAN PEMADAM KEBAKARAN

BAHAN PEMADAM
SISTEM
N0 KELAS KEBAKARAN
PEMADAMAN
DRY
AIR FOAM CO2 HALON
CHEMICAL

1
KELAS A PENDINGINAN
KAYU,KARET PENGURAIAN BAIK BOLEH BOLEH BOLEH BOLEH
KAIN,DLL ISOLASI

2
KELAS B
MINYAK,CAT, ISOLASI BAHAYA BAIK BAIK BOLEH BOLEH
SOLAR, DLL

3
KELAS C
PERMESINAN ISOLASI BAHAYA BAHAYA BAIK BOLEH BAIK
LISTRIK, DLL

4
KELAS D ISOLASI
BAHAYA BAHAYA BOLEH BAHAYA BAIK
LOGAM PENDINGINAN
1. Bahan pemadam AIR
2. Bahan pemadam BUSA
3. Bahan pemadam Gas Co2
4. Bahan pemadam Kering (Dry
Chemical)
5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)
Bromo Chloro Difloro Methan
Gambar Botol Pemadam
Dry Cemical
Pasir
Slang Pemadam kebakaran
Keuntungan 1. Sebagai media pendingin yang baik
2. Mudah mendapatkan dan besar jumlahnya
3. Biyaya eksploitasi rendah

Kerugian 1. Menghantar Listrik


2. Di kapal, dapat mengganggu setabilitas
3. Dapat merusak barang-barang
(alat elextronika)
4. Menambah panas, apabila karbit kopra
mentah atau bahan-bahan kimia tertentu
Botol pemadam jenis Busa

Alumunium Sulfat

Natrium
Bicarbonat

Anda mungkin juga menyukai