Anda di halaman 1dari 21

PENCEGAHAN

PENCEMARAN
IMO(International Maritime Organization)
• 1889 wasington international maritime
conference.(IMC)
• Maret 1948 inter govermental maritime
consultative organization (IMCO)
• 22 mei 1982 international maritime
organization (IMO)
• SOLAS 74/78 DIBERLAKUKAN DI INDONESIA
DENGAN KEPRES No.65 Th 1980
• MARPOL 73/78 DIBERLAKUKAN DI INDONESIA
DENGAN KEPRES No.46 Th 1986
• DAN KEDUA PERATURAN TERSEBUT SUDAH
TERCAKUP DALAM UU No.21 Th 1992 TENTANG
PELAYARAN
• KEPPRES NO 109 TAHUN 2006 TENTANG
TINDAKAN KEADAAN DARURAT YANG
DISEBABKAN OLEH TUMPAHAN MINYAK
KONVENSI IMO TERPENTING YANG SUDAH
DIKELUARKAN

• Safety Of Live At Sea (SOLAS)


convention 1974/1978
• Marine Pollution Prevention
(MARPOL) convensi 1973/1978
• Standard Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers (STCW)
MARPOL MARINE POLUTION

• ANNEX I : Pencemaran oleh Minyak (Mulai berlaku 2 okt 1983)

• ANNEX II : Pencemaran oleh Cairan Beracun (Mulai berlaku 6 Apr1987)

• ANNEX III: Pencemaran Oleh Barang-Barang Berbahaya


dalam Bentuk Kemasan (Mulai berlaku 1 juli 1991)

• ANNEX IV : Pencemaran dari Kotoran Manusia/Hewan.

• ANNEX V : Pencemaran Sampah (Mulai berlaku 1988)

• ANNEX VI : Pencemaran Udara.


PELAKSANA MARPOL 1973/1978

• PEMERINTAH

• ADMINISTRASI BIDANG HUKUM(kehakiman)

• ADMINISTRASI BIDANG MARITIM

• PEMILIK KAPAL

• SYAHBANDAR (PORT AUTHORITIES)


TUGAS PEMERINTAH
MELAKSANAKAN KONVENSI IMO

TERHADAP TERHADAP KAPAL YANG MASUK


KAPAL SENDIRI TERHADAP
KAPAL ASING PERAIRAN TEROTERIAL

MENGELUARKAN PORT STATE CONTROL OLEH


SERTIFIKAT SESUAI PETUGAS SENDIRI
KONVENSI BILA DIMINTA

TUGAS BERDASARKAN KONVENSI DETEKSI POLUSI,PELANGGARAN KESPEL DI


INTERNASIONAL SURVEY OLEH TINDAKAN HUKUM,PEMBERSIHAN
PETUGAS SENDIRI & SURVEY BKI PELABUHAN

TUGAS LUAR KONVENSI


SAR

KAPAL KECIL TDK KAPAL OPERASI


MASUK KONVENSI DOMESTIK

PEMERIKSAAAN DI
LUAR KONVENSI UNTUK
SERTIVIKASI

KONVENSI INTERNASIONAL ADALAH SOLAS, MARPOL,COLREG,DSB


DAMPAK PENCEMARAN DIPERAIRAN

• DAMPAK EKOLOGI
• TEMPAT REKREASI
• LINGKUNGAN PELABUHAN DAN DERMAGA
• INSTALASI INDUSTRI
• PERIKANAN
• BINATANG LAUT
• BURUNG LAUT
• TRUMBU KARANG
BAHAN-BAHAN PENCEMAR
• Minyak
• Barang cair beracun
a. Sangat berbahaya (Major hazard)
b. Cukup berbahaya
c. Kurang berbahaya (Minor hazard)
d. Tidak membahayakan
• Barang berbahaya dalam kemasan
• Kotoran – kotoran dari manusia dan binatang
• Sampah
PEMBATASAN PEMBUANGAN MINYAK
Ketentuan Annex I Reg. 9 Control Discharge Of Oil

1. Tidak di dalam spesial area


2. Lokasi pembuangan lebih dari 50 mil laut dari
daratan
3. Pembuangan dilakukan pada saat kapal berlayar
4. Tidak membuang minyak lebih dari 30
liter/nautical mile
5. Tidak membuang minyak lebih dari 1 : 30.000
dari jumlah muatan
6. Untuk kapal tanker harus dilenkapi oil discharge
monitoring (ODM)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TINGKAT KEPARAHAN
TUMPAHAN MINYAK
1. Pembuangan minyak dari pencucian
tangki
2. Pembuangan air got yang mengandung
minyak
3. Tumpahan disebabkan karena
kecelakaan kapal
4. Tumpahan minyak selama
loading,dicharging/bunkering
PERALATAN PENCEGAH
PENCEMARAN

1. Oil Discharge Monitoring (ODM)


2. Oil Water Sparator (OWS)
3. Inscenerator
4. Seawage Tank
MONITORING & CONTROL
PEMBUANGAN MINYAK
• Kapal tanker degan GT 150 atau lebih harus dilengkapi
dengan Slop tank
dan untuk kapal tanker dengan DWT 70.000 atau lebih
harus dilengkapi
dengan 2 slop tank. Kapasitas slop tank tidak boleh kurang
dari 3%kapasitas tanki muat
• Kapal tanker harus dilengkapi dengan OIL RECORD BOOK,
peraturan ini berlaku untuk kapal tanker dengan GT150
keatas dan
• untuk kapal yang lebih kecil, penyimpanan sisa minyak
dilakukan didarat
LOKASI LAUT KRITERIS PEMBUANGAN
Batas 50 Nautiakal Mil Tidak Boleh Dibuang Kecuali Clean
Ballast
Di Luar Special Area Lebih Dari 50 Mil •Tidak boleh dibuang kecuali
Dari Pantai Air ballas
•Minyak yang terbuang tidak
lebih 30 liter/mil
•Tutal minyakyang terbuang
tidak lebih dari1/30000 dari
jumlah muatan
•Harus menggunakan odm,slop
tank

Didalam special area tidak boleh ada buangan kecuali air


(Black sea,baltic sea,meditrania gulf of ballast
aden & antartic)
CARA PEMBERSIHAN
TUMPAHAN MINYAK
1. MENGHILANGKAN MINYAK SECARA MEKANIK
Menggunakan Boom atau Barrier
2. ABSORBENTS
Menggunakan,potongan kayu,lumut kering
3. MENENGGELAMKAN MINYAK
Suatu campuran kalsium karbonat + sodium stearate
4. DISPERSANT
Suatu campuran yang digunkan untuk mempercepat
proses penghancuran secara mikrobiologi
5. PEMBAKARAN

Anda mungkin juga menyukai