Anda di halaman 1dari 23

Carsinoma Mammae

DISUSUN OLEH:
S A R A H I N G R I T H D I R E S I A B r. S U R B A K T I
19010026

PEMBIMBING :
dr . Fernando Silalahi, Sp.B

KSM Bedah
RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
2020
PENDAHULUAN

KEGANASAN
pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel duktus maupun lobulusnya.

CARSINOMA
MAMMAE
WHO

Diperkirakan 519.000 wanita meninggal


karena kanker payudara. Kanker payudara
menduduki peringkat kedua setelah
kanker leher rahim yang menyerang kaum
wanita di seluruh dunia.

INDONESIA

Kanker payudara menduduki tempat


kedua (11,5%) setelah kanker leher
rahim. Diperkirakan terdapat 20.000
kasus baru kanker payudara pertahun
dan lebih dari 50% kasus berada dalam
stadium lanjut.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI PAYUDARA
FISIOLOGI PAYUDARA
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon.
 Masa Pubertas : Estrogen & Progesteron  Duktus & Asinus
 Masa Pra-menstruasi : Membesar, tegang dan nyeri
 Masa Kehamilan & Menyusui : Proliferasi duktus, alveolus dan hormon
prolaktin  Produksi air susu oleh sel-sel alveolus.
DEFINISI CARSINOMA MAMMAE
Suatu kondisi dimana sel telah kehilangan
pengendalian dan mekanisme normalnya,
sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali.

KANKER

Merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal


payudara dimana sel-sel abnormal terus tumbuh
berlipat ganda hingga membentuk benjolan pada
payudara dan dapat menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah.

Carsinoma Mammae
ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO
CARSINOMA MAMMAE
Jenis Kelamin : Wanita

Etiologi kanker payudara masih belum


Usia > 50 tahun
diketahui dengan pasti hingga sekarang
namun yang paling diyakini sebagai penyebab

Faktor Resiko
Riwayat Keluarga
adalah paparan terhadap mutagen.
Mutagen ini bisa berupa mutagen endogen Riwayat Menstruasi
yaitu radikal bebas juga mutagen eksogen
yaitu radiasi. Reproduksi

Faktor Hormonal

Radiasi
PATOGENESIS & KLASIFIKASI
CARSINOMA MAMMAE
Klasifikasi

Non invasive Invasive


carcinoma carcinoma

Ductal Lobular Invasive Invasive


carcinoma in carcinoma in lobular ductal
situ situ carcinoma carcinoma

Paget’s Kanker yang jarang (adenoid


disease cystic, squamous cell, apocrine)
PATOFISIOLOGI
CARSINOMA MAMMAE
DIAGNOSIS
CARSINOMA MAMMAE
Anamnesis

a. Status Generalis
Pemeriksaan Fisik b. Status Lokalis Regionalis

a. Mammografi
Pemeriksaan Penunjang
b. USG Payudara
c. MRI Payudara
d. Pemeriksaan Patologi
e. Pemeriksaan Triple Diagnostic
ANAMNESIS

Keluhan Utama

1. Benjolan di payudara

2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit

3. Nipple discharge, retraksi puting susu dan krusta

4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi

5. Benjolan ketiak dan edema lengan

Keluhan Tambahan

1. Nyeri tulang (vertebra, femur)

2. Sesak dan lain sebagainya


b. Palpasi

PEMERIKSAAN FISIK • Palpasi payudara dilakukan pada pasien dalam posisi


terlentang (supine)

• lengan ipsilateral di atas kepala dan punggung diganjal


a. Inspeksi
bantal.

• kedua payudara dipalpasi secara sistematis, dan


menyeluruh baik secara sirkular ataupun radial.

• Palpasi aksila dilakukan dilakukan dalam posisi pasien duduk


dengan lengan pemeriksa menopang lengan pasien.

• Palpasi juga dilakukan pada infra dan supraklavikula.


• Inspeksi dilakukan dengan pasien duduk,
pakaian atas dan bra dilepas dan posisi lengan di
samping, di atas kepala dan bertolak pinggang.

• Inspeksi pada kedua payudara, aksila dan sekitar


klavikula yang bertujuan untuk mengidentifikasi
tanda tumor dan kemungkinan metastasis ke
kelenjar getah bening.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mammografi
USG Payudara
MRI Payudara

Pemeriksaan Patologi
Pemeriksaan Triple
Diagnostic
MANIFESTASI KLINIS
CARSINOMA MAMMAE
Gejala-gejala yang menandakan adanya serangan kanker yang umum dapat dilihat dan dirasakan :
 Muncul benjolan di payudara yang permanen, terdapat perubahan bentuk dan ukuran payudara,
benjolan di sekitar ketiak. benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama
benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan. Timbul benjolan kecil dibawah ketiak
 Kelainan kulit berupa ruam pada kulit di sekitar payudara, areola atau puting terlihat bersisik,
memerah, dan bengkak
 Kelainan puting, yakni keluar cairan dari puting susu, puting susu menjadi lunak.
 Bentuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah.
 Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu
 Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
 Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertekan ke dalam
Staging Carsinoma Mammae
TERAPI
CARSINOMA MAMMAE

Terapi Radiasi
Terapi
Pembedahan &
Hormonal
Kemoterapi
DIAGNOSIS BANDING
CARSINOMA MAMMAE

Penyakit
Fibroadenoma Fibrokistik

Galactocele Mastitis
PROGNOSIS
CARSINOMA MAMMAE
Stadium 5 tahun 10 tahun KGB aksila 5 tahun 10 tahun Ukuran tumor 10 tahun
Klinik (%) (%) (%) (%) (cm) (%)
0 > 90 90 Tidak ada 80 65 <1 80
I 80 65
1-3 KGB 65 40 3-4 55
II 60 45
IIIA 50 40 > 3 KGB 30 15 5-7,5 45
IIIB 35 20
IV 10 5
SCREENING & DETEKSI AWAL
CARSINOMA MAMMAE
Skrinning kanker payudara American Cancer Society merekomendasikan pemeriksaan Breast Self Examination secara
rutin setiap bulan mulai usia 20 tahun,
 Setiap 3 tahun untuk wanita usia antara 20-39 tahun
 Setiap tahunnya setelah usia 40 tahun,
 Mammografi dilakukan setiap tahunnya untuk usia 40 tahun ke atas.
 Untuk wanita yang termasuk risiko tinggi, disarankan untuk melakukan mamografi saat usia 35 atau 40 tahun,
kemudian tiap 2- 3 tahun sampai usia 50 tahun.
 Untuk wanita usia 50-69 tahun, mamografi dan CBE dianjurkan setiap 1-2 tahun. Setelah usia 70
tahun,keuntungan mamografi sedikit sekali dilaporkan.
 Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk membedakan apakah Benjolan merupakan lesi nodular atau kistik
Skrining kanker payudara berupa :
 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
 Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS)
 Pemeriksaan payudara klinis oleh petugas
yang terlatih
 Mammografi skrining
 Prevensi dan skrining bertujuan
menemukan kemungkinan adanya kanker
payudara dalam stadium dini dan
diharapkan akan menurunkan mortalitas.
KESIMPULAN Untuk menegakkan diagnosis kanker payudara dapat dilakukan
serangkaian pemeriksaan yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Apabila didapati adanya manifestasi
klinis yang mengarah kepada kanker payudara maka akan di
tetapkan stadiumnya berdasarkan staging TNM.

Kanker payudara dapat di tatalaksana dengan beberapa pilihan


terapi berdasarkan stadium yang telah ditetapkan yaitu terapi
pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi juga terapi hormonal.
Prognosis kanker payudara mengacu pada stadium klinis, ukuran
tumor dan keterlibatan kelenjar getah bening atau apakah sudah
terjadi metastasis.

Kanker payudara dapat di cegah dan di deteksi awal


dengan melakukan screening mandiri atau SADARI,
melakukan clinical breast examination setiap 3 tahun sekali
dan melakukan pemerksaan mammografi 1-2 tahun sekali
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai