Anda di halaman 1dari 105

Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 1

MATERI PERKULIAHAN
TEKNIK LINGKUNGAN
Sinta Restuasih, ST, MT

Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta


2018
Tujuan Perkuliahan
1. Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
2. Ekologi sebagai dasar Pengetahuan Lingkungan
3. Asas-Asas Lingkungan
4. Pencemaran Lingkungan
• -. Pencemaran Udara
• -. Pencemaran Tanah
• -. Pencemaran Air
• -. Masalah Sampah dan Limbah B3

5. Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan


6. Konsep AMDAL
7. Sistem Standarisasi Lingkungan : ISO 14000
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 3

Pustaka
• Daryanto & Suprihatin.A, 2013. Pengantar Pendidikan
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 4

Evaluasi
• Kehadiran dan Sikap 10%
• Tugas individu : 10%
• Tugas Kelompok : 10%
• Ujian Mid-semester : 30%
• Ujian Akhir Semester : 40%
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 5

Topik Bahasan
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 6

I PENGANTAR TEKNIK
LINGKUNGAN
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup :
Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan
dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan
dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup
lainnya
Ekosistem (sebagai konsep sentral lingkungan hidup):
Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktifitas
lingkungan hidup
Tahapan Nirhidup dalam dunia mikro sampai dunia makro (dimodifikasi dari Miller Jr. 1979:42)
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

EKONOMI

LINGKUNGAN
SOSIAL
HIDUP

Selaras, Serasi, Seimbang


Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 12

Definisi Teknik Lingkungan


• Teknik lingkungan merupakan cabang ilmu yang
mengembangkan keilmuan, metodologi, pengukuran,
analisis masalah, dan rekomendasi permasalahan-
permasalahan lingkungan, khususnya dari sisi
pendekatan teknik dan manajemen.
• Permasalahan lingkungan yang secara intensif
dikembangkan di Teknik Lingkungan adalah sumber daya
air, penyediaan air bersih, pengolahan air limbah,
pengolahan limbah padat, pencemaran udara,
pencemaran tanah, dan kesehatan lingkungan.
Asep Sapei 13

 Teknik Lingkungan
 mempelajari permasalahan kesehatan dan
keselamatan manusia serta lingkungan
 Mencakup penyediaan sarana dan prasarana air
bersih, pengelolaan limbah padat dan air,
pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga
teknik penyehatan
JENIS-JENIS SUMBER DAYA ALAM

Sumber Daya Alam

Sumber Daya Terbarui Sumber Daya


(Tidak Habis): Tidak Terbarui:

mis. sumber daya mis. bahan bakar fosil,


matahari, angin, mineral logam &
gelombang laut nonlogam

Sumber Daya yang


Berpotensi untuk
Terbarui:

mis. udara segar, air


bersih, tumbuhan, hewan
(keanekaragaman hayati)

Ilustasi : Art Explosion® 1998


Review Bidang Teknik Lingkungan

• Teknik Lingkungan (Environmental Engineering) adalah Cabang ilmu rekayasa (engineering)


dengan fokus utama:
Perlindungan Lingkungan dari kemungkinan terjadinya kerusakan
sebagai akibat dari dampak negatif aktivitas manusia

• Konsep Dasar Pencemaran Lingkungan:

Sumber Lingkungan Receptor

-Biogenik/alamiah -Atmosfir -Manusia


-Antropogenik/buatan Manusia -Hidrosfir -Tumbuhan
-Litosfir -Hewan
-Material
Lingkungan

• Lapisan dimana organisme dan makhluk hidup lainnya berinteraksi: Biosfir

• Biosfir adalah lapisan yang menyelimuti bumi yang terdiri dari atmosfir, litosfir dan hidrosfir:
• Tempat sumberdaya alam mengalami sirkulasi dan bersiklus: gas, cairan dan materi
padat
• Tempat pembuangan produk sampingan akibat srkulasi dan siklus SDA berupa limbah
padat, cair dan gas

• Atmosfir terdiri dari campuran gas yang berada di atas permukaan bumi:
• Troposfir
• Stratosfir
• Mesosfir
• Termosfir

• Hidrosfir terdiri dari lautan, danau, sungai dan air tanah (lihat siklus hidrologi)

• Litosfir adalah lapisan tanah yang menyelimuti inti bumi

• Pada kondisi alamiah: bentuk-bentuk kehidupan di biosfir berada dalam kesetimbangan


dengan lingkungan

• Lingkungan memiliki kemampuan dan kapasitas untuk melakukan “self-purification”


Self Purification
Pemenuhan Kebutuhan Manusia

Kebutuhan Natural: Kebutuhan Buatan:

Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam Senyawa Senobiotik

Pemenuhan Kebutuhan Proses Manufaktur


(sandang, pangan, papan)

Pemenuhan Kebutuhan
Residu

Residu
Environmental Friendly
Non-Senobiotik
Non & less degradable

Self Purification
Akumulasi di Lingkungan
Permasalahan

Pertumbuhan Manusia

Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Natural dan Buatan

Emisi senyawa: - Senobiotik


- over emission senyawa non-senobiotik

Penurunan “Daya Dukung Lingkungan”

Kemampuan Asimilasi Lingkungan: Tidak Berfungsi

Kerusakan Lingkungan
KETERKAITAN MASALAH LINGKUNGAN

POPULASI MANUSIA
Overpopulasi SUMBER DAYA ALAM
Overkonsumsi Keterbatasan & kualitas/kondisi
Penyebaran Pemborosan
Kesenjangan NMI* & NSB** Anggapan bahwa teknologi dapat
Krisis politik-ekonomi-sosial memecahkan semua masalah

*NMI = Negara Maju Industri


**NSB = Negara Sedang Berkembang

PENCEMARAN
& KERUSAKAN
LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN EKONOMI SELAMA INI CENDERUNG MENGEKSPLOITASI


SUMBER DAYA ALAM DAN MENGAKIBATKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Ilustasi : Art Explosion® 1998
PENURUNAN
PENURUNAN PENURUNAN
PENURUNAN
KEANEKARAGAMAN
KEANEKARAGAMAN KETERSEDIAAN
KETERSEDIAAN
HAYATI
HAYATI PANGAN
PANGAN
PENCEMARANUDARA
PENCEMARAN UDARA ·Perusakanhabitat
·Perusakan habitat ·Perusakan
·Perusakan &&
· Perubahan iklim global ·Kepunahan spesies penguranganluasluaslahan
lahan
· Perubahan iklim global ·Kepunahan spesies pengurangan
· Perusakan lapisan ozon pertanian
· Perusakan lapisan ozon pertanian
· Hujan asam ·Penurunan air tanah
· Hujan asam ·Penurunan air tanah
· Pencemaran udara daerah ·Penggurunan
· Pencemaran udara daerah ·Penggurunan
perkotaan
perkotaan ·Erosi tanah
·Erosi tanah
· dll. ·Pemiskinanzat zathara
hara
· dll. ·Pemiskinan
·Penggaraman tanah
·Penggaraman tanah
·Penangkapan ikan yang
·Penangkapan ikan yang
berlebihan
berlebihan
·dll.
MASALAH
MASALAH
·dll.

UTAMA
UTAMA
PENCEMARANAIR
PENCEMARAN AIR LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
·Sedimentasi
·Sedimentasi PENURUNAN
·Bahan kimia beracun PENURUNAN
·Bahan kimia beracun
·Agen biologis pembawa
·Agen biologis pembawa KETERSEDIAAN
KETERSEDIAAN
penyakit
penyakit SUMBERDAYAALAM
SUMBERDAYA ALAM
·Tumpahan minyak
·Tumpahan minyak LAINNYA
·Pencemaran panas LAINNYA
·Pencemaran panas · Energi / bahan bakar
·dll. · Energi / bahan bakar
·dll. · Mineral tidak terbarui
· Mineral tidak terbarui
PRODUKSILIMBAH
PRODUKSI LIMBAH
·Limbah padat
·Limbah padat
·Bahan berbahaya &
·Bahan berbahaya &
beracun
beracun

(Sumber: Miller 2000, Ilustrasi: Art Explosion® 1998)


Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 23

II PENCEMARAN
LINGKUNGAN
Pencemaran Lingkungan
Definisi :
• Menurut UU No.32/2009 tentang Lingkungan Hidup : Masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Jenis pencemaran :
1. Pencemaran Tanah : keadaan di mana bahan-bahan asing, baik bahan
organik maupun anorganik dari kegiatan manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami.
2. Pencemaran Udara : masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau
zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan
susunan/komposisi udara dari keadaan normalnya.
3. Pencemaran Air : pencemaran tubuh-tubuh air (danau, sungai, laut dan
air tanah) oleh kegiatan manusia yang bisa membahayakan organisme
dan tumbuhan yang hidup padanya.
4. Masalah Limbah B3 : semua bahan/senyawa baik padat, cair, maupun
gas yang berpotensi merusak kesehatan manusia serta lingkungan
akibat sifat-sifat fisik yang dimiliki senyawa tersebut.
• Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya
tertentu sebagai unsur lingkungan hidup
• Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lain.
• Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
MASALAH LINGKUNGAN
► Kualitas lingkungan semakin menurun, laju pencemaran
dan kerusakan lingkungan terus meningkat
• Pencemaran air • Kerusakan ekosistem danau
• Pencemaran udara di kota- • Kerusakan ekosistem pesisir
kota besar dan laut
• Pencemaran limbah domestik • Kerusakan lingkungan akibat
dan sampah kegiatan pertambangan
• Kontaminasi dari bahan • Pemanasan bumi
berbahaya dan beracun (B3) • Penipisan lapisan ozon
• Kerusakan ekosistem hutan • Bencana lingkungan: banjir
hujan tropika dan longsor, kekeringan,
• Kerusakan Daerah Aliran kebakaran hutan dan lahan
Sungai (DAS)
INDONESIA
Sumber

• Sumber Pencemar Lingkungan:


• Biogenik: sumber pencemar yang teremisi ke lingkungan secara alamiah:
• Letusan Gunung Berapi
• Pembusukan materi padat
• Penggerusan/erosi dari hulu sungai
• Dll

• Antropogenik: sumber pencemar yang berasal dari aktivitas/kegiatan buatan manusia


yang dapat berupa materi yang mampu diasimilasi oleh alam dan materi xenobiotik (asing
bagi lingkungan):
• Proses Industri
• Pembakaran Bahan Bakar
• Aktivitas Domestik
• Eksploitasi dan Eksplorasi Sumber Daya Alam: ekstraksi mineral, minyak dan gas
• Dll

• Bentuk materi pencemar yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat berupa Limbah cair,
padat dan gas.
Sumber Pencemaran
1. Kegiatan rumah tangga dan
perorangan : memasak,
mencuci, mandi, buang air,
konsumsi makanan dan
minuman  hasil limbahnya
organik dan anorganik.
2. Kegiatan industri : limbah tak
terpakai dari bahan industri (=
entropy) bisa mencemari
lingkungan, di samping limbah
dari pemrosesan bahannya.
3. Kegiatan pertanian :
pembukaan lahan (hutan),
pengolahan lahan,
pemeliharaan, panen, pasca
panen.
Limbah Rumah
Tangga
Limbah Industri
Limbah Pertanian
Contoh-contoh “Sumber Pencemaran”

Pencemaran Lingkungan
Dampak di “Pathway” (Lingkungan)

Sediment transport
Oil spill (?)
Air asam tambang
Smog Fotokimia Global
Warming

Hujan AsamPencemaran Lingkungan


Pencemaran Tanah
• Bahan pencemar organik dengan
mudah diurai oleh
mikroorganisme tanah sehingga
menjadi bahan yang mudah
menyatu kembali dengan alam.
• Bahan pencemar anorganik
sangat sulit untuk diurai oleh
mikroorganisme sehingga
membutuhkan waktu yang
sangat lama untuk hancur dan
menyatu kembali dengan alam.
• Contoh : sampah plastik baru
hancur setelah 240 tahun jika
ditimbun dalam tanah, sampah
kaleng 100 tahun, sampah
aluminium 500 tahun, sampah
gelas/kaca 1 juta tahun. (Miller,
1975)
Penyebab Pencemaran Tanah
• Kebocoran limbah cair atau bahan kimia
industri atau fasilitas komersial
• Penggunaan pestisida
• Masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan
• Kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak,
zat kimia, atau limbah
• Air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang
ke tanah secara tidak memenuhi syarat
(illegal dumping).
B3
• Karakteristik :
 Mudah meledak
 Mudah terbakar
 Bersifat reaktif
 Beracun
 Penyebab infeksi
 Bersifat korosif
• Industri penghasil limbah B3 (menurut
International Standard for Industrial
Classification (ISIC):
 Kayu dan rotan
 Tekstil, pakaian, dan kulit
 Makanan,minuman, dan rokok
 Kertas dan alat tulis menulis
 Farmasi, jamu, dan kimia dasar
 Gelas, keramik, dan sejenisnya
 Barang logam, elektronik, jam
Mengurangi Sampah : 3R+
• Reduce (mengurangi)
• Reuse (penggunaan kembali)
• Recycle (daur ulang)
• + Rebuying (pembelian kembali)
atau Replanting (penanaman
kembali)
Dampak Kesehatan
• Kromium (Cr) dan berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Bisa berakibat anemia, menurunkan imunitas
tubuh, gangguan reproduksi dan gangguan ginjal
• Timbal (Pb)  bisa menyebabkan kerusakan otak,
ginjal pada seluruh populasi
• Benzena (C6H6 ) paparan yang terus-menerus pada
konsentrasi tertentu bisa meningkatkan kemungkinan
terkena leukemia
• Merkuri (Hg, air raksa) dan siklodiena (pestisida)  bisa
menyebabkan kerusakan ginjal fatal
• PCB  keracunan hati
PCB
Larutan ferichlorit (FeCl3)
berbahaya bagi kesehatan
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 43

III DAMPAK KESEHATAN


Receptor

• Receptor adalah penerima akibat terjadinya perubahan kualitas lingkungan:


• Manusia: dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan
• Tragedi Minamata di Jepang akibat pencemaran logam berat
• Adanya korelasi positif yang kuat antara tingginya tingkat pencemaran udara dengan
angka kejadian penyakit ISPA.
• dll
• Tumbuhan
• terjadinya penurunan produktivitas tanaman produksi
• kegagalan panen,
• adanya residu logam berat dan materi pencemar lainnya dalam tanaman maupun
buah-buahan
• dll
• Hewan
• Meningkatnya angka kematian hewan ternak
• Menururnnya resistensi hewan ternak terhadap penyakit/hama
• Dll
• Material
• Kerusakan bangunan
• Estetika Bangunan
• dll
Dampak terhadap “Receptor (Penerima)”
Penyakit Minamata

Pencemaran Lingkungan
Dampak Kesehatan (lanjut)

• Organofosfat dan karmabat (NH2COOH)


bisa menyebabkan ganguan pada saraf otot.
• Berbagai pelarut yang mengandung klorin
merangsang perubahan pada hati dan ginjal
serta penurunan sistem saraf pusat. Dampak
yang tampak : sakit kepala, pusing, letih,
iritasi mata dan ruam kulit
Penanganan & Pencegahan
1. Remediasi : kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Dua jenis remediasi tanah :
a. In-situ (atau on-site) : pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
b. Ex-situ (atau off-site) : penggalian tanah yang
tercemar dan kemudian dibawa ke daerah aman. Di
sana tanah tsb dibersihkan dari zat pencemar. 
Caranya : tanah tsb disimpan di bak/tanki kedap,
lalu zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tsb.
Selanjutnya zat pencemar dipompa keluar dari bak,
lalu diolah dengan instalasi pengolah air limbah 
jauh lebih mahal dan rumit.
Penanganan & Pencegahan
2. Bioremediasi : proses pembersihan pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
 bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Before & After
Pencemaran Air
• Ciri-ciri air yang tercemar :
 Perubahan suhu air  misalnya air bekas pendingin mesin
jika dibuang ke badan air akan menaikkan suhu air dan
menurunkan kandungan oksigen.
 Perubahan warna, bau, dan rasa air  limbah industri
(organik maupun anorganik) yang dibuang ke badan air
bisa larut dan mengubah warna,bau dan rasa air.
 Adanya endapan dan bahan terlarut  limbah industri yang
tidak larut akan mengendap atau melayang di badan air
bersama bahan terlarut lainnya. Sinar mahatari bisa
terhalang.
 Meningkatnya mikroorganisme  semakin banyaknya
bahan buangan akan meningkatkan mikroorganisme yang
secara alami akan mengurai bahan pencemar. Dimungkin-
kan adanya mikroba patogen (pembawa penyakit).
Jenis Pencemaran Air
1. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air :
 Pencemar : berbagai kuman penyebab penyakit seperti
bakteri, virus, protozoa, dan parasit.
 Kuman berasal dari buangan limbah rumah tangga atau
peternakan, rumah sakit, tanah pertanian, dlsb.
 Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air disebut
water-borne disease dan sering ditemukan pada penyakit
tifus, kolera, dan disentri.
2. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman :
 Pupuk nitrogen dan fosfat bisa menghasilkan produksi
tanaman yang tinggi. Tetapi, nitrat dan fosfat bisa
mencemari sungai, danau, dan lautan.
 Pada waktu hujan dan terjadi kilat/petir, di udara terbentuk
amoniak dan nitrogen terbawa air hujan menuju permukaan
tanah.
Jenis Pencemaran Air (lanjut)
3. Pencemar Bahan Kimia Anorganik :
 Bahan kimia anorganik : asam, garam dan bahan toksik
logam lain spt timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg).
 Dengan kadar yang tinggi bisa menyebabkan matinya
kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya.
 Bisa menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak
peralatan yang dilalui air tersebut (karena korosif).
4. Pencemar Bahan Kimia Organik :
 Bahan kimia organik : minyak, plastik, pestisida, larutan
pembersih, deterjen  bisa menyebabkan kematian pada
ikan maupun organisme air lainnya.
 Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis dalam jumlah
relatif sedikit pada permukaan air tanah bisa menyebab-
kan gangguan ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa
bentuk kanker pada hewan percobaan di laboratorium.
Sumber Pencemaran Air
1. Pencemaran Air oleh Pertanian : air limbah pertanian sebenarnya
tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan
digunakannya fertilizer sebagai pestisida bisa menimbulkan dampak
negatif pada keseimbangan ekosistem air. Juga pemakaian
insektisida dan herbisida.
2. Pencemaran Air oleh Peternakan & Perikanan : kotoran dan sisa
makanan ternak berpotensi sebagai sumber pencemaran.
3. Pencemaran Air oleh Industri : ir limbah industri cenderung
mengandung zat berbahaya, maka harus dicegah agar tidak dibuang
ke saluran umum.
4. Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan : aktivitas di perkotaan
menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi.  penyebab
pencemaran air : limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah gas,
dan limbah panas.
Pencemaran Udara
• Komposisi normal udara :

• Zat pencemar udara yang paling berpengaruh : karbon


monoksida (CO), nitrogen oksida (NO x), belerang oksida
(SOx), hidro karbon (HC), partikel (partikulate), dll.
Pencemaran Udara (lanjut)
• CO :
 Gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa.
 Sumber utama : pembakaran BBM  banyak timbul di
perkotaan.
 Dampak kesehatan : pusing, pandangan kabur, hilang
daya pikir, sulit bernafas  bisa mati !
• Nox :
 Gas berwarna merah, bau menyengat.
 Sumber : pembakaran BBM dan gas alam, kebakaran
hutan, dlsb.
 Dampak kesehatan : penyakit pernapasan, emphysema
(paru-paru kronis), pembuluih darah jantung, bronchitis,
kanker paru-paru, radang ginjal, dll.
Pencemaran Udara (lanjut)
• SOx :
 Sumber : pembakaran batubara, BBM, kilang minyak,
industri kimia tertentu, industri logam.
 Jika bereaksi dengan udara yang mengandung uap air
maka terbentuk H2SO4 (asam sulfat)  bisa
menghasilkan hujan asam yang sangat korosif dan
merusak tanaman.
 Dampak kesehatan : iritasi mata, pandangan kabur,
sesak napas, penyakit jantung  mematikan.
• HC :
 Bisa berupa gas, zat cair maupun zat padat.
 Sumber : pembakaran BBM, batubara, hutan, dlsb.
 Dampak kesehatan : iritasi mata, hidung, tenggorokan,
mual, pusing.
Pencemaran Udara (lanjut)
• Partikel :
 Berupa butiran halus yang
melayang di udara, baik berupa zat
cair, zat padat, atau kombinasi
keduanya.
 Partikel alami : debu, abu gunung
berapi, uap air.
 Sumber : pembakaran batubara,
penambangan, industri, kebakaran
hutan, gas buang kendaraan.
 Dampak kesehatan : iritasi mata,
saluran pernapasan, penyakit
paru-paru.
 Juga berdampak pada hewan dan
tumbuhan.
Electrostatic Air Cleaner
Tugas :
• Cari artikel berita/opini yang berkaitan dengan
pencemaran Air dan Sungai dan beri analisis/ulasan
dan pendapat Anda mengenai permasalahan tsb
dalam bentuk presentasi.
• Kelompok I : Limbah Industri, Produksi, pertambangan
• Kelompok II :Limbah Domestic dan Sanitasi
• Kelompok III : Limbah Pertanian, Erosi/ Sediment
• Kelompok IV : Pencemaran Pembangkit listrik
(BBM/Nuklir), Perawatan/pembersihan alat,
Transportasi air
• Dikumpulkan : 26 September 2018
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 62

IV PERBAIKAN KUALITAS
LINGKUNGAN
Perbaikan Kualitas Lingkungan

• Untuk Memperbaiki kualitas lingkungan: “Pengelolaan Kualitas Lingkungan”

Sumber Lingkungan Receptor

Baku Mutu Baku Mutu Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan: aspek strategi & Aspek Teknis

• Aspek Strategi: arena publik dan kebijakan, termasuk didalamnya pertimbangan ekonomi,
sosial, demografi dan hukum

• ASPEK TEKNIS: Cara untuk mencapai tujuan yang digariskan dalam aspek strategik
Pengelolaan Kualitas Lingkungan

• Pengelolaan Kualitas Lingkungan bertujuan untuk mencegah dampak negatif:


• aktivitas manusia terhadap lingkungan
• lingkungan terhadap makhluk hidup dan material

• Pemanfaatan daya dukung lingkungan dan daya asimilasi lingkungan tanpa mengganggu
kesetimbangan yang sudah terjadi

• Melibatkan berbagai disiplin ilmu terutama dalam perumusan aspek-aspek strategis, misal:
• Perencanaan Ruang dan Wilayah yg berwawasan lingkungan
• Penegakan Hukum: Kriteria/Standard Lingkungan (baku mutu)
• Dll

• Pencapaian tujuan aspek strategis: ASPEK TEKNIS

• ASPEK TEKNIS: upaya pengendalian dampak negatif terhadap lingkungan dengan


pendekatan Rekayasa/Engineering: disain, konstruksi dan opearasi instalasi pengolahan air,
udara, dan limbah padat (sampah)
Peranan Ahli Teknik Lingkungan ?

• Peran ahli Teknik Lingkungan dalam Pengelolaan lingkungan akan lebih menonjol
peranannya dalam aspek teknis dan perencanaan :

• Aspek Teknis dan Perencanaan:


• Konversi limbah menjadi bentuk yang ramah lingkungan
• Minimasi limbah : Reuse, Recycle dan Recovery
• Teknologi Bersih
• Zero Emission (?)

• Aspek Strategis dan kebijakan: assessment suatu kegiatan terhadap lingkungan dari
aspek solusi-solusi teknis yang bisa diterapkan: “best available technology” dan “best
practical technology”

• Kompetensi ahli Teknik Lingkungan: memiliki kemampuan dalam identifikasi, formulasi dan
perancangan alat-alat pengendali:
• Sistem Pengelolaan Air Bersih dan Buangan/Limbah Cair: Penyaluran dan Pengolahan
• Ssitem Pengelolaan Sampah: Transportasi dan Pengolahan
• Sistem Pengelolaan Kualitas Udara
• Sanitasi Lingkungan: drainase lingkungan, persampahan, air bersih dan air kotor
Sumber: Zero Waste Alliance
Sumber: Zero Waste Alliance
Peranan Ahli Teknik Lingkungan ?
End of Pipe Treatment

Peranan Ahli Teknik Lingkungan ?


Well Engineered Disposal Site

Peranan Ahli Teknik Lingkungan ?


Nutrien +
Spray irrigation/
Infiltration trenches Pemulihan/remediasi
Tanah dan air tanah tercemar
Water table

Kontaminasi

Suplay oksigen

Kontaminasi

geotextile
Drainase
Blower
Knock out tank

Peranan Ahli Teknik Lingkungan ?


Konsep Rekayasa Lingkungan

• Penerapan teknologi yang selaras dengan sifat-sfat alami dari lingkungan: optimasi dan
intensifikasi sehingga mampu mengolah dalam beban yang lebih besar dan lebih cepat
• Pengendapan secara fisik : hukum gravitasi
• Reaksi kimia: netralisasi, prepitasi
• Reaksi biologi: dekomposisi zat organik oleh mikroba
• dll
(Kecuali dalam penanganan Limbah Berbahaya dan beracun dimana Pengenceran dan
pendispersian ke lingkungan tidak diperbolehkan)

• Penguasaan dan pemahaman proses-proses alami dan Proses Pemurnian rekayasa


(engineered purified process): proses biologi dan kimia

• Penerapan Rekayasa Lingkungan didasari oleh pengetahuan bidang matematika, fisika dan
ilmu-ilmu engineering (engineering science) serta pengetahuan bidang kimia dan biologi

• Berdasarkan hukum kekekalan masa dan energi: konversi material menjadi lebih material lain
yang dapat diterima lingkungan, pengenceran sehingga konsentrasdi menjadi lebih rendah,
atau pengkonsentrasian menjadi lebih pekat untuk kemudian diisolasi

• Keunikan ilmu Teknik Lingkungan: Jembatan antara ilmu Biologi dengan Teknologi
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 72

V PENGELOLAAN LIMBAH
CAIR
Limbah cair domestik
Adalah limbah cair yang berasal dari kegiatan
permukiman atau usaha rumah makan, hotel,
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama.
Jenis dari limbah cair ini berupa tinja (black water), air
seni, limbah kamar mandi, dan juga sisa kegiatan dapur
rumah tangga (grey water)
Sifat limbah cair domestik : organo-mikrobiologis dan
mengandung detergen
LIMBAH CAIR INDUSTRI
Adalah limbah cair yang berasal dari kegiatan industri,
kegiatan rumah sakit, kegiatan pertanian dan peternakan,
kegiatan pertambangan, dan instalasi nuklir.
Sifat limbah cair industri sangat spesifik, tergantung dari
jenis industrinya.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
Berdasarkan tempatnya, dibedakan menjadi 2:

1. Sistem pengolahan on-site position  sistem dimana


penghasil limbah mengolah air limbahnya secara individu.

2. Sistem off-site position  air limbah disalurkan melalui


sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu kemudian masuk
ke instalasi pengolahan terpusat.
Pengolahan On Site
• Contoh : Septic Tank, Grease Trap, Pit
Latrine.

Pada sistem pengolahan off site


diperlukan saluran untuk menyalurkan
air buangan ke IPAL
Septic Tank
Resapan
Grease Trap
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 82

VI PEMANASAN GLOBAL
Mengapa hal ini terjadi?

Perubahan iklim global

Pemanasan global

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK):


CO2, CH4, N2O, HFC, PFC, SF6
Pemanasan Global & Perubahan Iklim
Efek Rumah Kaca

Kegiatan Manusia: emisi &


panas dipantulkan kembali

Gas Rumah Kaca :


Karbon-dioksida, methan dan lainnya
1.3. Sumber-sumber gas
karbondioksida

Pembangkit listrik, pabrik dan perumahan

Kendaraan bermotor Kebakaran hutan


1.4. Sumber Gas Rumah Kaca
(CO2) Dunia
• Amerika Serikat 27%
• Uni Eropa 24%
• C I S 15%
• Asia Timur 11%
• Jepang 5%
• Amerika Selatan 3%
• Asia Selatan 3%
• Timur Tengah 2.5%
• Afrika 2.5%
• Australia dan New Zealand 1%
1.6

Kecenderungan kenaikan
1.4
suhu global
(apabila tanpa upaya pengurangan emisi gas rumah kaca)

1.2

1.0
Perubahan Suhu (°C)

0.8 Konsentrasi CO2


Perubahan Suhu tahunan
Pola Kenaikan Suhu
0.6
370 ppm
0.4

0.2

300 ppm
0.0

–0.2

1860 1880 1900 1920 1940 1960 1980 2000 2020 2040
Dampak Perubahan Iklim

140
Kenaikan Muka Air Laut Teluk Jakarta
Mean Sea Level (cm)

105 123.06
108.69
94.31
70 79.94
65.56
35 51.19
Kenaikan rata-rata 8 mm pertahun

0
1925 1950 1975 2000 2025 2050
Tahun (Meliana and Susandi, 2007)
Banjir Jakarta pada February 2007 diperkirakan menderita Kerugian: US$8 milyar
(sumber: Detik Finance, 2007)
Dampak Perubahan Iklim Gambar 1. Hubungan kas us DBD de ngan curah hujan di Jakarta Timur pada tahun 1998- 2002

500 500
KASUS
HUJAN
400 400

300 300
KASUS

mm
200 200

100 100

0 0
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 2 7 12 17 22 27 32 37 42 47 52 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 3 8 13 18 23 28 33 38 43 48
MINGGU/TAHUN

1998 1999 2000 2001 2002

1. Faktor iklim mempengaruhi penyebaran penyakit, seperti demam berdarah


dan malaria
2. Peningkatan curah hujan dan jumlah hari hujan, berbanding lurus dengan
peningkatan kasus demam berdarah.
2.3.
Dampak Perubahan Iklim
Perubahan temperatur global (relatif terhadap kondisi sebelum industri)
0°C 1°C 2°C 3°C 4°C 5°C
Pangan Menurunnya hasil panen di banyak
daerah, khususnya di negara berkembang
Kemungkinan peningkatan panen Jatuhnya hasil panen
di beberapa daerah yang tinggi di banyak negara maju

Air Penurunan ketersediaan


Pegunungan es kecil Meningkatnya
mulai menghilang - air di banyak daerah, termasuk
persediaan air menipis Mediterania & Afrika bagian Selatan
muka air laut
mengancam kota besar
di beberapa daerah

Ekosistem
Kerusakan Meningkatnya kepunahan jumlah
terumbu karang spesies
Kondisi Cuaca
yang Ekstrim
Meningkatnya intensitas badai, kebakaran hutan,
kekeringan, banjir, dan gelombang panas
Resiko dari
perubahan besar yang Meningkatnya resiko dampak balik yang berbahaya dan
bersifat mendadak mendadak, perubahan skala besar pada sistem iklim
Dunia pada tahun 2050
(jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi gas rumah kaca)

Resor ski di pengunungan Alpin Hutan-hutan (Kanada, Rusia, Amazon)


ditutup karena kekurangan salju. rusak akibat panas & kekeringan.
Pantai-pantai Mediterania
akan hilang dengan
meningkatnya permukaan
air laut. Pencairan es di Arctic,
punahnya beruang kutub.
Gurun Sahara bergerak
dari Mediterania ke arah
Selatan Spanyol dan
Sicilia.
Pelelehan es disertai tanah
Kekurangan air di Timur longsor. Rusaknya fondasi
Tengah. Hilangnya delta pipa saluran minyak,
sungai Nil. rumah dan jalan.

Sepertiga bagian
Bangladesh terancam.
Ancaman topan/badai di
Florida dan bagian Selatan
Hilangnya kepulauan US. Perusahaan asuransi
Maldives. mengalami kebangkrutan.
Penyebab Permasalahan

Akibat Ulah Manusia


(sumber: Panel Antar Pemerintah - IPCC, 2500 ilmuwan)
Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta 94

VII KONSEPSI PRODUKSI


BERSIH DAN MINIMISASI
LIMBAH
Sumber: Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti
Pendahuluan
Kegiatan Manusia :
 Menghasilkan Produk dan Jasa

• Industri
• Rumah tangga
• Pasar Menghasilkan
• Pertanian Limbah
• Perkebunan
• Perikanan
• dll
Dapat Merusak
Lingkungan
Konsep Strategi Pengelolaan Lingkungan

Pendekatan kapasitas daya dukung

Kendala : perlu upaya perbaikan kondisi lingkungan yang


rusak & tercemar  biaya tinggi

Pengolahan limbah yang terbentuk (End of Pipe Treatment)

Kendala : - limbah tetap terbentuk


- hanya mengubah bentuk limbah
- meningkatkan biaya produksi
- upaya perbaikan kerusakan tinggi
Perlu dicari - umumnya cenderung melanggar peraturan
alternatif lain
Konsep Strategi Pengelolaan
Lingkungan

• Pendekatan kapasitas daya dukung


Banyak
kendala
• Pengolahan limbah yang terbentuk
(EOP/End Of Pipe Treatment)

Produksi Bersih
Definisi dan Ruang Lingkup Produksi Bersih (UNIDO,2002)
PRODUKSI
PRODUKSIBERSIH
BERSIH

Strategi
Strategipengelolaan
pengelolaanlingkungan
lingkunganyang
yang
bersifat terpadu dan preventif
bersifat terpadu dan preventif

Diterapkan
Diterapkandalam
dalamproduksi
produksi
dan siklus pelayanan
dan siklus pelayanan

Proses:
 Konservasi bahan baku,
Produk:
Produk: Pelayanan:
Reduksi energi dan air Pelayanan:
Reduksilimbah
limbah  Pengurangan jumlah Efisiensi
Efisiensi
melalui rancangan
melalui rancangan manajemen
yang atau tingkat toksisitas manajemen
yanglebih
lebihbaik
baik emisi pada sumber lingkungan
lingkungandalam
dalam
Penggunaan
Penggunaan  Evalusi dari pilihan rancangan dan
rancangan dan
limbah
limbahuntuk
untuk pengiriman
produksi teknologi pengiriman
produksibaru
baru  Reduksi biaya dan
teknologi

Dampak:
Dampak:
Perbaikan
Perbaikanefisiensi
efisiensi
Performansi
Performansilingkungan
lingkunganyang
yanglebih
lebihbaik
baik
Peningkatan keuntungan kompetitif
Peningkatan keuntungan kompetitif
Prinsip-prinsip Pokok
Produksi Bersih
• Mengurangi/meminimumkan : bahan baku, air,
energi & terbentuknya limbah pada sumbernya
• Menghindari : Bahan baku beracun &
berbahaya
• Memahami : analisis daur hidup produk
• Menerapkan pola manajemen di kalangan
industri & pemerintah yang telah
mempertimbangkan aspek lingkungan
• Mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan, Mengurangi
manajemen & prosedur standar sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan pencemaran &
• Mengarah pada pengaturan sendiri (self kerusakan
regulation) & peraturan yang sifatnya lingkungan serta
musyawarah mufakat (negotiated regulatory bahayanya
approach) terhadap manusia
Pelaksanaan Produksi Bersih
dalam Industri

• Teknologi produksi bersih


 Pengurangan limbah pada sumber pencemar
 Teknik daur ulang

• Pilihan penerapan produksi bersih


 Good house keeping
 Perubahan material input
 Perubahan teknologis
 Perubahan produk
 On-site reuse
Teknik-teknik Produksi Bersih (USAID, 1997)
TEKNIK
TEKNIKPRODUKSI
PRODUKSIBERSIH
BERSIH

PENGURANGAN SUMBER PENCEMAR DAUR


DAUR
PENGURANGAN SUMBER PENCEMAR
ULANG
ULANG

Penggunaan Pengendalian
Penggunaan Kembali
Kembali Pengendalian
Sumber Pencemar
Pengambilan
Pengambilan Kembali
Kembali
Penggunaan
Penggunaan Kembali
Kembali
Pengambilan ke Diproses  Pengambilan ke
Pengambilan ke Sumber Pencemar Diproses untuk:
untuk:  Pengambilan ke
proses
proses asal
asal
 Mendapatkan proses
proses asal
asal
Mendapatkan
Penggantian bahan kembali bahan  Penggantian
Penggantian bahan kembali bahan  Penggantian
baku untuk proses asal bahan baku untuk
baku untuk proses asal bahan baku untuk
lain
lain
 Memperoleh proses
proses lain
lain
Memperoleh
produk
produk samping
samping

Mengubah Material Input Mengubah Teknologi Tata Cara Operasi


Mengubah Material Input Mengubah Teknologi Tata Cara Operasi

 Pemurnian
Pemurnian material

 Pengubahan proses  Tindakan-tindakan
material Pengubahan proses  Tindakan-tindakan
 Penggantian material 
 Penggantian material  Pengubahan
Pengubahan tata
tata letak,
letak, prosedural
prosedural
produksi
produksi peralatan atau perpipaan  Pencegahan kehilangan
peralatan atau perpipaan  Pencegahan kehilangan
 Pemisahan aliran limbah
 Pemisahan aliran limbah
 Peningkatan
 Peningkatan
penanganan material
penanganan material

 Penjadwalan produksi
Penjadwalan produksi
Minimisasi Limbah
Definisi

UNEP & ISWA (2002) : suatu gambaran mengenai


pengurangan limbah yang dibuang ke tempat
pembuangan akhir, dan termasuk pula pengurangan
bahan baku serta daur ulang limbah

OECD (2000) : minimisasi limbah merupakan suatu


kegiatan pencegahan dan pengurangan pada bahan
untuk meningkatkan kualitas dari limbah akhir yang
dihasilkan dari berbagai proses yang berlangsung sampai
dengan tempat pembuangan akhir.
Cara Minimisasi Limbah

• Mengklasifikasikan limbah berdasarkan kelompok


sehingga dapat diolah dengan cara yang sama

• Pemisahan limbah, dimana limbah yang tidak


berbahaya dapat dibuang dengan cara yang
aman

• Penyimpanan yang aman

• Pengolahan untuk mengurangi sifat patogen yang


terkandung pada limbah
Hirarki Prioritas Manajemen Limbah
(UNEP dan ISWA, 2000)

Eliminisasi Limbah

Minimisasi Limbah

Recycle

Reuse dan Recovery

Pengolahan

Pembuangan Residu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai