Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR

ELEKTROMAGNET
A.EJAH UMRAENI SALAM
RANGKUMAN
• Gejala timbulnya medan magnet diselidiki pertama kali oleh Oersted tahun 1800-an,
melalui percobaan yaitu bergeraknya jarum kompas disekitar arus listrik. Sehingga
arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Kemudian diteruskan oleh Bio dan
Savart yang merumuskan lebih lanjut tentang induksi magnet disekitar kawat
penghantar berarus listrik,melahirkan Hukum BIO SAVART, yaitu besar kuat medan
magnet disuatu titik dalam medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik
• a. Berbanding lurus dengan kuat arus (I)
• b. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar
• c. Berbanding lurus dengan sudut antara garis singgung
• d. Berbanding terbalik denga kuadrat jarak antara titik terhadap arua


HUKUM BIO SAVART
1.Medan magnet disekitar kawat lurus

B = Medan magnet dalam tesla ( T ) ; μo = permeabilitas ruang hampa = 4𝜋 x 10−7 Wb/amp. m


I = Kuat arus listrik dalam ampere ( A ) ; R = jarak titik P dari kawat dalam meter (m)

2. Medan magnet disekitar kawat penghantar berbentuk lingkaran

a. Medan magnet pada sumbu lingkaran

b. Medan magnet pada Pusat Lingkaran


• 3. Medan magnet pada solenoida

a. Pada salah satu ujung Solenoida

B = Induksi magnet ( Tesla = Wb/m2)


I = kuat Arus (Ampere)
L = Panjang Solenoida(m)
a. Pada tengah Solenoida µo = permeabilitas ruang hamba = 4 π . 10-7 Wb/Am
N = Jumlah lilitan kawat
N/L = n = kerapatan lilitan
HUKUM AMPERE
• Salah satu pendekatan lain untuk menentukan kuat medan magnet disekitar kawat penghantar
yang dialiri arus yaitu dengan ketentuan sebagai berikut :

Misalkan di suatu ruang terdapat medan magnet B . Di dalam ruang

r
tersebut kita buat sebuah lintasan tertutup S yang sembarang seperti
dl
r gambar, maka berlaku
B

 I adalah arus yang dilingkupi S. Tanda menyatakan bahwa integral harus dikerjakan pada sebuah lintasan
tertutup. Lintasan tertutup dipilih sedemikian rupa sehingga Kuat medan magnet pada berbagai titik di
lintasan konstan dan vektor medan magnet dan vektor elemen lintasan selalu membentuk sudut yang
konstant untuk semua elemen lintasan. Untuk selanjutnya dengan pendekatan hukum ampere diperoleh hasil
yang sama dengan hukum BIo Savart untuk mencari kuat medan magnet disekitar kawat penghantar.
HUKUM FARADAY
• Berawal
  dari pemikiran bahwa jika arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet
(percobaan Oested), bagaimana kalau sebaliknya. Oleh karena Faraday melakukan percobaan
yang dikenal dengan nama eksperimen Faraday.
• Dan hasilnya bahwa apabila magnet digerakkan maju mundur didekat kawat kumparan beraliran
listrik maka terjadi ggl listrik yang arahnyapun bergerak kekiri dan kekanan, begitupula kalau
kumparannya yang digerakkan terhadap medan magnet tetap maka juga akan timbul ggl listrik.
Sehingga lahirlah hukum Faraday 1 (bergerak kawat penghantar terhadap medan magnet konstan)
dan II (perubahan fluks medan magnet didalam suatu kawat penghantar)
• Rumus :

Keterangan :
€ = GGL induksi
N = jumlah lilitan kumparan
dØ = Perubahan fluks
dt = selang waktu
PERSAMAAN MAXWELL
• Karena arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar dapat menimbulkan medan magnet,
dan perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan listrik sehingga menurut
MAXWELL bahwa perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet.
Menghasilkan empat persamaan hubungan medan magnet dan medan listrik

  Keterangan:
E : Medan Listrik (Volt/meter)
B : Induksi magnet (Weber/m2 atau tesla)
H : Medan magnet (Ampere/m)
J : Rapat Arus (Ampere/m2)
D : Perpindahan listrik (Coulomb/m2)
ρv : Rapat Muatan Listrik (Coulomb/m3)
V :Operator Divergensi
: Turunan Parsial terhadap waktu

CATATATAN :
Ԑₒ  : Permivitas Ruang Hampa = 8.85418 x 10-12 C2/N m2
μₒ  : Permeabilitas ruang hampa = 4π x 10-7 Wb/ Am
GELOMBANG ELEKTROMAGNET
Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga
berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat
menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan
medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara
serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala
gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan
listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang. Pada mulanya gelombang elektromagnetik
masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar
dalam kelistrikan dan kemagnetan. Kenyataan ini menjadikan James Clark Maxwell dianggap
sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik. Ramalan Maxwell tentang
gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang
membuktikan adanya gelombang elektromagnetik.
SPEKTRUM GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
• Elektromagnetik dari kata “Elektro” dan “Magnetik” yang berarti gelombang yang terdiri dari
energy Listrik dan Magnet yang memancar dengan sumber Muatan yang bergerak bolak-balik.
System kerja elektromagnetik merambat dengan system tangan kanan manusia yaitu arah jari
keatas adalah Medan Listrik, arah telapak tangan adalah Medan Magnet, dan arah jempol adalah
arah merambat vektor gelombang.
• Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium.
Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur,
yaitu: panjang gelombang, frekuensi, amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang,
sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Karena gelombang merambat
dengan kecepatan konstan, sehingga panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi.
• Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Akan tetapi, spektrum gelombang
elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan
berdasarkan frekuensi atau panjang gelombangnya.
GELOMBANG RADIO

Anda mungkin juga menyukai