Anda di halaman 1dari 20

YANG PAKAI SANDAL

SILAHKAN KELUAR !!!


PEMBUATAN BEJANA BERTEKANAN

Pada pembuatan bejana bertekanan meliputi


beberapa tahap diantaranya memilih, memotong,
melengkungkan, menyambung bahan dan melakukan
pengujian.
Pemilihan bahan.
Pertimbangan dalam memilih bahan untuk bejana
bertekanan :
Tahan korosi, kekuatan yang dimiliki oleh bahan.
Adapun bahan-bahan beserta sifatnya yang banyak
di pergunakan untuk keperluan pembuatan bejana
bertekanan dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2
berikut ini :
Tabel 1. BAHAN-BAHAN UNTUK
BEJANA BERTEKANAN DAN KOMPOSISINYA

Steel
Grade
Komposisi ( % )
 
C Si Mn P S Cr Mo
(max) (max)
- -
HI < 0,16 < 0,35 0,35   0,05   0,05
- -
HII < 0,12 < 0,35 0,50 0,05 0,05
- -
HIII < 0,22 0,55 0,05 0,05
< 0,35
- -
HIV < 0,26 < 0.35 0,60 0,05
   0,05
- -
17 Mn4 0,14–0,20 0,20 - 0,40 0.90 - 1,20 0,05 0,04
- -
19 Mn5 0,17 -0,23 0,40 -0,60 1,00 - 1,30 0,05 0,05

15 Mo3 0,12 - 0,20 0,15 -0,35 0,50 - 0,70 0,04 0,04 0,25 - 0,35 0,25 - 0,35

13 Cr Mo44 0,10 - 0,18 0,15 - 0,35 0,40 -0,70 0,04 0,04 0,90 - 1,00 0,70 -1,00
Tabel 2. SIFAT-SIFAT MEKANIK BAHAN TERSEBUT DIATAS

Steel Kekuatan Yield Point (Kg/mm2)


Grade Tarik
(Kg/mm2) Pada Temperatur (OC)
   
20 200 250 300 350 400 450 500

HI 35 - 45 21 18 17 14 12 10 8 -

HII 41 -50 24 21 19 16 14 12 10 -

HIII 44 – 53 26 23 21 18 16 14 12 -

HIV 47 - 56 27 24 22 19 17 15 13 -

17 Mn4 47 - 56 28 25 23 21 18 16 14 -

19 Mn5 52 -62 32 27 25 23 21 18 16 -

15 Mo3 44 -53 27 25 23 20 18 17 16 14

13Cr Mo44 44 -56 30 28 26 24 22 21 20 18


PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BEJANA BERTEKANAN

CM MT MT MT MT HT
Potong UT Penekukan MT Pengelasan UT Pengelasa DT Pengelasan PT Pengelasan MT
A Pengelasa PT
gas OT RT n UT UT n UT
. CM TP OT OT OT
Potong UT MT, OT Sampl TT RT RT RT PT
B Penekukan
gas e BT UT
. T.P RT
IT
CM DT
UT
C Potong Penekukan MT Pengelasan DT, MT
gas OT OT, UT,RT
CM
UT Penekukan MT, OT
D Potong
gas
.
CM MT
UT Penekukan MT MT, PT, OT WT
E. Potong Pengelasan UT Pengelasan
gas OT RT UT, RT Test
CM OT hidrolik
UT
F. Potong Penekukan MT, OT
gas MT
CM PT
Potong UT Penekukan MT Pengelasan MT, OT UT
G. OT UT, RT
OT
LT
gas Sampl TT MT
CM BT PT
UT MT e
H Potong Penekukan IT UT Penyelesaian
gas OT
. T.P RT

CM
UT Penekukan PT Pengelasan MT, PT, UT, Pemasangan alat Ttambahan
I. Potong
OT RT, DT, OT
gas
PT, UT, MT, DT, OT
CM
PT, UT, MT, DT, OT
CM
UT Penekukan PT Pemasangan alat tambahan MT,PT,UT,RT,OT
J. Potong Pengelasan
gas OT
CM PT, UT, MT, DT,OT
VIDEO PENGEROLAN
Berikut ini adalah teknik pengambilan benda uji dan proses pengujian pada pengelasan
bejana bertekanan ( boiller and pressure vessel ) dan pipa :

Benda uji ditempelkan pada


benda kerja

Benda kerja

Benda uji diberi penguat /


penyangga
Pengambilan Bahan uji

Sampel uji Bending

Sampel uji Tarik


VIDEO UJI TARIK
Gambar …. bending test
Tes pelengkungan yang banyak dilakukan adalah :
•Pelengkungan permukaan rigi las ( capping )
•Pelengkungan akar rigi las ( root )
•Pelengkungan sisi rigi las

Face bend Root bend


Sambungan las

Sambungan las
Keterangan (Pengujian) :

CM : Comfirmasi Material
UT : Ultrasonic Test (pengujian ultrasonic)
RT : Radiography Test
MT : Magnetic Test
PT : Penetrant Test
DT : Pemeriksaan Ukuran
LT : Test Kebocoran
WT : Test Hidrolik
TT : Test Tarik (uji tarik)
IT : Impact Test
BT : Banding Test
OT : Test Alur
TP : Test Piece
HT : Perlakuan panas setelah di las
PENYAMBUNGAN PLAT PADA PEMBUATAN BEJANA BERTEKANAN

A. PENYAMBUNGAN DENGAN PAKU KELING

Penyambungan dengan paku keling dilakukan untuk menyambung plat secara permanen.
Sambungan ini biasanya diaplikasikan pada struktur baja, tangki, boiler, pesawat dan alat-
alat rumah tangga. Bahan paku keling biasanya adalah baja, kuningan, aluminium dan
tembaga. Untuk sambungan yang membutuhkan kekuatan dan kerapatan, seperti pada
boiler dan lambung kapal, digunakan paku keling dari baja

1. Bentuk Paku Keling


A. Yang umum digunakan,adalah seperti gambar berikut :

Kepala
D tetap
K R
d t1
1 t2
L
d

Kepala
d1
Tutup
Gbr.1a. Penampang Gbr.1b. Penampang
sebelum setelah
pengelingan. pengelingan.
B. Yang dipakai pada ketel dapat dilihat seperti gambar berikut:

   Kepala tetap
D

K R a

d1 t1
L t2
d

d Kepala
r
Tutup
d1

  Gbr.2.a. Penampang sebelum pengelingan.   Gbr.2.b. Penampang setelah pengelingan.

Keterangan Gambar.
d = diameter paku sebelum pengelingan ( mm )
d1 = diameter paku setelah pengelingan = diameter lubang plat yang disambungkan = d + 1 mm.
L = panjang paku keling
D = diameter kepala paku keling = 1,8 d
K = tinggi kepala paku keling = 0,7 d
t = tebal plat yang disambungkan (mm)
R = jari - jari kelengkungan kepala paku keling = d
r = a = 0,8 d= diameter paku sebelum pengelingan ( mm )
2. Cara Pengelingan

• Ada tiga cara pelaksanaan pengelingan :


• 1- Pengelingan Angin
• 2- Pengelingan Hydrolik
• 3- Pengelingan Detonasi
1. Pengelingan angin 2. Pengelingan Hydroulik

R R

L L
d d

Di pukul berkali-kali Hydroulik


P
P

3. Pengelingan Detonasi

Setelah Pengelingan

R
d t1
L t2
1
d
3.Pengelingan Bejana Bertekanan
Pengelingan dapat dilakukan dengan memakai plat penyangga (bantu) atau
dapat juga dengan tampa plat penyangga (pengelingan berimpit).
 A. Pengelingan Berimpit

I II III I II III IV V
P P
P P

Gbr. 3.a. Sambungan berimpit Gbr . 3.b. Sambungan berimpit


dan susunan paku lurus dan susunan paku berliku
Keterangan:
Jumlah paku = 9
Jumlah paku = 9 Jumlah baris = 5
Jumlah baris = 3 baris I terdiri dari 1 bh paku
baris I terdisri dari 3 bh paku baris II terdiri dari 2 bh paku
baris III terdiri dari 3 bh paku
baris II terdiri dari 3 bh paku
baris IV terdiri dari 2 bh paku
baris III terdiri dari 3 bh paku baris V terdiri dari 1 bh paku
B. Pengelingan Dengan Memakai Plat Penyangga (bantu)

Pelat Bantu

Gbr. 4.a. Sambungan dengan satu plat Gbr . 4.b. Sambungan dengan satu plat penyangga
dan susunan lurus dan susunan berliku

Plat Bantu

Gbr. 5.a. Sambungan dengan dua plat penyangga. Gbr . 5.b. Sambungan dengan dua plat penyangga
dan susunan lurus dan susunan berliku
Lanjut ke File ATT PERT. 7

Anda mungkin juga menyukai